Anda di halaman 1dari 3

Mata kuliah : Pengantar Ilmu Sastra

Jenis : Ujian Akhir Semester (UAS)

Kelas : Sasindo B 2021

Waktu : 29 November 2021–3 Desember 2021

Dosen : Dr. Elly Prihasti W.,S.S., M.Pd. dan Muharrina Harahap,S.S., M.Hum.

Prodi : Sastra Indonesia

Universitas : UNIMED
___________________________________________________________________________

PETUNJUK:

a. Mohon soal dikerjakan dengan memperhatikan waktu yang telah disediakan!


b. Jawaban hanya bisa dikirim sesuai dengan waktu yang telah ditentukan!
c. Kerjakan soal dibawah ini dengan mengutamakan kejujuran dan kepercayaan pada
kemampuan diri sendiri!

Nama : NURUL ATIKAH

NIM : 2213210036

SOAL:

1. Buatlah penjelasan singkat yang mampu membedakan pendekatan:


a. Mimetik
b. Objektif
c. Ekspresif
d. Pragmatik

2. Apa yang Saudara ketahui mengenai teori sastra dibawah ini? (Jangan lupa beri
sumbernya!)
a. Psikologi sastra
b. Sosiologi sastra
c. Feminisme
d. Poskolonialisme

................................................SELAMAT MENGERJAKAN............................................
JAWABAN:

1. A. Mimetik diartikan sebagai suatu pendekatan yang memandang karya sastra sebagai
tiruan atau pembayangan dari dunia kehidupan nyata. Mimetik juga dapat diartikan
sebagai suatu teori yang dalam metodenya membentuk suatu karya sastra dengan
didasarkan pada kenyataan kehidupan sosial yang dialami. Kemudian dikembangkan
menjadi suatu karya sastra dengan penambahan skenario yang timbul dari daya
imajinasi, kreatifitas pengarang dalam kehidupan nyata tersebut. Menurut Aristoteles,
mimetik lebih tinggi dari kenyataan, ia memberi kebenaran yang lebih umum,
kebenaran yang universal (Semi, 1985: 42 ).

B. Objektif merupakan pendekatan sastra yang menekankan pada segi intrinsik karya
sastra yang bersangkutan (Yudiono, 1984: 53). Yaitu pendekatan yang sangat
mengutamakan penyelidikan karya sastra berdasarkan kenyataan teks sastra itu
sendiri. Hal–hal yang diluar karya sastra walaupun masih ada hubungannya dengan
sastra dianggap tidak perlu untuk dijadikan pertimbangan dalam menganalisis karya
sastra.

C. Ekspresif adalah pendekatan sastra yang mendefinisikan karya sastra sebagai


sebuah sarana untuk mengungkapkan perasaan atau tempat curahan hati penulisnya.
Menurut Semi (1984) pendekatan ekspresif adalah pendekatan yang menitikberatkan
perhatian kepada upaya pengarang atau penyair mengekspresikan ide–idenya ke
dalam karya sastra.

D. Pragmatik adalah ilmu yang menelaah bagaimana keberadaan konteks


mempengaruhi dalam menafsirkan kalimat. Menurut Tarigan (1985: 34) pragmatik
merupakan telaah umum mengenai bagaimana caranya konteks mempengaruhi cara
seseorang menafsirkan kalimat. Jadi pragmatik adalah telaah mengenai kemampuan
pemakai bahasa yang menghubungkan serta menyerasikan kalimat dan konteks.

2. A. Psikologisastra, psikologi dan sastra sebenarnya dua ilmu yang berbeda. Namun
diantara kedua ilmu tersebut ternyata memiliki keterkaitan satu sama lain. Psikologi
berarti mempelajari hal–hal mengenai ilmu kejiwaaan, sastra merupakan bidang ilmu
yang mempelajari karya seni dalam hal tulis menulis. Jika digabungkan maka
psikologi sastra dapat diartikan sebagai ilmu yang mendalami serta mengkaji karya
sastra jika dilihat dari sudut kejiwaannya. Menurut Ratna (2004:350) dalam analis
Oeniwahyunie, “Psikologi Sastra adalah analisis teks dengan mempertimbangkan
relevansi dan peranan studi psikologis”. Artinya, psikologi turut berperan penting
dalam penganalisisan sebuah karya sastra dengan bekerja dari sudut kejiwaan karya
sastra tersebut baik dari unsur pengarang, tokoh, maupun pembacanya.
B. Sosiologi sastra merupakan teori sastra yang memandang karya sastra berdasarkan
nilai sosial masyarakat, dapat juga didefinisikan sebagai studi tentang hubungan
antara karya sastra dan masyarakat. Hubungan ini bisa dua arah, yakni bagaimana
konteks sosial memengaruhi penulis sastra dalam membangun imajinasinya dan
bagaimana implikasi karyanya terhadap kehidupan sosial secara luas. Menurut Ratna
(2009: 164) sosiologi sastra ingin mengaitkan penciptaan karya sastra, keberadaan
karya sastra, serta peranan karya sastra dengan realitas sosial.

C. Feminisme dalam sastra sebagai alat kaum wanita untuk memperjuangkan hak–
haknya, erat berkaitan dengan konflik kelas ras, khususnya konflik gender. Dalam
teori sastra kontemporer, feminis merupakan gerakan perempuan yang terjadi hampir
di seluruh dunia. Menurut Salden (1986: 130–131), ada lima masalah yang biasa
muncul dalam kaitannya dengan teori feminis, yaitu a) masalah biologis, b)
pengalaman, c) wacana, d) ketaksadaran, dan e) masalah sosioekonomi.

D. Poskolonialisme, menurut Rukundwa dan Aarde (2007: 1175) kajian


poskolonialisme bukanlah suatu bentuk genderang perang terhadap apa yang terjadi di
masa lalu, namun suatu bentuk perjuangan terhadap realitas kekinian yang masih
terjajah oleh bentuk neo-kolonialisme selepas kemerdekaan dicapai. Tujuan
pengembangan teori poskolonialisme adalah melawan sisa–sisa dampak dari
terjadinya kolonialisme dalam pengetahuan termasuk pada sisi kultur. Teori ini
diterapkan untuk mengkaji karakter budaya yang lahir terutama pada negara–negara
dunia ketiga atau negara bekas jajahan pada dekade setelah penjajahan berakhir.

Anda mungkin juga menyukai