Anda di halaman 1dari 14

Ana Marlina (1910116220016)

Eva Widya Oktaviana (1910116120006)


Luthfia Rahma Meziha (1910116220004)
Muhammad Nur Ihsan (1910116110014)
Nur Syifa (1910116120003)
Priya Rahma Della (1910116220009)
Salim Ma’ruf (1910116210022)
DOSEN PENGAMPU
DR. NOOR CAHAYA, M.PD.
WUJUD MORFEM

 Wujud segmental yaitu, morfem segmental berupa


bunyi-bunyi yang dapat disegmentasikan.

 Wujud seprasegmental yaitu, morfem suprasemental


berupa bunyi-bunyi yang tidak dapat
disegmentasikan
Morfem segmental dibedakan
Menjadi dua

 Morfem yang berupa afiks, adalah morfem yang kehadirannya di dalam suatu
kata bertindak sebagai imbuhan yang pada umumnya kehadirannya dalam suatu
kata bersifat manasuka.

 Morfem yang berupa bentuk dasar (leksem), adalah morfem yang harus selalu ada
dalam suatu kata; morfem yang bersifat inti ata pokok; morfem yang
kehadirannya dalam suatu kata bersifat wajib.
Morfem Supra Segmental dibedakan
Menjadi

 Morfem yang berwujud tekanan


Morfem yang berwujud nada
Morfem yang berwujud intonasi
Morfem yang berwujud persendiaan
Morfem yang berwujud durasi

 Disamping itu, secara khusus dapat dipahami pula adanya morfem “tak
berwujud” atau kosong yang biasa disebut morfem zero.
Morfem Bebas dan Morfem Terikat

 Morfem bebas adalah morfem  Morfem terikat adalah morfem


yang tanpa kehadiran morfem yang tanpa digabung dulu
lain dapat muncul dalam dengan morfem lain tidak dapat
pertuturan muncul dalam pertuturan.
Bentuk Monomorfemis dan Poliomorfemis

 Bentuk- bentuk yang terdirii  Bentuk- bentuk yang


atas satu morfem dan tidak memperlihatkan jumlah satuan
dapat dibagi lagi dalam satuan morfem yang lebih dari satu
grafik morfemis disebut polimorfemis.Artinya,
satuan gramatik yang dibangun
oleh beberapa morfem
Pembentukan Morfologi

 Afiksasi
Reduplikasi
Komposisi
Konvensi
Pemendekan
Produktivitas Proses Morfemis
AFIKSASI
REDUPLIKASI

PROSES AFIKSASI PROSES REDUPLIKASI


 Afiksasi adalah proses pembentukan kata melalui  reduplikasi adalah proses pembentukan kata
afiks pada suatu morfem. Hasil dari proses melalui pengulangan bentuk dasarnya.
morfologi ini adalah kata yang berafiks atau kata
kompleks.
Perhatikan contoh reduplikasi berikut ini :
perhatikan contoh afiksasi berikut ini :

ber+ajar = belajar Paru-paru


Lobi-lobi
gigit + meng = menggigit
Kupu-kupu
makan+ an = makanan Kunang-kunang
Komposisi Konvensi

 Komposisi atau pemajemukan adalah proses  Konvensi merupakan proses


morfologi atau proses pembentukan kata pembentukan kata dari sebuah
melalui penggabungan dua morfem dasar, baik kata menjadi kata lain tanpa
yang bebas maupun yang terikat, sehingga
perubahan unsur segemntal.
membentuk sebuah konstruksi yang memiliki
identitas leksikal yang berbeda atau yang baru.  seringjuga disebut derivasi zero,
transmutasi, dan transposisi.
PEMENDEKAN

 Pemendekan adalah proses


penanggalan (pemotongan) bagian-bagian  Akronim adalah hasil pemendekan yang
leksem atau gabungan leksem sehingga berupa kata atau dapat dilafalkan sebagai kata.
menjadi sebuah bentuk singkat, tetapi Wujud pemendekannya dapat berupa pengekalan
huruf-huruf pertama, berupa pengekalan suku-
maknanya tetap sama dengan makna
suku katadari gabungan leksem, atau bisa juga
bentuk utuhnya. secara tak beraturan. Misalnya, ABRI (Angkatan
PERHATIKAN CONTOH BERIKUT : Bersenjata Republik Indonesia), TNI (Tentara
Nasional Indonesia), Wagub (wakil gubernur),
Laboratorium Lab Wabup (wakil Bupati), Wapres (wakil presiden).
Halaman Hlm
Pemendekan Terbagi
Menjadi Dua
 Penggalan adalah kependekan  Singkatan adalah hasil proses pemendekan yang antara
lain berupa :
berupa pengekalan satu atau
dua suku pertama dari bentuk  Pengekalan huruf awal dari sebuah leksem, atau huruf-huruf awal dari
gabunganleksem. Misalnya, l (liter), R (radius), kg (kilogram), dsb.
yang dipendekkan itu.  Pengekalan beberapa huruf dari sebuah leksem. Misalnya, hlm
(halaman), bhs (bahasa), dng (dengan), dsb.
 Pengekalan huruf pertama dikombinasi dengan penggunaan angka
 Misalnya, lab atau labo dari bentuk untuk pengganti huruf yang sama. Misalnya, P3 (partai persatuan
pembangunan), dsb.
utuh laboraturium.
 Pengekalan dua, tiga, atau empat huruf pertama dari sebuah leksem.
Misalnya, Ny (nyonya), Tn (tuan), Okt (oktober), dsb.
 Pengekalan huruf pertama dan huruf terakhir dari sebuah leksem.
Misalnya, Ir (insinyur), Fa (firma), Pa (perwira), dsb.
Produktivitas Proses Morfemis

adalah dapat tidaknya proses pembentukan kata


itu. terutama afiksasi, reduplikasi, dan komposisi.
digunakan berulang-ulang yang secara relatif tak
terbatas. artinya, ada kemungkinan menambah
bentuk baru dengan proses tersebut.
Produktivitas Proses Morfemis

 Prosesinfektif atau Lain halnya dengan


paradigmatis, karena tidak
membentuk kata baru, kata
 Proses derivasi, Proses derivasi
yang identitas leksikalnya
tidak sama dengan bentuk besifat terbuka. Artinya,
dasarnya, tidak dapat penutur suatu bahasa dapat
dikatakan proses yang membuat kata-kata baru
produktif. dengan proses tersebut.

Anda mungkin juga menyukai