Anda di halaman 1dari 2

KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

Tugas 5

Sitanggang, Grace T
2007749
PTB-B

MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM

(KONKUREN DAN KONSEKUTIF)

1. Model Pengembangan Kurikulum Konkuren


Pendidikan guru model konkuren adalah pola pendidikan guru dimana prosesnya seiring
antara materi bidang ilmu dengan materi kependidikan. Mahasiswa yang mengikuti program
pendidikan dengan modal konkuren telah paham bahwa mereka setelah lulus akan menjadi guru
sehingga secara psikologi mereka telah siap menjadi guru. Lulusan pendidikan model konkuren
akan memperoleh ijazah sarjana S-1 dan sertfikat mengajar (akta IV).
Model ini memiliki karakteristik dan konsekwensi yang khas dalam mempertimbangkan;
 Bagaimana mendukung dan mengembangkan ciri khas proses pembelajaran guru,
 Bagaimana menjembatani antara teori dengan praktik,
 Bagaimana menemukan keseimbangan antara konten subjek akademik dengan subjek
pedagogis,
 Bagaimana berkontribusi dalam meningkatkan kualitas guru, dan
 Bagaimana menyiapkan guru sesuai dengan kebutuhan lapangan.

Hal ini umumnya didasarkan pada beberapa konteks nasional seperti; filsafat bangsa,
kebutuhan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, politik, dan pembiayaan,
yang akhirnya bermuara pada menentukan struktur kurikulum.

2. Model Pengembangan Kurikulum Konsekutif

Pendidikan guru model Konsekutif adalah pola pendidikan guru dimana materi bidang
ilmu ditempuh lebih dulu kemudian materi kependidikan. Mahasiswa yang mengikuti program
pendidikan dengan model konsekutif tidak dipersiapkan menjadi guru melainkan sebagai peneliti
dalam mengembangkan bidang keilmuan.

 Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sampai saat ini masih mempertahankan model
pendidikan profesi guru konkuren seperti pada masa menjadi IKIP.
DAFTAR PUSTAKA
Prof.Dr.Drs.Astim Riyanto, S. (n.d.). PENDIDIKAN PROFESI GURU INDONESIA . 2-3.
Rahmat, & Pratiwi, R. A. (2018). PENGEMBANGAN PENDIDIKAN GURU PROFESIONAL.
11.
Y., H. E. (n.d.). PENGEMBANGAN KURIKULUM MODEL KONKUREN DALAM
MEMPERSIAPKAN CALON GURU PENDIDIKAN ANAK . 154.

Anda mungkin juga menyukai