Anda di halaman 1dari 31

WEBINAR

SINERGI PEMERINTAH DAN OPERATOR


DALAM MEWUJUDKAN ANGKUTAN BERKESELAMATAN

SISTEM ANGKUTAN BARANG BERKESELAMATAN

Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono (ATM), ST., MT., IPU., ASEAN Eng.
Peneliti Utama Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) – UGM
Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI)

Zoom-Meeting. Pukul 09.00-12.00. Selasa. 20 April 2021


Angkutan Barang Berkeselamatan
ISU STRATEGIS KERUGIAN DAN CITRA NEGATIF ANGKUTAN BARANG
ANGKUTAN BARANG TABRAKAN ANGKUTAN BARANG BERKESELAMATAN

1 2 3 4 5
POTRET TABRAKAN SUBSIDI ANGKUTAN BARANG
ANGKUTAN BARANG MENINGKATKAN KESELAMATAN
ISU STRATEGIS ANGKUTAN BARANG
Problematika Angkutan Barang Berbasis
Transportasi Jalan di Indonesia

Delivery barang Terminal barang Peran jalan tol ODOL: upaya


volume kecil lebih banyak untuk memperpendek memaksimalkan
berjalan secara fungsi parkir waktu tempuh efisiensi di sisi
parsial, belum armada truck, namun menambah pengangkutan
terkonsolidasi dan karena kondisi biaya operasional. barang tanpa
belum terkoordinir muatan secara Fakta lapangan diimbangi
lintas operator, menunjukkan 10%
umum masih LCL kesiapan kapasitas
angkutan barang
membebani ruang dan sangat tidak infrastruktur jalan
pindah ke jalan tol
transportasi jalan efektif yang memadai
antar kota
Kelancaran Aliran Barang Terhambat Infrastruktur Transportasi
Logistik di sepanjang Koridor Angkutan Barang
Sumber : Pustral UGM (2020) dan MTI (2020)

ORIGIN DESTINATION
production sites
raw material &

consumption
trucking railway trucking

sites
trucking shipping lines trucking

Kendala infrastruktur transportasi Kendala proses transfer barang di SIMPUL angkutan barang
di sisi HINTERLAND:
(stasiun, pelabuhan, bandara):
• Kualitas infrastruktur jalan buruk
• aksesibilitas rendah yang
• Keterbatasan fasilitas bongkar muat barang, pergudangan
didukung rendahnya partisipasi • Pengurusan administrasi barang masih cukup lama.
Pemda
Isu Strategis Penyelenggaraan Angkutan Barang

Biaya angkutan barang di Indonesia USD 34 Peraturan mengenai jembatan timbang


sen/km, lebih tinggi dr rata-rata Asia USD 22 yang semestinya menyangkut kepentingan
sen/km publik selalu diabaikan, ada kesan
pembiaran ODOL
Topografi Indonesia dan percepatan
kerusakan jalan secara signifikan Pemerintah daerah juga menyebabkan
meningkatkan biaya operasional kendaraan terjadinya peningkatan biaya dengan
untuk sektor angkutan barang dengan truk. Angkutan mengeluarkan berbagai perizinan dan
memberlakukan berbagai retribusi
Pemberlakuan retribusi jalan dan
Barang
pembayaran berbagai bentuk perizinan di Indonesia Di negara-negara lain, peraturan tentang
bukan untuk meningkatkan kesejahteraan retribusi dan perizinan yang melanggar
rakyat secara umum hukum telah dilarang, misal di China dan EU

Premanisme memperburuk situasi ini dan


meningkatkan rasa tidak aman terhadap
sektor angkutan barang, Polisi sangat
persuasif?

Sumber: Biaya Transportasi Barang; Angkutan, Regulasi, dan Pungutan Jalan di Indonesia. Asia Foundation, 2008
ODOL : Tanpa Solusi, Tanpa Eksekusi
50 Th ▪ 3 Pihak Penyelenggara Angkutan Barang memiliki
ODOL harapan bisnis TIDAK SAMA (Pemilik Barang,Pemilik
Angkutan, Penerima Barang).
▪ Pandangan Masyarakat Pengguna Jalan lebih
Fatalitas Jalan menyoroti dampak ODOL terhadap Berkendaraan
>>>> Rusak yang Tidak Selamat dan Tidak Nyaman.
▪ Pandangan dari Pengemudi Angkutan Barang, lebih
Berkendaraan menganggap ODOL “kebiasaan” yang dipraktekkan.
▪ PPNS LLAJ dan Polisi belum ada sinergi dalam
Tidak Selamat
menindak ODOL.
Tidak Nyaman ▪ PPNS LLAJ “jaga gawang” Jembatan Timbang (JB)
Travel Time Biaya dan Polisi masih menganggap ODOL belum prioritas.
dan BOK Preservasi ▪ ODOL yang berdampak terjadinya kerusakan jalan
>>>> dan penurunan kecepatan, masih dianggap Tipiring
>>>>
sehingga hanya dikenakan sanksi denda (tilang) yang
nominalnya rendah, tidak berdampak efek jera bagi
Kecepatan operator (pemilik angkutan) dan pengemudi.
▪ ODOL yang berpotensi menyebabkan tabrakan (rem
<<<<
blong, tidak kuat menanjak, berjalan lambat) masih
dianggap Tipiring, belum dianggap tindak pidana.
Sumber : Agus Taufik Mulyono (17 Januari, 2021)
AKAR MASALAH PROBLEM YANG PALING MENDASAR YANG DIHADAPI 2 (DUA) HAL POKOK :
“KEBERADABAN” DAN “KEBIADABAN” PARA PELAKU USAHA ANGKUTAN BARANG (OPERATOR,
KAROSERI, SUKU CADANG) MAUPUN KARAKTER PENGEMUDI.

Efisiensi Jam Kerja Pengemudi, Minimalisasi Biaya Perawatan dan


OPERATOR Operasional, dan Lemahnya Monitoring Laik Jalan Kendaraan

Tidak Dapat Menolak Pesanan Over Dimensi dari Operator, masih


KAROSERI banyak Jasa Penyedia Bak Truk yang tidak bersertifikat/lisensi

OPERATOR
OPERATOR
INDUSTRI Ketidakpatuhan Pemenuhan SNI, Contoh Ban Truk yang Mampu
SUKU CADANG Mendukung Overload, Kampas Rem yang Tidak Ramah Lingkungan

Tidak Patuh Trayek, Tidak Patuh Masuk Terminal, Tidak Patuh SOP
PENGEMUDI Naik Turun Penumpang dan Bongkar Muat Barang pada Tempat yang
Aman, Moral Hazard Jual Suku Cadang, Tidak Berani Melaporkan Diri
jika Ada Problem.
Sumber : Agus Taufik Mulyono (17 Januari, 2021)
KOMPETISI Kompleksitas Faktor Pendorong ODOL
antar Sumber : Agus Taufik Mulyono (Januari, 2021)
Jasa Angkutan

TUNTUTAN TUNTUTAN
Tidak
Pemilik Barang Pembeli Barang
Kerusakan SELAMAT
Jalan
FAKTOR
GAKKUM KEBIJAKAN Tidak
Denda Murah EKSTERNAL Relaksasi Aturan Tabrakan SEHAT
Tidak Adil Stabilitas Harga Tinggi

Tidak
Polusi BAHAGIA
Pemilik Angkutan Truk Berbuat ODOL Tinggi

TEKNOLOGI TRUK MANAJERIAL Tidak


Tuntutan Balik
Travel Time SEJAHTERA
Daya Angkut
Tinggi
Mampu Overload FAKTOR Modal

INTERNAL Tidak
ARMADA TRUK SDM PENGEMUDI BOK
DAMAI
Optimalisasi Optimalisasi Tinggi
Jumlah Jumlah/Kompetensi
TIDAK
KEUNTUNGAN Preservasi HUMANISTIS
Penghematan Jalan Mahal
Biaya Operasional
Tuntutan Penjual-Pembeli “Mendorong” Pengangkut “Berbuat” ODOL
PENJUAL → PEMBELI PENGANGKUT→ PEMBELI PEMBELI → PENJUAL
▪ Mutu : kesepakatan ▪ Mutu : berharap risiko kecil ▪ Mutu : pasti terjamin
▪ Muatan : sebanyak mungkin ▪ Muatan : optimal ▪ Muatan : harus maksimal
▪ Waktu : berharap realistis ▪ Waktu : harus realistis ▪ Waktu : harus tepat
▪ Biaya angkut : oleh pembeli ▪ Biaya angkut : untung ▪ Biaya angkut : oleh penjual
▪ Risiko : pengankutan ▪ Risiko : aman-legal ▪ Risiko : pengangkutan
▪ Tracking : tidak perlu ▪ Tracking : sederhana-murah ▪ Tracking : diperlukan

PEMILIK BARANG PEMILIK ANGKUTAN PENERIMA BARANG


(PENJUAL) (PENGANGKUT) (PEMBELI)
PENJUAL → PENGANGKUT PENGANGKUT→ PENJUAL PEMBELI → PENGANGKUT
▪ Mutu : pasti terjamin ▪ Mutu : berharap risiko kecil ▪ Mutu : pasti terjamin
▪ Muatan : harus maksimal ▪ Muatan : optimal ▪ Muatan : harus maksimal
▪ Waktu : harus tepat ▪ Waktu : harus realistis ▪ Waktu : harus tepat
▪ Biaya angkut : murah ▪ Biaya angkut : “untung” ▪ Biaya angkut : murah
▪ Risiko : aman-lancar ▪ Risiko : aman-legal ▪ Risiko : aman-lancar
▪ Tracking : sangat mudah ▪ Tracking : sederhana-murah ▪ Tracking : sangat mudah

Sumber : Agus Taufik Mulyono (17 Januari, 2021)


ODOL – ODOL - ODOL
POTRET TABRAKAN ANGKUTAN BARANG
Ragam Masalah Tabrakan Armada Angkutan Barang

REM BLONG
TABRAK DEPAN
TERBAKAR BELAKANG

RAGAM
KECELAKAAN TRUK

KEHILANGAN / LEPAS
RISK JOURNEY
KENDALI
PECAH BAN DAN
AQUAPLANING

Sumber: Hasil Kajian Tim Teknis Dit. Angkutan Jalan, DitjenHubDat, 2021
Kasus Tabrakan Melibatkan Armada Truk
Tabrakan Truk dan Bus di Sukalarang (21 Sept 2019)

LOKASI:
• Jalan Sukabumi-Cianjur, Jawa
Barat

KRONOLOGIS:
• Bus melaju kencang hendak
mendahului kendaraan di depannya
dan terlalu bergerak ke kanan.
• Dari arah berlawanan melintas Truk
dan tabrakan tidak dapat dihindari.

INDIKASI FATALITAS / KERUGIAN:


• Tidak ada korban jiwa, sopir bis
alami luka ringan.

https://jatim.tribunnews.com/2019/09/27/kronologi-tabrakan-1-bus-dan-2-mobil-di-tuban-sopir-sempat-terjepit-di-chevrolet-ringsek
Kasus Tabrakan Melibatkan Armada Truk
Tabrakan Truk Tangki dan Bus Berpenumpang di Lampung (16 Sept 2019)

LOKASI:
• Jalan Lintas Tengah Sumatera km
229, Kampung Way Tuba,
Kabupaten Way Kanan, Lampung.

KRONOLOGIS:
• Bus hilang kendali akibat
berkecepatan tinggi saat menikung
pada jalan menanjak dan
mengambil jalur sebelah kanan.
• Dari arah berlawanan melintas truk
tangki dan tidak dapat menghindari
bus.

INDIKASI FATALITAS / KERUGIAN:


• 8 orang meninggal di tempat
(termasuk sopir), 24 luka-luka

https://www.inews.id/daerah/lampung/kronologi-tabrakan-bus-rosalia-indah-dan-truk-di-lampung-8-tewas-di-tempat
Kasus Tabrakan Melibatkan Armada Truk
Adu moncong antara Truk dan Bus di Sidoarjo (07 Sept 2019)

LOKASI:
• Jalan Bakungtemunggan, Kecamatan
Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo,
Jatim

KRONOLOGIS:
• Truk melaju hendak mendahului
beberapa kendaraan di depannya.
• Dari arah berlawanan melintas Bus
Sugeng Rahayu dan adu moncong
tidak dapat terhindarkan.

INDIKASI FATALITAS / KERUGIAN:


Seorang Kernet Truk meninggal di tempat,
beberapa penumpang bus dan truk terluka.

https://www.gridoto.com/read/221844020/kronologi-truk-vs-bus-adu-moncong-di-sidorjo-satu-korban-tewas-di-tempat?page=2#!%2F
Rentetan Kerugian Akibat Kecelakaan yang Dialami
Perusahaan Angkutan Barang

KEJADIAN
TABRAKAN
Perlu Mengubah Citra Negatif Publik
terhadap “Armada Angkutan Barang” (Truk)

Ugalan-ugalan Menyebabkan polusi dan kebisingan

Membuat kemacetan
Tak taati aturan
(overloading
PERAN PEMERINTAH DALAM ANGKUTAN BARANG
BERBASIS TRANSPORTASI JALAN
Biaya Angkut berbasis Jarak Tempuh atau Volume Muatan

Teori Biaya Angkut Barang Menurut Jenis Moda Kasus pengangkutan komoditas pangan berbasis Moda Darat
(Trucking) di wilayah Sumut, Jabar, Jatim, Sulsel, Sulut)
Transportasi Barang berbasis Jarak Tempuh (Rp Ton/km)

Fakta: banyak
pengguna jasa
angkutan barang
memilih truk untuk
kirim barang dari titik
asal hingga titik akhir
dlm jarak >1.000 km
Biaya Angkut Truk paling (lintas pulau/provinsi)
efisien dibandingkan moda
lain untuk jarak tempuh
< 1.000 km

Proses perpindahan barang antar moda


transportasi (multimoda) belum berjalan. Sumber: Pustral UGM, 2014
Dukungan Pengelolaan Jalan terhadap Distribusi Angkutan Barang
Capaian Indikator
Distribusi Angkutan Barang
Pengelolaan Infrastruktur Jalan Daya
Tepat Jaminan Tepat Kemudahan
Angkut
Waktu Mutu Tujuan Prosedur
Maximum
Integrasi Jaringan Jalan (Konektivitas Wilayah)
Mengamankan lebar jalur/lajur
Mengendalikan jarak pandang
Pengendalian
Geometrik Mengamankan ruang bebas samping
Memperbaiki grade (kelandaian)
Respon Time Perbaikan Kerusakan Perkerasan
Respon Time Perbaikan Kerusakan Jembatan
Manajemen Pengaturan jalur distribusi barang
dan Rekayasa
Lalu Lintas Pemasangan perlengkapan jalan

Sumber : Agus Taufik Mulyono (2020)


= harus dapat dipenuhi
Kewajiban Pelayanan Publik Angkutan
Barang

Kewajiban
Pelaksanaan Subsidi Angkutan
Pelayanan Publik
Barang dari dan ke daerah
Angkutan Barang Jenis Komoditas:
tertinggal, terpencil, terluar, a. barang kebutuhan pokok dan barang
dan/atau perbatasan sesuai penting sesuai dengan ketentuan
dengan lintasan/trayek yang peraturan perundang-undangan;
telah ditetapkan. b. jenis barang lain yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat daerah
Sumber: Pustral UGM, 2020 tertinggal, terpencil, terluar, dan
perbatasan

Termasuk ternak dan ikan dan muatan


balik yang dikoordinasikan dengan Pemda
setempat
Pemerintah Menyusun Pedoman Tarif Angkutan Barang
Berbasis Transportasi Jalan
Diatur dalam PM 60/2019 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang dengan Kendaraan Bermotor di Jalan

KOMPONEN PEMBENTUK TARIF

A. Biaya Tetap
1. penyusutan kendaraan;
2. suku bunga pinjaman;
3. perizinan dan administrasi;
4. gaji (awak kendaraan); dan C. Faktor Pengaruh
5. asuransi kendaraan. 1. berat/volume muatan; TARIF
2. jenis muatan; dan
B. Biaya Tidak Tetap 3. waktu dan/atau jarak pengiriman muatan.
1. pemakaian bahan bakar minyak;
2. pemakaian oli/pelumas;
3. penggunaan ban;
4. perawatan kendaraan; dan
5. biaya lain-lain.
Dukungan Subsidi Angkutan Barang
KARAKTERISTIK WILAYAH TUJUAN SUBSIDI

Melayani perpindahan angkutan perintis lainnya


Memperlancar distribusi barang pokok di wilayah
Stabilisator daerah tertentu dg tarif lebih rendah
3T dan perbatasan untuk pengembangan wilayah
Pemulihan pasca bencana alam
Menjamin ketersediaan barang, mengurangi
Kawasan belum berkembang, tdk terdapat Subsidi disparitas harga, meningkatkan kesejahteraan
pelayanan Angkutan Barang Angkutan
Wilayah perbatasan, pertimbangan sosial politik Barang Meningkatkan nilai tambah produk
kegiatan masyarakat, khususnya pertanian
Mendorong pertumbuhan ekonomi
Melayani daerah transmigran – wilayah perkotaan Pelayanan publik untuk barang terjangkau
masyarakat berpenghasilan rendah
Layanan terjangkau masyarakat berdaya beli rendah

Menghubungkan wilayah terisolir Dukungan Subsidi Angkutan Barang seharusnya


dapat Meningkatkan KESELAMATAN dan KEAMANAN
Sumber : Agus Taufik Mulyono (2020)
Angkutan Barang
UPAYA MENUJU ANGKUTAN BARANG
BERKESELAMATAN
Sistem Angkutan Barang Berkeselamatan:
Membutuhkan Dukungan Berbagai Subsistem
yang Saling Bersinergi dan Berkolaborasi yang Terintegrasi
Sumber : Agus Taufik Mulyono (2021)

Regulasi & Kebijakan

Kemantapan
Infrastruktur Jalan

Kelaikan
Armada

Keselamatan & Kelancaran


Sistem Rantai Pasok /
Distribusi Logistik / Barang

Manajemen Perusahaan
Karakter
Angkutan Barang
Pengemudi
Sistem Angkutan Barang Berkeselamatan:
Perlu Direalisasikan sebagai Upaya Mendukung
Implementasi Kebijakan Nasional Jalan Berkeselamatan
RENCANA UMUM NASIONAL JALAN BERKESELAMATAN 2011 - 2035
Pilar I : Pilar II : Pilar III : Pilar IV: Pilar V:
Manajemen Jalan Kendaraan Perilaku Pengguna Penanganan Pasca
Keselamatan Jalan Berkeselamatan Berkeselamatan Jalan Berkeselamatan Kecelakaan

Koordinasi Penyediaan Kendaraan Pendidikan Kemampuan


antarpemangku infrastruktur jalan berstandar
Perizinan berkeselamatan dan penanganan
kepentingan berkeselamatan keselamatan
angkutan tinggi penegakan hukum tanggap darurat
terkait dan orang &/ pasca kedelakaan
kemitraan lintas barang
sektoral

Sistem Angkutan Barang Berkeselamatan

Bersinergi dan Berkolaborasi


Operator (perusahaan)
BAPPENAS KemenPUPR Kemenhub Kepolisian Angkutan Barang
▪ Keberanian menetapkan Moda Share transportasi angkutan barang secara
bertahap untuk mengurangi beban produksi angkutan pada jaringan jalan.
POLICY ▪ Political Will penerapan Zero-ODOL dengan dukungan komitmen K/L dan
(KEBIJAKAN/ stakeholder terkait
▪ Political Will penerapan Relaksasi-ODOL dengan dukungan data nilai
STRATEGI)
nominal ekonomi yang dapat dipertanggunjawabkan.
▪ Kepastian pemetaan pola distribusi logistik dan rantai pasok industri dan
perdagangan

▪ Penegakkan hukum ODOL : kepastian sinergitas PPNS LLAJ dan Polisi


dalam meningkatkan status Tipiring (Tilang) menjadi Tindak Pidana Berat
OPERATION ditinjau dari aspek kerugian negara dan fatalitas tabrakan di jalan.
(OPERASIONAL) ▪ Perlu diusulkan PPNS Bidang Jalan untuk menindak ODOL yang
menyebabkan kerusakan jalan dan berkolaborasi dgn PPNS LLAJ dan Polisi.
▪ Sanksi Pidana pelanggaran ODOL diterapkan kepada pemilik barang,
karoseri, pemilik angkutan, dan pengemudi.

▪ Menambah jembatan timbang dilengkapi SDM mumpuni, fasilitas ruang dan


IT yang memadai terintegrasi dgn sistem informasi terpadu dgn kepolisian.
TACTICAL ▪ Optimalisasi UPPKB (Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor),
(TAKTIS/TEKNIS) dapat Bekerjasama dgn Badan Usaha.
▪ Rekayasa kend angkutan barang (penggunaan multiaxle, ban tapak lebar)
▪ Perbaikan geometrik jalan substandar pada jalur logistik angkutan barang.
Sumber : Agus Taufik Mulyono (2021)
Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan (SMK)
yang Efektif pada Setiap Perusahaan Angkutan Barang
Sumber : Agus Taufik Mulyono (2021)

UU No. 22/2009 Diwujudkan dalam tata


tentang LLAJ kelola keselamatan yang
dilakukan Perusahaan
Angkutan Barang secara
PP No. 37/2017 komprehensif dan
tentang terkoordinasi dalam rangka
Keselamatan LLAJ mewujudkan keselamatan
dan mengelola risiko
tabrakan.
PermenHub No.
85/2018 tentang
SMK Perusahaan
Angkutan Umum
Penerapan SMK Perusahaan Angkutan Barang

• SMK amanah Pemerintah tertuang dalam peraturan perundangan,


bersifat wajib bagi Perusahaan Angkutan Umum (Angkutan Barang)
• Kejadian tabrakan menjadi beban keuangan Perusahaan dan berdampak
buruk terhadap citra perusahaan.
• Biaya mewujudkan keselamatan (cost of safety) menjadi instrumen
investasi keselamatan perusahaan angkutan barang.
• Keselamatan pengemudi dan crew armada perusahaan angkutan barang
merupakan prioritas utama bagi semua pemangku kepentingan industri
angkutan barang.
Tantangan: Menciptakan Bisnis Angkutan Barang yang
Berkelanjutan Selama Masa dan Pasca Pandemik
Sumber : Agus Taufik Mulyono (2021)

BISNIS YANG TARIF SUBSIDI


LEBIH BAIK KOMERSIAL
PENTARIFAN PEMERINTAH
KEMANUSIAAN
LEBIH BAIK

Dukungan Pemerintah sangat Diperlukan untuk Mendukung Keberlanjutan Bisnis


Angkutan Barang di masa-masa mendatang
TERIMA KASIH
SALAM TRANSPORTASI BERKESELAMATAN

Anda mungkin juga menyukai