Anda di halaman 1dari 2

1. Mata rantai aktivitas kritik sastra ?

Dalam Kirtik sastra ada istilah yang disebut Membaca sastra. pada konteks kritik sastra
Membaca sastra diartikan sebagai aktivitas untuk membangun percakapan antara pembaca
dan karya. Kemudian didalam membaca sastra yang terpenting adalah dapat memaknai
segala sesuatu yang ada didalam karya satra baik tersirat ataupun tersurat.
a. tahapan awal dari kritik sastra adalah tahap menemukan pemaknaan yang ada di dalam
sebuah karya sastra yang kemudian mengapresiasinya. hal ini sangat penting karena jika
kita memahami dan mengerti betul bagaimana mengapresiasi sebuah karya sastra maka
kritik yang kita hasilkan akan positif dan lebih terarah.
b. Tahap berikutanya adalah tahapan menyampaikan tanggapan kita terhadap sebuah
karya sastra. Pada tahapan ini kita mulai mengkritisi hasil dari sebuah apresiasi kita dan
juga memberikan penjelasan bagaimana cara makna itu dikemas didalam sebuah karya
sastra. oleh karena itu didalam tahapan ini kita sebagai seorang pengkritik sastra harus
menggunakan metode, strategi dan prosedural yang tepat sehingga kritik yang dibuat
terhadap karya sastra itu lebih terarah.
2. Misi kritik sastra ?
Secara garis besar misi dari kritik sastra adalah sebalah pentunjuk jalan bagi pembaca.
a. Membantu para pembaca agar lebih memahami makna yang terkandung didalam
sebuah karya, yang mungkin saja sebelum sulit untuk mereka pahami.
b. Membantu pembaca melihat lebih jauh mengenai komplektisitas sebuah karya sastra
yang belum mereka ketahui.
3. Apa saja yang tidak boleh dilakukan kritik sastra terhadap sastra ?
Yang tidak boleh dilakukan kritik sastra terhadap karya sastra adalah membuat kritik yang
bersifat destruktif. didalam fenomena ini sering terjadi si pengkritik Membuat kritik sastra
dengan menggunakan teori-teori yang rumit serta berlebihan sehingga sulit dipahami oleh si
pembaca awam. dan hal ini berdampak pada tidak tercapainya tujuan sebenarnya dari kritik
sastra. selain daripada itu Kritik yang seperti demikian berpotensi untuk menyesatkan
pemahaman pembaca dan bermuara pada mematikan karya sastra.
4. Struktur kritik sastra yang ditawarkan narasumber ?
a. Perkenalan: Pada bagian ini si pengkritik sastra membawa pembaca untuk mengenal
lebih dahulu dengan karya sastra, baik siapa yang membuat karya, dimana karya dibuat,
kapan.
b. Penjajagan setelah pembaca mengenal luaran karya kemudian si pengkritik membawa
pembaca untuk menelusuri keunikan, kekhasn sebuah karya.
c. Pendalaman saat masuk pada bagian pendalaman mulainya terjadi pendalaman yang
lebih jauh mengenai segala sesuatu didalam karya sastra yang tidak munculkan oleh
pengarang karya secara gamblang.
d. Refleksi merupakan bagian dimana si pengkritik memberikan tanggapan atau pandangan
terhadap karya yang dikritiknya.
5. Hubungan Kritik Sastra dengan Teori Sastra dan Sejarah Sastra ?
a. Hubungan Kritik sastra dengan teori sastra adalah menempat teori sastra sebagai
pijakan didalam mengkritik sebuah karya sastra agar tidak kehilangan arah. dalam hal ini
yang perlu diperhatikan adalah si pengkritik tidak boleh mengemas penggunaan teori
yang sangat rumit karena berpotensi pembaca kritik tidak memahami apa yang kita tulis.
karena sejatinya kritik sastra itu adalah untuk memudahkan para pembaca awam untuk
memahami sebuah karya sastra.
b. Hubungan kritik sastra dengan sejarah sastra adalah sebagai sumber informasi mengenai
perkembangan sebuah karya sastra yang akan kita kritik.
6. yang belum dipahami
Hal yang belum saya pahami adalah bagaimana cara menempatkan penggunaan sebuah
teori didalam membuat kritik sastra yang tepat dan efektif.
7. Pengetahuan yang didapat
1. Apresiasi
2. Struktur
3. Objektivitas

Anda mungkin juga menyukai