TUNTUTAN MUHAL SECARA MUTLAK DAN TAKLIF I’ALM DAN ILZAM
MAS’ALATUN KE 7. .
Menurut pendapat Asoh( madzhab Syafi’iyyah) Alloh
Swt secara mutlak bebas menuntut hukum atau membebani hukum terhadap hambanya dengan perkara muhal, karena keterkaitan sifat ilmunya Alloh Swt, dengan tidak terjadinya sesuatu tersebut, di akui keberadaannya. Taklif muhal ini terbagi 3 macam:
1. Taklif muhal menurut ‘adat kebiasaan. Contoh
seperti Alloh menuntut orang lumpuh supaya berjalan, manusia supaya terbang.
2. Taklif muhal menurut akal. Contoh: Menuntut
seseorang supaya beriman, sedangkan Alloh sudah tahu bahwa orang tersebut tidak akan beriman, seperti perintah beriman kepada abu jahal dan abu lahab, sebagaiman terdapat pada surat yasin atau al baqoroh
3. Taklif atau menuntut manusia dengan sesuatu yang
tidak tercapai syarat syar’i. Seperti menuntut orang- orang kafir supaya melakukan cabang- cabang syari’at islam seperti diperintah sholat, puasa, zakat haji.
Sedangkan niatnya orang kafir tidak sah kecuali dia
beriman, tetapi walaupun dia tidak beriman dia tetap di peritahkan sholat dll. Karena terjadinya syarat syar’i tidak menjadi syarat sahnya taklif/tuntutan .
karena taklif muhal tersebut yang tidak tercapai syarat
syar’i berdasarkan ayat Al Qur’an, dan ternyata ayat al- Qur’an menjelaskan: bahwa orang kafir Masuk neraka Saqor dan Neraka Weil disebabkan tidak Sholat dan tidak zakat ketika di dunia
MAS’ALATUN KE 8.
Taklif atau tuntutan hukum tidak akan terwujud kecuali
mengerjakan taklif tersebut (mukallaf bih) adapun tuntutan hukum/taklif ada 2 macam ;
1. Taklif berupa perintah berarti harus mengerjakan
perintah Alloh atau Nabinya, seperti perintah Sholat, zakat dll..
2. Taklif berupa larangan berarti harus meninggalkan
larangan Alloh atau Nabinya. Seperti larangan zina, mencuri,minum khomer dan lain sebagainya. Menurut pendapat Asoh taklif dari segi sudah terjadi atau belum terjadi menjadi 2 macam:
1.taklif berupa amar/perintah dan berupa
Nahi/larangan yang belum dikerjakan dan belum masuk waktunya disebut I’lam(pemberitahuan) contoh, umpamanya sekarang bulan rajab Alloh mewajibkan puasa wajib di bulan romadhon nanti.
2. taklif berupa amar/perintah dan berupa
Nahi/larangan yang belum dikerjakan dan sudah masuk waktunya disebut Ilzam(penetapan) contoh, umpamanya sekarang jam 12 siang atau waktu dzuhur, Alloh Swt mewajibkan ummat islam untuk sholat zuhur, tetapi sholat dhuhur belum di kerjakan.
Adapun maksudnya taklif I’lam, untuk
memberitahukan kepada manusia, supaya meyakini kewajiban adanya perintah ataupun larangan
sedangkan taklif ilzam supaya manusia mengikuti
adanya Perintah atau larangan, dan taklif tidak bisa terwujud selama taklif tersebut di kerjakan