Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN PRKTIK KLINIK

KEPERAWATAN MATERNITAS ASUHAN KEPERAWATAN PADA


PASIEN POSTPARTUM SECTIO CAESAREA
DI RUANG INTAN KEN SARAS

Adel Violia Pratiwi


P1337420619083
Ruang Intan / RS Ken Saras

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG


PROGRAM SARJANA TERAPAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG 2021
Nama mahasiswa : Adel Violia Pratiwi
NIM : P1337420619083
Nama Pembimbing dan Tanda tangan : Eni Puji Rahayu, AMK ( )

A. KONSEP DASAR
1. Definisi
Istilah Caesarea berasa dari bahasa latin Caedere yang artinya memotong
atau menyayat. Tindakan yang dilakukan tersebut bertujuan untuk mengeluarkan
bayi melalui tindakan pembedahan dengan membuka dinding perut dan dinding
rahim.
Postpartum adalah masa nifas yang dimulai sejak bayi lahir dan plasenta
bayi dilahirkan hingga keadaan kandungan kembali seperti saat sebelum hamil.
masa ini pada umumnya terjadi sekitar 6 minggu.
2. Etiologi
Etiologi post partum dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Post partum dini
Post partum dini adalah atonia uteri, laserasi jalan lahir, robekan jalan lahir
dan hematoma
b. Post partum lambat
Post partum lambat adalah tertinggalnya sebagian plasenta, ubinvolusi
didaerah insersi plasenta dari luka bekas sectio caesarae
3. Patofisiologi
a. Involusi uterus
Involusi adalah proses kembalinya uterus ke dalam keadaan sebelum hamil
setelah melahirkan. Proses ini segera setelah pascapartum, berat uterus
menjadi 1.000 gr. Selama masa nifas, dua hari setelah pelahiran uterus
mulai berinvolusi. Sekitar 4 minggu setelah pelahiran uterus kembali ke
ukuran sebelum hamil
b. Perubahan pada serviks dan vagina
Pada serviks terbentuk sel-sel otot terbaru,karena adanya kontraksi dan
retraksi, Segera setelah lahir terjadi edema, bentuk distensi untuk beberapa
hari, struktur internal kembali dalam 2 minggu, struktur eksternal melebar
dan tampak bercelah. vagina teregang pada waktu persalinan namun
lambat laun akan mencapai ukuran yang normal. Nampak berubah kembali
pada 3 minggu, kembali mendekati ukuran seperti tidak hamil. dalam 6
sampai 8 minggu, bentuk rampinglebar, produksi mukus normal dengan
ovulasi.
c. Siklus menstruasi
Siklus menstruasi pada ibu menyusui dimulai 12 minggu rata rata 18
minggu post partum. Menstruasi pada ibu post partum tergantung dari
hormon prolaktin. Apabila ibu tidak menyusui menstruasi mulai pada
minggu ke-6 s/d minggu ke-8. Menstruasi mungkin tidak terlambat,
dibutuhkan salah satu jenis kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.
d. Nyeri setelah pelahiran
Setelah melahirkan uterus tetap berkontraksi dengan kuat pada inteval
tertentu dan menimbulkan nyeri, yang mirip dengan pada saat persalinan
namun lebih ringan.
4. Pathways

Tindakan Post Operasi


Sectio Caesarae / Infasif

Luka post op

Nyeri akut Cemas

Defisit Perawatan Menyusui tidak


efektif

5. Komplikasi
Komplikasi pada sectio caesarea menurut (Mochtar, 2013, hal. 87) adalah
saebagai berikut :
a. Infeksi Puerferal (nifas)
- Ringan dengan kenaikan suhu hanya beberapa hari saja.
- Sedang dengan kenaikan suhu yang lebih tinggi, disertai
dehidrasi dan perut
- sedikit kembung.
- Berat dengan peritonitis, sepsisdan illeus paralitik. Infeksi berat
sering kita jumpai pada partus terlantar, sebelum timbul infeksinifas,
telah terjadi infeksi intra
- partum karena ketuban pecah terlalu lama.
b. Perdarahan karena :
- Banyak pembuluh darah yang terputus dan terbuka.
- Atonia uteri.
- Perdarahan pada placental bed.
c. Luka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila
reperitonialisasi terlalu tinggi.Kemungkinan ruptur uteri spontan
pada kehamilan mendatang.
6. Pemeriksaan penunjang
Adapun pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
b. USG
7. Penatalaksanaan Medis
a. Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
b. 6-8 jam pasca persalinan: istirahat dan tidur tenang, usahakan miring
kanan kiri
c. Hari ke- 1-2: memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar
dan perawatan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa
nifas, pemberian informasi tentang senam nifas.
d. Hari ke-2 mulai latihan duduk
e. Hari ke-3 diperkenankan latihan berdiri dan berjalan
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST OP SECTIO
CEASAREA
1. Pengkajian fokus
2. Diagnose keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan suatu penilaian klinis yang mengenai respon
pasien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya
baik yang berlangsung actual maupun potensial. Tujuan dari diagnose
keperawatan adalah untuk mengidentifikasi respon pasien individu, keluarga,
komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan (PPNI, 2016).
3. Perencanaan keperawatan
Setelah merumuskan diagnosa keperawatan, maka intervensi dan aktivitas
keperawatan perlu ditetapkan untuk mengurangi, menghilangkan, serta
mencegah masalah keperawatan ibu. Tahapan ini disebut perencanaan
keperawatan yang meliputi penentuan prioritas, diagnose keperawatan,
menetapkan sasaran dan tujuan, menetapkan kriteria evaluasi, serta
merumuskan intervensi dan aktivitas keperawatan.
4. Fokus evaluasi
Evaluasi keperawatan menurut Kozier (2010) adalah fase terakhir dalam proses
keperawatan. Evaluasi dapat berupa evaluasi struktur, proses dan hasil evaluasi
terdiri dari evaluasi formatif yaitu menghasilkan umpan balik selama program
berlangsung.Sedangkan evaluasi sumatif dilakukan setelah program selesai dan
mendapatkan informasi efektifitas pengambilan keputusan. Evaluasi asuhan
keperawatan didokumentasikan dalam bentuk SOAP (subjektif, objektif,
assesment, planing).

Anda mungkin juga menyukai