Anda di halaman 1dari 4

Pembukaan

Hallo teman – teman , mari kita belajar mengenai Diabetes Mellitus Tipe 2. Sebelum itu,
apakah teman teman sudah ada yang tau apa si yang di maksud Diabetes Mellitus Tipe 2 ?,
kalau teman teman belum tau ,ayok belajar bareng besama kami tentang Diabetes Mellitus
Tipe 2.
Isi Materi
Teman teman , Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah penyakit gangguan metabolik yang di tandai
oleh kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau
ganguan fungsi insulin (resistensi insulin). Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 ini memiliki 2
jenis yaitu DM Tip2 Akut dan Kronik, serta penyaikit ini diawalli dengan beberapa gejala
teman teman.

Gejala dan Tanda – Tandanya yaitu :


 Poliphagia (banyak makan)
 polidipsia (banyak minum),
 Poliuria (banyak kencing/sering kencing di malam hari)
 nafsu makan bertambah namun berat badan turun dengan cepat (5-10 kg dalam waktu 2-4
minggu)
 mudah lelah.
 Mudah mengantuk
 Pandangan mulai kabur
 Gigi mudah goyah dan mudah lepas
 Kemampuan seksual menurun bahkan pada pria bisa terjadi impotensi
 Pada ibu hamil sering terjadi keguguran atau kematian janin dalam kandungan atau
dengan bayi berat lahir lebih dari 4kg.

Selanjutnya yaitu ada Komplikasi Penyakit DM Tipe 2. Apa saja si komplikasi yang muncul
saat orang terkena Penyakit DM Tipe 2 ?, Kompl;ikasi yang munncul saat orang terkenan
penyakit DM Tipe dua ,yaitu :
 Rambut rontok
 Telinga berdenging atau tuli
 Katarak pada usia dini
 Terserang glaucoma (tekanan bola mata meninggi, dan bisa berakhir dengan kebutaan)
 Kebutaan akibat retinopathy
 Melumpuhnya saraf mata terjadi setelah 10-15 tahun
 Terjadi serangan jantung korone
 Dan masih ada yang lain.

Patofisologi (perjalanan penyakit DM)

Beberapa keadaan yang berperan pada patofisiologi DM tipe 2 yaitu :

a) Resistensi insulin yaitu kondisi ketika sel tubuh menolak sinyal dari hormon insulin.
b) Disfungsi sel B pancreas yaitu tidakbekerjanya sel Beta pada pankreas

Adapun Faktor risiko yang mempengaruhi DM yaitu

1) riwayat keluarga dan Umur : faktor ini tidak dapat diubah


2) Sedangkan Faktor risiko yang dapat diubah, meliputi : obesitas, kurang melakukan
aktivitas fisik, dislipidemia (kandungan kadar lemak dalam darah yang tinggi), kebiasaan
merokok, hipertensi (tekanan darah tinggi), dan pengelolaan stres

Etiologi (Penyebab)

a) Tubuh penderita tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup untuk mengontrol
kadar glukosa darah agar tetap dalam batas normal.
b) Tubuh penderita memproduksi insulin yang cukup, tapi sel-sel tubuh tidak
menggunakannya dengan baik sebagaimana mestinya. Kondisi ini dinamakan resistensi
insulin. Orang yang mengalami obesitas berisiko mengalami resistensi insulin, karena
banyaknya kadar lemak dalam tubuh bisa membuat tubuh kesulitan menggunakan insulin
dengan benar.
c) Keturunan atau riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2 juga dapat meningkatkan
seseorang untuk mengidap penyakit yang sama.

Patogenesis

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit yang disebabkan kekurangan insulin, baik
pada pasien dengan pankreas sama sekali tidak bisa menghasilkan insulin atau pada
pasien dengan pankreas masih bisa menghasilkan insulin yang kadarnya terbatas.

Pasien DM tipe 2 dapat mengatur diet seperti berikut ini:

1) Makan tiga kali sehari dan jangan lewatkan waktu makan


2) Makan lebih banyak buah dan sayuran.
3) Kurangi gula dan makanan manis.
4) Kurangi garam dengan membatasi jumlah asupan makanan olahan serta garam
tambahan.
5) Dalam melaksanakan diet, penderita DM tipe 2 harus mengikuti anjuran 3J, yaitu jumlah
makanan, jenis makanan dan jadwal makanan.
6) Perlu adanya pembatasan makanan dengan indeks glikemik tinggi

Penatalaksanaan/Pengelolaan

a. Pengelolaan Diet
b. Aktivitas fisik/Exercise (latihan fisik/olahraga)
c. Pendidikan Kesehatan
d. Obat : oral hipoglikemik, insulin

Pencegahan

Pencegahan pada DM ada 4 yaitu :

1) Pencegahan Premordial adalah upaya untuk memberikan kondisi pada masyarakat yang
memungkinkan penyakit tidak mendapat dukungan dari kebiasaan, gaya hidup dan faktor
risiko lainnya.
2) Pencegahan Primer adalah upaya yang ditujukan pada orang orang yang termasuk
kelompok risiko tinggi, yaitu mereka yang belum menderita DM, tetapi berpotensi untuk
menderita DM. Untuk pencegahan primer harus dikenai faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap timbulnya DM dan upaya untuk menghilangkan faktor-faktor tersebut.
3) Pencegahan sekunder adalah upaya mencegah atau menghambat timbulnya penyulit
dengan tindakan deteksi dini dan memberikan pengobatan sejak awal penyakit.
4) Pencegahan Tersier Pencegahan tersier adalah upaya mencegah terjadinya kecacatan
lebih lanjut dan merehabilitasi pasien sedini mungkin, sebelum kecacatan tersebut
menetap.

Anda mungkin juga menyukai