Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN

RESIKO

Analisa resiko suku


bunga

Maudy Gandasari
(1820602113)
PENGERTIAN RISIKO SUKU BUNGA

 Risiko suku bunga adalah risiko yang dialami akibat dari


perubahan suku bunga yang terjadi di pasaran yang
mampu memberi pengaruh bagi perusahaan. Adapun
pengertian risiko suku bunga menurut Mashud Ali adalah
terjadi sebagai akibat dari terdapatnya mismatched atas
maturities pada interest rate related products di sisi
aktiva dan passiva neraca bank.
PENGARUH PERUBAHAN RISIKO SUKU
BUNGA

Perubahan tingkat bunga bisa menyebabkan perusahaan


menghadapi dua tipe risiko :
 Risiko perubahan pendapatan

Pendapatan bersih (hasil investasi dikurangi biaya)


berubah, yaitu berkurang dari yang diharapkan.
 Risiko perubahan nilai pasarNilai pasar berubah karena
perubahan tingkat bunga,yaitu berubah menjadi lebih
kecil ( turun nilainya ).
SUMBER RISIKO SUKU BUNGA
 Pembahasan yang utama dan paling sering, bentuk risiko
suku bunga timbul dari perbedaan waktu dari jatuh tempo
(maturity) dan repricing (penetapan ulang suku bunga)
terhadap suku bunga mengambang (floating rate) dari
assets, liabilities dan posisi Off Balance Sheet(OBS ).
Sementara repricing terhadap ketidaksesuaian jatuh tempo
(mismatch) dapat meng-expose pendapatan dan underlying
nilai ekonomi (economic value) terhadap fluktuasi yang
tidak diperkirakan sebagai perbedaan suku bunga.
 Tambahan dan peningkatan sumber risiko suku bunga yang
penting, timbul dari opsi (option) yang diikatkan
(embedded) pada banyak portofolio asset, liability dan OBS.
AKIBAT YANG DITIMBULKAN RISIKO
SUKU BUNGA
 Earnings perspective
 Economic value perspective

 Embedded Losses
FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN SUKU
BUNGA DOMESTIK

Ada 3 faktor yang mempengaruhi suku bunga domestik


suatu negara :
 Kondisi ekonomi global

 Stabilitas ekonomi dalam negeri

 Stabilitas sosial dan politik dalam dan luar negeri.


RISIKO PERUBAHAN SUKU BUNGA
DAN PERMINTAAN UANG
 Jika suku bunga naik, maka publik akan membelanjakan
dananya untuk membeli aset yang menguntungkan.
 Jika suku bunga turun, publik akan mengambil dananya
di bank dan diinvestasikan untuk usaha.
 Jika suku bunga naik maka publik cenderung
menyimpan uangnya di bank karena aman.
 Dari segi pemerintah menaikkan suku bunga kredit
adalah sebagai antisipasi kredit macet.
 MANAJEMEN RISIKO PADA SUKU
BUNGA OBLIGASI

 Pertama, dengan kondisi suku bunga obligasi yang cenderung stabil maka
masyarakat akan merasa lebih nyaman serta lebih menguntungkan dari pada
menempatkan uang tersebut dipasar atau dengan asumsi menginvestasikan
uang tersebut ke pasar akan jauh memiliki tingkat risiko yang tinggi.
 Kedua, jika seorang membeli obligasi dengan masa tenor 10 (sepuluh)
tahun dan suku bunga fixed yang di tetapkan adalah 11,75% maka artinya
pemegang obligasi tersebut adalah akan selalu menerima keuntungan secara
stabil selama sepuluh tahun sebesar angka tersebut.
 Ketiga, penjual obligasi dengan masa waktu 5 hingga 10 tahun dan jarak
suku bunga yang juga tidak begitu tinggi ini akan memberi kenyamanan
dari segi mengelola dana dari hasil penjualan obligasi sesuai dengan master
plan yang dikonsepkan sejak awal tanpa harus terburu-buru dan bekerja
secara under pressure (dibawah tekanan).
 Keempat, pemegang serta pembeli obligasi umumnya adalah mereka yang
memiliki kelebihan dana dan menginginkan dana tersebut diamankan ke
tempat yang memiliki risiko yang seminimal mungkin
RISIKO PADA SUKU BUNGA DAN
SAHAM .

Maka kita dapat memberikan suatu garis penegasan dalam


konteks manajemen risiko, yaitu :
 Pada saat suku bunga mengalami kenaikan dan harga saham di
pasar (market price) mengalami penurunan, maka investor akan
cenderung memindahkan dananya dari saham ke deposito (time
deposit).
 Pada saat kondisi pasar saham mengalami kenaikan atau
bergairah maka investor cenderung akan memindahkan dananya
yang tersimpan di deposito (time deposit) ke saham. Dengan
alasan berinvestasi di saham adalah memiliki tingkat
keuntungan yang lebih tinggi.
 Investor adalah mereka yang memiliki karakteristik “penghindar
risiko”, dan menyukai keuntungan yang suistainable
(berkelanjutan).
SUKU BUNGA DAN JANGKA WAKTU OBLIGASI

 Suku bunga dan jangka waktu obligasi memiliki keterkaitan


dalam mmberikan ketetapan. Untuk ini ada dua bentuk
keputusan yang biasa berlaku atau diterapkan oleh
pemerintah dan perusahaan, yaitu obligasi dengan jangka
waktu pendek (short term) dan obligasi dengan jangka waktu
panjang (long term). Dimana obligasi jangka waktu pendek
memiliki suku bunga yang lebih rendah dari pada obligasi
yang jangka panjang, contohnya pada tanggal 26 februari
2009, misalnya pemerintah menerbitkan obligasi dengan
tenor 5 dan 10 tahun. Untuk tenor 5 tahun telah diserap pasar
senilai 1 milyar dollar AS dengan yield (bunga) 10,5 persen.
Sedangkan untuk tenor 10 tahun diserap pasar 2 miliar dollar
AS dengan yield lebih tinggi 11,75 persen.
TEORI PENENTUAN SUKU BUNGA

 Loanable Funds Theory


Teori Fisher adalah teori yang bersifat umum dan jelas
mengabaikan masalah-masalah praktis tertentu, seperti
kekuasaan pemerintah (bersama-sama dengan lembaga-lembaga
depositori) untuk menciptakan uang dan permintaan pemerintah
(yang seringkali besar) terhadap dana pinjaman, yang biasanya
kebal terhadap tingkat suku bunga.
 Liquidity Preference Theory

Liquidity preference theory (teori hasrat liquiditas), yang awalnya


dikembangkan oleh J.M. Keynes menganalisa suku bunga
ekuilibrium melalui ineteraksi penawaran uang dengan
permintaan agregat publik untuk memegang uang. Keynes
mengasumsi bahwa sebagian besar individu memegang kekayaan
hanya dalam dua bentuk: uang dan obligasi.
FUNGSI TINGKAT BUNGA

 Membantu mengalirnya tabungan berjalan kearah


investasi guna mendukung pertumbuhan perekonomian.
 Mendistribusikan jumlah kredit yang tersedia, pada
umumnya memberikan dana kredit kepada proyek
investasi yang menjanjikan hasil tertinggi.
 Menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan
permintaan akan uang dari suatu negara.
 Merupakan alat penting menyangkut kebijakan
pemerintah melalui pengaruhnya terhadap jumlah
tabungan dan investasi.
STRUKTUR SUKU BUNGA

Tingkat bunga yang telah diuraikan diatas dapat diartikan


sebagai rata-rata dari berbagai macam jenis suku bunga,
yaitu meliputi jangka pendek, jangka panjang, dll.
Struktur tingkat bunga dalam sistem keuangan terutama
ditentukan oleh determinan sebagai berikut:
 Jangka waktu dari klaim keuangan

 Karakteristik perpajakan dari klaim keuangan

 Derajat risiko tunggakan dari klaim keuangan

 Kemudahan pemasaran dari klaim keuangan dan faktor-


faktor lainnya.
RISIKO SUKU BUNGA TINGGI

 Naik Biaya KPR


 Naiknya Beban Bunga Perusahaan

 Turunnya Pasar Saham dan Obligasi

 Naiknya Kredit Macet

 Naiknya Beban APBN

Anda mungkin juga menyukai