Anda di halaman 1dari 32

KEPERAWATAN KOMUNITAS II

“SEKOLAH DASAR NEGERI 13 CINGKARIANG”

Disusun Oleh : Kelompok 1B

1. Jaya Sehayumuan Resffy


2. Rully Fadillah
3. Khaira Nikmah
4. Rani Rahmadhani
5. Sinta Mulya
6. Febiska
7. Diana Arizka

Dosen Pembimbing :

Yaslina, M.Kep,Ns.Sp.Kep.Kom

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN INDONESIA


Pendidikan di sekolah dasar merupakan lembaga yang dikelola dan diatur oleh
pemerintah yang bergerak di bidang pendidikan yang diselenggarakan secara formal yang
berlangsung selama 6 tahun dari kelas 1 sampai kelas 6 untuk anak atau siswa-siswi di
seluruh indonesia tentunya dengan maksud dan tujuan yang tidak lain agar anak indonesia
menjadi seorang individu yang telah diamanatkan atau yang sudah dicita-citakan dalam
Undang-undang Dasar 1945. Dalam pelaksanannya, pendidikan di sekolah dasar diberikan
kepada siswa dengan sejumlah materi atau mata pelajaran yang harus dikuasainya. Mata
pelajaran tersebut antara lain seperti pendidikan agama (diberikan sesuai dengan agama dan
kepercayaan siswa masing-masing, yaitu agama islam, kristen, katolik, hindu, dan bhuda),
pendidikan kewarganegaraan, bahasa indonesia, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan
sosial, matematika, pendidikan jasmani dan olahraga, seni budaya dan kerajinan, serta
ditambah dengan mata pelajaran yang bersifat muatan lokal pilihan yang disesuaikan dengan
daerah masing-masing yaitu seperti mata pelajaran bahasa inggris, bahasa daerah (sesuai
dengan daerah masing-masing), dan baca tulis alquran. Pemberian materi yang bersifat lokal
dimaksudkan agar budaya dan tradisi di daerah mereka (siswa) tidak terkikis oleh
perkembangan budaya asing atau budaya-budaya baru yang hadir di lingkungan siswa.
Sehingga dengan demikian, penanaman budaya lokal di setiap daerah di seluruh indonesia
tetap lestari dan terjaga keasliannya sebagai aset bangsa sebagai bangsa yang kaya akan
keberagaman budaya.
Dengan keanekaragaman budaya yang dimiliki bangsa indonesia itulah maka latar
belakang pendidikan di sekolah dasar indonesia mengacu pada akar budaya bangsa, dimana
hal itu dapat dipertegas berdasar Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 31 ayat 3 dan
ayat 5 yang akan di urai penulis pada bagian selanjutnya. Selain mengajar, guru sekolah
dasar juga sebagai pendidik yang berkewajiban untuk selalu menanamkan kepada anak didik
atau siswanya menjadi jiwa dan insan-insan yang menjunjung budaya bangsa seperti yang
tertuang pada amanat undang-undang tersebut di atas.Alhamdulillah, Hal itu nampak jelas
tertanam pada jiwa siswa ketika siswa bertemu dengan guru di jalan dan menyapa guru
tersebut sembari mencuim tangan guru tersebut.contoh lain dari latar belakang bahwa
pendidikan di sekolah dasar mengacu pada budaya bangsa adalah pembacaan doa sebelum
pelajaran dimulai, menghormati guru sebagai orang tua kandung sendiri, gotong royong
sesama teman dalam bentuk kerja sama, dan masih banyak lagi contoh kasus lain seperti
pemberian materi pelajaran bahasa daerah, berpakaian rapi dan sopan dan lain sebagainya.
Pada satuan tingkat sekolah dasar, siswa merupakan anak didik yang perlu untuk di
arahkan, dikembangkan, dan dijembatani ke arah perkembangannya yang bersifat
komplek.Maka dari itu pendidikan di sekolah dasar pada hakekatnya merupakan pendidikan
yang lebih mengarahkan dan lebih banyak memotivasi siswa untuk belajar.Hal tersebut
karena siswa sekolah dasar merupakan anak yang unik dan perlu perhatian.Latar belakang
keunikan mereka terlihat pada perubahan berbagai aspek baik sikap, gerak, dan inteligennya
sehingga mempengaruhi perkembangannya.

2. SEJARAH PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR

Dimulai pada masa penjajahan, jumlah sekolah di Indonesia ini dapat dihitung dengan
hitungan jari.Dan bahkan, sekolah yang ada pada waktu itu hanya Sekolah Dasar
saja.menurut kata Pak Guru waktu saya masih sekolah dasar sekitar Tahun 1992, Beliau
menceritakan bahwa Sekolah pada waktu itu (masa penjajahan) adanya hanya sampai pada
kelas 3. dimana dulunya bukan bernama sekolah dasar, melainkan sekolah rakyat (SR) yang
diperuntukan bagi warga pribumi. Sekarang, Alhamdulillah sekolah-sekolah sudah banyak
berdiri bahkan dalam satu desa sudah ada 2 sampai 3 sekolah.apalagi sekolah dasar,
ditambah lagi sekolah yayasan, tinggal milih sekolah mana yang disukai untuk sekolah.
Sekarang, saatnya untuk mempertahankan dan meningkatkan taraf kualitas dan kuantitas
sekolah sendiri.agar dapat membawa manfaat bagi generasi selanjutnya yang lebih baik.
Pemberian pendidikan secara non formal atau formal pada anak bukan hanya dilakukan
dalam pendidikan keluarga saja, akan tetapi pemberian dan pemahaman pendidikan kepada
anak yang lainnya juga bertumpu di tingkat Sekolah Dasar. Pendidikan di sekolah dasar
merupakan faktor yang sangat penting.Mengapa demikian?Pada tingkat sekolah dasar inilah,
pondasi perkembangan kemampuan berpikir dan belajar anak berpengaruh dan
mempengaruhi pada jenjang yang selanjutnya. Artinya, perkembangan mental, fisik, serta
inteligensi anak terpusat pada usia antara 0 tahun sampai dengan 12 tahun. masa-masa
tersebut merupakan masa keemasan bagi pertumbuhan anak, baik fisik maupun psikisnya.
Oleh karenanya, dimasa sekolah dasar, perlu diupayakan kepada anak agar dapat leluasa
untuk menerima pengetahuannya dengan sebaik-sebaiknya dan sebenar-
benarnya.lingkungan sekolah adalah tempat yang sangat berpengaruh terhadap potensi
perkembangan belajar anak sekolah dasar ke ranah yang lebih baik seperti yang telah
ditetapkan oleh pemerintah terhadap tujuan pendidikan di sekolah dasar maupun di sekolah
lanjutan dapat terwujud. Setiap orang tua pasti menginginkan dan mendambakan anak yang
dapat membanggakan orang tua.Bagaimana dengan anak kita?Anak merupakan generasi
penerus bangsa.Sebagai orang tua tentunya mengharap kelak anak dapat menjadi penopang
hidup yang dapat berguna bagi bangsa, agama, negara dan keluarga. Disini peran penting
sekolah dasar sebagai ujung tombak pencetak keberhasilan tunas-tunas bangsa yang mampu
menghadapi persoalan bangsanya di masa yang akan datang. Oleh karenanya, di setiap
satuan sekolah masing-masing di seluruh Indonesia, sedikit demi sedikit sudah banyak
mengalami perkembangan dan peningkatan baik dibidang sarana maupun prasarana.Mari
dukung program pemerintah dengan iktikad baik dengan penuh harapan, semoga pendidikan
di negeri yang kita cintai lebih baik hari demi hari.
Pada anak usia sekolah dasar antara 7 tahun sampai dengan 12 tahun, nalar berpikir
mereka cenderung ingin tahu dan mencoba-coba. Hal ini yang mendasari, bahwa di sekolah
dasar merupakan pusat dinamika pendidikan anak yang utama. Anak sekolah dasar akan
lebih peka dan tajam dalam menyerap segala pengetahuannya. Oleh karena itu, agar tahap
perkembangan belajar anak sekolah dasar dapat berjalan dengan optimal, diperlukan
kedisiplinan pembelajaran yang berkesinambungan.Sehingga pada nantinya perkembangan
belajar anak di sekolah dasar berkembang secara optimal.siapa yang tidak ingin memiliki
anak yang pintar, cakap, kreatif dan juga berakhlak mulia.
Dari kesemuanya, pengertian pendidikan di sekolah dasar itu merupakan lembaga yang
bergerak dalam bidang kependidikan yang berupa sekolah tingkat dasar yang mata
pelajarannya beragam dan harus mampu dikuasai oleh siswa. Keberagaman ini
menyebabkan siswa harus lebih fokus dalam mengikuti proses kegiatan pembelajaran di
dalam kelas. tentunya hal ini menjadi tantangan bagi guru untuk mampu merubah paradigma
lama dan membuat paradigma baru yang dapat dan mampu diterima siswa di sekolah dan
juga dapat diterima oleh masyarakat. Sehingga siswa dan masyarakat beranggapan bahwa
sekolah bukan hanya tempat untuk belajar dan mencari ilmu saja tetapi yang lebih penting
keberadaan sekolah dapat membawa siswa nyaman, senang, dan menyenangkan dalam
belajar sehingga siswa merasa betah dan menumbuhkan motivasi belajar siswa. Dari itu
kemudian, diperlukan cara atau upaya menciptakan suasana sekolah dasar yang kondusif
bagi terbentuknya integrasi hubungan yang baik antara sesama warga sekolah seperti yang
dimaksud pada uraian di atas.

3. MENGETAHUI KEBUTUHAN SISWA DI SEKOLAH DASAR


Sebagai makhluk sosial, yang dilimpahkan akal, pikiran, rasa, dan karsa oleh
Tuhan.Manusia tentunya membutuhkan yang diantaranya makan, minum, pakaian, rumah
atau tempat tinggal. Selain kebutuhan sandang dan papan tersebut, manusia juga
membutuhkan pendidikan sebagai bekal dalam upaya membentuk pengetahuannya dalam
menghadapi permasalahan hidup yang semakin rumit menuju akhir tuanya.
Sejalan dengan itu pula, maka pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu kebutuhan
primer.yang artinya menunjukkan kebutuhan yang harus dimiliki oleh manusia sejak ia lahir
sampai ke liang kubur. Pendidikan menjadi pedoman diri bagi tiap individu untuk menjalani
hidup yang lebih baik, baik dikehidupan duniawi maupun akhirat.
Melangkah dari latar belakang tersebut, pendidikan selalu membuat perubahan sejalan
dengan pengetahuan dan penemuan-penemuan baru.Pendidikan sekolah dasar sebagai
lembaga yang mendidik dan memberi bekal pengetahuan di tingkat dasar sebagai pencetak
generasi dan penerus bangsa yang dapat diandalkan dikemudian hari dalam menghadapi
tantangan dan persoalan baik di lingkungan masyarakat maupun berbangsa dan bernegara.
Hal itu kiranya perlu dikupas dan diketahui oleh para guru khususnya, sebagai ujung
keberhasilan pendidikan dan umumnya seluruh jajaran Dinas Pendidikan beserta pemerintah
untuk meraih cita-cita tersebut, membutuhkan pemikiran yang objektif untuk
melaksanakannya. Langkah awal yang perlu diperhatikan adalah dengan mengetahui akan
kebutuhan siswa di sekolah dasar. Apa saja kebutuhan siswa di sekolah dasar? Ada dua
aspek kebutuhan, yakni kebutuhan eksternal dan internal.
Kebutuhan eksternal lebih mengarah kepada kebutuhan peralatan alat-alat sekolah seperti
seragam, buku, tas, sepatu, pensil, dan alat-alat sekolah lainnya. Sedangkan kebutuhan yang
kedua yang juga sangat penting adalah kebutuhan internal.Kebutuhan ini lebih mengacu
kepada semangat yang timbul pada dalam diri siswa itu sendiri untuk menumbuhkan prestasi
belajar, bakat dan minat yang terpendam pada diri masing-masing siswa untuk lebih terpacu
dan termotivasi. Hal ini berarti membutuhkan bantuan orang lain yang dalam hal ini
tentunya adalah guru. Sekali lagi tugas para guru di sekolah dasar di kelas bukan hanya
sebagai pemberi materi/narasumber atau pengajar saja, akan tetapi lebih dari itu seorang
guru di kelas juga menjadi motivator dan pemberi bimbingan bagi semangat siswa-siswanya
ke arah prestasi yang membanggakan. Oleh karenanya, bimbingan adalah layanan yang
wajib diberikan guru kepada semua siswa di sekolah dasar dan seyogyanya guru harus
mampu mengetahui kebutuhan yang dibutuhkan siswanya dalam memberikan layanan
bimbingan agar tahap perkembangan belajarnya terlampaui secara baik.
Bimbingan adalah bentuan yang diberikan kepada individu untuk memperoleh
penyesuaian diri dalam menelaah pengalaman belajarnya yang diperoleh di sekolah agar
mencapai perkembangan yang optimal.bimbingan merupakan suatu proses, dimana bentuk
kegiatannya dilakukan secara terus menerus, berkelanjutan dan bukan sebuah kegiatan yang
seketika atau kebetulan. Maka, bimbingan bagi siswa di sekolah dasar merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan berencana.karena pada usia sekolah dasar,
merupakan tahap perkembangan yang dinamis, holistik dan unik. pemberian bimbingan
tentunya dengan mempertimbangkan keragaman dan keunikan individu tersebut. Tidak ada
teknik pemberian bimbingan yang berlaku umum bagi semua siswa.Namun bimbingan ini
dimaknai secara individual yang didasarkan sesuai dengan pengalaman dan tingkat
kebutuhan siswa.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA SEKOLAH

A. Pengkajian
1. wawancara
a. Core (inti)
1) Sejarah
SD Negri 13 cingkariang awal nya bernama SD 20 Cingkariang , sd 20 Cingkariang ini
berdiri pada tahun 1984 pada awal pembuatan sekolah yaitu untuk menunjang pendidikan
masyarakat sekitar daerah tersebut .Setelah didirikannya SD 13 Cingkariang beberapa
tahun setelah SDN 20 cingkariang .Sehingga pada 2007 SD 20 Cingkariang Di grouping
dengan SD 13 Cingkariang dan sekarang dikenal dengan SD 13Cingkariang. Alasan di
groungnya 2 SD ini adalah karena di dalam1 jorong yaitu cingkariang terdapat 2 SD yang
jaraknya saling berdekatan.Alasan didirikan SD ini di daerah cingkariang karena di
daerah cingkariang,kecamatan banuhampu kab.agam prov.sumatera barat belum terdapat
sekolah dasar,untuk bersekolah mereka harus pergi ke daerah lain.

2) Demografi
SD Negri 13 cingkariang memiliki jumlah siswa keseluruhannya 184 orang terdiei dari
88 orang siswa laki-laki dan 96 orang siswi perempuan. Pada kelas I terdiri dari 29 orang
siswa ,kelas II 32 orang siswa, kelas III 36 orang siswa,kelas IV 26 orang siswa,kelas V
28 orang siswa dan kelas VI orang siswa.SD Negri 13 cingkariang memiliki 11 orang
guru yang terdiri dari 1orang guru laki-laki dan 10 orang guru perempuan, terdapat 1
orang penjaga sekolah dan satu orang operator.

3) Ethnik
Anak-anak lingkungan sekolah ini mayoritas suku minang yang terdiri dari suku
jambak,piliang,chaniago,sikumbang,payobada,koto.

4) Nilai dan kepercayaan


Seluruh warga sekolah memiliki kepercayaan yang sama yaitu beragama islam. Program
sekolah untuk acara keagamaan pagi hari setiap hari membaca asmaul hurna dan ayat
pendek alquran.khusus untuk hari jum”atakan diadakan kultum

b. Sub System
1) Lingkungan
a) Lingkungan fisik
SD Negri 13 cingkariang terletak di daerah
cingkariang,Kec.Banuhampu,Kab.Agam ,sekolah dasar ini berada di antara
permukiman warga, sekolah ini aman karena memiliki 1 orang penjaga sekolah.
Kualitas air pada SD Negri 13 cingkariang bersih ,air tidak berbau,berwarna dan
berasa dan sumber air berasal dari sumur yang dilindungi.Lingkungan SD Negri 13
Cingkariang bersih walaupun berada di permukiman warga dan sekolah berada
didaerah yang asri banyak pohon dan di dalam sekolah juga terdapat bunga.Di sekolah
ini terdapat beberapa jendela yang bisa masuk cahaya dan jika dibuka sebagai
ventilasi.Terdapat 1 toilet untuk semua siswa perempuan dan laki-laki,tetapi untuk saat
ini kamar mandinya sedang di renovasi .SD Negri Cingkariang ini yang
keadaanbersih.Sd 13 Cingkariang ini memiliki 6 kelas, masing- masing kelas dalam
keadaan bersih dan dihiasi dengan kreatifitas siswa dan siswi di setiap kelas tidak di
sediakan tong sampah dan sarana cuci tangan ,1 UKS dalam keadaan sedang di
renovasi , 2 ruang guru dan 1 ruang kepala sekolah.Negri 13 cingkariang tidak
memiliki kantin sekolah,siswa akan jajan keluar sekolah.Sekolah ini memiliki
lapangan yang luas disertai dikelilingi oleh pepohonan ,dengan luasnya lapangan
sehingga siswa leluasa ketika bermain.SD ini terdapat poster yang bersifat edukasi,
terdapat sarana cuci tangan ,tempat pembuangan sampah yang terspisah antara organic
dan anorganik.

b) Lingkungan non fisik (langsung ke siswa)


Permainan siswa dan siswi di SD Negri 13. Walaupun SD Negri 13 cingkariang ini
berada diantara rumah warga lingkungan ini ramah untuk siswa dan membuat siswa
nyaman berada di lingkungan sekolah.
2) Pendidikan.
Proses pembelajaran di SD Negri 13 cingkariang sudah kembali normal yaitu semua
siswa sudah sekolah setiap hari.Ketika dilakukan PSBB pemerintah kota proses
pembelajaran di sd ini dengan sitem shift .Tidak terdapat mata pelajaran tambahan yang
berkaitan dengan kesehatan.SD Negri 13 cingkariang ini terdapat beberapa extrakulikuler
yaitu pramuka,kesenian , dokter kecil dan drumband ,extrakulikuler ini akan diadakan
latihan 1 kali dalam seminggu.Namun sejak masa pandemic extrakulikuler ini jarang
diadakan latihan.

3) Sosial
Kegiatan sosial yang dilakukan di SD Negeri 13 Cingkariang adalah menjenguk teman
atau anggot keluarga siswa dan guru yang sakit. Setiap 1 bulan sekali siswa akan
melakukan gotong royong.kegiatan bakti social tidak ada dilakukan.

4) Ekonomi
Pekerjaan orang tua murid di SD Negeri 13 Cingkariang sebagai petani,pedagang dan
beberapa anak dari guru .dan tingkat ekonomi orang tua siswa Berapa rata- rata tingkat
ekonomi orang tua siswa diSD Negeri 13 Cingkariang adalah menengah keatas.

5) Keamanan
Biasanya siswa pulang sendiri danada juga yang dijemput oleh orang tuannya dan tidak
ada peraturan di sekolah tentang penjemputan siswa oleh orang tua, disekolah ini terdapat
seorang penjaga sekolah.Disekolah ini terdapat kasus bullying sekedar mengejek dan
akan diselesaikan oleh wali kelas masing-masing

6) Kesehatan
Kondisi kesehatan siswa dan siswi di SDN 13 cingkariang pada umumnya sehat,
biasanya gangguan kesehatan yang dialami oleh siwa dan siswi adalah luka kecil,
demam, batuk dan pilek. Pada mas adaptasi newnormal UKS yang ada di SDN 13
Cingkariang kurang aktif digunakan, dan untuk setiap dokter kecilnya dilatih 1 tahun
terakhir, saat dilakukan survei UKS di SDN 13 Cingkariang dalam keadaan renovasi
atau perbaikan.

a. Pendidikan kesehatan
Di SDN 13 cingkariang ada yang memberikan penyuluhan tentang kesehatan
sekolah yang memberikan penyuluhan adalah orang puskesmas informasi kesehatan
biasanya diberika rutin 2 kali dalam setahun.Biasanya pada hari senin atau hari
selasa.Topik penyuluhan kesehatan seperti mencuci tangan, gosok gigi, kebersihan
lingkungan dan masih banyak lagi.Kondisi umum siswa baik ,biasanya gangguan
kesehatan pada siswa adalah, diare, pusing, luka kecil.Di sekolah terdapat banyak
poster kesehatan.Pelayanan kesehatan.
SDN 13 Cingkariang ada di lakukan P3K dan juga tersedia berbagai macam obat
emergenci seperti obat demam, diare,dan flu. Dan puskesmas rutin datang melakukan
kegiatan pembinaan sekolah. Program pembinaan kesehatan pada siswa dilakukan
setiap 2 kali sebulan, sejak pandemi kegiatan terhenti dan pembinaan akan dilakukan
lagi setelah seluruh pembelajaran dalam keadaan normal.Orang puskesmas
mengajarkan kegiatan cuci tangan dan gosok gigi dan juga memberikan imunisasi
akan tetapi sebelum diberikan imunisasi pihak sekolah meminta izin ke orang tua
siswa.
Di SDN 13 cingkariang dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap siwa yang
dilakukan 2 kali dalam setahun.Di SDN 13 Cingkariang tersedia unit kesehatan
sekolah (UKS) yang memadai, kegiatan yang sering dilakukan dalam UKS biasanya
penanganan bagi siswa yang mengalami pusing, sakit perut dan lainya serta
memeberikan obat dengan bantuan dokter kecil yang sudah di latih serta pengawasan
dari tanggung jawab atau guru piket di UKS.

b. Kesehatan Lingkungan
Di SDN 13 cingkaring mempunyai P3K yang di sediakan di tempat tertentu seperti di
UKS ,kantor. Pedangan jajanan tidak di perbolehakan masuk ke dalam sekolah.Di
sekolah ada dilakukan pemberantasan jentik nyamuk seperti pengasapan dan di
lakukan 1 kali dalam setahun.
7) Komunikasi
Bahasa yang digunakan di SDN 13 cingkaring pada lingkungan sekolah menggunakan
bahasa Indonesia dan bahasa minang .bahasa yang digunakan siswa/ siswi saat
berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa minang. Komunukasi yang
dilakukan dengan orang tua wali murid dengan bahasa Indonesia dan bahasa
minang.bahasa yang sering digunakan adalah bahasa indonrsia dan bahasa minang dan
jika ada informasi biasanya menggunakan undangan atau media social seperti watsaap.
Siswa tidak diperbolehkan untuk membawa handphone ke sekolah karena takut
berdampak negative terhadap siswa itu sendiri.Namun, siswa masih membawa
handphone ke sekolah meskipun tidak dipergunakan di lingkungan sekolah.

8) Pemerintah / Organisasi
Organisasi yang ada di SDN 13 Cingkariang .di SD Negri 13 Cingkariang terdapat
organisasi yaitu pramuka,olahraga,kesenian seperti drumband ,dokter kecil.Setiap
organisasi memiliki seorang guru yang bertanggung jawab atas organisasi.Sejak pandemi
organisasi tidak aktif dilakukan.

9) Rekreasi
Program rekreasi di SDN 13 cingkariang yang dilaksanakan dari sekolah seperti kebun
binantang, pantai atau tempat wista lainnya.biasanya acara rekreasi dilaksanakan 1 kali
dalam 1 tahun. Yang bepartisipasi dalam program rekreasi adalah semua anggota sekolah
seperti kepala sekolah , guru , komite, dan penjaga sekolah.
ANALISIS KUISONER

1. PENGETAHUAN
a. Table distribusi frekuensi tingkat pengetahuan siswa tentang PHBS

NO KATEGORI FREKUENSI PRESENTASI


PENGETAHUAN
1. Baik 53 53/53*100% = 100%
2. Tidak baik - -

b. Table distribusi frekuensi jawaban siswa berkaitan pertanyaan PHBS

No PERNYATAAN Ya Tidak
1 Mencuci tangan sebelum makan dapat 53/53 * 100% =
menghindari diri dari penyakit. 100%
2 Mengkonsumsi makanan yang sehat perlu 53/53 * 100% =
untuk kesehatan 100%
3 Menggunakan jamban yang kotor tidak 49/53* 100% 4/53* 100% =7,5
baik untuk kesehatan. =92,5
4 olahraga dapat meningkatkan kebugaran 53/53 * 100% =
dan kesehatan tubuh 100%
5 Memberantas jentik jentik perlu dilakukan 45/53* 100% 8/53* 100% =
1 minggu sekali. =84,9 15,1
6 Merokok dapat mengganggu kesehatan 52/53*100% 1/53*100% =1,9
tubuh =98,1
7 Membuang sampah pada tempatnya dapat 53/53 * 100%=
menghindari dari berbagai penyakit. 100%
8 Bergotong royong disekolah dapat 53/53 * 100% =
memberikan kenyamanan pada warga 100%
sekolah.
9 Masker diperlukan untuk pencegahan 51/ 53* 100% = 2/53*100% = 3,8
penyakit. 96, 2
10 Menjaga jarak dianjurkan untuk 53/53 * 100% =
menghindari penularan virus corona. 100%

2. Sikap
a. Table distribusi frekuensi tingkat sikap siswa tentang PHBS

NO KATEGORI PENGETAHUAN FREKUENSI PRESENTASI


1. Baik 53 53/53*100%=
100%
2. Tidak baik

b. Table distribusi frekuensi jawaban siswa berkaitan petanyaan PHBS.

No PERNYATAAN Sangat Setuju Setuju Tidak setuju


1 Mencuci tangan 51/53*100%=96,2 2/53*100%= 3,8
sebelum makan
dianjurkan untuk
kesehatan kita
2 Mengkonsumsi 50/53*100% 3/53*100% =
makanan yang sehat =94,3 5,7
perlu untuk kesehatan
3 Menggunakan jamban 36/53*100%= 9/53*100% = 17 8/53*100% = 15,1
yang kotor tidak baik 67,9
untuk kesehatan
4 olahraga dapat 50/53*100%=94,3 3/53*100%=5,7
meningkatkan
kebugaran dan
kesehatan tubuh
5 Memberantas jentik 46/53*100%= 6/53*100%= 1/53*100%=1,9
jentik perlu dilakukan 86,8 11,3
6 Tidak merokok di 52/53*100%=98,1 1/53*100%= 1,9
lingkungan sekolah
7 Membuang sampah 52/53*100%=98,1 1/53*100%=1,9
pada tempatnya
8 Melakukan gotong 42/53*100%= 11/53*100%=20
royong antar warga 79,2 ,8
sekolah sebaikan
dilakukan rutin.
9 Menggunakan masker 44/53*100%=83 8/53*100%=15, 1/53*100%= 1,9
ke sekolah harus selalu 1
dilakukan
10 Selalu menjaga jarang 48/53*100%=90,6 5/53*100%=9,4
penting menghindari
penularan penyakit.

3. TINDAKAN
a. Table distribusi frekuensi tingkat tindakan siswa tentang PHBS.

NO KATEGORI PENGETAHUAN FREKUENSI PRESENTASI


1. Baik 46 46/53*100% =
86,8
2. Tidak baik 7 7/53*100% =13,2

b. Tebel distribusi frekuensi jawaban siswa berkaitan pertanyaan PHBS

No PERNYATAAN Selalu Kadang-kadang Tidak pernah


1 Saya Mencuci tangan 44/53*100%=83 3/53*100%=5,7 6/53*100%=11,3
sebelum makan
2 Saya Mengkonsumsi 24/53*100%= 19/53*100%= 10/53*100%= 19
makanan yang sehat 45,2 35,8
setiap hari
3 Saya Menggunakan 44/53*100%= 2/53*100%=3,7 7/53*100%=13,3
jamban yang bersih 83
baik untuk kesehatan
4 Saya berolahraga 30/53*100%= 17/53*100%=32 6/53*100%=11,4
minimal 2-3 kali 56,6
seminggu
5 Saya memberantas 28/53*100%= 19/53*100%= 6/53*100%=11,4
jentik jentik nyamuk 52,8 35,8
stiap seminggu sekali.
6 Saya tidak merokok di 48/53*100%=90 5/53*100%=9,5
lingkungan sekolah ,5
7 Saya membuang 41/53*100%= 3/53*100%=5,6 9/53*100%= 17
sampah pada tempatnya 77,4
8 Saya ikut dalam 40/53*100%=75 8/53*100%=15 5/53*100%=9,5
melakukan gotong ,5
royong antar warga
sekolah
9 Saya mengunakan 24/53*100%= 22/53*100%=41 7/53*100%=13,3
masker ke sekolah 45,2 ,5
10 Saya selalu menjaga 19/53*100%=35 29/53*100%=54 5/53*100%=9,5
jarak ,8 ,7

Dokumentasi
NO DATA MASALAH KEPERAWATAN
KOMUNITAS
1. Data Kuisioner

 100% Pengetahuan siswa mengenai PHBS di Sekolah Pemeliharaan kesehatan Tidak


Baik, tetapi masih ada siswa 7,2 % siswa yang salah efektif
mengenai prnyataan menggunakan jamban yang kotor tidak
baik untuk kesehatan. Sebanyak 15, 1 % menjawab tidak
mengenai pernyataan memberantas jentik perlu dilakukan
1 minggu sekali. 1,9% siswa memilih pernyataan merokok
tidak dapat mengganggu kesehatan tubuh.dan 3.8 %
memilih pernyataan masker tidak perlu untuk pencegahan
penyakit.

 100% Sikap siswa mengenai PHBS di Sekolah Baik, tetapi


masih terdapat tetapi masih ada siswa 15.1 % siswa yang
salah mengenai pernyataan menggunakan tidak setuju
mengenai jamban yang kotor baik untuk kesehatan.
Sebanyak 1,9% menjawab tidak setuju mengenai
pernyataan memberantas jentik perlu dilakukan 1 minggu
sekali. 1,9 % memilih pernyataan tidak setuju mengenai
menggunakan masker ke sekolah harus segera dilakukan.

 86,8% Tindakan siswa mengenai PHBS di Sekolah Baik,


namun 13,2% Tindakan siswa di Sekolah Tidak Baik.
2. Data Observasi

 Dari hasil observasi siswa jajan di luar perkarangan sekolah Pemeliharaan kesehatan Tidak
 Dari hasil observasi UKS nya tidak beroperasi selama era new efektif
normal ini
 Dari hasil observasi lingkungan sekolahnya kurang bersih
karena masih terlihat adanya sampah bekas makanan anak
sekolah
 Dari hasil observasi kamar mandi siswa kurang bersih

 Dari hasil observasi masih banyak siswa sekolah tidak


memakai masker dan malas mencuci tangan

3 Data Wawancara

 Siswa dan guru menggunakan masker saat di lingkungan Pemeliharaan kesehatan Tidak
sekolah dan ketika keluar dari lingkungan sekolah masker efektif
sudah lepas
 Uks pada sekolah dasar ini saat pengkaian dalam keadaan
proses renovasi
 Disekolah disediakan sarana cuci tangan
 Di sekolah jarang dilakukan pemberantasan jentik
 Biasanya siswa jajan di luar lingkungan sekolah karenain.
sekolah tidak memeiliki kant

Diagnosa Keperawatan

1. Pemeliharaan kesehatan Tidak efektif


Diagnosis Luaran Utama Luaran Pendukung Intervensi Utama Intervensi pendukung
Diagnosa Pemeliharaan Pemeliharaan kesehatan Manajemen kesehatan Edukasi kesehatan Dukungan kepatuhan
kesehatan tidak(L 12106) (L 12104) (I 12383) program pengobatan
Hal 72 Hal 62 Hal 65 (I 12361)
efektif hal 26
Prilaku kesehatan
(D 0117) (L12107)
Hal.258 Hal 88

Kategori

Sub Prilaku
Kategori

Penyuluhan dan
pembelajaran
Definisi Ketidakmampu Kemampuan Prilaku kesehtan Edukasi Kesehatan Dukungan
an mengidentifikasi, Kemampuan dalamDefinisi Kepatuhanprogram
mengidentifikas mengelola, dan/ ataumengubah gaya hidup/Mengajarkan pengelolaan Pengobatan
i,mengelola menemukan bantuanprilaku untuk memperbaikifaktor resiko penyakit dan Definisi
dan/atau untuk mempertahankanstatus kesehtan prilaku hidup bersih serta Memfasilitasi ketepatan
menemukan kesehatan Ekspektasi : Membaik sehat. dan keteraturan
bantuan untuk menjalani program
Ekspektasi : meningkat  Tindakan
mempertahanka pengobatan yang sudah
 Observasi
- Identifikasi kesiapan
n kesehatan. dan kemampuan
ditentukan
menerima informasi
- Identifikasi faktor-
 Tindakan
faktor yang dapat
 Observasi
meningkatkan dan
- Identifikasi
menurunkan motivasi
kepatuhan
prilaku hidup bersih dan
menjalani program
sehat.
pengobatan
 Trapeutik
 Terapeutik
- Sediakan materi dan
- Buat komitmen
media pendidikan
menjalani program
kesehatan
pengobatan dengan
- Jadwalkan pendidikan
baik
kesehatan sesuai
- Buat jadwal
kesepakatan
pendampingan
- Berikan kesempatan
keluarga untuk
untuk bertanya
bergantian
 Edukasi
menemani pasien
- Jelaskan faktor resiko
selama menjalani
yang dapat
program
mempengaruhi
pengobatan,jika
kesehatan
perlu
- Ajarkan prilaku hidup - Dokumentasikan
bersih dan sehat aktivitas selama
- Ajarkan strategi yang menjalani proses
dapat digunakan untuk pengobatan
meningkatkan prilaku - Diskusikan hal-hal
hidup bersih dan sehat. yang dapat
mendukung atau
menghambat
berjalannya
program
pengobatan
- Libatkan keluarga
untuk mendukung
program
pengobatan yang
dijalani

Anda mungkin juga menyukai