Anda di halaman 1dari 5

Fenomena Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) dan Implikasi Rencana Aksi BEPS

terhadap Peraturan Perpajakan di Indonesia

Sindy Allaam Claudia. 05. 2050304001110151

Universitas Brawijaya

Yunia Wati. 10. 2050304001110392

Universitas Brawijaya

Navika Sakti Adyaksyah. 13. 2050304011110083

Universitas Brawijaya

Safira Salsabilla. 19. 2050304011110194

Universitas Brawijaya

Ahmad Diva Imaduddin. 32. 2050304071110385

Universitas Brawijaya

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalis fenomena Base Erosion and Profit
Shifting (BEPS) dan implikasi rencana aksi BEPS terhadap peraturan perpajakan di Indonesia.
Jenis penelitian dan analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dengan hasil
penelitiannya yaitu Indonesia perlu mengadopsi 15 aksi OECD dalam mengatasi BEPS, karena
Indonesia merupakan negara berkembang yang menjadi salah satu negara tujuan perdagangan
dan investasi. Sehingga untuk mengadopsi 15 rencana aksi OECD terhadap peraturan
perpajakan di Indonesia, maka perlu memperhatikan kondisi ekonomi domestik dan
menyesuaikan 15 aksi ini dengan kebijakan perpajakan yang berlaku.

Kata kunci: BEPS, Rencana Aksi, Pajak.

(Latar Belakang)

Topik yang diangkat dalam Tantangan Perpajakan Internasional”. Di


penelitian ini adalah ”Sistem Perjanjian dan mana dengan adanya pembahasan
mengenai topik ini, penulis dan pembaca Hal ini tidak dapat dihindarkan karena
dapat mengetahui mengenai alur sejarah semakin pesatnya perkembangan teknologi
mengenai sistem perpajakan internasional, semakin mempermudah proses
mulai dari perjanjian awal pasca Perang perdangangan dan investasi internasional
Dunia II, hingga mulai dibentuknya yang membuka peluang bagi perusahaan
organisasi-organisasi internasional seperti multinasional untuk mendapat keuntungan
Organization for Economic Cooperation yang lebih besar.
and Development (OECD). Topik ini
Alasan lain diangkatnya isu ini
berpihak kepada mayoritas seluruh
adalah karena Indonesia salah satu negara
pemerintahan negara-negara secara global.
tujuan perdagangan dan investasi
Karena dengan adanya perjanjian mengenai
internasional yang memungkinkan
sistem perpajakan internasional, negara-
perusahaan tersebut menghindari kewajiban
negara dapat mengoptimalkan pendapatan
pajaknya. Sehingga, isu ini bertujuan
pajak yang mana sangat penting terlebih
melihat implikasi rencana aksi BEPS
lagi bagi negara-negara berkembang,
terhadap peraturan perpajakan di Indonesia.
dengan cara meminimalisir kasus
penghindaran pajak yang dilakukan oleh METODE

perusahaan-perusahaan multinasional. Penelitian ini merupakan penelitian


Perjanjian ini tentu saja berkontradiksi kualitatif dengan menggunakan kajian
terhadap perusahaan-perusahaan literaratur. Penelitian ini akan mengkaji
multinasional yang terbiasa menghindari teori dan studi kasus mengenai fenomena
pajak demi pendapatan yang maksimal, Base Erosion and Profit Shifting (BEPS)
tetapi hal tersebut memang sudah dan implikasi rencana aksi BEPS terhadap
sewajarnya terjadi demi kepentingan peraturan perpajakan di Indonesia. Data
bersama. yang disajikan merupakan data sekunder

Isu yang diangkat pada topik ini yang didapat dari buku dan jurnal nasional

adalah fenomena Base Erosion and Profit guna memberikan analisis mengenai

Shifting (BEPS) dan implikasi rencana aksi fenomena BEPS dan implikasi rencana aksi

BEPS terhadap peraturan perpajakan di BEPS terhadap peraturan perpajakan di

Indonesia. Alasan diangkatnya isu ini Indonesia.

karena fenomena BEPS menjadi salah satu HASIL


tantangan perpajakan Internasional yang
Base Erosion and Profit Shifting
beberapa negara di seluruh belahan dunia.
(BEPS) adalah strategi perencanaan pajak
oleh perusahaan multinasional dengan internasional dengan menyelaraskan hak
memanfaatkan kelemahan aturan pemajakan dengan subtansi ekonomi (aksi
perpajakan suatu negara untuk mengindari 6/menutup celah penggunaan tax treaty,
pembayaran pajak (OECD, 2019). Cara 7/mencegah penghindaran status BUT, 8-
perusahaan multinasional untuk mengindari 10/transfer pricing dan pembentukan nilai).
pembayaran pajak adalah dengan Ketiga, menjamin transparasi sekaligus
mengalihkan keuntungan yang diperoleh ke meningkatkan prediktabilitas serta
negara lain yang memiliki tarif pajak lebih memonitor implementasi rencana aksi
rendah atau bebas pajak. Tujuannya supaya BEPS (aksi 11/analisis data BEPS,
perusahaan tidak perlu membayar pajak 12/mandatory disclosure rule, 13/tiga
terhadap pendapatan perusahaan secara pendekatan dokumentasi transfer pricing,
keseluruhan. Salah satu faktor penyebab 14/menyelesaikan sengketa dengan mutual
menurut De Wilde, 2010 dalam Dwiayu, R, agreement, 15/instrumen multilateral
2020 adalah yuridiksi terhadap pajak yang proyek BEPS).
dipegang oleh setiap negara yang memiliki
DISKUSI
tujuan masing-masing. Sistem pajak yang
dimiliki setiap negara beragam dan Base Erosion and Profit Shifting

dipengaruhi banyak faktor. Celah dan (BEPS) merupakan tantangan yang timbul

kelemahan dari sistem pajak akan dimasa globalisasi karena kebutuhan

dimanfaatkan perusahaan multinasional perusahaan multinasional yang

untuk mengalihkan laba mereka. menginginkan keutungan besar dengan


menghindari kewajiban perpajakan di
BEPS dinilai merugikan negara
negara domestik. Adanya aksi anti BEPS
domestik. Sehingga OEDC
yang diluncurkan oleh OECD ini
mempublikasikan 15 rencana aksi untuk
menunjukkan kepedulian terhadap berbagai
melawan BEPS yang dipetakan menjadi
negara yang terdampak kerugian akibat
tiga kelompok. Pertama, berupaya untuk
BEPS tersebut.
membentuk koherensi internasional
terhadap pajak penghasilan badan usaha Meskipun Indonesia bukan negara

(aksi 2/menetralisi hybrid mismatch anggota OECD namun Indonesia turut serta

arrangement, 3/ketentuan CFC, mengadopsi 15 aksi yang diluncurkan oleh

4/membatasi bunga pinjaman afiliasi, OECD tersebut. Hal ini karena Indonesia

5/menangkal harmful tax practice). Kedua, menjadi salah satu negara tujuan

berupaya memperbaiki standar perpajakan perdagangan dan investasi sehingga sangat


rentan terjadi fenomena BEPS. Dalam Forum G-20 mendukung rencana OECD
mengadopsi 15 aksi ini negara negara yang meluncurkan Action Plan on BEPS
berkembang seperti Indonesia perlu dan meminta negara anggotanya untuk
memperhatikan kondisi ekonomi domestik terlibat aktif dalam pelaksanaannya. Namun
dan menyesuaikan 15 aksi ini dengan sebaiknya terdapat tindak lanjut dengan
kebijakan yang berlaku di di negara masing- melibatkan negara non-anggota OECD dan
masing. Penguatan lembaga otoritas pajak non-anggota G-20, terutama negara
merupakan kunci untuk keberhasilan berkembang. Untuk melengkapi pekerjaan
memerangi BEPS OECD, ada beberapa hal yang menjadi
fokus aksi perlindungan basis pajak bagi
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
negara berkembang, menurut gagasan
Kesimpulan
projek dalam UN Handbook berikut fokus
Fenomena Base Erosion and Profit Shifting aksi bagi negara berkembang yaitu: 1)
(BEPS) adalah salah satu tantangan yang Neutralizing the effects of hybrid
dihadapi dalam perpajakan Internasional. transactions (Menetralisir efek transaksi
Kompleksitas permasalahan BEPS bukan hibrida); 2) Limiting the Deduction of
hanya melibatkan pergesekan peraturan Interest and Other Financing Expenses
perpajakan di yurisdiksi negara-negara (Membatasi Pengurangan Bunga dan Biaya
yang berbeda, namun juga karena adanya Pembiayaan Lainnya); 3) Base Protection
faktor tarik-menarik kepentingan antara Issues Involving Permanent Establishments
negara dan bisnis. OECD telah (Masalah Perlindungan Dasar yang
mempublikasikan 15 rencana aksi yang Melibatkan Pendirian Permanen); 4)
didasarkan pada tiga prinsip utama yaitu: Protecting the Tax Base in The Digital
koherensi, substansi, dan transparansi, serta Economy (Melindungi Basis Pajak dalam
diharapkan akan merubah standar Ekonomi Digital); 5) Transparency and
perpajakan internasional. Untuk Disclosure (Transparansi dan
mengadopsi 15 rencana aksi OECD Pengungkapan); 6) Preventing Treaty
Indonesia perlu memperhatikan kondisi Abuse (Mencegah Penyalahgunaan
ekonomi domestik dan menyesuaikan 15 Perjanjian); 7) Preserving the Taxation of
aksi ini dengan kebijakan yang berlaku. Capital Gains by Source Countries

Rekomendasi (Menjaga Perpajakan Capital Gains oleh


Negara Sumber); 8) Services (Pelayanan);
Dalam mengatasi isu Base Erosion
9) Tax Incentives (Insentif Pajak)
and Profit Shifting (BEPS), Negara anggota
DAFTAR PUSTAKA

Dwiayu, Resha. 2020. Melawan Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) Demi
Menyelamatkan Negara Indonesia. Jurnal Media Mahardhika. 17(1): 131-141.

Darussalam. Tobing. dan. Ganda, C. 2014. Rencana Aksi Base Erosion Profit Shifting dan
Dampaknya terhadap Peraturan Pajak di Indonesia. Jakarta Utara: PT Dimensi
Internasional Tax.

Mukarromah, Awwaliatul. 2016. Aksi BEPS: Menangkal Penggerusan Basis Pajak. Jakarta
Utara: PT Dimensi Internasional Tax.

Ismah, N., & Ningrum, A. 2020. Tinjauan Komprehensif atas Peraturan Pembatasan Interest
Deductions and Other Financial Payments di Indonesia. Journal of Applied Accounting
and Taxation. 5(1): 70-84.

Khairani, D. dan. Noor Aeny, S. 2016. Aksi BEPS: Menangkal Penggerusan Basis Bajak. In
ddtc.co.id. Retrieved from https://ddtc.co.id/uploads/pdf/InsideTax-38th-Edition.pdf.

Togatorop, G. dan. Tambunan, M. R. 2020. Analisis Penerapan Ketentuan Perpajakan atas


Perbandingan Hutang dan Modal di Indonesia. Masalah-Masalah Hukum. 49(2): 112-
124.

Anda mungkin juga menyukai