Anda di halaman 1dari 10

Johannes Kepler adalah penemu konsep hukum pergerakan planet-planet yang berbentuk orbitnya

berbentuk elips. Kepler adalah seorang tokoh penting dalam revolusi ilmiah, adalah seorang astronom
Jerman, matematikawan dan astrolog. Dia paling dikenal melalui hukum gerakan planetnya yang
dinamakan Hukum Kepler. Dia kadang dirujuk sebagai “astrofisikawan teoretikal pertama”, meski Carl
Sagan juga memanggilnya sebagai ahli astrologi ilmiah terakhir.

johannes_Kepler

Biografi Johannes Kepler dari Biografi Web

Orang Eropa abad ke-16 sangat mengagumi komet. Maka, pada suatu malam, sewaktu sebuah komet
yang dipopulerkan oleh astronom Denmark Tycho Brahe terlihat di langit, Katharina Kepler
membangunkan putranya, Johannes, yang berusia enam tahun untuk menyaksikan komet itu. Lebih dari
20 tahun kemudian, sewaktu Brahe meninggal, siapakah yang dilantik Kaisar Rudolf II untuk
menggantikan jabatan Barahe sebagai matematikawan kekaisaran? Pada usia 29 tahun, Johannes Kepler
menjadi matematikawan kekaisaran untuk Kaisar Romawi Suci, beserta ahli astrologi kerajaan Jendral
Wallenstein, suatu jabatan yang ia pegang hingga akhir hayatnya. Kepler juga seorang profesor
matematika di Universitas Graz. Karier Kepler juga bersamaan dengan karier Galileo Galilei. Pada awal
kariernya, Kepler adalah asisten Tycho Brahe.

Sakana Food Depok www.sakana.id

Kepler sangat dihargai bukan hanya dalam bidang matematika. Ia menjadi sangat terkenal di bidang
optik dan astronomi. Kepler, meski perawakannya kecil, memiliki kecerdasan yang memukau dan juga
kepribadian yang gigih. Ia didiskriminasi sewaktu tidak mau pindah agama ke Katolik Roma, sekalipun di
bawah tekanan hebat.

Penemuan Kepler tentang pergerakan planet ini cuma dua puluh delapan tahun sesudah penerbitan
buku De revolutionibus orbium coelestium, buku besar yang di dalamnya memuat teori Copernicus
bahwa planet-planet berputar mengitari mentari dan bukannya mengitari bumi. Kepler belajar di
Universitas Tubingen, peroleh gelar sarjana muda tahun 1588 dan gelar sarjana penuh tiga tahun
kemudian. Umumnya para ilmuwan saat itu menolak teori “heliocentris” Copernicus; tetapi, ketika
Kepler di Tubingen dia dengar hipotesa heliocentris itu dan memperincinya dengan kecerdasan tinggi,
akhirnya dia mempercayainya.

Sesudah meninggalkan Tubingen, Kepler menjadi mahaguru selama beberapa tahun di akademi di kota
Graz. Sambil mengajar dia tulis buku pertamanya tentang astronomi (1596). Kendati teori yang diajukan
Kepler di buku itu ternyata sepenuhnya meleset, buku itu dengan jernih menunjukkan kemampuan
matematika Kepler dan kemurnian pikirannya, sehingga ahli astronomi besar Tycho Brahe
mengundangnya jadi asistennya di peneropong bintangnya di dekat Praha.

Kepler menerima undangan ini dan bergabung dengan Tycho bulan Januari 1600. Tycho meninggal dunia
tahun berikutnya, tetapi Kepler sudah berhasil menyuguhkan kesan baik pada bulan-bulan sebelumnya
sehingga Kaisar Romawi Suci –Rudolph II– segera menunjuknya menggantikan Tycho selaku
matematikus kerajaan. Kepler menduduki posisi itu selama sisa hidupnya.

Sebagai pengganti Tycho Brahe, Kepler mewarisi setumpuk besar catatan hasil pengamatan cermat
ihwal planet-planet yang telah digarap Tycho bertahun-tahun. Karena Tycho –astronom besar terakhir
sebelum diketemukan teleskop– juga pengamat yang hati-hati dan teliti yang pernah dikenal dunia,
catatan-catatan itu teramat besar harganya. Kepler percaya bahwa catatan analisa matematika Tycho
yang cermat memungkinkannya menentukan kesimpulan bahwa teori gerakan planet adalah benar:
teori heliocentris Copernicus; teori geocentris Ptolemy yang lebih lamaan; atau bahkan teori ketiga yang
dirumuskan Tycho sendiri. Tetapi, sesudah bertahun-tahun melakukan sejumlah perhitungan yang
cermat, Kepler dengan rasa cemas menemukan bahwa pengamatan Tycho tidaklah konsisten dengan
teori-teori yang mana pun juga!

Akhirnya Kepler menyadari bahwa masalahnya adalah: dia, seperti juga Copernicus dan Tycho Brahe dan
semua astronom klasik telah menduga bahwa orbit keplanetan terdiri dari lingkaran-lingkaran atau
gabungan dari lingkaran-lingkaran. Tetapi, kenyataan menunjukkan bahwa orbit keplanetan tidaklah
melingkar, melainkan agak oval, ellips.

Bahkan sesudah menemukan pemecahan pokok, Kepler masih harus menghabiskan waktu berbulan-
bulan membenamkan diri dalam kerja hitung-menghitung yang rumit dan melelahkan untuk meyakinkan
bahwa teorinya memuaskan pengamatan Tycho. Buku besarnya Astronomia Nova, diterbitkan tahun
1609, menyuguhkan dia punya bagian pertama dari dua hukum pergerakan planet. Hukum pertama
menegaskan tiap planet bergerak mengitari mentari dalam orbit oval atau ellips dengan matahari pada
satu fokus. Hukum kedua menegaskan bahwa planet bergerak lebih cepat ketika berada lebih dekat
dengan matahari; kecepatan planet berbeda begitu rupa bahwa garis yang menghubungkan planet dan
matahari selama perputaran, meliwati bidang yang sama luasnya dalam jangka waktu yang sama.
Sepuluh tahun kemudian Kepler mengeluarkan hukum ketiganya: makin jauh jarak sebuah planet dari
matahari, makin perlu waktu lebih lama untuk menyelesaikan perputarannya atau kwadrat kala
perputaran planet-planet berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dengan matahari.
Hukum Kepler, dengan menyuguhkan gambaran pokok yang komplit dan tepat tentang gerak planet-
planet mengitari matahari, memecahkan masalah utama bidang astronomi, yang bahkan oleh orang-
orang genius seperti Copernicus dan Galileo terliwatkan. Tentu saja, Kepler tidak menjelaskan mengapa
planet-planet bergerak pada orbitnya seperti itu; masalah ini terpecahkan di abad berikutnya oleh Isaac
Newton. Tetapi, hukum Kepler merupakan pendahulu vital buat sintesa besar Newton. (“Jika saya
melihat lebih dulu dari orang lain,” begitu pernah Newton bilang, “ini akibat saya berdiri di atas pundak-
pundak para raksasa.” Tak salah lagi, Kepler adalah salah satu dari raksasa-raksasa itu yang dimaksud
Newton).

Sumbangan Kepler kepada astronomi hampir bisa disejajarkan dengan Copernicus. Dan sesungguhnya,
dalam beberapa hal hasil karya Kepler bahkan lebih mengesankan. Dia lebih orisinal,, dan kesulitan
matematika yang dihadapinya bagaikan menggunung. Teknik matematika pada saat itu tidaklah
sesempurna perkembangannya seperti halnya kini, dan saat itu tak ada mesin kalkulator yang menolong
Kepler dalam tugas penghitungan-penghitungannya.

Ditinjau dari sudut arti penting karya Kepler, adalah mengherankan bilamana pada mulanya hampir
tidak digubris orang, bahkan oleh seorang ilmuwan besar seperti Galileo. (Galileo tak ambil perhatian
hukum Kepler sungguh mencengangkan karena kedua orang itu saling berkorespondensi satu sama lain,
dan juga karena hasil karya Kepler dapat menolong menguji teori Ptolemy). Tetapi bila yang lain-lainnya
agak lambat menghargai ketinggian hasil karya Kepler, ini dapat difahami oleh Kepler sendiri.

Dalam nada letupan kegembiraan Kepler menulis “… Buku telah kutulis! Telah kupersembahkan sesuatu
anugerah kesenangan yang suci. Dia akan dibaca baik oleh orang sejamanku atau oleh generasi
sesudahku. Aku tidak peduli. Bisa jadi buku itu harus menunggu 100 tahun untuk menjumpai seorang
pembaca, seperti halnya Tuhan menunggu 6000 tahun seseorang yang bisa memahami kebesaran
karyanya.”

Meskipun angsur-berangsur, sesudah melampaui beberapa dekade, arti penting hukum Kepler menjadi
jelas buat dunia ilmu pengetahuan. Pada abad berikutnya pendapat-pendapat yang memihak teori
Newton berkata bahwa hukum Kepler disimpulkan dari teori-teori itu. Pendapat sebaliknya mengatakan,
hukum gerak Newton, hukum gaya berat Newton disimpulkan dari hukum Kepler. Tetapi, untuk berbuat
demikian memerlukan teknik itu, Kepler, cukup mudah menangkap permasalahannya dan mengajukan
pendapat bahwa gerakan planet dikontrol oleh tenaga yang datang dari matahari.
Sebagai tambahan hukum gerakan planet-planet, Kepler menyumbangkan berbagai ihwal kecil di bidang
astronomi. Dia juga membuat sumbangan penting mengenai teori optik. Di akhir-akhir umurnya –sayang
sekali– dia diganggu oleh masalah pribadi. Jerman merosot jadi kacau karena “Perang tiga puluh tahun”
dan jarang orang yang bisa lolos dari kesulitan-kesulitan serius.

Salah satu masalah adalah soal nafkah. Kekaisaran Romawi Suci lambat dalam pembayaran gajinya,
walau dalam keadaan yang tidak gawat. Dalam keadaan perang yang kacau-balau, gaji Kepler ditunggak
terus. Karena Kepler kawin dua kali dan punya dua belas anak, kesulitan duit ini betul-betul berat.
Masalah lain menyangkut bundanya yang di tahun 1620 ditahan dengan tuduhan jadi “dukun sihir.”
Kepler banyak buang waktu hingga akhirnya sang ibu bisa dibebaskan tanpa mengalami siksaan.

Kepler meninggal dunia tahun 1630 di Regensburg, Bavaria. Dalam masa “Perang tiga puluh tahun” yang
mengganas itu, kuburnya diobrak-abrik. Tetapi, hukum gerakan planetnya terbukti lebih menjadi
kenangan yang lestari dari sekadar sepotong batu nisan.

Johannes Kepler (1571 – 1630)

Aan S Arkadie

7 years ago
Johannes Kepler adalah ahli astronomi dan matematika dari Jerman, penemu hukum Kepler, teleskop
Kepler, teori cahaya, dan bapak astronomi modern. Kepler dilahirkan di Well der Stadt, Wurttemberg,
Jerman, pada tanggal 27 Desember 1571.

Masa kecil Kepler penuh dengan penderitaan. Ia lahir sebelum waktunya. Kepler tak terurus,badannya
kurus, lemah, dan sakit-sakitan. Ayahnya tak mau memberinya makan. Untunglah kepala desa
Wurttemberg baik hati. Kepler dijadikan anak angkat dan dibiayai sekolahnya.

Pada tahun 1593, Kepler menjadi guru. Dalam usia 25 tahun, Kepler menerbitkan bukunya yang berjudul
The Cosmic Mystery (1596) dalam bahasa Latin. Dengan karyanya ini, Kepler menjadi ilmuwan terkenal
pertama yang secara publik mendukung Corpenicus. Karyanya ini juga menarik perhatian Tyco Brahe.
Kepler kemudian diangkat menjadi pembantunya di observation Benatek, Praha.

Tahun berikutnya, Tyco Brahe meninggal. Ia meninggalkan catatan dan data tentang posisi 777 bintang
tetap yang masih berantakan dan belum lengkap. Selanjutnya Kepler menyusun dan melengkapinya
menjadi 1.005 bintang. Setelah mempelajari data-data Tyco Brahe selama 8 tahun, Kepler menemukan
bentuk orbit planet yang sebenarnya. Kepler merangkum penemuan-penemuannya dalam The New
Astronomy (1609). Isinya antara lain hukum Kepler I “Orbit planet berbentuk elip dengan Matahari
terletak pada salah satu fokusnya,” dan hukum Kepler II,“Garis yang menghubungkan sebuah planet
dengan matahari itu menyapu luas area yang sama dalam interval waktu yang sama.” Sepuluh tahun
kemudian Kepler berhasil menemukan hukum Kepler III, “Kuadrat kala revolusi planet berbanding lurus
dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet dengan matahari.” Hukum Kepler III ini dimuat dalam
bukunya yang berjudul Harmony of the Worlds (1619). Hukum Kepler ini memberi inspirasi kepada
Newton dalam menemukan teori gravitasi. Hukum Kepler ditemukan setelah Kepler bekerja keras
selama 18 tahun. Kepler meninggal dunia di Regensburg, Bavaria, pada tanggal 15 November 1630, pada
umur 59 tahun.

(Dikutip seperlunya dari 100 Ilmuwan, John Hudson Tiner, 2005)

Johannes Kepler (27 Desember 1571 – 15 November 1630), seorang tokoh penting dalam revolusi
ilmiah, adalah seorang astronom Jerman, matematikawan dan astrolog. Dia paling dikenal melalui
hukum gerakan planetnya. Dia kadang dirujuk sebagai "astrofisikawan teoretikal pertama", meski Carl
Sagan juga memanggilnya sebagai ahli astrologi ilmiah terakhir. Pada usia 29 tahun, Johannes Kepler
menjadi matematikawan kekaisaran untuk Kaisar Romawi Suci, beserta ahli astrologi kerajaan Jendral
Wallenstein, suatu jabatan yang ia pegang hingga akhir hayatnya. Kepler juga seorang profesor
matematika di Universitas Graz. Karier Kepler juga bersamaan dengan karier Galileo Galilei. Pada awal
kariernya, Kepler adalah asisten Tycho Brahe.

Lahir

27 Desember 1571

Weil der Stadt near Stuttgart, Germany

Meninggal

15 November 1630 (umur 58)

Regensburg, Bavaria, Germany

Tempat tinggal

Baden-Württemberg; Styria; Bohemia; Upper Austria

Alma mater

University of Tübingen

Dikenal atas

Kepler's laws of planetary motion

Kepler conjecture

Karier ilmiah

Bidang

Astronomy, astrology, mathematics and natural philosophy

Institusi

University of Linz

Kepler sangat dihargai bukan hanya dalam bidang matematika. Ia menjadi sangat terkenal di bidang
optik dan astronomi. Kepler, meski perawakannya kecil, memiliki kecerdasan yang memukau dan juga
kepribadian yang gigih. Ia didiskriminasi sewaktu tidak mau pindah agama ke Katolik Roma, sekalipun di
bawah tekanan hebat.
LATAR BELAKANG

Johannes Kepler lahir pada tahun 1571 di Weil der Stadt, sebuah kota kecil di pinggiran Hutan Hitam
Jerman. Meskipun keluarganya miskin, beasiswa dari para bangsawan lokkal memungkinkan Johannes
mendapatkan pendidikan yang baik. Ia mempelajari teologi di Universitas Tüũbingen, sesuai niatnya
untuk menjadi rohaniwan Lutheran. Tetapi, kejeniusannya di bidang matematika mendapat pengakuan.
Pada tahun 1594, ketika seorang guru matematika di SMU Lutheran di Graz, Austria, meninggal dunia,
Kepler menggantikannya. Sewaktu berada di sana, ia menerbitkan karya besarnya yang pertama,
Cosmographic Mystery(Misteri Kosmografis).

Astronom Brahe telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mencatat pengamatannya tentang
planet dengan cermat dan teliti. Ketika ia membaca Cosmographic Mystery, Brahe terkesan dengan
pemahaman Kepler tentang matematika dan astronomi, dan ia mengundang Kepler untuk bergabung
dengannya di Benátky, dekat Praha, sekarang di Republik Ceko. Kepler menerima undangan itu ketika
intoleransi keagamaan memaksanya meninggalkan Graz. Sebagaimana telah diceritakan di atas, ketika
Brahe meninggal, Kepler menggantikan dia. Sebagai ganti seorang pengamat yang sangat teliti, sekarang
dewan penasihat kekaisaran memiliki orang yang jenius di bidang matematika.

BUKU TONGGAK SEJARAH DI BIDANG OPTIK

Untuk memperoleh manfaat sepenuhnya dari kumpulan pengamatan Brahe tentang planet, Kepler perlu
lebih banyak memahami tentang pembiasan cahaya. Bagaimana pantulan cahaya dari sebuah planet
dibiaskan sewaktu memasuki atmosfer bumi? Penjelasan Kepler tertuang dalam buku Supplement to
Witelo, Expounding the Optical Part of Astronomy (Suplemen untuk Witelo, Menjabarkan Bagian Optik
dari Astronomi), yang lebih banyak memberikan perincian tentang karya Witelo, Ilmuwan Abad
Pertengahan. Buku Kepler itu adalah tonggak sejarah di bidang optik. Ia adalah orang pertama yang
menjelaskan cara kerja mata.

Akan tetapi, bidang utama yang Kepler geluti bukanlah optik, melainkan astronomi. Para astronom masa
awal yakin bahwa langit adalah bulatan kosong dengan bintang-bintang yang menempel di bagian
dalamnya seperti berlian yang berkilau. Ptolemaus menganggap bumi sebagai pusat alam semesta,
sedangkan Kopernikus yakin bahwa planet-planet semuanya mengitari matahari yang tidak bergerak.
Brahe memperkirakan bahwa planet-planet lain berputar mengelilingi matahari, yang selanjutnya
mengorbit bumi. Karena berbeda dengan bumi, semua planet lainnya dalah benda langit, benda-benda
ini dianggap sempurna. Satu-satunya bentuk gerakan yang dianggap cocok untuk planet-planet itu ialah
bentuk lingkaran sempurna, setiap planet bergerak dengan kecepatan konstan. Dalam iklim inilah Kepler
memulai tugasnya sebagai matematikawan kekaisaran.
AWAL ASTRONOMI MODERN

Diperlengkapi dengan tabel-tabel pengamatan gerakan planet yang disusun oleh Brahe, Kepler
mempelajari gerakan kosmis dan menarik kesimpulan berdasarkan apa yang ia lihat. Selain jenius dalam
soal angka, ia juga mempunyai tekad yang kuat dan rasa ingin tahu yang tak habis-habisnya.
Kesanggupannya yang luar biasa untuk bekerja dibuktikan oleh ke-7200 perhitungan rumit yang ia
rampungkan sewaktu mempelajari tabel-tabel pengamatan tentang Mars.

Dan, Mars-lah yang pertama-tama menarik perhatian Kepler. Setelah dengan saksama mempelajari
tabel-tabel itu, tersingkaplah bahawa Mars mengorbit matahari tetapi bukan dalam lingkaran sempurna.
Satu-satunya bentuk orbit yang cocok dengan pengamatan itu ialah bentuk elips (lonjong) dengan
matahari sebagaisalah satu titik fokusnya. Akan tetapi, Kepler sadar bahwa kunci untuk menyibakkan
rahasi langit bukanlah Mars, melainkan planet Bumi. Menurut Profesor Max Caspar, "Temuan Kepler
memotivasi diauntuk mencoba pendekatan yang jenius". Ia menggunakan tbael-tabel itu dengan cara
yang tidak lazim. Ketimbang menggunakan tabel-tabel itu untuk menyelidiki Mars, Kepler
membayangkan dirinya sedang berdiri di Mars dan melihat ke Bumi. Ia menghitung kecepatan gerakan
bumi bervariasi dan berbanding terbalik dengan jaraknya matahari.

Sekarang, Kepler mengerti bahwa matahari bukan sekadar pusat dari tata surya. Matahari juga berfungsi
seperti sebuah magnet, berputar pada porosnya dan memengaruhi gerakan planet-planet. Caspar
menulis, "Ini adalah konsep yang benar-benar baru yang sejak saat itu memandu dia dalam risetnya dan
menuntunnya ke penemuan hukum-hukumnya". Bagi Kepler, semua planet adalah benda-benda fisik
yang dengan harmonis diaturoleh serangkaian hukum yang beragam. Apa yang telah ia pelajari dari
Mars dan Bumi pasti berlaku juga atas semua planet. Jadi, ia menyimpulkan bahwa setiap planet
mengitari matahari dalam orbit elips pada kecepatan yang bervariasi sesuai dengan jaraknya dari
matahari.

“ Kepler diakui sebagai salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masa—tokoh yang turut menyeret
astronomi keluar dari Abad Pertengahan ke Zaman Modern

HUKUM KEPLER
Pada tahun 1609, Kepler menerbitkan buku New Astronomy (Astronomi Baru), yang diakui sebagai buku
astronomi modern yang pertama dan salah satu buku terpenting yang pernah ditulis tentang subjek itu.
Mahakarya ini memuat dua hukum Kepler yang pertama tentang gerakan planet. Hukumnya yang ketiga
diterbitkan dalam buku Harmonies of the World (Keharmonisan Dunia) pada tahun 1619, sewaktu ia
tinggal di Linz, Austria. Tiga hukum ini mendefinisikan dasar-dasar gerakan planet: bentuk orbit planet
yang mengitari matahari, kecepatan gerakan planet, dan hubungan antara jarak sebuah planet dari
matahari dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu putaran.

Bagaimana reaksi para astronom rekan-rekan Kepler? Mereka tidak memahami betapa pentingnya
hukum Kepler itu. Bahkan ada yang sama sekali tidak percaya. Mungkin mereka tidak dapat sepenuhnya
dipersalahkan. Kepler telah menyelubungi karyanya dengan suatu prosa Latin yang sulit dipahami
laksana lapisan awan tebal yang menyelubungi Venus yang nyaris tak tertembus. Tetapi, seraya waktu
berlalu, hukum-hukum Kepler akhirnya diakui. Kira-kira 70 tahun kemudian, Isaac Newton menggunakan
karya Kepler sebagai dasar untuk hukumnya tentang gerakan dan gravitasi. Dewasa ini, Kepler diakui
sebagai salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masa—tokoh yang turut menyeret astronomi keluar dari
Abad Pertengahan ke zaman modern.

“ Intoleransi keagamaan sangat memuakkan bagi Kepler, yang yakin bahwa keharmonisan di
antara planet-planet seharusnya terdapat juga di antara umat manusia

KARYA TULIS KEPLER

Mysterium cosmographicum (Misteri Kosmmografis) (1596)

Astronomiae Pars Optica (Bagian Optik dari Astronomi) (1604)

De Stella nova in pede Serpentarii (Tentang Bintang Baru di Kaki Ophiuchus) (1604)

Astronomia nova (Astronomi Baru) (1609)

Dioptrice (Dioptre) (1611)


Epitome astronomiae Copernicanae (diterbitkan dalam tiga bagian dari 1618-1621)

Harmonice Mundi (Keharmonisan Dunia) (1619)

Tabulae Rudolphinae (Tabel-Tabel Rudolphine) (1627)

Somnium (Mimpi) (1634) - dianggap prekursor kepada fiksi ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai