Anda di halaman 1dari 2

Jawaban

1. Respon pertama mengetahui dari anggota keluarga dinyatakan positif terpapar covid-19
adalah sedih dan merasa down.
2. Ketika menjalani masa terpapar, gejala yang dialami adalah demam tinggi, badan terasa
ngilu, mual, diare, tidak nafsu makan, dan batuk. Semua gejala cepat hilang kurang dari
satu minggu, tetapi gejala batuk bertahan lama, tetapi tidak merasa sesak napas. Isolasi
mandiri di rumah kurang lebih 1 bulan karena batuk terus menerus, sampai berdoa dan
menangis minta Tuhan untuk pulihkan. Dalam sakit ini saya berfikir jika semua ini Tuhan
izinkan terjadi maka jika Tuhan mau Tuhan juga bisa pulihkan. Saya bertanya-tanya
dalam hati, apakah ini adalah tanda akhir zaman? Karena saya melihat dan mendengar
begitu banyaknya orang – orang meninggal karena Covid-19. Kematian sepertinya
terlihat mudah terjadi tanpa memandang usia. Namun, sebenarnya tanda akhir zaman
tidak begitu banyak saya pahami.
3. Respon saya terhadap kenyataan bahwa mamah saya meninggal karena covid pastinya
sedih. Berminggu – minggu sejak kepergiannya saya masih bertanya – tanya di dalam
hati mengapa Tuhan izinkan hal ini terjadi? Dan sebagai manusia saya pun berharap dan
berandai – andai.. Namun, Tuhan ingatkan saya lewat khutbah dan lagu pujian bahwa
waktu Tuhan bukan waktu kita, jangan sesali keadaannya. Lagu pujian ini yang
menguatkan saya bahwa apa yang terjadi adalah yang terbaik buat mamah.
Untuk persemayaman dan pemakaman dilakukan dengan protokol Covid dan kami anak
– anaknya tidak keberatan karena itu hanya tubuh jasmani. Hal yang terpenting adalah
jiwanya yang sudah diselamatkan oleh Tuhan Yesus. Mamah sudah menjaga imanya
sampai akhir hidupnya.
4. Manusia pada akhirnya akan meninggalkan dunia, tidak tau pada usia berapa dan karena
apa. Mamah kami meninggal karena Covid-19 saya piker memang sudah saatnya Tuhan
memanggil mamah dengan cara ini.
5. Peran Tuhan dalam kenyataan ini adalah Tuhan punya rencana untuk setiap anak-anak
Nya dan bahkan dalam keadaan yang buruk dalam pandangan manusia sekalipun. Saya
pun sudah berdoa memohon kepada Tuhan agar terjadi seperti yang saya inginkan, tetapi
Tuhan menjawabnya dengan cara yang lain. Jika sesuatu terjadi pasti sudah Tuhan
izinkan dan itu adalah yang terbaik.
6. Pihak yang banyak membantu dalam menerima kenyataan ini adalah pendeta, saudara
seiman, penetua, daikon dan teman – teman. Khotbah dan lagu pujian pun memberikan
kekuatan dan memberi penghiburan.
7. Alkitab : Memberikan pengertian bahwa segala sesuatu ada masanya. Jika terjadi sesuatu
yang menurut kita manusia tidak baik maka firman Tuhan mengingatkan bahwa segala
sesuatu Tuhan izinkan untuk terjadi dan Ia pasti akan memberikan kekuatan. Jika mamah
sakit, meninggal dan dimakamkan secara protokol Covid-19 itu hanya secara jasmani.
Yang terpenting adalah mamah setia sampai akhir hidupnya, memelihara iman kepada
Tuhan Yesus Kristus. Saya yakin dan percaya dengan imannya maka jiwa mamah
diselamatkan.
Gereja : Sangat mendukung ketika mamah sakit, karena harus berada di ruang isolasi
maka dukungan doa dan kata – kata yang memberi semangat dilakukan secara virtual
seperti video call,

Anda mungkin juga menyukai