Anda di halaman 1dari 19

Geofisika Umum

01_GEOFISIKA DAN GEOLOGI

Beberapa Definisi tentang Geofisika

Geofisika merupakan suatu ilmu yang dilandasi oleh hukum-hukum fisika dan

matematika untuk diterapkan dalam studi tentang planet kita ini. Lingkupan ilmu geofisika

cukup luas dan menumbuhkan cabang-cabang ilmu pengetahuan lainnya. Secara umum

geofisika dapat dibedakan antara geofisika sebagai suatu studi model untuk menjelaskan

sifat dan tingkah laku bumi, dan geofisika sebagai suatu ilmu yang dikembangkan untuk

kepentingan eksplorasi bahan-bahan galian yang ada.

1. The Penguin Dictionary of Science (1971), menyatakan bahwa geofisika adalah

studi tentang bumi dan atmosfernya dengan metoda fisika, mencakup seismologi,

metereologi, hidrologi, kemagnitan dsb.

2. The Penguin Dictionary of Geology (1972), menyatakan bahwa geofisika

merupakan bagian dari ilmu kebumian (earth science) yang mempelajari segala

fenomena yang berkaitan dengan dan menunjang studi struktur, kondisi fisik dan

sejarah (evolusi) bumi secara keseluruhan.

3. Milton B. Dobrin (1960) dalam bukunya Introduction to Geophysical

Prospecting, menyatakan bahwa pelacakan secara geofisika (geophysical

prospecting) adalah suatu seni tentang pencarian deposit-deposit tersembunyi dari

hidrokarbon (minyakbumi dan gas) atau mineral-mineral yang bermanfaat dengan

melakukan pengukuran sifat fisik lapisan batuan di permukaan bumi.

1
Geofisika Umum
4. Sedangkan HF. Howell (1959), dalam bukunya Introduction to Geophysics,

menyatakan bahwa : Geofisika adalah penerapan dari prinsip-prinsip dan

hal-hal yang praktis pada ilmu fisika untuk memecahkan masalah-masalah yang

berkaitan dengan kebumian. Geofisika berkembang dari ilmu fisika dan geologi

serta tidak memiliki batas pemisah tajam yang dapat memisahkan satu dengan

lainnya. Ia merupakan suatu cara memandang kepada ilmu kebumian (earth-

science) sebagai keseluruhan, mencakup pendekatan-pendekatan eksperimental

untuk menuju ke suatu pengertian yang utuh tentang planet kita ini.

5. Menurut definisi di Encyclopedic Dictionary of Exploration Geophysics (1973),

geofisika mencakup tiga aspek utama :

a. Studi tentang bumi dengan metoda-metoda fisika kuantitatif, khususnya

dengan seismik pantul dan bias (reflection and refraction seismic), gravitasi

(gravity),kemagnitan (magnetic), kelistrikan (electric) dan metoda radioaktif.

b. Penerapan prinsip-prinsip fisika untuk mempelajari bumi termasuk pula

perkembangannya, yaitu: seismologi (kegempaan dan gelombang elastik);

geotermometri (pemanasan bumi, aliran panas bumi, volkanologi dan mata

air panas); hidrologi (air di permukaan dan bawah permukaan, kadangkala

termasuk glasiologi) ; meteorologi; gravitasi dan geodesi (medan gravitasi

bumi, ukuran dan bentuk dari bumi); kelistrikan atmosfer dan kemagnitan

terestrial (mencakup studi ionosfer, jalur Van Allen, arus tellurik);

tektonofisik (proses-proses geologi dan tektonik di bumi); geofisika

eksplorasi dan keteknikan.

2
Geofisika Umum
Geofisika eksplorasi adalah pemakaian metoda-metoda seismik, gravitasi,

kemagnetan, kelistrikan, dan elektromagnetik untuk pencarian minyak, gas, mineral, air

tanah dan sebagainya, untuk eksplorasi dan eksploitasi dalam arti ekonomis.

Munculnya ilmu geofisika karena para ilmuwan memerlukan suatu "alat" yang cukup baik

untuk mengetahui keadaan geologi bawah permukaan.

Geofisika dan Geologi

Secara sederhana dapatlah dikatakan bahwa geofisika merupakan studi tentang

bumi ini dengan cara mengukur parameter fisika yang dikerjakan di permukaan bumi.

Untuk menarik batas pemisah disiplin ilmu geofisika dengan geologi bukan hal yang

mudah, karena satu sama lain memang tidak untuk dipisahkan tetapi justru saling

mendukung dan menunjang dalam studi terhadap bumi, baik untuk kepentingan keilmuan

maupun untuk kepentingan eksplorasi serta pemanfaatan sumberdaya alam secara

terkontrol.

Geologi, merupakan studi terhadap bumi ini dengan melakukan pengamatan

langsung singkapan batuan, ataupun dari lubang galian dan lubang bor, kemudian

dilakukan deduksi untuk memahami struktur, komposisi serta sejarah pembentukannya

berdasarkan analisis data tersebut. Di lain pihak, geofisika mempelajari bagian-bagian yang

tersembunyi di bawah permukaan bumi, dengan peralatan tertentu yang sesuai, untuk

melakukan pengukuran-pengukuran fisis di permukaan. Perhitungan dan interpretasi data

pengukuran tersebut bertujuan untuk mendapatkan informasi yang berguna dalam

pendugaan bentuk struktur dan komposisi dari zona-zona yang ada.

3
Geofisika Umum
Akan tetapi bila kita lihat dalam proses peneraan lobang bor (well logging) yang

banyak digunakan dalam studi geologi, pengukurannya jelas merupakan hasil dari

pemakaian instrumentasi, sehingga digunakan istilah geofisika lubang bor (borehole

geophysics) untuk cara tersebut.

Seperti tampak pada gambar 1-1, maka bagi para pembaca dari latar belakang

bidang geologi akan dapat memahami posisi ilmu geologi terhadap ilmu dasar lainnya.

Hal yang dapat dikerjakan oleh seorang ahli geologi berdasarkan pengamatan data

permukaan, bersifat sangat terbatas. Begitu pula dengan kemampuan teknologi pemboran

saat ini, hanya mampu mencapai sekitar 10.000 kilometer, sedangkan jejari bumi sekitar

6000 kilometer, sehingga hanya sebagian tipis kulit bumi baru dapat diketahui.

Diketahuinya oleh para ahli tentang adanya kerak bumi, mantle dan inti bumi terutama

berdasarkan pengamatan gelombang gempa yang datang di permukaan, begitu pula

berdasarkan hasil sejumlah pengukuran gravitasi, magnetik dan aliran panas yang muncul

ke permukaan. Rekayasa peralatan dan teknik pengukuran telah berkembang demikian

pesat terutama dalam eksplorasi hidrokarbon dan mineral.

Geofisika eksplorasi merupakan ilmu yang relatif baru dalam lingkup

perkembangan teknologi. Penggunaan kompas untuk mendeteksi cebakan mineral berkadar

besi dan magnetik telah dikenal sejak abad ke 17, tetapi pembuatan instrumen khusus untuk

kepentingan eksplorasi baru diawali pada akhir abad ke 19. Sedangkan penggunaan

geofisika untuk pencarian hidrokarbon dan gas baru berlangsung sekitar 60 tahun, dimana

penemuan minyak pertama kali dengan bantuan geofisika berhasil dilakukan pada tahun

1924.

4
Geofisika Umum
Dalam perkembangannya, peralatan serta teknik penggunaan geofisika untuk

eksplorasi semakin berimprovisasi, baik dalam bentuk wujud penampilan maupun segi

ekonominya. Kemajuan itu sebagai tanggapan terhadap kebutuhan yang mendesak untuk

mengembangkan suatu kemampuan baru dalam rangka menemukan deposit-deposit mineral

baru. Kecuali di daerah-daerah operasional yang baru maka kegagalan yang disebabkan

oleh faktor peralatan, teknik operasional lapangan, serta metoda interpretasi cukup banyak

dialami.

Gambar 1-1 : Tetrahendra dari empat bidang utama keilmuan serta ilmu kaitannya yang

sifatnya saling menunjang.

Improvisasi teknologi dalam eksplorasi secara geofisika telah membuahkan

berbagai kekhasan. Dalam beberapa hal perkembangan baru telah muncul untuk menjawab

masalah-masalah yang berkaitan dengan lingkungan dan tempat di mana eksplorasi

dikerjakan. Di daerah lepas pantai, gurun pasir, daerah tundra kutub, ataupun daerah

tertutup aliran lava, akan memerlukan penanganan khusus terhadap logistiknya. Selain itu,

5
Geofisika Umum
adanya keunikan gangguan alam berupa kebisingan-kebisingan tertentu akan menyebabkan

interferensi terhadap rekaman data yang diharapkan, sehingga untuk penanganan dan

pengolahan data dibutuhkan teknik-teknik khusus.

Munculnya teknologi komputer sekitar tahun 1950 - 1960 telah membuka revolusi

baru dalam penanganan dan pemrosesan rekaman data geofisika, yang memungkinkan

untuk mengekstraksi informasi-informasi yang berguna serta menghilangkan derau /

gelombang pengganggu (noise) yang ada secara cepat dan akurat.

Beberapa Metoda Geofisika Eksplorasi

Metoda geofisika yang dipakai luas dalam eksplorasi yaitu seismik, gravitasi,

kemagnitan dan metode elektrik. Beberapa metoda yang masih jarang digunakan di

Indonesia, yaitu radioaktivitas dan pengukuran aliran panas.

Empat metoda tersebut di atas, sangat umum dipakai dalam pencarian cebakan

hidrokarbon serta mineral padat. Penggunaan masing-masing metoda tergantung pada

tujuan yang diinginkan. Metoda seismik dan gravitasi banyak digunakan dalam eksplorasi

minyak, metoda elektrik sering dipakai untuk pencarian cebakan bijih dan pelacakan air

tanah, sedangkan metoda magnetik dapat digunakan untuk kepentingan kedua hal itu.

Berikut ini di bahas secara singkat metoda-metoda tersebut :

1. Metoda Pengukuran Gravitasi

Dalam metoda gravitasi untuk eksplorasi, kita melakukan pengukuran medan

gravitasi bumi pada daerah yang diteliti. Medan gravitasi di satu tempat dengan

tempat lainnya akan memiliki harga gravitasi yang berbeda. Hal itu disebabkan oleh

6
Geofisika Umum
adanya perbedaan rapatmasa (density) batuan untuk jenis batuan yang berbeda, dan

batuan yang memiliki rapatmasa tinggi akan mempunyai gaya tarikan gravitasional

yang lebih besar. Suatu batuan dengan rapatmasa tinggi dan mempunyai bentuk

struktur melengkung ke atas, misalkan antiklin, maka medan gravitasi di bagian

sumbu antiklin akan lebih besar dibandingkan pada bagian sayapnya. Contoh lain

yaitu struktur kubah garam dimana rapatmasa batuannya lebih kecil daripada

rapatmasa batuan sekitar yang diterobosnya, dan ini dapat diketahui dengan

rendahnya harga gravitasi di atas struktur tersebut dibandingkan dengan harga

gravitasi di sekitarnya.

Anomali ataupun kelainan setempat dari medan gravitasi, yang dikerjakan

dalam eksplorasi hidrokarbon, mempunyai harga sepersatujuta atau bahkan seper-

sepuluhjuta dari medan gravitasi bumi. Oleh karenanya, peralatan pengukuran

gravitasi untuk eksplorasi dirancang sedemikian rupa untuk mengukur nilai mutlak

gaya itu sendiri. Peralatan pengukuran yang modern telah dirancang agar mampu dan

cukup peka untuk mengukur hingga satu per seratus juta dari nilai gravitasi bumi.

Metoda gravitasi akan memberikan hasil yang baik bilamana dikerjakan pada

daerah yang mempunyai perbedaan rapatmasa yang cukup tajam. Contoh paling

efektif ialah pemetaan wilayah cekungan sedimen di mana batuan dasar (basement

rocks) mempunyai rapatmasa lebih tinggi dibandingkan dengan rapatmasa batuan di

sekitarnya. Selain itu sering pula dipakai untuk pemetaan daerah zona mineral berat,

misalnya chromit.

7
Geofisika Umum
Data yang diperoleh dari pengukuran gravitasi dapat menimbulkan ambiguitas

dalam proses interpretasi, yaitu tidak memberikan penyelesaian unik atau tunggal,

karena medan gravitasi yang serupa dapat ditimbulkan oleh beberapa bentuk

distribusi masa yang berlainan. Informasi geologi dan geofisika lainnya akan sangat

berguna dalam mengatasi masalah ambiguitas ini.

2. Metoda Pengukuran Kemagnitan

Peta yang dihasilkan dari pengukuran kemagnitan akan menunjukkan variasi

medan magnit bumi. Variasi tersebut disebabkan oleh adanya perubahan struktur

ataupun litologi yang berbeda dengan harga kerentanan magnetik (magnetic

susceptibility) yang berbeda.

Batuan sedimen pada umumnya mempunyai harga kerentanan magnetik

yang lebih kecil bila dibandingkan dengan batuan beku ataupun batuan metamorf

(relatif lebih banyak mengandung mineral magnetit) sehingga pengukuran

kemagnitan lebih ditujukkan pada pelacakan struktur dasar cekungan sedimen

ataupun pencarian zona cebakan mineral magnetit secara langsung. Metode magnetik

pada awal mulanya digunakan dalam eksplorasi minyak dimana daerah-daerah yang

menunjukkan struktur geologi dari formasi lapisan minyak banyak terkontrol oleh

keadaan topografi, patahan ataupun punggungan pada batuan dasarnya.

Sejak berkembangnya metoda aeromagnetik, yaitu pengukuran dengan

pesawat udara, penelitian dengan cara ini dalam eksplorasi minyak banyak ditujukan

untuk mengetahui ketebalan lapisan sedimen pada daerah-daerah di mana tak tersedia

8
Geofisika Umum
data yang baik. Interpretasi terhadap data semacam ini menjadi kompleks, karena

adanya fakta bahwa perubahan kerentanan magnetik pada lapisan sedimen

memberikan efek nyata terhadap medan magnetik yang terukur, dibandingkan efek

nyata batuan dasar dari cekungan itu sendiri.

Untuk kepentingan eksplorasi tambang non hidrokarbon, metoda ini

digunakan untuk melokalisasi daerah cebakan bijih yang mengandung mineral-

mineral magnetik saja.

Interpretasi data pengukuran kemagnitan akan mengalami ambiguitas,

seperti halnya gravitasi, karena kelangkaan dan keunikan inherent dalam metoda

potensial. Oleh karenanya, adanya informasi geologi akan membantu menyelesaikan

ketidakpastian dari interpretasi akhir.

3. Metoda Elektrik

Pemakaian metoda elektrik dalam geofisika eksplorasi sering pula disebut

sebagai metoda geolistrik atau resistivity sounding dan mempunyai berbagai metoda

yang satu sama lain agak berbeda dalam teknik operasionalnya. Metoda elektrik ini

dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang lapisan batuan berdasarkan

perbedaan harga tahanan jenis (resitivity) lapisan batuan. Metoda ini telah cukup

lama digunakan untuk pemetaan batas lapisan. Pada cara ini kita alirkan suatu arus

listrik ke dalam lapisan batuan kemudian mencatat perbedaan potensial yang timbul

dari dua elektrode yang berbeda letaknya.

Dalam bidang teknik sipil, metoda ini dipakai untuk menentukan

kedalaman batuan dasar yang dipandang kuat untuk peletakan fondasi bangunan yang

9
Geofisika Umum
diinginkan. Untuk keperluan penelitian airtanah, metoda geolistrik digunakan untuk

mendeteksi posisi penyebaran akuifer serta dapat digunakan untuk mencari lapisan-

lapisan berair asin. Dalam bidang penelitian panasbumi, metoda ini digunakan untuk

melokalisir daerah pengumpulan panas yang berada di dekat permukaan.

Beberapa metoda yang dapat digolongkan dalam kelompok pengukuran

secara elektrik yaitu:

1. Metoda potensial diri (self potensial method) : untuk mendeteksi adanya

mineral-mineral tertentu yang bereaksi dengan elektrolit akibat aliran arus

listrik sehingga menimbulkan peristiwa potensial elektrokimia. Misalkan

endapan sulfida, akan menimbulkan potensial elektrokimia pada bagian

atasnya dan itu dapat dideteksi dengan elektrode di perumukaan tanah.

2. Metoda elektromagnetik, mendeteksi sifat reduksi dari batuan yang terdapat

di bawah permukaan. Suatu arus bolak-balik dimasukkan ke dalam permukaan

bumi, dengan bantuan jaringan koil kemudian amplitudo dan perbedaan fase

potensial yang terjadi dapat diukur di permukaan. Cara ini banyak dipakai

untuk eksplorasi bijih besi ataupun cebakan metal.

3. Metoda telurik dan magnetotelurik, merupakan cara pemantauan arus

elektromagnetik alamiah yaitu arus alam tersebut melalui material lapisan

bumi yang berbeda komposisi dan sifat kelistrikannya.

4. Metoda resistivitas dan magnetotelurik banyak dikembangkan di Rusia dan

Kanada untuk pemetaan cekungan pada tahap awal dari eksplorasi minyak

bumi. Sedangkan metoda telurik banyak dikembangkan oleh ahli dari Prancis

untuk penelitian di Eropa dan Afrika. Pada daerah-daerah lain di dunia,

10
Geofisika Umum
metoda resistivitas cukup sering dipakai untuk eksplorasi mineral dan energi

panas bumi.

4. Metoda Seismik Bias

Dalam penggunaan seismik bias maka alat perekam sinyal seismik diletakkan

relatif jauh dari titik peledakan dinamit sehingga jarak itu lebih besar dibandingkan

kedalaman horison lapisan batuan yang akan dideteksi. Gelombang getara hasil

ledakan sebagian besar akan menjalar secara horisontal di dalam lapisan tanah, dan

waktu yang diperlukan untuk perjalanan itu, untuk berbagai jarak dari sumber ke

penerima, akan memberi informasi tentang kecepatan dan kedalaman horison bawah

permukaan. Meskipun metoda seismik bias tidak akan memberikan banyak informasi

atau gambaran struktural yang tepat sebagaimana pada seismik pantul, tetapi akan

memberikan informasi kecepatan gelombang pada lapisan pembias dan akan berguna

bagi ahli geofisika untuk mengetahui jenis litologinya. Cara ini umumnya lebih cepat

untuk meliput suatu wilayah yang sama luas dibandingkan seismik pantul sehingga

menguntungkan secara ekonomis.

Seismik pantul cukup baik untuk daerah berstruktur dengan permukaan

berkecepatan tinggi semisal dasar atau bagian atas dari lapisan batugamping. Jika hal

itu merupakan target geologinya. Bila untuk mengetahui bentuk dan kedalaman

cekungan sedimen dengan pemetaan permukaan dasar cekungan sedimen dengan

pemetaan permukaan dasar cekungan, metoda seismik bias cukup edektif dan

ekonomis untuk kebutuhan tersebut. Karena kecepatan gelombang pada batuan di

sekitarnya, maka metoda ini cukup baik pula untuk mendeteksi struktur diapirif

11
Geofisika Umum
semacam kubah garam. Dalam keadaan yang favorabel, metoda ini dapat dipakai

untuk mendeteksi dan menentukan sesar tegak zona patahan pada formasi-formasi

berkecepatan tinggi, seperti batu gamping masip atau batuan dasar cekungan.

Seismik bias jarang digunakan dalam eksplorasi minyak, umumnya dipakai untuk

kepentingan pekerjaan teknik sipil.

5. Metoda Seismik Pantul

Dengan metoda seismik pantul, keadaan struktur lapisan batuan di bawah

permukaan dapat diketahui dengan baik. Cara ini berdasarkan atas perekaman pulsa

seismik di permukaan yang disebabkan oleh sumber getar buatan, yaitu peletusan

dinamit di dekat permukaan tanah (ditanam pada kedalaman dangkal) ataupun dengan

cara mekanis semisal pemukulan palu. Gelombang getaran yang terjadi akan

merambat melalui media lapisan batuan, dan sebagian gelombang tersebut akan

dipantulkan oleh bidang batas antar lapisan sehingga bergerak kembali ke permukaan

tanah. Gelombang pantul direkam oleh peralatan tertentu (disebut geofon) yang cukup

peka terhadap getaran di permukaan tanah. Alat-alat perekam diletakkan pada jarak-

jarak tertentu terhadap titik sumbernya.

Variasi waktu datang gelombang pantul tersebut akan mencerminkan adanya

kondisi struktural tertentu dari lapisan di bawah permukaan. Kedalaman bidang antar

lapisan dapat dihitung jika kita ketahui waktu datang gelombang pantul serta data

kecepatan gelombang di dalam lapisan batuan. Untuk mengetahui kecepatan

gelombang maka dilakukan uji coba pada lobang pemboran. Pada perkembangan

terakhir ini, data seisimik pantul telah dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis

liltologi terutama berdasar kecepatan dan karakteristik getaran. Sedangkan untuk

12
Geofisika Umum
mengetahui adanya hidrokarbon didasarkan atas data amplitudo pantulan dan

indikator seismik lainnya.

Metoda seismik merupakan teknik prospeksi yang baik untuk mengetahui

keadaan struktur bawah permukaan. Hasil rekaman dari penampang seismik sangat

mirip dengan hasil rekonstruksi struktur yang dilakukan oleh ahli geologi, tetapi ahli

geologi perlu bersikap hati-hati untuk menginterpretasi data seismik tersebut agar

mendapat hasil interpretasi yang tepat, kecuali bila data rekaman seismik betul-betul

berkualitas tinggi. Pada kondisi yang ideal, relief struktural dapat ditentukan dengan

ketelitian sekitar 3 - 6 meter.

Metoda ini mampu untuk menghasilkan peta struktural dari setiap horison

geologi yang memberikan harga pantulan, tetapi horison itu sendiri tidak dapat

diidentifikasi tanpa informasi geologi berdasarkan data lubang pemboran. Data

seismik pantul dapat digunakan untuk menentukan harga kecepatan rata-rata, dan

sesuatu yang penting dari kacamata geologi, kecepatan interval pada lapisan yang

kurang dari beberapa ratus meter. Informasi ini menyajikan setidak-tidaknya suatu

indikator statistik tentang litologi.

Dengan metoda seismik pantul maka dapat dilokalisasi dan dipetakan adanya

struktur antiklin, patahan, kubah garam, dan terumbu. Beberapa darinya berasosiasi

dengan akumulasi minyak bumi dan gas. Beberapa bentuk penipisan stratigrafi

semacam bentuk melidah atau perubahan fasies. Dalam segala hal, keberhasilan

eksplorasi untuk mengetahui akumulasi minyak bumi secara stratigrafis dengan

seismik pantul membutuhkan koordinasi yang baik antara ahli geologi dengan ahli

seismik.

13
Geofisika Umum
6. Metoda Radioaktif

Untuk pencarian cebakan mineral yang mengandung uranium digunakan

peralatan yakni geigercounter ataupun scillometer untuk mengukur besarnya radiasi

persatuan waktu. Dengan penggunaan alat tersebut maka metoda ini dapat

dimasukkan dalam salah satu cara prospeksi geofisika. Pada lubang pemboran kadang

dilakukan deteksi litologi dengan alat neutron-log, sedangkan scillometer dipakai

pada operasional dengan pesawat udara.

7. Metoda Pengukuran Lubang Pemboran ( well logging)

Cara ini banyak dibahas dalam bidang ilmu Geologi Minyakbumi dan Teknik

Reservoir Minyakbumi. Peralatan pengukuran dimasukkan ke dalam lubang

pemboran dan melakukan pengukuran sifat fisik batuan. Beberapa tipe peralatan

antara lain : Neutron-Log, Resistivity-Log, Density-Log, Gama-ray Log, . Cara ini

merupakan hal yang umum dilakukan dalam pemboran eksplorasi minyak bumi.

Untuk kepentingan praktis, metoda dan cara perhitungan telah dikembangkan oleh

perusahaan Schlumberger.

Penerapan Geofisika dalam Berbagai Bidang Penelitian

Pada saat ini, penggunaan geofisika untuk berbagai kepentingan eksplorasi telah beraneka-

ragam. Beberapa penerapan yaitu :

Eksplorasi Hidrokarbon

14
Geofisika Umum
Merupakan hal yang umum dilakukan, dalam eksplorasi hidrokarbon (minyak dan gas),

yaitu pada tahapan awal dikerjakan survey gravitasi untuk mendapatkan gambaran keadaan

dasar cekungan sedimen tempat akumulasi minyak bumi, sering pula disertai penelitian

aeromagnetik. Pada tahapan selanjutnya dikerjakan penelitian dengan seismik pantul

sehingga keadaan struktur keadaan struktur lapisan-lapisan sedimen akan tampak lebih

nyata. Begitu pula ketebalan dari masing-masing formasi batuan dapat dihitung dengan

lebih cermat. Penelitian ini merupakan awal tahapan sebelum dilakukan pemboran

eksplorasi.

Eksplorasi air tanah

Metoda kelistrikan banyak dipakai dalam eksplorasi air tanah. Dengan diketahuinya harga-

harga tahanan jenis batuan dari setiap perlapisan maka dapat dilakukan korelasi antar satu

titik dengan lainnya. Harga tahanan jenis yang rendah kadang mencirikan adanya lapisan

pembawa air (akuifer) yang umumnya berupa lapisan batupasir. Harga yang sangat rendah

sering menunjukkan lapisan lempung ataupun lapisan air payau. Cara ini selain relatif

murah biaya operasionalnya, cukup efektif dan baik akan hasil penelitiannya.

Bangunan teknik sipil

Sebelum dimulainya pekerjaan pembuatan jembatan, bendungan ataupun gedung

bertingkat, maka perlu diketahui keadaan lapisan di bawah permukaan untuk menentukan

letakan fondasi bangunan. Metode kelistrikan banyak dipakai untuk mengetahui posisi

batuan dasar yang akan digunakan sebagai landasan fondasi. Pengamatan terhadap

15
Geofisika Umum
kemungkinan terjadinya kebocoran aliran air yang bergerak melalui celah retakan batuan,

dapat diteliti dengan cara geolistrik ini secara detail.

Pertambangan non hidrokarbon

Dalam pencarian mineral-mineral bijih, metoda kemagnitan dan magnetotelurik sering

digunakan. Demikian pula cara gravitasi untuk pengukuran di wilayah yang luas menjadi

sangat ekonomis dan membantu sekali.

Metoda kemagnetan terutama dipakai untuk melokalisir daerah cebakan bijih metalik

mengandung mineral magnetit. Metoda elektromagnetik sering digunakan pada zona

endapan bijih sekunder. Cara geofisika terutama sangat membantu dalam memperkirakan

jumlah cadangan yang tersedia dengan cara menghitung hingga ke zona di bawah

permukaan.

Arkeologi

Dalam bidang arkeologi, penggunaan cara geofisika masih merupakan hal baru. Untuk

mencari letak benda-benda bangunan purbakala yang terpendam, misalnya candi, maka

posisinya yang tepat dapat dicari dengan pengukuran geolistrik ataupun elektromagnetik

(cara Ground Probing Radar).

Volkanologi

Beberapa gunung berapi aktif perlu dipantau kegiatannya, dengan peralatan yang dirancang

secara khusus. Keadaan temperatur kawah, emisi gas-gas tertentu serta kegempaan yang

terjadi di daerah puncak gunung berapi, dapat dipantau keadaannya dari jarak jauh, atau

16
Geofisika Umum
dikenal dengan nama telemetri. Alat pemantau yang diletakkan di daerah puncak gunung

berapi tersebut akan memancarkan sinyal-sinyal dengan bantuan tenaga baterei energi

matahari, kemudian ditangkap dan direkam oleh pos-pos pengawas yang berada di kaki

gunung ataupun stasiun pemantau yang terletak di kota terdekat. Hal tersebut telah

dikerjakan untuk pemantauan gunung Kelut (Jawa Timur) dan gunung Merapi di Jawa

Tengah, bahaya kegiatan gunung tersebut dapat diketahui lebih dini.

Panasbumi

Esplorasi energi panasbumi (geothermal) di dunia telah berkembang pesat sejak

tahun 1950 an. Penggunaan metoda kelistrikan banyak dilakukan dan daerah-daerah

berakumulasinya panas di dekat permukaan akan dicirikan oleh adanya harga tahanan jenis

batuan yang relatif rendah. Adanya proses alterasi hidrotermal telah mengubah batuan

asalnya menjadi batuan bersifat lempuntan, silisifikasi serta berdadar belerang yang cukup

tinggi. Temperatur yang tinggi juga akan menurunkan harga tahanan jenis batuan.

Penelitian secara gravitasi berguna untuk mengetahui suatu bentuk reservoar

panasbumi dan batas daerah yang teralterasi.

Penelitian seismologi, yaitu secara mikroseismik, dilakukan untuk memantau gempa-

gempa berkekuatan kecil. Pemantauan dilakukan selama tiga hingga enam bulan. Dengan

merekonstruksi letak sumber-sumber gempa yang terjadi maka dapat diketahui pola

struktur di bawah permukaan di mana zona patahan yang ada sering merupakan daerah

bergeraknya aliran panas ke permukaan. Dengan demikian, pemboran eksplorasi dapat

dilakukan secara lebih terarah.

17
Geofisika Umum
Dari uraian diatas kita mendapat gambaran yang cukup jelas tentang geofisika untuk

eksplorasi, beberapa cara penelitian serta penerapannya dalam berbagai bidang keilmuan.

Penggunaan geofisika untuk eksplorasi tak lepas dari tujuan manusia untuk

meningkatkan taraf kesejahteraannya.Sebagaimana digambarkan pada gambar 1-2,

pemanfaatan sumber daya alam di bumi kita ini tidak lepas dari empat hal: manusia (man),

motivasi (motivation), metoda (methode) dan uang (money). Karena sumber alam

merupakan sesuatu yang tak dapat diperbarui (unrenewable) maka kontrol terhadap hal itu

perlu dilakukan. Kontrol tersebut bersifat akal-rasional dan keimanan-religius pada diri

manusia sehingga eksploitasi tidak menjadikan bencana bagi generasi masa datang dan

menjauhkan dari keserakahan.

18
Geofisika Umum

Gambar 1-2 : Diagram hubungan antara manusia dengan ilmu geofisika untuk mencari sumber daya

alam, serta kebijakan yang perlu dilakukan agar tak terjadi bencana bagi dirinya dan

masyarakat.

19

Anda mungkin juga menyukai