Anda di halaman 1dari 8

DTP 2020

RINGKASAN PAS PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAWAN KELAS XII


(PG 40 Nomer) Rabu, 25 November 2020

1. KD 3.1 PERENCANAAN USAHA


a. Pasar, pasar lokal, pasar global (hal 1)

Pasar lokal adalah pasar yang terbatas di lingkungan atau daerah yang sama
dengan tempat produksi

Pasar Global adalah pasar yang pemasarannya terbuka secara internasional


melibatkan seluruh pelaku usaha dari berbagai negara.

b. Jenis-jenis segmentasi pasar (hal 1-2)

Segmentasi pasar adalah pembagian kelompok pembeli yang memiliki


perbedaan kebutuhan,karakteristik, ataupun perilaku di dalam suatu pasar
tertentu.

Segmentasi pasar dibedakan menjadi 8 kategori


- Segmentasi pasar berdasarkan Geografi : pasar di bagi ke dalam beberapa
bagian geografi seperti negara,wilayah,kota, dan desa
- Segmentasi pasar berdasarkan demografi : pasar di bagi menjadi
kelompok-kelompok dengan dasar pembagian usia, jenis kelamin, tingkat
ekonomi, dan tingkat pendidikan.
- Segmentasi pasar berdasarkan psikografi : bagaimana konsumen dengan
segmen demografi tertentu merespon suatu pemicu pemasaran.
- Segmentasi pasar berdasarkan sociocultural : variabel sosiologis
(kelompok) dan antropologis (budaya)
a. Daur hidup keluarga
b. Kelas sosial
c. Budaya dan sub budaya
d. Lintas budaya
- Segmentasi pasar berdasarkan hubungan secara ekstrim
a. Tingkat penggunaan : berat,sedang,ringan
b. Tingkat kesadaran : kesadaran konsumen terhadap produk, kesiapan
membeli produk, kebutuhan konsumen akan informasi produk.
- Segmentasi pasar berdasarkan situasi penggunaan : kesempatan membeli
atau mengomsumsi produk.
- Segmentasi berdasarkan keuntungan : sesuai dengan manfaat yang
berbeda yang mereka cari dari produk
- Segmentasi pasar berdasarkan tingkah laku : pengetahuan,sikap,
penggunaan, atau reaksi pembeli terhadap suatu produk.

c. Bahan dan sifat bahan karya kerajinan (hal 3-5)


1) Berdasarkan bahan baku
- Karya kerajinan tekstil
- Karya kerajinan kulit
- Karya kerajinan bambu
- Karya kerajinan rotan
DTP 2020

- Karya kerajinan kayu


- Karya kerajinan tembikar
2) Berdasarkan sifat bahan
- Karya kerajinan bersifat lunak (mudah dibentuk) : tanah liat
- Karya kerajinan bahan keras (keras dan sulit dibentuk) : mebel kayu, tas
rotan, bambu dan cinderamata dari bahan batu atau kayu.
- Karya kerajinan bahan semi keras (tidak lunak dan tidak keras) : hiasan
dari foam atau gabus, kreasi bunga dari kertas dan kelabot jagung, serta
kreasi benda pakai dari kain perca

d. Sumber ide usaha (hal 7)


- Hobi/minat
- Keterampilan atau pengalaman pribadi
- Waralaba
- Media massa
- Pameran
- Survei
- Keluhan pelanggan

e. Analisis internal/ eksternal SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)


- Internal : Strength/kekuatan, weakness/kelemahan
- Eksternal : Opportunity/peluang, Threat/ancaman

f. Komponen perencanaan usaha (hal 15)


a) Membuat deskripsi usaha
b) Melakukan strategi pemasaran
c) Membuat analisa pesaing
d) Desain pengembangan
e) Rencana operasional dan manajemen
f) Menghitung pembiayaaan
g) Simpulan usaha
h) Langkah-langkah perencanaan usaha.

g. Fungsi proposal (hal 16)


1) Pedoman pelaksanaan kegiatan usaha
2) Alat menentukan kelayakan kegiatan usaha
3) Alat untuk meyakinkan penanam modal dan pemberi kredit
4) Pedoman penilaian kegiatan usaha

h. Bagian proposal (hal 18)


1) Bagian Pendahuluan
- Nama kegiatan usaha
- Jenis usaha
- Badan Hukum
- Peluang usaha
- Lokasi
- Tingkat persaingan
DTP 2020

2) Isi Proposal
- Modal,peralatan,dan keahlian
- Perhitungan pendapatan dalam berbagai alternatif
- Perhitungan pengeluaran dalam berbagai alternatif
- Perhitungan laba/rugi dalam berbagai alternatif
- Risiko yang mungkin timbul dan cara menghadapinya

3) Penutup proposal
- Kemungkinan perluasan usaha
- Penekanan Kembali bahwa jenis usaha mempunyai prospek yang
menjanjikan

2. KD 3.2 SISTEM PRODUKSI KERAJINAN


a. Bahan produk kerajinan (hal 29)
1) Bahan Lunak : Bahan yang memiliki sifat fisik empuk/lunak sehingga
sangat mudah dibentuk. Contoh : sabun batangan, lilin paraffin, tanah liat,
bubur kertas, dan clay.
2) Bahan Sedang : Bahan yang memiliki sifat fisik tidak terlalu lunak tetapi
tidak terlalu keras. Contoh : kardus, kayu balsa, kayu waru, kayu randu,
dan kayu sengon
3) Bahan Keras : Bahan yang memiliki sifat fisik keras sehingga sukar dibenuk
tanpa bantuan peralatan yang memadai. Contoh : batu,kayu jati, padas.

b. Teknik pembuatan batik (hal 33-34)


1) Canting tulis : Teknik membatik dengan menggunakan alat yang disebut
canting yang biasanya digunakan di jawa.
2) Celup ikat : Cara mengikat Sebagian kain, kemudian dicelupkan ke dalam
larutan pewarna.
3) Printing dan Cap : Pelat berisi gambar timbul. Proses pemalaman lebih
cepat.
4) Mencolet : Memberi warna dengan alat dari rotan atau kuas dengan cara
digambarkan pada motif tertentu yang dibatasi oleh garis-garis malam
sehingga warna tidak merembet ke area lain.

c. Teknik motif jumputan


1) Pastikan kain yang akan digunakan dalam keadaan bersih
2) Buat bentuk motif dengan cara mengikat uang koin, kelereng, atau batu
3) Rebus air dalam panci hingga mendidih
4) Jika sudah mendidih, tambahkan pewarna,garam, dan cuka
5) Basahi kain yang sudah diikat
6) Celupkan bagian kain yang ingin diwarnai pada cairan pewarna
7) Angkat dan angin-anginkan kain
8) Tahap berikutnya adalah fiksasi.

d. Pengemasan (hal 36)


Adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus sebagai
sebuah produk
DTP 2020

e. Fungsi pengemasan (hal 37)

Menurut SImamora
- Protektif : Proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan
saluran distribusi yang semua berimbas pada pengemasan.
- Promosional : Kemasan digunakan sebagai sarana promosional.

Menurut Kotler
- Self Service : Kemasan harus menarik,menyebutkan ciri produk,
meyakinkan konsumen, dan memberi kesan menyeluruh yang mendukung
produk.
- Consumer Offluence : Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi
kemudahan,penampilan,ketergantungan, dan prestise dari kemasan yang
lebih baik.
- Company and Brand Image : Konsumen mengenali perusahaan atau merek
produk.
- Inovational Opportunity : Kemasan yang inovatif akan menarik konsumen
dan juga memberikan keuntungan bagi produsen.

f. Tujuan pengemasan (hal 38)


a) Physical production : Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan,
tekanan, dan sebagainya
b) Barrier Protection : Melindungi dari oksigen, uap air, debu, dan sebagainya
c) Containment or Agglomeration : benda-beda kecil dikelompokkan
bersama
d) Information Transmission : Informasi tentang cara menggunakan
transportasi
e) Reducing Theft : Kemasan yang tidak ditutup Kembali atau akan rusak
secara fisik sangat membantu dalam pencegahan pencurian
f) Convenience : Menambah kenyamanan distribusi
g) Marketing : Mendorong calon pembeli untuk membeli produk

g. Jenis pengemasan (hal 39)


Struktur Isi
- Kemasan Primer : bahan kemasan yang langsung mewadahi bahan pangan
(kaleng susu, botol minuman, dan lain-lain)
- Kemasan Sekunder : Kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok
kemasan lainnya, seperti kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak
kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus, dan sebagainya.
- Kemasan Tersier dan Kuartier : kemasan yang diperlukan untuk
menyimpan, mengirim, atau mengidentifikasi. Kemasan tersier umumnya
digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan

Frekuensi Pemakaian
- Kemasan Sekali Pakai : kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali
pakai. Contoh bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun, karton
dus, makanan kaleng.
DTP 2020

- Kemasan yang dapat dipakai berulang : kemasan yang umumnya tidak


dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi ke agen penjual
untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Contohnya botol
minuman dan botol kecap
- Kemasan yang tidak dibuang. Digunakan kepentingan lain di rumah
konsumen setelah dipakai. Contoh kaleng susu kaleng biscuit dan berbagai
jenis botol

Tingkat kesiapan pakai


- Kemasan siap pakai : kemasan yang siap diisi bentuk yang telah sempurna.
Contoh wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya
- Kemasan siap rakit : kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan
sebelum pengisian. Contoh kaleng lempengan, sililinder fleksibel, wadah
yang terbuat dari kertas, foil, dan plastik

3. KD 3.3 PERHITUNGAN HARGA JUAL PRODUK KERAJINAN


a. Biaya produksi (hal 45)
Adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan yang mencakup
semua biaya faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan
digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksi oleh
perusahaan tersebut.

b. Jenis-jenis biaya produksi (hal 46)


- Biaya Bahan Baku : Biaya bahan yang secara langsung digunakan dalam
produksi.
- Biaya Tenaga Kerja Langsung : Biaya-biaya para tenaga kerja yang
langsung ditempatkan dan didayagunakan
- Biaya Overhead Pabrik : Biaya bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak
langsung, dan biaya pabrik lainnya.

c. Metode penentuan harga pokok (full costing dan variable costing) (hal 48-49)
- Full Costing : metode penentuan harga pokok produk dengan
memasukkan semua biaya yang bersifat variabel maupun yang bersifat
tetap terhadap produk.
- Variabel costing : perhitungan harga pokok produk yang hanya
memasukkan biaya produksi variabel.

d. Perhitungan biaya berapa rupiah atau % keuntungan


DTP 2020

4. KD 3.4 MEDIA PROMOSI PRODUK USAHA KERAJINAN


a. Konsumen dan wujud konsumen (hal 63)
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk
hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

Wujud konsumen
- Personal Consumer : Untuk penggunaan sendiri
- Consumer : Untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi
tersebut.

b. Ciri-ciri konsumen (hal 64)


- Production Concept : Harga lebih murah
- Product Concept : Memiliki kualitas tinggi,performa terbaik, dan memiliki
fitur-fitur yang lengkap
- Selling Concept : Menjual produk yang diputuskan secara sepihak untuk
diproduksi.
- Marketing Concept : Perusahaan mengetahui keinginan konsumen melalui
riset yang telah dilakukan sebelumnya.
- Market Segmentation : Membagi kelompok pasar yang heterogen ke
kelompok yang homogen
- Market Targetting : Memilih satu atau lebih segmen yang
mengidentifikasikan perusahaan untuk menentukan
- Positioning : Mengembangkan pemikiran yang berbeda untuk barang dan
jasa yang ada dalam pikiran konsumen

c. Pesaing dan tingkat persaingan (hal 65)


- Persaingan Merek : produk atau jasa sejenis kepada pelanggan dan harga
relatif sama. Misalnya Aqua dengan Ades, Aqua dengan Zam
- Persaingan Industri : perusahaan yang membuat jenis produk yang sama.
Misalnya Aqua dengan semua produsen air minum dalam kemasan
- Persaingan Bentuk : semua produk manufaktur perusahaan yang
memberikan jasa yang sama. Misalnya Aqua dengan semua produk
minuman dalam kemasan dan minuman ringan seperti cocacola, teh, sari
buah, dan sebagainya
- Persaingan Umum : Semua perusahaan yang bersaing untuk mendapat
DTP 2020

konsumen yang sama. Misalnya perusahaan yang memproduksi barang


konsumsi, peralatan dapur, dan lain-lain

d. Promosi dan fungsi promosi (hal 65-66)


Fungsi Promosi Menurut Terence A. Shimp
- Informing : Memberikan Informasi

- Persuading : Membujuk
- Reminding : Mengingatkan
- Adding Value : Menambah Nilai
- Assisting : Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan

e. Jenis media promosi (hal 68 dst)


Dapat dikelompokkan menjadi
1) Above The Line : Promosi melalui iklan di media cetak, radio, atau poster
2) Through The Line : Medsos
3) Below The Line : Promosi melalui suatu kegiatan

Media Promosi
1. Brosur : terbitan tidak berkala yang tidak dijilid keras,lengkap memiliki
paling sedikit lima halaman tetapi tidak lebih dari 48 halaman, diluar
penghitungan sampul.
2. Katalog : memuat informasi yang lebih lengkap, mulai dari informasi
seputar spesifikasi produk, gambar produk, kelebihan dan keunggulan,
bahkan harga produk berserta diskonnya.
3. Pamflet : semacam booklet yang tak berjlid.
4. Booklet : media komunikasi massa yang bertujuan untuk menyampaikan
pesan yang bersifat promosi, anjuran, larangan-larangan kepada khalayak
massa dan berbentuk cetakan.
5. Spanduk : Sebuah media informasi yang memberitahu informasi kepada
masyarakat banyak
6. BIlboard : Bentuk promosi iklan di luar ruangan dengan ukuran cukup
besar.
7. Banner : Media berukuran 60x60 cm dan dibantu dengan penyangga agar
mudah berdiri.
8. Flyer : sebutan lain dari brosur,pamflet, atau booklet
9. Kartu nama : memunculkan kesan baik dan professional serta dapat
digunakan untuk profil diri/perusahaan/pekerjaan
10. Media Cetak : media massa yang berbentuk printing dan dinikmati dengan
cara dibaca. (koran,Majalah,Ambient)
11. Flashmob : Gerakan yang dilakukan sekelompok orang asing yang tiba-tiba
berkumpul di tempat umum.
12. Media Sosial : Saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia
maya.
DTP 2020

5. KD 3.5 SISTEM KONSINYASI


a. Konsinyasi, pengamanat (consignor), dan komisioner (consignee) (hal 81)
Konsinyasi adalah kegiatan penitipan barang dagangan kepada agen atau
orang untuk dijualkan dengan pembayaran kemudian.

Pemilik barang : Pengamanat (Consignor)


Pihak yang dititipkan barang : Komisioner (Consignee)
Barang yang dikirim pengamanat : barang konsinyasi
Barang yang diterima komisioner : barang komisi

Pengamanat menetapkan komisioner sebagai pihak yang bertanggung jawab


atas barang-barang yang diserahkan kepadanya sampai barang terjual kepada
pihak ketiga.

Perbedaan Penjualan Biasa dengan Penjualan Konsinyasi


Penjualan Biasa
- Hak milik barang : berpindah tangan jika barang telah dikirim penjual
kepada pembeli
- Biaya Operasi : semua biaya ditanggung oleh pihak penjual
Penjualan Konsinyasi
- Hak milik barang : tetap berada di tangan pengamanat sampai barang
terjual oleh komisioner kepada pembeli
- Biaya Operasi : Semua biaya ditanggung oleh pengamanat

b. Hak komisioner (hal 83)


- Komisioner berhak mendapatkan komisi dan penggantian biaya yang
dikeluarkan unuk menjual barang titipan tersebut.
- Dalam Batasan-batasan tertentu biasanya kepada komisioner diberikan
hak untuk memberikan jaminan terhadap kualitas barang yang dijualnya
- Untuk menjamin pemasaran barang yang bersangkutan komisioner
berhak memberikan syarat-syarat kepada langganan

c. Contoh konsinyasi
- Baju.
- Mainan (Action Figure)
- Sepatu.

Anda mungkin juga menyukai