Anda di halaman 1dari 7

CRITICAL JURNAL REPORT

SEMINAR SELEKTA DAN KAPITA BK

Dosen Pengampu: Dr. Edidon Hutasuhut, M.Pd

Disusun oleh :

MARDIAH (1161151025)

BK REGULER A 2016

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Seminar Selekta dan
Kapita BK ini yang berjudul “Critical Jurnal Report”.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari bermacam sumber, maka
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen Dr. Edidon
Hutasuhut, M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah “Seminar Selekta dan Kapita BK”
Penulis menyadari dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun penulis harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya.

Medan, 20 September 2019

penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Critical Journal Review (CJR) secara singkat dapat diartikan sebagai evaluasi
terhadap suatu jurnal yang akan direview. CJR bukan hanya merupakan laporan atau
tulisan tentang isi suatu jurnal, tetapi lebih kepada evaluasi, seperti mengulas atau mereview,
menginterpretasi serta menganalisis dan bukan merupakan pembuktian benar atau salah
suatu jurnal. CJR bukan sekedar laporan atau tulisan tentang isi sebuah jurnal, tetapi lebih
menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai
keunggulan dan kelemahan jurnal tersebut, apa yang menarik dari jurnal tersebut, bagaimana
isi jurnal tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir pembaca dan menambah pemahaman
pembaca terhadap suatu bidang kajian tertentu. Dengan kata lain, melalui CJR pembaca
(reviewer) menguji pikiran pengarang/penulis berdasar kan sudut pandang pembaca
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.

B. Tujuan
Tujuan reviewer ini ialah memenuhi tugas mata kuliah Seminar Selekta dan Kapita BK.
Kemudian mengasah mahasiswa berpikir kritis dalam mengkritik atau meriview sebuah
jurnal dan mengembangkan budaya membaca.

C. Manfaat
Manfaat CJR ini yaitu dapat membuat mahasiswa bisa berpikir lebih kritis lagi.
Dengan adanya penelitian ini dapat menjadi tambahan masukan bagi kita guna meningkatkan
prestasi dan motivasi belajar mahasiswa.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Kelengkapan Jurnal

Pelaksanaan Kode Etik Profesi Guru Bimbingan Dan Konseling


Judul
Smp/Mts Kabupaten Kudus

Nama Jurnal /
Jurnal Konseling Gusjigang
Penerbit

Download https://jurnal.umk.ac.id/index.php/gusjigang/article/view/1740

Volume dan Vol. 3 No. 2

Halaman Halaman 185-196

Tahun (Juli-Desember 2017)

Penulis Susilo Rahardjo, Agung Slamet Kusmanto

Reviewer Mardiah

Tanggal di Jum’at, 20 September 2019


review

p-ISSN. 2460-1187
ISSN
e-ISSN. 2503-281X

2. Pendahuluan

Tujuan dari penelitian ini yaitu agar landasan moral dan


pedoman perilaku profesional yang dijunjung tinggi,

Tujuan Penelitian diterapkan, dan dijamin oleh setiap anggota organisasi


profesional bimbingan dan konseling Indonesia, termasuk
Guru Bimbingan dan Konseling SMP / MTs di Kudus
Kabupaten.
Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan subjek semua guru bimbingan
dan konseling (guru BK/konselor) SMP dan MTs yang
tergabung dalam Musyawarah Guru Bimbingan dan
Konseling (MGBK SMP/MTs) Kabupaten Kudus. Guru
bimbingan dan konseling yang menjadi populasi penelitian
berjumlah 147. Karena penelitian ini penelitian survai maka
setiap guru BK ditetapkan sebagai responden dan diberi
kuesioner.

Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling


Assessment Data

3. Metode

Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survei, yaitu suatu


teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara
Metode Penelitian
menyusun daftar pertanyaan (kuesioner) yang diajukan
kepada responden.

Langkah Penelitian -

teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara


Teknik Pengumpulan
menyusun daftar pertanyaan (kuesioner) yang diajukan
Data
kepada responden.

4. Hasil dan Pembahasan

Hasil survei tentang implementasi kode etik profesi


terhadap Guru Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah di
Kabupaten Kudus menunjukkan bahwa skor dan kategori
adalah sebagai berikut: Pendahuluan 85% (Sangat Tinggi);
Kualifikasi, Kompetensi, dan Aktivitas 84% (Sangat Tinggi);
Analisa Pembahasan/ Implementasi Layanan 78% (Tinggi); Pelanggaran dan Sanksi

Penyelesaian Masalah 33% (Sangat Rendah); dan Total skor rata-rata adalah 74,22%
(Tinggi). Kode Etika Profesional Penasihat di Sekolah
Menengah Pertama (MTs / SMP) di Kabupaten Kudus telah
dilaksanakan dengan baik oleh guru yang berarti bahwa guru
Bimbingan dan Konseling di sekolah telah menerapkan dan
mematuhi Kode Etika Profesional.
a. Judul yang peneliti buat akan sangat tepat bagi peneliti
yang akan datang sebagai tindak lanjut hasil penelitian ini.
b. Terdapat kapan info artikel ini diterima, direview dan
Kekuatan Penelitian diterbitkan pada tahun 2017
c. Abstrak dan keyword dalam jurnal ini menggunakan dua
bahasa yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
d. Terdapat No. ISSN pada jurnal ini
Lumayan sulit penulis menemukan kelemahan yang ada pada
jurnal ini. Hanya saja penulis tidak menemukan penjelasan
Kelemahan Penelitian
mengenai langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian
ini.

5. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan Pelaksanaan hasil survai kode etik profesi konselor pada Guru
Bimbingan Konseling SMP/MTs di Kabupaten Kudus, dapat
disimpulkan bahwa;
1. Pelaksanaan/penerapan kode etik profesi konselor di
sekolah sudah berjalan dengan balk, artinya guru
bimbingan dan konseling di sekolah sudah menerapakan
dan mematuhi kode etik profesi konselor, meski ada
beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian.
2. Meskipun dari hasil survai yang dilakukan melalui angket
(kuesioner) kepada guru bimbingan dan konseling
hasilnya cenderung baik, perlu ada pengkajian lebih teliti
di lapangan, melalui metode lain untuk memperoleh hasil
kajian yang lebih utuh dan menyeluruh, misalnya dengan
metode wawancara, studi dokumentasi, observasi, studi
kasus, dan lain-lain.
3. Kode etik profesi bimbingan dan konseling secara
material masih harus banyak disempumakan, agar dalam
praktik layanan di lapangan ke depan dapat lebih baik,
baik bagi konselor selaku penyelenggara layanan maupun
bagi klien dan pengguna lain selaku penerima layanan.
4. Penegakan kode etik profesi konselor perlu ada aturan
yang jelas, sehingga lebih memantapkan konselor dalam
memberikan layanan

Sarannya yaitu perlunya Latihan-latihan perlu ditingkatkan


untuk menyusun rubrik analitis dalam menilai kemampuan
kerja ilmiah. Dalam penulisan sebuah jurnal hendaknya
Saran
dilengkapi semua data yang tertera pada jurnal sehingga
pembaca tidak susah menggali informasi yang ada pada jurnal
tersebut.

 Azwar, Saifuddin. 1999. Penyusunan Skala Psikologi.


Yogyakaarta: Pustaka Pelajar.
 Danim, Sudarwan. 2004. Metode Penelitian untuk Ilmu-
ilmu Perilaku. Cetakan ketiga. Jakarta: Bumi Aksara.
 Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-dasar Bimbingan
dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
 Prayitno. 2005. Konseling Pancawaskita. Padang :

Referensi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.


 Gibson, Robert L. dan Mitchell, Marianne H. 2011.
Bimbingan dan Konseling. Cetakan 1. Alih bahasa Yudi
Santoso. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012.
Profesionalisasi Kode Etik Profesi Bimbingan dan
Konseling. Jakarta: Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Jasmani dan Bimbingan Konseling.

Anda mungkin juga menyukai