Anda di halaman 1dari 3

Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) PAINAN

----------------------------------------------------------------

UJIAN AKHIR SEMESTER


Sementer Ganjil Tahun.2021

Mata Kuliah : Hukum Perbankan


Hari, tanggal :
Kelas : Bekasi
Dosen : HERLINA, S.H., MKn.

Nama : Novan Ariyanto

NPM : 1920.01.313

Hari/Tanggal : Sabtu, 22 Januari 2022

Soal :

1. Dalam Perbankan terdapat 4 hubungan antara Bank dengan nasabah, sebutkan!


2. Dalam memberikan kredit , Bank Umum wajib mempunyai key
a k i n a n berdasarkan analisis yang mendalam atas iktikad dan kemampuan
serta kesanggupan Nasabah Debitur untuk melunasi utangnya sesuai dengan
yang Diperjanjikan. Jelaskan dengan lengkap bagaimanakah cara yang
dilakukan oleh bank dalam menilai hal-hal tersebut?
3. Jelaskan dengan lengkap apa saja yang
diatur dalam “Perjanjian Kredit”!
4. Sebutkan apa saja perbedaan antara Bank
Konvensional dengan Bank Syariah?
5. Mengapa dalam pemberian Kredit Bank wajib
memperhitungkan mengenai wanprestasi dan
likuidasi? Jelaskan!
6. Tindakan apa yang akan dilakukan oleh Bank
apabila terjadi wanprestasi pada Nasabah?

Selamat mengerjakan....
JAWAB
1. Dalam Perbankan terdapat 4 hubungan antara Bank dengan nasabah, diantaranya adalah:
1) Kehati-hatian
2) Kesehatan
3) Rahasia bank
4) Dan Kepercayaan

2. Character, prinsip ini dilihat dari segi kepribadian atau karakter calon peminjam /
nasabah.
Capacity, prinsip ini adalah yang menilai nasabah dari kemampuan nasabah dalam
mengelola keuangan pribadinya atau usaha yang dimilikinya.
Capital, penilaian dari sisi capital adalah seperti berapa besar saldo tabungan, deposito,
atau aset investasi lainnya yang dimiliki calon peminjam.
Condition, prinsip ini dipengaruhi oleh faktor di luar dari pihak bank maupun
nasabah/calon peminjam. Misalnya, usia minimal peminjam, jumlah pinjaman, atau
kondisi lainnnya yang telah ditetapkan oleh bank kepada nasabahnya.
Collateral, prinsip ini menilai semakin besar nilai agunan atau jaminan yang diberikan
untuk pengajuan pinjaman maka akan semakin besar pula poin penilaiannya.

Jika nasabah telah memenuhi 5 prinsip tersebut, maka bisa dipastikan Anda akan mudah
untuk mengakses kredit di bank.

3. Perjanjian kredit merupakan perjanjian pendahuluan, sehingga perjanjian ini mendahului


perjanjian hutang piutang. Perjanjian kredit ini merupakan perjanjian pokok serta bersifat
konsensuil disertai adanya pemufakatan antara pemberi dan penerima pinjaman mengenai
hubungan hukum antara keduanya.
Adapun yang diatur dalam perjanjian kredit sebagaimana tertuang dalam, peraturan
perjanjian kredit dalam buku ke 3 KUPerdata dalam bab ke 2 yaitu :
1) Tentang perikatan-perikatan yang dilahirkan dari kontrak atau perjanjian.
2) Tentang syarat-syarat yang diperlukan untuk sahnya suatu perjanjian.
3) Tentang akibat suatu perjanjian.
4) Tentang penafsiran suatu perjanjian.

4. Bank Konvensional :
1) Berinvestasi pada usaha yang tidak dibatasi/bebas nilai.
2) Memberikan besaran bagi hasil berbentuk bunga tetap

Bank syariah :
1) Berinvestasi hanya pada usaha yang halal dan sejalan dengan ketentuan islam.
2) Besaran bagi hasil berubah-ubah tergantung kinerja usaha demi menghindari riba.

5. Dalam pemberian kredit bank wajib memperhitungkan mengenai wanprestasi dan


likuidasi, hal ini dilakukan agar Debitur koperatif untuk menyelesaikan kreditnya dengan
bersedia menjual jaminan miliknya. Lebih lanjut untuk meminimalisir kerugian yang
dialami akibat adanya permasalahan kredit pinjaman atau wanprestasi, juga memberikan
kesempatan kepada debitur melunasi pinjaman atau hutangnya dengan cara menjual atau
menyerahkan aset yang telah dijaminkan sebelumnya.

6. Tindakan yang dilakukan oleh bank, apabila terjadi wanprestasi pada nasabah, yaitu :
1) Penjadwalan Kembali (Rescheduling)

Merupakan suatu upaya hukum untuk melakukan perubahan terhadap beberapa syarat
perjanjian kredit, baik itu berupa memperpanjang waktu pembayaran kredit maupun
penyerahan angsuran, atau jika perlu penambahan kembali biaya kredit tersebut.
2) Persyaratan Kembali (reconditioning)

Merupakan perubahan sebagian maupun keseluruhan persyaratan perjanjian, yang tidak


dibatasi kepada perubahan jadwal angsuran, atau jangka waktu kredit.

3) Penataan Kembali (Restructuring)

Merupakan upaya bank kepada debitur dengan menambah modal usaha yang
mempertimbangkan usaha debitur yang ditambahkan modalnya memang masih layak.

4) Penyitaan Jaminan

Merupakan Jalan terakhir bank dalam mengurangi kerugiannya apabila nasabah sudah
tidak memiliki itikad baik dan/atau tidak memiliki kemampuan untuk membayar
utangnya.

Anda mungkin juga menyukai