Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi khiyar pada bisnis e-
commerce yang terdapat pada toko online Sale Stock Indonesia. Khiyar merupakan hak
pilih bagi penjual maupun pembeli untuk meneruskan atau membatalkan akad jual beli
yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
lapangan (field research). Data diperoleh melalui observasi berperanserta (participant
observation), dimana peneliti ikut berperan serta dalam penelitian dan menjadi bagian
dari sumber data. Data juga diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi. Wawancara
dilakukan pada beberapa pembeli yang pernah melakukan pengembalian pada toko online
Sale Stock Indonesia dan kepada customer service Sale Stock Indonesia. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa bisnis e-commerce pada toko online Sale Stock Indonesia
mengimplementasi khiyar dalam kegiatannya. Adapun khiyar yang terdapat pada toko
online Sale Stock Indonesia adalah khiyar majlis, khiyar aib, khiyar syarat, khiyar sifat,
khiyar ta’yin, khiyar ru’yah, dan khiyar naqd.
Kata kunci: khiyar, e-commerce, bisnis, online
Abstract
This research aimed to analyze the implementation of khiyar on e-commerce
business in Sale Stock online store Indonesia. Khiyar is the right to decide for both sellers
and buyers to proceed or cancel the sale and purchase agreement. This research was a
field research using qualitative approach. The data were collected through participant
observation in which the researcher was also involved and became part of the source of
data. The data were also collected through interview and documentation. The interview
was conducted to some customers who once returned the product to Sale Stock online
store Indonesia and also to the customer service of Sale Stock Indonesia. Based on the
research, it could be concluded that e-commerce business on Sale Stock online store
Indonesia implemented khiyar, that were khiyar majlis, khiyar aib, khiyar syarat, khiyar
sifat, khiyar ta’yin, khiyar ru’yah, and khiyar naqd.
Keywords: khiyar, e-commerce, business, online
PENDAHULUAN
Pada saat ini perkembangan bisnis e-commerce di Indonesia sudah maju pesat. Hal
ini didukung oleh potensi jumlah penduduk Indonesia yang banyak dan sangat kenal
dengan dunia internet (Nizar, 2017: 100). Dengan adanya internet dapat memberikan
kemudahan masyarakat dalam mengakses dan mencari apa yang mereka inginkan. Salah
satu hal yang populer di kalangan masyarakat dalam menggunakan manfaat dari internet
adalah belanja online (online shop).
Menurut Hoffman and Fodor dalam (Pradana, 2015: 34) mengatakan bahwa:
E-commerce dapat berjalan dengan baik apabila dijalankan berdasarkan prinsip
4C, yaitu: connection (koneksi), creation (penciptaan), consumption (konsumsi)
dan control (pengendalian). Prinsip-prinsip ini dapat memotivasi konsumen yang
mengarah pada return of investment (ROI) perusahaan, yang diukur dengan
partisipasi aktif seperti feedback atau review konsumen, dan share atau
merekomendasikan kepada pengguna lain.
Teknologi Informasi (IT) sekarang dimanfaatkan untuk mendorong aktivitas bisnis
dan pasar (Pradana, 2015: 33). Di Indonesia, pertumbuhan e-commerce dan sektor industri
telekomunikasi informasi dan komunikasi (TIK) mengalami peningkatan yang pesat. Dari
banyaknya produk e-commerce yang dipasarkan, kategori fashion adalah produk yang
paling banyak dicari oleh konsumen, dengan posisi tertinggi yaitu pakaian (67,1%).
E-commerce sudah cukup lama dikenal di kalangan masyarakat Indonesia terutama
sejak dikenalnya kartu kredit dan mobile banking. Munculnya istilah-istilah tersebut
membuat masyarakat tergugah untuk menggunakannya dalam bisnis online (Pradana,
2015: 33). Sebelum munculnya internet, dulu masyarakat melakukan transaksi jual beli
secara tradisional atau secara langsung. Namun, setelah adanya internet, banyak
bermunculan toko-toko yang menyediakan berbagai macam keperluan masyarakat yang
disuguhkan dalam sebuah gambar dan detail produk melalui toko online yang bisa disebut
dengan bisnis online (e-commerce).
Dalam fiqh muamalat terdapat istilah yang dinamakan hak khiyar. Khiyar
merupakan salah satu akad yang berkaitan erat dengan akad jual beli. Khiyar dalam arti
bahasa berasal dari akar kata: khara-yakhiru-khairan-wa khiyaratan (Muslich, 2015: 215).
Hak khiyar merupakan hak yang dimiliki oleh dua orang yang berakad untuk memilih
meneruskan atau membatalkan akad yang telah terjadi atau transaksi jual beli yang
dilakukannya baik bagi pihak pembeli maupun penjual (Rozalinda, 2016: 118). Dengan
adanya hak tersebut, pihak penjual maupun pihak pembeli mempunyai hak yang sama,
yaitu apakah akan meneruskan atau membatalkan suatu transaksi jual beli. Dalam hal ini,
prinsip keadilan adalah yang paling penting.
Khiyar mempunyai status disyari‘atkan atau dibolehkan karena suatu keperluan
yang mendesak seperti perubahan fikiran terhadap seseorang dalam menentukan pilihan
dan mempertimbangkan kemaslahatan antara kedua belah pihak yang bertransaksi
(Haroen, 2007: 129). Khiyar berfungsi untuk menjamin kebebasan berpikir masing-masing
pihak yang melakukan transaski jual beli untuk melanjutkan atau membatalkannya
(Rozalinda, 2016: 118).
Dari pemaparan di atas, penyusun tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai
sejauh mana implementasi khiyar dalam jual beli online (e-commerce) pada toko online
Sale Stock Indonesia dalam perspektif hukum Islam sehingga dapat memberikan kepastian
dasar hukum Islam mengenai hak khiyar dalam transaksi secara e-commerce. Dalam hal
ini, Sale Stock Indonesia menjadi objek studi kasus dalam penelitian.
Adapun kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah
khiyar dan e-commerce. Secara etimologi, kata al-khiyar dalam bahasa Arab artinya
sebagai salah satu hak ketika terjadi persoalan bagi kedua belah pihak yang melaksanakan
transaksi atau akad (Haroen, 2007: 129). Khiyar berarti ‗‘pilih atau pemilihan, artinya
mencari yang terbaik di antara dua perkara, yaitu tetap melangsungkan jual beli atau
Ekonom Islam (KHEI) definisi khiyar adalah hak pilih bagi penjual dan pembeli untuk
meneruskan atau membatalkan akad jual beli yang dilakukan (Mardani, 2012: 105).
E-commerce merupakan suatu cara bagi seorang konsumen dalam membeli barang
yang diinginkan atau suatu barang yang langsung dijual untuk konsumen melalui internet
(Haryanti, 2011: 8). Menurut WTO (World Trade Organization), E-commerce mencakup
proses pembelian, penjualan maupun pertukaran produk, jasa dan informasi melalui
1. Khiyar Majlis
Khiyar majlis (tempat transaksi) berarti hak bagi pihak yang melakukan transaksi
jual beli yaitu pihak pejual dan pihak pembeli untuk meneruskan atau membatalkan
akad/jual beli selagi mereka belum berpisah dan masih berada dalam tempat tansaksi
(Mardani, 2012: 106).
Pada umumnya, khiyar majlis tidak terdapat pada transaksi jual beli e-commerce,
sebab pembeli melakukan pilihan untuk tetap melanjutkan atau membatalkan transaksi
hanya pada saat mengunjungi laman online shop saja.
Toko online Sale Stock Indonesia menerapkan jenis khiyar majlis, namun tidak
sepenuhnya. Hal ini dapat dibuktikan dari adanya sistem pembayaran Cash on Delivery
(CoD) dan sistem ‘’coba di rumah’’. Sistem CoD dapat dilakukan oleh seluruh wilayah
di Indonesia. Namun sistem coba dulu di rumah tidak diberlakukan untuk seluruh wilayah
Indonesia, melainkan hanya beberapa wilayah saja yaitu Jabodetabek, Manado, Jayapura,
dan Kupang.
Khiyar majlis pada toko online Sale Stock ini terjadi ketika pembeli memilih
metode pembayaran secara Cash on Delivery (CoD), yaitu pihak kurir mengantarkan
barang kepada pihak Sale Stock dan pembeli melakukan pembayaran kepada pihak Sale
Stock. Disitulah transaksi jual beli terlaksana.
Begitu pula dalam pada sistem ‗‘coba di rumah‘‘ juga terdapat khiyar majlis.
sistem ini merupakan sistem dengan cara ketika barang yang diantar oleh pihak
ketiga/kurir sampai ke rumah, pembeli bisa mencobanya terlebih dahulu selama 15 menit.
Dalam waktu 15 menit yang diberikan itu merupakan hak khiyar majlis ini dilakukan.
Dalam hal ini, pembeli dan penjual sama-sama mempunyai hak untuk berfikir
selagi mereka belum berpisah dalam waktu yang telah ditentukan yaitu selama 15 menit.
Dan itu tidak terlepas oleh kejujuran dari kedua belah pihak mengenai kejelasan akan
barang tersebut. Hal ini sebagaimana sabda Rasullullah s.a.w yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah r.a yang berbunyi :
DAFTAR PUSTAKA
Ajuna, Luqmanul Hakiem. 2016. ―Kupas Tuntas al-Ba‘i.‖ Bisnis dan Manajemen Islam
Vol. 4, No. 2, hlm. 78-97.
Ghofur, Abdul. 2017. ―Problematika Perdagangan Online: Telaah terhadap Aspek Khiyar
dalam E-Commerce.‖ Al-Manahij Vol. 10, No. 2, hlm. 295-308.
Haroen, Nasrun. 2007. Fikih Muamalah. Jakarta: Gaya Media Pratama.
Huda, Qomarul. 2011. Fiqh Mu'amalah. Yogyakarta: Teras.
Mardani. 2012. Fiqh Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah. Jakarta: Prenadamedia Group.
Muslich, Ahmad Wardi. 2015. Fiqh Muamalat. Jakarta: Amzah.
Nizar, Nefo Indra. 2017. ―Analisisi Model Bisnis dan Strategis Perusahaan Start Up E-
Commerce (Studi Kasus pada Gerobak Online.com).‖ Mandiri: Ilmu Pengetahuan,
Seni, dan Teknologi Vol. 1, No. 1, hlm. 99-113.
Pradana, Mahir. 2015. ―Klasifikasi Jenis-Jenis Bisnis E-commerce di Indonesia.‖ Neo-Bis
Vol. 9, No. 2, hlm. 32-40.
Rozalinda. 2016. Fikih Ekonomi Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
—. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.