Anda di halaman 1dari 17

Laporan Pendahuluan

Kebutuhan Dasar Manusia Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Istirahat


dan Tidur di RSUD RAA SOEWONDO PATI

Disusun Oleh :

BAGUS INDRA SAPUTRA


P1337420119005

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SEMARANG
2021
Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia dengan Gangguan Pemenuhan
Kebutuhan Istirahat dan Tidur

I. KONSEP DASAR
1. Definisi
Istirahat adalah suatu periode tidak aktif dapat berupa istirahat untuk seluruh tubuh
atau untuk sebagian saja. Istirahat memberikan kesempatan pada tubuh untuk
memperbaiki sel tubuh yang rusak, membuat dan mengembalikan fungsi jaringan .
Terdapat beberapa karakteristik yang berhubungan dengan istirahat diantaranya Narrow
(1645 – 1967) :
1. Merasa segala sesuatu dapat di atasi
2. Merasa di terima
3. Mengetahui apa yang terjadi
4. Bebas dari ganguan ketidak nyamanan
5. Mempunyai sejumlah kepuasasn terhadap aktivitas yang mempunyai
tujuan.
6. Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan

Tidur adalah suatu keadaan relatif tanpa sadar yang penuh ketenangan tanpa
kegiatan yang merupakan urutan siklus yang berulang-ulang dan masing-masing
menyatakan fase kegiatan otak dan badaniah yang berbeda (Tarwoto, 2006).
Tidur merupakan kondisi tidak sadar di mana presepsi reaksi individu terhadap
lingkungan menurun atau hilang dan dapat di bangukan kembali dengan stimulus dan
sensori yang cukup (Guyton 1986) dapat juga di katakan sebagai keadaan tidak
sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan,
namun lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang dengan ciri adanya
aktivitas yang minim memiliki kesadaran yang bervariasi terdapat perubahan proses
fisiologis dan terjadi penurunan respon terhadap rangsangan dari luar.
Seseorang dapat di kategorikan sedang tidur jika terdapat tanda-tanda sebagai
berikut:
1. Aktivitas fisik minimal
2. Tingkat kesadaran yang bervariasi
3. Terjadi berbagai perubahan fisiologis tubuh
4. Penurunan respon terhadap rangsaan dari luar.
Selama tidur maka dalam tubuh seseorang terjadi perubahan
prosesfisiologis,antara lain :
1. Penurunan tekanan darah dan denyut nadi
2. Diatasi pembuluh darah perifer
3. Kadang-kadang terjadi peningkatan aktivitas traktusgastrointestinal.
4. Relaksasi otot-oto rangka
5. Basal metabolisme rate (BMR) menurun 10-30%

Kebutuhan tidur menurut usia adalah sebagai berikut :

Umur Kebutuhan tidur


0-1 bulan 14-18 jam/hari
1-18 bulan 12-14 jam/hari
18 bulan-3 tahun 11-12 jam/hari
3-6 tahun 11 jam/hari
6-12 tahun 10 jam/hari
12-18 tahun 8,5 jam/hari
18-40 tahun 7-8 jam/hari
40-60 tahun 7 jam/hari
60 tahun ke atas 6 jam/hari

(A.Aziz Azimul, 2009)


Selain faktor usia faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan tidur adalah latihan
dan tingkat kelahan, konsumsi obat, motivasi, Kebiasaan dan lingkungan, status
kesehatan, dan Psikis seseorang.

Fungsi dan Tujuan Istirahat dan Tidur


Tidur mengurangi stress, cemas dan membantu seseorang memperoleh energy
untuk konsentrasi, pertahanan dan memelihara aktivitas sehari-hari, tidur tidak
memerlukan pergantian energi yang hilang dalam sehari, kecuali itu suatu penyakit,
maka bangunnya relatif lama dan tidurnya tetap konstan.
Sedangkan Fungsi atau tujuan istirahat adalah sebagai berikut :
1. Mempercepat relaksasi otot dan mengurangi ketegangan otot dan sendi
2. Memberi kesempatan pada tubuh untuk membentuk kekuatan baru
3. Menambah kesegaran dan kekuatan untuk melakukan pekerjaan
4. Melepaskan rasa lelah

Jenis Tidur
Terdapat dua jenis tidur yaitu :
1. Tidur NREM(Norapid Eye Movemen)/ Tidur gelombang lambat
Tidur NREM merupakan yang nyaman dan dalam. Dalam tidur ini
gelombanng otak lebih lebih lambat di bandingkan pada orang yang sadar atau
tidak tidur. Dengan tanda : mimpi berkurang, keadaan istirahat, tekanan darah
turun, kecepatan pernafasan turun, metabolisme turun dan gerakan bola mata
lambat.
2. Tidur REM(Rapid Eye Movemen)
Berlangsung pada tidur malam selama 5-20 menit, rata-rata 90 menit. Periode
pertam terjadi selama 80-100 menit, namun bila kondisi oranng sangt lelah maka
awal tidur sangat cepat bahkan jenis tidur ini tidak ada.Bercirikan :
a. Biasanya di sertai dengan mimpi aktif
b. Lebih sulit di bangunkan dari pada selama tidur nyenyak gelombang
lambat.
c. Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertentu.
d. Frekuensi jantung dan pernafasan menjadi tidak teratur.
e. Pada oto perifer terjadi bebrapa gerakan otot yang tidak teratur.
f. Mata cepat tertutup dan cepat terbuka, nadi cepat dan inregular, tekanan
darah meningkat dan fluktuasi, sekresi gaster meningkat, metabolisme
meningkat.
g. Pada tidur ini sanngat penting untuk keseimbangan mental, emosi dan
berperan dalam belajar, memori dan adaptasi.

Tahapan Tidur

1) Tahap I : Kesadaran masih penuh, EEG menunjukkan aktivitas yang dalam


keadaan sadar ( bangun ) hanya masih sedikit gelombangnya lambat, gerakan
bola matalambat, frekuensi nadi dan nafas sedikit menurun, jika dibangunkan
individu akan sering menolak karena lelah (ngantuk)
2) Tahap II : Relaksasi otot, EEG gelombang lebih teratur dan lambat, pasien
masih dapat dibangunkan, denyut jantung dan frekuensi nafas menurun,
temperature tubuh menurun.
3) Tahap III : Tidur yang lebih dalam, gambaran EEG lambat, bahkan disertai
mendengkur, denyut nadi dan frekuensi nafas lambat.
4) Tahap IV: Relaksasi total dan dimulainya mimpi, Gambaran EEG sangat
memanjang dan gelombangnya lambat,mimpi-mimpi terjadi pada tahap ini,
denyut jantung dan frekuensi nafas menurun 20-30%.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Tidur

a) Umur, Semakin bertambah umur manusia semakin berkurang total waktu


kebutuhan tidur. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan dan fisiologis dari
sel-sel dan organ,
b) Penyakit, Hal ini umumnya terjadi pada klien dengan nyeri, kecemasan,
dispnea. Pada kasus penyakit akibat digigit nyamuk tse-tse. Juga pada kasus
tertentu dengan klien gangguan hipertiroid.
c) Motivasi, Niat seseorang untuk tidur mempengaruhi kualitas tidur seperti
menonton, main game atau hal-hal lain yang dapat menyebabkan penundaan
waktu anda untuk tidur.
d) Emosi, Suasana hati, marah, cemas dan stres dapat menyebabkan seseorang
tidak bisa tidur atau mempertahankan tidur.
e) Lingkungan, Lingkungan yang tidak kondusif seperti di dekat bandara atau
di tepi jalan-jalan umum atau di tempat-tempat umum yang menimbulkan
kebisingan.
f) Obat – obatan, Penggunaan atau ketergantungan pada penggunaan obar-
obat tertentu seperti golongan sedative, hipnotika dan steroid.
g) Makanan dan minimum, Pola dan konsumsi makanan yang mengandung
merica, gas/air yang banyak, pola dan konsumsi minuman yang mengandung
kafein ,gas dll.
h) Aktivitas, Kurang beraktivitas dan atau melakukan aktivitas yang
berlebihan justru akan menyebabkan kesulitan untuk memulai tidur.
Macam- Macam Gangguan Tidur

1. Macam-macam gangguan tidur


a. Insomnia
Ketidakmampuan memperoleh secara cukup kualitas dan kuantitas tidur
dengan keadaan tidur yang hanya sebentar atau susah tidur. Insomnia terbagi
menjadi 3 jenis, yaitu: initial insomnia, merupakan ketidakmampuan untuk jatuh
tidur atau mengawali tidur ; interminten insomnia, merupakan ketidakmampuan
tetap tidur karena selalu terbangun pada malam hari ; dan terminal insomnia,
ketidakmampuan untuk tidur kembali setelah bangun tidur pada malam hari. Proses
gangguan tidur ini kemungkinan besar oleh adanya rasa khawatir, tekanan jiwa
ataupun stres.
b. Hipersomnia
Gangguan tidur dengan kriteria tidur berlebihan pada malam hari, lebih dari 9
jam, biasanya disebabkan oleh masalah psikologis, depresi, kecemasan, kerusakan
saraf tepi, beberapa penyakit ginjal, liver, dan metabolisme.
c. Parasomia
Merupakan sekumpulan penyakit yang mengganggu tidur anak seperti
somnambulisme (tidur sambil berjalan). Somnambulisme ini dapat menyebabkan
cedera.
d. Enuresa
Enuresa merupakan buang air kecil yang tidak sengaja pada waktu tidur, atau
biasa disebut dengan istilah mengompol. Enuresa ada dua jenis, yaitu: enuresa
noktural, merupakan mengompol diwaktu tidur ; dan enuresa diurnal, mengompol
pada saat bangun tidur. Enuresa noktural umumnya merupakan gangguan pada tidur
NREM.
e. Narcolepsi
Suatu keadaan / kondisi yang ditandai oleh keinginan yang tidak terkendali
untuk tidur, misalnya tidur secara mendadak.
f. Apnoe tidur dan mendengkur
Mendengkur bukan dianggap sebagai gangguan tidur, namun bila disertai
dengan apnoe maka akan bisa menjadi masalah. Terjadinya apnea dapat
mengacaukan jalannya pernapasan sehingga dapat mengakibatkan henti napas. Bila
kondisi ini berlangsung lama, maka akan dapat menyebabkan kadar oksigen dalam
darah menurun dan denyut nadi menjadi tidak teratur.

g. Mengigau
Hampir semua orang pernah mengigau, hal ini terjadi sebelum tidur REM.

Gangguan pola tidur secara umum merupakan suatu keadaan dimana individu
mengalami atau mempunyai risiko menyebabkanketidaknyamanan atau mengganggu
gaya hidup yang diinginkan (Carpenito, LJ, 1995).perubahan dalam jumlah dan kualitas
pola istirahat yang

2. Etiologi
Kebanyakan orang dewasa memiliki utang tidur yang signifikan karena
ketidakadekuatan dalam hal kuantitas maupun kualitas tidur malamnya. Selain itu juga
dapat disebabkan oleh stres emosional. Gangguan fisik, kecemasan ketakutan, depresi dan
perubahan suhu tubuh.

3. Manifestasi Klinik
Gejala klinik ditandai dengan perasaan lelah. Gelisah emosi apatis adanya kehitaman
didaerah sekitar mata bengkak konjungtiva merah, mata perih, perhatian tidak fokus dan
sakit kepala.

4. Patofisiologi
Tidur merupakan peangaturan kegiatan tidur oleh adanya hubungan
mekanisme screablea yang secara bergantian untuk mengaktifkan dan menekan pusat otak
agar dapat tidur dan bangun, Tidur merupakan aktifitas yang melibatkan susunan saraf
pusat, saraf perifer Endokrin kardiosvakuler, respirasi muskuloskeletal (Robinson
1993,dalam potter). Tiap kejadian tersebut dapat di identifikasi atau di rekam dengan
electreoencephalogram (EEG) untuk aktifitas listrik otak, pengukran tonus otot dengan
meggunakan elektromiogram(EMG) dan elektroculogram (EOG) untuk mengukur
pergeraka mata.
Pengaturan dan control tidur tergantung dari hubungan antara dua mekanisme
selebral yang secara bergantian mengaktifkan dan menekan pusat oak untuk tidur dan
bangun. Recticular activating system (RAS) di bagian batang otak atas di yakini
mampunyai sel-sel khusus dalam mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran. RAS
memberikan stimulus visual,audiotori,nyeri dan ensori raba. Juga menerima stimulus dari
korteks serebri. (emosi,proses,pikir).
Pada keadaan sadar mengkibtkan neuron-neuron dalam RAS melepakan
katekolamin misalnya norepineprine. Saat tidur mungkin di sebabkan oleh pelpasa serum
serotinin dari sel-sel spesifikdi pons dan batang otak tengah yaitu Bulbarsyncronizing
regional (BSR) bangun dan tidurnya seseorang tergantung dari keseimbangan implus
yang di terima dari pusst otak, reseptor sensori perifer misalnya bunyi, stimulus cahaya
dan system limbiks seperti emosi.
Seseorang yang mencoba untuk tidur, mereka menutup matanya dan berusaha
dalam posisi rileks, jika ruangan gelap dan tenang aktifitas RAS menurun, pada saat itu
BSR mengeluarkan serum serotonin.

5. Pathway

Kecemasan Penyakit : Lingkungan :


1. Demam 1. Lingkungan
2. Nyeri bising
3. Penyakit 2. Lingkungan
ramai

6.
Meningkatnya saraf Terjadinya
Dampak dari
simpatis
7. sehingga dapat sakit menjadikan perubahan suasana
mengganggu proses tidur pasien kurang seperti gaduh maka
8.
tidur atau tidak akan menghambat
dapat tidur tidur

1. Bangun terlalu dini


2. Kesulitan memulai tidur
3. Tidur tidak memuaskan
4. Menyatakan tidak
merasa cukup istirahat
Gangguan Pola Insomnia
Tidur

6. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Fisik
2) Pemeriksaan Khusus
3) ENG
4) Audiometridan BAEP
5) Psikiatrik

7. Penatalaksanaan
a) Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur faktor yang
menyebabkan gangguan tidur bermacam – macam biasanya pasien dapat
mengidentifikasi penyebab masalah gangguan tidur seperti nyeri akut,
kecemasan, dll.
b) Mengurangi distraksi lingkungan
Distrkasi lingkungan adalah masalah utama pasien rawat inap cara untuk
mengatasinya antara lain :
a. Tutup pintu kamar pasien
b. Pasang kelambu
c. Matikan pesawat telepon
d. Redupkan atau matikan lampu
c) Membuat pasien untuk memacu tidur
a. Anjurkan pasien untuk mandi
b. Anjurkan pasien untuk minum susu hangat
c. Anjurkan pasien untuk baca buku

ASUHAN KEPERWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian Umum
Mengkaji identitas pasien dan identitas penanggung jawab pasien dengan format
nama, umur, jenis kelamin, status, agama, pekerjaan, suku bangsa, alamat, pendidikan,
diagnose medis, sumber biaya, hubungan antara pasien dengan penanggung jawab.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama : Perawat memfokuskan pada hal-hal yang menyebabkan klien
meminta  bantuan pelayanan seperti :
1) Apa yang dirasakan klien
2) Apakah masalah atau gejala yang dirasakan terjadi secara tiba-tiba
atau perlahan dan sejak kapan dirasakan
3) Bagaimana gejala itu mempengaruhi aktivitas hidup sehari-hari
4) Apakah ada perubahan fisik tertentu yang sangat mengganggu klien.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Kaji kondisi yang pernah dialami oleh klien diluar gangguan yang dirasakan
sekarang khususnya gangguan yang mungkin sudah berlangsung lama bila
dihubungkan dengan usia dan kemungkinan penyebabnya, namun karena tidak
mengganggu aktivitas klien, kondisi ini tidak dikeluhkan.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Mengkaji kondisi kesehatan keluarga klien untuk menilai ada tidaknya
hubungan dengan penyakit yang sedang dialami oleh klien. Meliputi pengkajian
apakah pasien mengalami alergi atau penyakit keturunan.
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Meliputi pengkajian apakah gangguan yang dirasakan pertama kali atau sudah
sering mengalami gangguan pola tidur.
3. Kebutuhan Biopsikososial Spiritual
a. Bernapas
b. Nutrisi
c. Eliminasi
d. Aktivitas
e. Istirahat tidur
f. Berpakaian
g. Pengaturan suhu tubuh
h. Personal Hygiene
i. Rasa Aman Nyaman
j. Komunikasi
k. Spiritual
l. Rekreasi
m. Bekerja
n. Pengetahuan atau belajar
4. Data Pengkajian Fisik
a. Keadaan Umum Pasien
Meliputi kesadaran, postur tubuh, kebersihan diri, turgor kulit, warna kulit.
b. Gejala Kardial
Meliputi suhu, tensi, nadi, dan napas.
c. Keadaan fisik
Meliputi pengkajian dari head to toe meliputi kepala, mata, hidung, mulut,
telinga, leher, thoraks, abdomen, dan ekstermitas.

Secara umum, teknik pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan dalam memperoleh
berbagai penyimpangan fungsi adalah : Inspeksi, Palpasi, Auskultasi dan Perkusi.
5. Data Pemeriksaan Penunjang
Meliputi data laboratorium dan cek laboratorium yang telah dilakukan pasien
baik selama perawatan ataupun baru masuk rumah sakit.
6. Pengkajian Psikososial
Mengkaji keterampilan koping, dukungan keluarga, teman dan handai taulan serta
bagaimana keyakinan klien tentang sehat dan sakit.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI


I. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN ( DAFTAR MASALAH )
1. Insomnia
2. Deprivasi tidur
3. Kesiapan meningkatkan tidur
4. Gangguan pola tidur

C. Intervensi Keperawatan

Tujuan & Kriteria


NoDiagnosa Intervensi Rasional
Hasil
1 Insomnia Setelah dilakukan 1. Peningkatan Koping : 1. Mengurangi
(1) asuhan keperawatan Membantu pasien tekanan pada diri
selama... x 24 jam untuk beradaptasi pasien.
diharapkan pasien dengan persepsi, 2. Kenyamanan
tidak mengalami stressor, perubahan membuat pasien
insomnia dengan atau ancaman yang relaksasi dan
kriteria hasil : mengganggu membantu pasien
1. Jumlah jam tidur pemenuhan tuntutan santai.
(sedikitnya 5 jam per dan peran hidup. 3. Agar pasien
24 jam untuk orang 2. Manajemen mampu
dewasa. Lingkungan membangun pola
2. Pola, kualitas dan Kenyamanan: tidur yang sesuai
rutinitas tidur. Memanipulasi
3. Perasaan segar setelah lingkungan sekitar
tidur. pasien untuk
4. Terbangun di waktu meningkatkan
yang sesuai. kenyamanan yang
optimal.
3. Peningkatan Tidur :
Memfasilitasi siklus
tidur-terjaga yang
teratur.

2 Deprivasi Setelah dilakukan 1. Manajemen Nyeri, 1. Menghilangkan


(2) asuhan untuk mengatasi atau pencetus deprivasi
keperawatan mengurangi skala tidur.
selama ...X24 jam nyeri dari pasien 2. Mengurangi
diharapkan pasien 2. Manajemen Energi : gangguan tidur.
tidak mengalami Mengatur penggunaan 3. Membuat pasien
deprivasi tidur energi untuk lebih santai.
dengan kriteria mengatasi atau 4. Agar pasien
hasil : mencegah keletihan mampu
1. Menunjukkan dan mengoptimalkan membangun pola
Tidur, yang fungsi. tidur yang sesuai
dibuktikan oleh 3. Manajemen Medikasi :
indikator berikut Memfasilitasi
(gangguan ekstrem, penggunaan obat resep
berat, sedang, dan obat bebas yang
ringan, atau tidak aman dan efektif.
mengalami 4. Manajemen Alam
gangguan ) Perasaan: Menciptakan
- Perasaan segar keamanan , kestabilan,
setelah tidur pemulihan, dan
- Pola dan pemeliharaan pasien
kualitas tidur yang mengalami
- Rutinitas tidur disfungsi alam
- Jumlah waktu perasaan baik depresi
tidur yang maupun peningkatan
terobservasi alam perasaan.
- Terjaga pada 5. Peningkatan Tidur :
waktu yang Memfasilitasi siklus
tepat. tidur-bangun yang
2. Melaporkan teratur.
penurunan gejala
Deprivasi tidur
(misalnya, konfusi,
ansietas, mengantuk
pada siang hari,
gangguan
perseptual, dan
kelelahan).
3. Mengidentifikasika
n dan melakukan
tindakan yang dapat
meningkatkan tidur
atau istirahat.
4. Mengidentifikasika
n faktor yang dapat
menimbulkan
Deprivasi tidur
(misalnya, nyeri,
ketidakadekuatan
aktivitas pada siang
hari)

3 Kesiapan Setelah dilakukan 1. Manajemen Energi : 1. Membantu pola


meningkat asuhan keperawatan Mengatur penggunaan tidur yang adekuat
kan selama...x 24 jam energy untuk pada pasien.
kualitas diharapkan pasien mengatasi atau 2. Kenyamanan
tidur dapat meningkatkan mencegah keletihan membuat pasien
(3) tidur dengan kriteria dan mengoptimalkan relaksasi dan
hasil Pasien akan : fungsi membantu pasien
1. Mengidentifikasi 2. Manajemen santai.
tindakan yang akan Lingkungan 3. Agar pasien
meningkatkan Kenyamanan: mampu
istirahat atau tidur Memanipulasi membangun pola
2. Mendemonstrasikan lingkungan sekitar tidur yang sesuai
kesejahteraan fisik pasien untuk
dan psikologis meningkatkan
3. Mencapai tidur yang kenyamanan optimal
adekuat tanpa 3. Peningkatan Tidur :
menggunakan obat Memfasilitasi siklus
tidur-bangun yang
teratur

4 Gangguan Setelah dilakukan 1. Determinasi efek-efek 1. Mengetahui


Pola Tidur asuhan keperawatan medikasi terhadap pola pengaruh obat
(4) selama... x 24 jam tidur. dengan pola tidur
diharapkan px tidak 2. Jelaskan pentingnya pasien.
terganggu saat tidur tidur yang adekuat. 2. Memberikan
dengan kriteria hasil : 3. Fasilitas untuk informasi kepada
1. Jumlah jam tidur dalam mempertahankan pasien dan
batas normal 6-8 aktivitas sebelum tidur
jam/hari. (membaca). keluarga pasien.
2. Pola tidur, kualitas 4. Ciptakan lingkungan 3. Meningkatkan
dalam batas normal. yang nyaman. tidur.
3. Perasaan segar sesudah 5. Kolaborasi pemberian 4. Agar periode tidur
tidur atau istirahat. obat tidur. tidak terganggu
4. Mampu 6. Diskusikan dengan dan rileks.
mengidentifikasi hal-hal pasien dan keluarga 5. Mengurangi
yang meningkatkan tentang teknik tidur gangguan tidur.
tidur. pasien. 6. Meningkatkan
7. Instruksikan untuk pola tidur yang
memonitor tidur baik secara
pasien. mandiri.
8. Monitor waktu makan 7. Mengetahui
dan minum dengan perkembangan
waktu tidur. pola tidur pasien.
9. Monitor/catat 8. Mengetahui
kebutuhan tidur pasien pengaruh waktu
setiap hari dan jam. makan dan minum
terhadap pola
tidur pasien.
9. Mengetahui
perkembangan
pola tidur pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito-Moyet,Lynda Juall.2012.Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi


13.Jakarta:EGC

Huda,Amin.,Kusuma,Hardhi.2013.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa


Medis & NANDA NIC-NOC.Yogyakarta: MediAction

NANDA International. 2012.Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012-


2014.Jakarta: EGC

Potter, Patricia A., Perry, Anne G.2009.Fundamental Keperawatan, Edisi 7 Buku 3.Jakarta:
Salemba Medika

Potter, Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, Proses, dan Praktik, Edisi
4.Jakarta: EGC.

Tarwoto dan Wartonah.2006.Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta:Medika Salemba.

Vaughans, Bennita W. 2011. Keperawatan Dasar. Yogyakarta : Rapha Publishing.

Bulechek, Gloria, dkk. 2016. Nursing Intervention Classification. Singapore: Elsevier


Global Right

Herdman, T. Heather. 2015. NANDA International Inc. Nursing Diagnoses: Definitions


& Classifications 2015-2017, Ed. 10. Jakarta: EGC

Moorhead, Sue, dkk. 2016. Nursing Outcome Classification. Singapore: Elseiver Global
Right

Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan II edisi 4. Jakarta: EGC

http://triyuniartiperawat.blogspot.co.id/2017/04/laporan-pendahuluan-keperawatan-
dasar.html

Anda mungkin juga menyukai