Anda di halaman 1dari 16

Mudiantono

 Ada beberapa cara menghitung target


penjualan yang harus diketahui oleh pelaku
usaha. Sebelum itu, calon pelaku usaha juga
harus memahami secara baik mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan target penjualan
dalam sebuah usaha. Hal ini berguna agar
bisnis berjalan secara realistis dan
berkembang secara baik.
 Secara sederhana, target penjualan dapat
dipahami sebagai jumlah penjualan produk
yang ingin dicapai oleh suatu entitas bisnis.
Secara lebih rinci, beberapa poin penting
pengertian target penjualan ada dalam uraian
di bawah ini.
1. Tujuan dan pengukuran keberhasilan target
penjualan
 Bentuk target penjualan harus spesifik,

terukur, dan dapat realistis tercapai. Setiap


perusahaan atau individu biasanya
menetapkan target penjualan berdasarkan
berbagai faktor, termasuk volume penjualan,
nilai penjualan, atau pangsa pasar. Target ini
menjadi tolok ukur keberhasilan dan
efektivitas upaya pemasaran dan penjualan.
2. Periode target penjualan
 Sesuai dengan jadwal produksi, target

penjualan lazimnya memiliki rentang waktu


atau periode tertentu. Misalnya, target
penjualan bulanan, triwulanan, tahunan, atau
target jangka panjang dalam beberapa tahun.
Pemilihan periode ini tergantung pada
strategi bisnis dan siklus produksi
perusahaan
3. Penentuan target penjualan
 Penentuan target penjualan harus didasarkan

pada analisis pasar, data penjualan secara


historis, serta pertimbangan terhadap situasi
ekonomi dan kompetisi pasar. Faktor-faktor
seperti pertumbuhan pasar, tren konsumen,
dan potensi penjualan juga perlu
dipertimbangkan.
4. Sumber daya dan strategi target penjualan
 Tidak boleh asal untung, target penjualan
harus ditetapkan secara realistis supaya
dapat tercapai menggunakan sumber daya
yang dimiliki perusahaan. Tim penjualan dan
pemasaran harus mengembangkan strategi
untuk mencapai target, seperti promosi,
program loyalitas pelanggan, atau perluasan
pasar. Bahkan, kelebihan target penjualan
harus dievaluasi jika nilainya tidak realistis
dengan sumber daya yang ada.
5. Monitoring dan evaluasi target penjualan
 Selama periode penjualan, perusahaan harus

secara teratur memantau dan mengevaluasi


kinerja penjualan untuk melihat apakah
target tercapai atau harus ada penyesuaian
yang perlu dilakukan. Hal itu dapat
membantu dalam mengambil tindakan
perbaikan atau merencanakan strategi baru.
6. Fleksibilitas target penjualan
 Walaupun harus ambisius, perusahaan juga

harus mempertimbangkan fleksibilitas dalam


menghadapi perubahan situasi. Sebab,
perubahan tren pasar atau situasi ekonomi
dapat mempengaruhi pencapaian target
sehingga perusahaan perlu bersikap
responsif dan adaptif.
 Berdasarkan tujuan tertentu, target penjualan
dapat dihitung berdasarkan persentase hasil
penjualan, nilai minimal penjualan yang harus
dicapai, dan performa yang telah dilakukan.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai tiga
cara menghitung target penjualan tersebut
1. Menghitung persentase penjualan
 Cara ini dapat membantu dalam mengevaluasi hasil
penjualan terhadap target yang sudah ditentukan. Pelaku
bisnis perlu menghitung persentase penjualan aktual
terhadap target penjualan yang telah ditetapkan.
Contoh:
 Target penjualan produk pada bulan Januari sebesar Rp10
juta. Sementara total penjualan produk kopi pada bulan
Januari adalah Rp15 juta. Maka, persentase penjualan
produk pada bulan Januari adalah:
 (Rp15 juta / Rp10 juta) x 100% = 150%.
 Dalam contoh di atas, penjualan pada bulan Januari
berhasil melebihi target sebesar 150%.
2. Mencari nilai minimal penjualan
 Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui berapa nilai
minimal penjualan yang harus didapatkan oleh bisnis. Cara
ini membantu perusahaan agar tidak mengalami kerugian
akibat kurangnya keuntungan dari penjualan.
Contoh:
 Sebuah perusahaan memiliki target minimal penjualan
dalam satu periode adalah sebesar 80%. Sementara target
nilai penjualan dalam sebulan yang ingin dicapai adalah
Rp10 juta. Maka, angka minimal nilai penjualan adalah:
 80% x Rp10 juta = Rp8 juta.
 Dalam contoh ini, nilai penjualan minimal yang harus
dicapai adalah Rp8 juta untuk memenuhi target persentase
minimal penjualan 80%. Jika kurang dari nilai tersebut,
maka bisnis akan rugi.
3. Menghitung performa target penjualan
 Cara ini bertujuan untuk mengukur performa
penjualan terhadap target penjualan yang telah
ditetapkan. Perhitungan ini membantu
mendorong kompetisi dan motivasi tim penjualan
untuk mencapai atau melebihi target penjualan
yang telah ditetapkan.
Contoh:
 Target penjualan individu dalam sebulan adalah
sebesar Rp15 juta. Sementara itu, seorang sales
berhasil menjual produk senilai Rp20 juta. Maka,
hasil penjualan sales tersebut telah melebihi
target.
 Rumus menghitung target penjualan akan
bergantung pada tujuan, mulai dari melihat
persentase penjualan yang sudah dilakukan,
mengetahui minimal penjualan yang harus
dilakukan, atau melihat performa target
penjualan yang telah dilakukan.
Berdasarkan langkah dan contoh pada poin
sebelumnya, rumus menghitung target
penjualan adalah sebagai berikut.
1. Nilai persentase total hasil penjualan
terhadap target: (Total Jual/Target Jual) x
100%
2. Nilai minimal penjualan yang harus dicapai:
Persentase Target Minimal Penjualan x Jumlah
Hasil Penjualan
3. Performa hasil penjualan terhadap target:
Hasil Penjualan – Nilai Target Penjualan
 Penanggung jawab perhitungan target penjualan biasanya adalah
manajer penjualan atau tim pemasaran dalam suatu perusahaan.
Mereka bertanggung jawab untuk menetapkan target penjualan,
menghitung target penjualan yang realistis, dan memastikan
pencapaian target tersebut.
 Mereka akan berkoordinasi dengan berbagai pihak di dalam
perusahaan untuk terus menghasilkan penjualan yang lebih baik.
Umumnya, hal itu dilakukan dengan cara menambah modal
untuk memperbanyak produksi atau menambah tim pemasaran.
 Penambahan modal dapat dilakukan oleh pemilik bisnis atau
manajemen bisnis dengan cara memanfaatkan layanan Loan dari
Fazz Business. Layanan keuangan yang dapat memberikan
tambahan modal hingga Rp2 miliar ini memiliki berbagai
kelebihan untuk menunjang produksi.
 Layanan Loan dapat secara khusus digunakan untuk kebutuhan
pembayaran faktur, pelunasan Purchase Order, dan modal awal
pendirian UMKM.

Anda mungkin juga menyukai