PENDAHULUAN
yang terus tumbuh menuju inovasi yang semakin terbaru. Dengan adanya
komunikasi yang tersebar luas saat ini, mengharuskan sebuah proses industri
percetakan yang memproduksi secara massal tulisan dan gambar dengan tinta
di atas kertas tersebut. Dengan menggunakan sebuah mesin cetak cepat dan
canggih, yang demikian juga dapat meningkatkan daya saing pada roda
percetakan menghasilkan limbah cair yang berasal dari bahan pelarut, tinta
industri percetakan harus sudah bisa mengolah limbah cair sebelum dibuang
1
W2M, yaitu waste water minimize. Prinsip W2M ini memasukkan unsur
yang sangat berbahaya dan beracun apabila di buang langsung ke badan air
atau lingkungan.
Timbal(Pb). Angka tersebut melebihi baku mutu air limbah untuk percetakan
sifatnya yang toksik (beracun) terhadap manusia dan dapat masuk ke dalam
tubuh melalui konsumsi makanan, minuman, udara, air, serta debu yang
tercemar Pb. Tubuh menimbun Pb selama seumur hidup dan secara normal
kesehatan adalah gangguan pada saraf perifer dan sentral, sel darah, gangguan
2
Untuk itu, agar aman dibuang ke lingkungan dan sesuai dengan standar
baku yang ditetapkan,limbah cair yang mengandung Timbal (Pb) perlu diolah
dan biasanya dihasilkan dari arang kayu, lignin, tempurung kelapa, kulit
ini menggunakan kulit buah kakao sebagai adsorben untuk dijadikan arang
aktif.
Kulit buah kakao yang sering disangka sebagai limbah tak berguna lagi
tersebut merupakan polimer bagian dari unsur-unsur karbon (C) yang dapat
dibuat arang aktif sebagai adsorben yang mempunyai porous dan permukaan
(Amanah,2010). Kandungan selulosa yang cukup tinggi pada kulit buah kakao
ini yang digunakan dalam skala besar atau konsentrasi limbah yang tinggi,
Pembuatan arang aktif kakao dilakukan dengan cara pirolisis untuk pembuatan
3
arang dan cara aktivasi dengan larutan untuk mengaktifkan arang dari kulit
buah kakao.
(molekul) terutama logam berat dan menjebaknya disana. Ion Pb2+ ditarik oleh
arang aktif dan melekat pada permukaannya dengan kombinasi dari daya fisik
kompleks dan reaksi kimia. Arang aktif memiliki jaringan porous (berlubang)
terkandung dalam limbah cair industri percetakan agar tidak menjadi polutan
1. Apakah arang aktif kulit buah kakao dapat menurunkan kadar Pb pada
aktif kulit buah kakao terhadap penurunan kadar Pb limbah cair industri
percetakan?.
4
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah arang aktif kulit buah kakao dapat menurunkan
arang aktif kulit buah kakao dalam penurunan kadar Pb limbah cair
industri percetakan.
2. Kulit buah kakao diambil dari limbah padat dari pemanenan buah kakao.
3. Air limbah yang diambil berasal dari limbah cair salah satu percetakan di
Yogyakarta.
5. Variasi massa serbuk arang aktif yang digunakan yaitu 0 gr, 2 gr, 3 gr, 4
Timbal(Pb).
5
8. Penelitian menggunakan sistem batch skala laboratorium dengan volume
10. Menggunakan alat jart test dengan kecepatan 100 rpm untuk homogenisasi
1. Bagi penulis
limbah cair terutama dalam penurunan kadar logam berat Pb dengan cara
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Limbah cair adalah air yang tidak bersih dan terdapat berbagai zat yang
karena hasil aktivitas manusia. Limbah cair juga dapat diartikan sebagai akibat
kejadian dimasukkannya atau masuknya benda padat, cair dan gas kedalam air
Air limbah juga dibagi menurut sifat buangnya, yaitu bersifat fisis,
oleh jumlah air buangan per satuan waktu dan besar kecilnya konsentrasi
a. Limbah cair rumah tangga. Limbah cair ini berasal dari perumahan,
c. Limbah cair rembesan dan tambahan. Limbah cair ini terjadi pada
7
2.1.1 Karakteristik Limbah Cair
1. Karakteristik fisik
a. Warna
b. Bau
NH3.
8
c. Suhu
geografis.
d. Kekeruhan
2. Karakteristik Kimia
a. Bahan Organik
b. Bahan Anorganik
9
logam berat seperti Mn, Pb, Cd, Zn, Fe dan
sebagainya.
3. Karakteristik biologi
cara yaitu :
10
saringan getar,pemindahan kerikil, ekualisasi, sedimentasi,
atau menyalin suatu original dengan menggunakan suatu alat / mesin, atau
11
secara umum dikatakan mencetak. Mencetak disini dimaksudkan adalah
untuk proses percetakan yang terdiri dari kertas, tinta/cat dan bahan kimia
yang optimal, baik dalam percetakan, pewarnaan, juga dalam pemasakan dan
diperlukan.
1. Setting
2. Lay Out
12
dengan masing-masing warna yang akan dicetak.
platenya.
4. Cetak / offset
secara bersamaan.
13
lipat, yaitu mesin untuk melipat kertas dari hasil cetakan
kecil.
7. Prepacking
Setting
Lay Out
Cetak / Offset
Prepacking
14
2.2.2 Bahan Baku Proses Industri Percetakan
a. Kertas
b. Tinta / cat
a. Bahan Kimia
plat).
b. Bensin
selesai dilakukan.
c. Oxidon
15
Untuk membersihkan plate dari oksidasi atau karat.
d. Detergen
pencucian.
e. Developer Plate
Setting
Setting
CetakCetak
/ Offset
/ Limbah Cair
Offset
LipatLipat
dan campur
dan
campur
JilidJilid
dan dan
potong
potong
Prepacking
16
Dari gambar 2.2 tersebut dapat diketahui sumber limbah cair
a. Lay Out
fixer, dll).
c. Cetak / Offsett
Pada tahap ini limbah cair dihasilkan dari limbah cair dari
dll.
logam berat tersebut berasal dari zat warna berupa tinta yang
17
semakin banyak pencucian alat percetakan, sehingga jumlah air
2004). Proses percetakan tersebut yaitu Lay Out, Repro dan Plate
1. Kingdom : Plantae
2. Divisi : Magnoliophyta
3. Kelas : Magnoliopsida
18
4. Ordo : Malvales
6. Genus : Theoboroma
sejumlah bunga muncul dari satu titik tunas. Penyerbukan bunga dilakukan
oleh serangga seperti lalat kecil (midge) Forcipomyia, semut bersayap, afid,
dan beberapa lebah Trigona yang biasanya terjadi pada malam hari. Bunga
dengan nilai jual yang lebih tinggi. Buah tumbuh dari bunga yang diserbuki.
Ukuran buah jauh lebih besar dari bunganya, dan berbentuk bulat hingga
memanjang. Buah terdiri dari 5 daun buah dan memiliki ruang dan di
hijau hingga ungu. Apabila masak kulit luar buah biasanya berwarna kuning.
Biji terangkai pada plasenta yang tumbuh dari pangkal buah, di bagian
dalam. Biji dilindungi oleh salut biji (aril) lunak berwarna putih. Dalam
19
kadar yang cukup tinggi. Dalam pengolahan pascapanen, pulp difermentasi
di Italia menemukan, makan cokelat hitam sekitar 20 gram setiap tiga hari
yang tidak memiliki unsur lemak. Antioksidan ini dapat meredam radikal
bebas di dalam tubuh dan melindungi sel-sel tubuh. Selain itu kafein dalam
cokelat terbilang lebih rendah dari teh, kopi, maupun soda sehingga tidak
Misalnya theobromina sebagai zat pelancar air seni (diuretik) dalam kadar
tanaman yang dimanfaatkan dari tanaman ini adalah bijinya. Biji kakao
adalah bahan baku utama dalam proses pembuatan pasta kakao. Indonesia
antaranya adalah Swiss, Amerika, dan beberapa negara lain di kawasan Eropa
Timur.
20
Di antara tanaman perkebunan lainnya, tanaman kakao merupakan
tanaman yang paling membutuhkan perawatan yang ekstra. Banyak hama dan
penting pada tanaman kakao misalnya busuk buah, VSD, kanker batang,
dua di dunia setelah pantai gading. Kendatipun demikian, mutu biji kakao
dalam negeri merupakan yang paling buruk di antara biji kakao hasil produksi
pasca panen yang diterapkan oleh para pembudidaya tidak dilakukan sebagai
mana mestinya.
menjadi dua kelompok besar yaitu kakao mulia (edel cacao) dan
21
dilakukannya seleksi Djati Roenggo, di daerah Ungaran, Jawa
Tengah.
kakao dan coklat yang paling berharga, langka, dan mahal adalah
Hanya 10% dari coklat terbuat dari Criollo, yang kurang pahit dan
tahan hama dan penyakit dan mengandung rasa yang lebih disukai.
Produksi kakao dunia telah meningkat dari 1,5 juta ton pada tahun
22
1983-1984 menjadi 3,5 juta ton pada tahun 2003-2004, hampir
kakao.
protein kasar (PK) 8 %, serat kasar (SK) 40,1 % dan TDN 50,8 %
23
2.3.3 Morfologis Kulit Buah Kakao
No Kandungan Persentase
1 Selulosa 23-54 %
2 Protein Kasar 5,69-9,69 %
3 Lemak 0,02-0,015 %
4 Glukosa 1,16-3,92 %
5 Sukrosa 0,02-0,018 %
6 Pektin 5,30-7,08 %
7 Serat Kasar 33,19-39,45 %
dibakar seperti kayu, tempurung kelapa, batu bara, lignin, sekam padi,
ampas tebu, kulit kacang, kulit buah, dan material-material padat lainnya.
Apabila material padat tersebut dibakar dengan api, maka material tersebut
akan menjadi abu, sedangkan bila dibakar dengan cara pirolisa akan
menjadi arang.
utama yang dihasilkan dari proses ini dapat dikelompokkan menjadi tiga
24
a. Komponen - komponen padat (arang)
dikondensasikan
gas, air, atau senyawa lain dari permukaan karbon sehingga terjadi
perubahan fisik untuk mendapatkan permukaan yang lebih luas atau besar.
merupakan salah satu adsorben yang banyak dan sering digunakan dalam
1. Proses Karbonisasi
25
proses karbonisasi unsur unsur bukan karbon seperti
a. Fase Pembakaran
b. Fase Dehidrasi
26
c. Fase Elektronik
d. Fase Pendinginan
keadaan cuaca.
2. Proses Aktivasi
a. Aktivasi Fisika
27
adalah oksidator sangat lemah, supaya atom karbon
b. Aktivasi Kimia
aktif terdiri dari plat – plat datar hexagonal dimana setiap sisinya
lain. Pada grafis plat – plat ini lebih dekat satu sama yang lain.
28
2.4.2 Standar Kualitas Arang Aktif
Tabel berikut.
Persyaratan
Bagian tidak - 0 0
mengarang
benzena
biru metilen
Jarak mesh % 90 -
Kekerasan % 80 -
29
2.4.3 Karbon Aktif Berbentuk Serbuk
yaitu :
(Nugrahesti, 2004).
serbuk yaitu :
30
b. Karena tercampur dengan lumpur, maka sulit diregenerasi
sumber alam, Pb ditemukan pada batu, tanah, air, udara dan tanaman.
dan termasuk dalam golongan IVA dalam sistem periodik unsur adalah
logam yang berwarna abu – abu kebiruan dengan kerapatan yang tinggi (
11,489 ml pada suhu kamar ). Pb mudah larut dalam asam nitrat yang
pekatnya sedang.
31
3. Sifat kimia timbal menyebabkan logam ini dapat berfungsi
seperti :
mudah.
coating.
1994).
32
bermacam bentuk, diantaranya adalah air buangan (limbah) dari
buangan tersebut akan jatuh pada jalur perairan seperti anak sungai
dalam rentang waktu yang lebih panjang, yaitu antara 168 – 336
33
banyak menjadi sasaran keracunan timbal seperti syaraf, sistem
(Palar,1994).
(Rusdiana,2006).
34
2.6 Adsorbsi
yaitu:
a. Adsorbsi fisik
permukaan adsorben.
b. Adsorbsi kimia
35
menjadi beberapa arah besaran lebih besar dari permukaan
vanderwals
multilayer multilayer
didih adsorbat
36
fungsi adsorbat karakteristik adsorben dan
adsorbat
mengelilingi adsorben.
adsorben
adsorben.
37
Adsorpsi suatu substansi yang dapat terserap (adsorbat)
(Reynold, 1982).
38
2.6.3 Faktor yang mempengaruhi Adsorbsi
adsorbsi diantaranya :
1. Struktur molekul
yang lebih kecil, keadaan ini dapat dilihat dari tidak mudah
2. Kelarutan
39
biasanya mengurangi adsorbsi dari larutan berbentuk cair.
3. Ionisasi
4. Suhu
40
Reaksi adsorbsi umumnya eksotermis dan pada suhu
6. pH
41
basa oganik lebih dapat diadsorbsi pada pH tinggi, (Ariadi,
2016).
7. Waktu kontak
8. Ukuran partikel
42
9. Luas permukaan
2016).
43
dianalisa. Selisih konsentrasi adsorbat sebelum dan setelah
2000).
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi dan atau komponen lain ke
limbah cair yang akan di buang ke badan air agar tidak menjadi polutan.
44
keseimbangan dari kehidupan biota badan air jika dibuang tanpa
tertentu, salah satunya adalah kulit buah kakao yang dibuat menjadi arang
terdahulu,arang aktif kulit buah kakao dapat menurunkan kadar Cd,Ni dan
faktor seperti ukuran partikel dan luas permukaan, semakin kecil ukuran
partikel maka akan semakin cepat daya penyerapannya, dan semakin luas
proses adsorbsi, daya adsorbsi melekul dari suatu adsorbat akan meningkat
apabila waktu kontaknya dengan karbon aktif makin lama, sehingga akan
Pada penelitian ini penulis menggunakan arang aktif dari kulit buah
45
besar.Sehingga dipastikan adsorben tersebut sangat efektif dalam
baku utama dan bensin sebagai bahan baku tambahan.Proses tersebut yakni
Lay Out, Repro and Making, dan Cetak / Offset berpotensi menghasilkan
berat Timbal (Pb) yang bisa menjadi polutan bagi badan air atau
46
dihasilkan oleh industri percetakan, salah satunya dengan cara mengunakan
cara adsorbsi mengunakan adsorben arang aktif kulit buah kakao berbentuk
serbuk.
unsur karbon sehingga kulit buah coklat dapat dibuat arang aktif yang
daya serap yang tinggi.Dan penyerapannya akan lebih optimal lagi bila
24 Jam memiliki daya serap terhadap I2 berkisar 1150 mg/g , kadar abu 1,86
kapasitas adsorbsi total, semakin banyak karbon yang digunakan maka akan
ukuran partikel yang kecil, karena samakin kecil ukuran partikel karbon
maka akan semakin cepat adsorbsi pada air limbah, (Tchobanoglous, 1973).
47
2.9 Hipotesis
terserap.
terbesar 90%.
48
BAB III
METODE PENELITIAN
dilakukan.
Timbal (Pb).
pembahasan.
variasi 0 gr, 2 gr, 3 gr, 4 gr, 5 gr, 6 gr, 7 gr, dan 8 gr.
49
Waktu kontak adsorben dengan limbah cair yang digunakan
kakao.
diola.
10. Beaker gelas untuk wadah aktivasi arang dan proses adsorbsi
11. Botol sampel untuk menyimpan contoh air yang akan diuji
parameternya.
50
13. Plastik Flip sebagai tempat/wadah arang aktif.
dilakukan, seperti pembuatan arang dari kulit buah kakao, aktivasi arang
menggunakan arang aktif kulit buah kakao, dan yang terakhir memasukkan
51
3.6.1 Langkah Kerja Pembuatan Arang Dari Kulit Buah Kakao
menjadi arang.
kecil.
menjadi arang.
suhu ruangan.
berbentuk serbuk.
52
3.6.2 Langkah Kerja Pengaktifan Serbuk Arang Kulit Buah Kakao
glass.
diangin-anginkan.
suhu kamar.
untuk adsorbsi.
pengolahan.
dengan variasi massa 0 gr, 2 gr, 3 gr, 4 gr, 5 gr, 6 gr, 7 gr,
dan 8 gr.
53
c. Memasukkan serbuk arang ke dalam plastik Flip sebagai
wadah sementara.
Glass.
54
3.7 Analisis Data
Dimana :
Y = Variable Terikat
X1 = Variable Bebas 1
X2 = Variable Bebas 2
a = Konstanta
b = Koefisiensi Regresi
buah kakao.
55
Ef =
Dimana :
(Tjokrokusumo, 1998)
56
BAB IV
57
Gambar 4.1 Arang yang ditiriskan setelah melewati proses pirolisis
disana. Ion Pb2+ ditarik oleh arang aktif dan melekat pada
adsorben 0 gr, 2 gr, 3 gr, 4 gr, 5 gr, 6 gr, 7 gr, dan 8 gr ke dalam
58
Proses adsorbsi dimulai dengan pengadukan menggunakan alat jart
test kecepatan 100 rpm selama 1 menit dan kecepatan 20 rpm pada
berbagai variasi massa dan waktu kontak dapat dilihat pada tabel
59
Tabel 4.2 Hasil Penurunan kadar Pb menggunakan arang aktif kulit
buah kakao dengan waktu kontak 10 menit
sebagai berikut:
40
35
Konsentrasi Pb (mg/L)
30
25
20
15 10 menit
10
5
0
0 2 3 4 5 6 7 8
Massa (gram)
60
Berdasarkan tabel 4.2 dan grafik 4.3 di atas dapat diketahui
61
Untuk menjelaskan tabel diatas maka dibuat grafik sebagai berikut :
35
30
Konsentrasi Pb (mg/L)
25
20
15
20 menit
10
5
0
0 2 3 4 5 6 7 8
Massa (gram)
massa 0 gr, 2 gr, 3 gr, 4 gr, 5 gr, 6 gr, 7 gr, dan 8 gr kemudian
62
Tabel 4.6 Perbandingan penurunan kadar Pb pada berbagai variasi
massa dan waktu kontak
Menit Menit
0 35,524 30,713
2 33,374 29,027
3 28,405 28,405
4 27,391 25,993
5 27,040 26,555
6 26,512 21,791
7 23,555 19,130
8 17,913 16,879
40
35
30
25
Konsentrasi Pb (mg/L)
20
10 Menit
15
20 Menit
10
5
0
0 2 3 4 5 6 7 8
Massa (gram)
63
4.1.4 Analisa Regresi Variable Bebas dengan Variable Terikat
arang aktif kulit buah kakao selanjutnya akan dianalisa dengan cara
Total 414.531 15
64
Tabel 4.9 Koefisien Regresi
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
sebesar 0,000 pada tabel 4,7. Nilai probabilitas ini kurang dari
65
merupakan secara bersama-sama variable massa dan waktu kontak
simulasi.
66
dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Karena H0
67
setelah treatment menggunakan adsorben arang aktif kulit buah
kakao.
Penurunan kadar Pb
Efisiensi
Waktu Variasi Sebelum Setelah
No penurunan
kontak massa (gr) perlakuan perlakuan (ci) (%)
(co) (mg/L) (mg/L)
68
dengan nilai efektifitas sebesar 0,60 %. Sedangkan efektifitas
4.2 Pembahasan
dengan pemanasan oven pada suhu 1050C selama 1 jam. Kandungan awal
adsorbsi fisika yang berhubungan dengan gaya van der walls, Proses
adsorben arang aktif kulit buah kakao dimulai dari adanya transfer molekul
lapisan film itu terbuka dan difusi Pb2+ terjadi melalui lapisan film dari
Partikel dari adsorben memiliki sisi aktif negatif yang akan berinteraksi
pengikatan logam berat Pb oleh gugus aktif yang terdapat pada serbuk
69
terjadinya sifat polar pada adsorben, sehingga terjadi interaksi antara ion
logam Pb2+ dengan gugus OH-. Pada penelitian ini sisi aktif negatif dari
serbuk selulosa kulit kakao adalah OH- dan ion logam bermuatan positif
adsorpsi rasio massa dengan adsorbat dan juga konsentrasi adsorbat sangat
20 menit. Penyebab dari hal tersebut adalah masih terdapat sisa arang aktif
pasca pengolahan sebelumnya yang menempel pada alat pengaduk jart test
kadar Pb. Pada proses pengadukan terjadi gaya turbulen sehingga terjadi
70
yang tidak terlarut dalam air dapat mengendap seiring dengan lamanya
berdasarkan nilai probabilitas pada koefisien yang kurang dari 0,05 yaitu
massa adsorben, maka nilai %Pb Teradsorpsi terhadap ion juga semakin
karbon aktif makin lama, sehingga akan meningkat proses difusi akan
71
Selain pengaruh faktor dari dua variable bebas yang diteliti,
ukuran dari adsorben itu sendiri. Pemilihan arang aktif kulit buah kakao
pada penelitian ini dilakukan terhadap faktor pengaruh lain yaitu pH.
10 yang semula 12. Dan limbah cair percetakan dengan pH 7 atau netral.
yang berada dalam pori menjadi lebih mudah terlepas. Hal ini
72
Perkiraan efektifitas ini jauh dari hipotesa sebelumnya yang diperkirakan
penjerapan ion logam yang ada pada suatu larutan sehingga % efektivitas
73
BAB V
5.1 Kesimpulan
16,879 mg/L.
74
5.2 Saran
dilakukan simulasi.
75