Anda di halaman 1dari 2

Sertakan Tuhan Dalam Setiap Rencana dan Cita-Cita

Waktu kecil ada sebagian kita yang bercita-cita atau berharap menjadi dokter, ada yang ingin
menjadi pilot, atau harapan yang lebih sederhana, harapan agar orang tidak membuang sampah di
sungai, harapan agar dapat membantu orang sekitar agar lebih produktif.

Atau juga keinginan memiliki mobil, memiliki rumah, atau ingin memiliki tanah, keinginan agar orang
tidak menaburkan racun disembarang tempat seperti merokok misalnya, seperti pengurangan zat
pewarna dan pengawet pada makanan misalnya, dan lain-lain, dan lain-lain.

Itu semua adalah harapan, keinginan, dan cita-cita. Misal saja kita memiliki keinginan memiliki tanah,
bisa saja kita mendapatkannya dengan berjuang sungguh-sungguh dengan menabung sedikit demi
sedikit, namun mungkin ada yang terlewatkan, yaitu menyertakan Allah (Tuhan sekalian alam) dalam
setiap keinginan kita. Hasilnya apa? Keinginan kita akan terwujud dalam waktu lama.

Sangat berbeda jika kita melibatkan Allah dalam setiap keinginan kita. Analoginya begini:

Waktu kecil, sebagian anak ingin memiliki sepeda, terus menabung sedikit demi sedikit. Sambil
menabung, si anak memberitahukan keinginannya tersebut pada orang tua. Tidak dalam waktu lama
orang tua akan membelikan sepeda dengan uang tabungannya. Mungkin tabungannya tidak cukup,
namun dengan tambahan dari orang tua aka cukup. Berbeda jika si anak menabung dan diam saja
akan keinginannya itu.

Begitu pula dengan kita, sertakanlah Allah dalam setiap keinginan, harapan dan cita-cita kita.

Cara menyertakannya bagaimana? Teruslah berusaha dan berjuang menggapai keinginan itu dengan
diiringi meminta, memberitahukan, dan berdoa kepada Allah akan keinginan kita dalam shalat,
tahajud, sedekah dan lain sebagainya.

Apabila dengan cara ini dilakukan, maka cita-cita dapat terwujud, dan akan makin dekat dengan Dzat
yang menguasai urat nadi dan takdir akan kehidupan ini.

Jangan sampai kita mengejar cita-cita dan harapan dengan meninggalkan Allah. Hasil yang terjadi
adalah mungkin cita-cita terwujud, tapi jauh dari Allah. Atau mungkin pula cita-cita tidak terwujud
dan kita jauh dari Allah. Naudzubillahi min dzalik.

Percaya tidak percaya, telah terbukti jika keinginan dengan menyertakan Allah, keinginan akan lebih
cepat terwujud.

Anda mungkin juga menyukai