Anda di halaman 1dari 36

Laporan Sub

Kegiatan
Pengendalian
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan 202
(OPT)
Tanaman 1
Pangan,
Hortikultura
dan
Perkebunan
- Pembinaan Posko OPT KOTA
- Gerakan Pengendalian OPT Padi PARIAMAN

BAB I
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Komoditi tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan merupakan komoditi utama di Kota Pariaman
yang mempunyai peran strategis dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan petani/masyarakat. Sebagai upaya untuk
meningkatkan peran penting tersebut maka perlu dilakukan
usaha untuk meningkatkan produksi tanaman baik dari segi
kuantitas, kualitas maupun sumber daya manusia dari petani
itu sendiri. Salah satu faktor yang sering menjadi kendala dan
masalah utama bagi petani yang dapat mempengaruhi
produksi dan kualitas hasil panen tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan adalah adanya Organisme
Pengganggu Tumbuhan (OPT).
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan
organisme atau makhluk hidup yang dapat merusak tanaman
mencakup spekrum biologi yang sangat luas mulai dari virus
yang sukar dilihat sampai jenis hewan-hewan besar.
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dikelompokkan
menjadi tiga jenis yaitu hama yang dapat menimbulkan
kerusakan pada tanaman, virus dan bakteri yang dapat
menimbulkan penyakit serta gulma yang dapat menimbukan
persaingan pada tanaman. Beberapa OPT ini dapat
menimbulkan kegagalan dan kerugian yang sangat besar
dalam usaha pertanian dengan tingkat serangan yang
meningkat setiap tahunnya.
Berdasarkan hal tersebut diatas, perlu suatu upaya
untuk membasmi atau mengurangi hama OPT tersebut yaitu
melalui kegiatan pengendalian Organisme Pengganggu
Tumbuhan (OPT) tanaman pangan, hortikultura dan

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
perkebunan. Kegiatan ini harus dilaksanakan secara terpadu
serta menerapkan ilmu dan teknologi yang berkembang.
Pengendalian dilakukan secara bersama-sama dengan petani,
PPL dan masyarakat melalui suatu gerakan pengendalian OPT
dengan cara penyemprotan, pengumpanan, berburu dan
lainnya. Kegiatan ini juga sejalan dengan tugas dan fungsi
Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman sebagai
salah satu instansi di lingkup pemerintahan Kota Pariaman
yang berperan mewujudkan misi walikota Pariaman dalam hal
memperkuat ekonomi kerakyatan (kreatif) yang berbasis lokal
dan budaya masyarakat.

1.2. Landasan Hukum


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992
tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3478);
2. Undang-undang nomor 12 Tahun 2002 tentang Pembentukan
Kota Pariaman di Propinsi Sumatera Barat ( Lembaran Negara
RI Tahun 2002 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 4187);
3. Undang-Undang, Nomor 18 Tahun 2004 Tentang
Perkebunan;
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah; Petunjuk Teknis Gerakan Pengendalian OPT Serealia;
5. Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (Lembaran
Negara RI Tahun 2006 Nomor 92, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 4660);
6. Undang-Undang, Nomor 41 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012
tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5360);
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013
tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 131,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5433);
9. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara RI Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008);
10. Undang-Undang, Nomor 39 Tahun 2014 Tentang Perkebunan;
11. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang
Perasuransian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun2014 Nomor 308, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5613);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang
Perlindungan Tanaman ( Lembaran Negara RI Tahun 1995
Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3586);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang
Ketahanan Pangan ( Lembaran Negara RI Nomor 142,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4254;
14. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1986
Tentang Peningkatan Pengendalian Hama Wereng Coklat Pada
Tanaman Padi;
15. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011
Tentang Pengamanan Produksi Beras Nasional Dalam
Menghadapi Kondisi Iklim Ekstrim;

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
16. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
273/Kpts/OT/160/4/2007 tentang Pedoman Pembinaan
Kelembagaan Petani;
17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012
tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
18. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
02/Permentan/SR.120/1/2014 tentang Produksi, Sertifikasi
dan Peredaran Benih Bina sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Pertanian Nomor
08/Permentan/SR.120/3/2015;
19. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39 Tahun 2015 tentang
Pendaftaran Pestisida;
20. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
40/Permentan/SR.230/7/2015 tentang Fasilitasi Asuransi
Pertanian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1063);
21. Keputusan Menteri Pertanian Nomor
887/Kpts/OT.210/9/1997 tentang Pedoman Pengendalian
Organisme Pengganggu Tumbuhan;
22. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor :
01/Kpts/SR.230/B/01/2021, tanggal 04 Januari 2021
tentang Pedoman Bantuan Premi Asuransi Usaha Tani Padi;
23. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor
59.a/HK.310/C/4/2016 tentang Rencana Strategis Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015-2019; sebagaimana
telah diubah dengan Keputusan Direktur Jenderal Tanaman
Pangan Nomor.86/HK.310/C/9/2018 tentang Perubahan
atas Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor
59.a/HK.310/C/4/2016 tentang Rencana Strategis Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015-2019;

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
24. Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor
S587/MBU/09/2015 tanggal 21 September 2015 tentang
Penugasan BUMN sebagai pelaksana AUTP;
25. Surat Menteri Pertanian ke Menteri Badan Usaha Milik
Negara Nomor 193/SR.230/M/8/2015, tanggal 28 Agustus
2015, tentang Pelaksana Asuransi Usahatani Padi;
26. Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 10 Tahun 2008
tentang Urusan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota
Pariaman;
27. Peraturan Walikota Pariaman nomor 60 Tahun 2020 tentang
Standar Biaya APBD Pemerintah Kota Pariaman Tahun 2021

1.3. Maksud, Tujuan dan Sasaran


a. Maksud
Adapun maksud dari Kegiatan Pengendalian
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Pangan,
Hortikuktura, dan Perkebunan ini adalah terlaksananya
pengendalian OPT melalui pembinaan Posko OPT dan
gerakan pengendalian OPT padi sehingga dapat
meningkatkan produksi tanaman.

b. Tujuan
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
petani/masyarakat di dalam melaksanakan
pengendalian serangan OPT Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan;
b. Melaksanakan Gerakan Pengendalian OPT Tanaman
Pangan;
c. Meningkatkan hasil dan mutu produk Pertanian yaitu
tanaman Pangan, Hortikultura dan perkebunan yang
diusahakan di Kota Pariaman.

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1

1.4. Ruang Lingkup dan Kelompok Sasaran


Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu
Tumbuhan (OPT) Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan Tahun Anggaran 2021 memiliki ruang lingkup
yaitu melaksanakan pembinaan Posko OPT di setiap
kecamatan di Kota Pariaman yang aktif terkait budidaya dan
penanganan Organisme Pengganggu Tumbuhan sebagai upaya
peningkatan produksi tanaman.
Kelompok sasarannya adalah kelompok tani yang ada di
Kota Pariaman baik itu di Kecamatan Pariaman Utara,
Pariaman Selatan, Pariaman Timur maupun Pariaman Tengah.

1.5. Tolok Ukur Keberhasilan


Pencapaian kinerja pada kegiatan ini dapat diukur
keberhasilannya dengan melihat terlaksananya pembinaan
Posko OPT dan Gerakan Pengendalian OPT Padi Kota
Pariaman.

1.6. Tahapan Pelaksanaan


Tahapan pelaksanaan kegiatan ini sebagai berikut :
a. Tahapan Persiapan
Pada tahap persiapan dilakukan persiapan dokumen
penunjang (KAK dan SK tim teknis) dan kegiatan monitoring
serta survey ke lapangan untuk melihat keadaan Posko OPT
dan survey lokasi serangan hama padi sesuai surat
permohonan dari koordinator BPP untuk pelaksanaan
gerakan pengendalian OPT padi.

b. Tahapan Pelaksanaan

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
Pelaksanaan kegiatan melakukan pembinaan terhadap
Posko OPT dan Gerakan Pengendalian OPT padi di Kota
Pariaman yang dibantu oleh koordinator penyuluh dan
penyuluh penanggung jawab wilayah binaan dilapangan
serta POPT Kota Pariaman.

c. Tahapan Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi kegiatan dilakukan untuk
mengetahui hasil dari kegiatan yang telah dilakukan
sehingga dari hasil yang diperoleh dapat ditentukan
kesimpulan dari hasil kegiatan yang telah dilaksanakan.

1.7. Jadwal Pelaksanaan


Jadwal pelaksanaan kegiatan Pengendalian Organisme
Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Pangan, Hortikultura
dan Perkebunan tersaji pad tabel berikut :
Tabel 1 : Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pengendalian
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan Kota Pariaman Tahun Anggaran
2021
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan (Bulan)
No Tahapan Kegiatan
Jan Feb Mar Aprl Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des

1 Persiapan Kegiatan  
- Persiapan
dokumen
penunjang
- Survey
Lokasi            
2. Pelaksanaan
Kegiatan
- Pembinaan Posko
OPT

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
- Gerdal OPT Padi
2 - Penyesuaia
n anggaran
revocusing dan
anggaran
perubahan
3 Monitoring dan  
Evaluasi            
4 Pelaporan              

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1

BAB II
PERSIAPAN KEGIATAN

2.1. Panduan Pelaksanaan


Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu
Tumbuhan (OPT) Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan dilaksanakan oleh Seksi Perkebunan bidang
Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Dinas
Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman Tahun
Anggaran 2021.
Panduan dalam pelaksanaan kegiatan Pengendalian
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan adalah berjalan berdasarkan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah (DPA SKPD) Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan
Kota Pariaman Tahun Anggaran 2021. Pada DPA, Kegiatan
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
merupakan kegiatan Urusan Wajib dibidang Pertanian Unit
Organisasi Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan pada
Program Pengendalian dan penanggulangan bencana
pertanian. DPA dan DPAP TA 2021 terdapat pada lampiran 1.
Indikator jumlah Dana untuk kegiatan Pengendalian
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan adalah sebanyak Rp
208.890.000,- (Dua ratus delapan juta delapan ratus sembilan

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
puluh ribu rupiah) sebelum perubahan dan sebanyak Rp
57.560.000,- (Lima puluh tujuh juta lima ratus enam puluh
ribu rupiah) Setelah perubahan Anggaran. Perubahan dan
pengurangan anggaran merupakan untuk alokasi anggaran
penannggulangan covid 19.
Tolak ukur untuk keberhasilan kegiatan ini
berdasarkan keluaran adalah pembinaan 4 posko OPT dan
terlaksananya Gerakan Pengendalian OPT padi. Panduan
kegiatan ini berdasarkan kepada Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan
(OPT) Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Tahun
Anggaran 2021. KAK dapat dilihat pada lampiran 2.

2.2. Pembentukan Tim Kerja


Pembentukan tim kerja dilakukan sebelum
melaksanakan kegiatan yang ditetapkan melalui Surat
Keputusan kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota
Pariaman tahun 2021 Nomor. 023/SK/DPPP/2021. Tim Teknis
pelaksana kegiatan adalah sebagai berikut ;
1) Pembina : Kadis. Pertanian, Pangan dan
Perikanan Kota Pariaman (PA)
: Sekretaris
2) Pengawas : Kabid. TPHBUN
3) Penanggung Jawab :
Kegiatan /KPA Kasi Perkebunan
4) Pelaksana Kegiatan/PPTK : - Hasan Basri, SP
5) Anggota : - Edialfi Unwara, SP
- Noerleni Azhar, SP
- Winanda Yuhendri, SP
- Zulkarnaini, S.Sos
- Syarlly Muzi, S.Pi

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
- Ocky Prahara Pertiwi,
A.Md
- M. Reza Fahlefi, SP
- Ratih Delfani, A.Md
- Nova Rezki Firdaus, SP
Surat Keputusan (SK) Kepala dinas Pertanian, Pangan
dan Perikanan Kota Pariaman Tentang penetapan Tim teknis
apat dilihat pada lampiran 3.

2.3. Mekanisme Penetapan Lokasi


Pembinaan terhadap posko OPT dilakukan disetiap
kecamatan dengan bantuan koordinator BPP per kecamatan.
Hal ini bertujuan untuk mengaktifkan kembali Posko OPT yang
sebelumnya ada. Pembinaan dimulai dari rapat posko yang
diadakan disetiap kecamatan dikantor BPP terkait
kelembagaan dan perangkat posko OPT dan pembinaan dalam
rangka upaya pengendalian OPT di lapangan.
Dalam hal pelaksanaan gerakan pengendalian OPT padi
dimulai dengan adanya surat permohonan bantuan pestisida
dari koordinator BPP terkait adanya serangan hama/OPT padi
disuatu lokasi/hamparan sawah milik kelompok tani.
Berdasarkan surat tersebut kemudian Dinas Pertanian Pangan
dan Perikanan Kota Pariaman melalui seksi perkebunan
melakukan survey lokasi serangan OPT. Hasil survey inilah
dijadikan pedoman untuk layak atau tidaknya kelompok tani
tersebut mendapatkan bantuan pestisida. Sementara itu
dalam melakukan seleksi calon penerima bantuan, harus
memperhatikan kriteria sebagai berikut :
1. Petani/kelompok tani (poktan)/gabungan kelompok tani
(gapoktan) penerima bantuan diutamakan yang diusulkan
oleh kelompok tani/pem. Desa/penyuluh pertanian.

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
2. Petani/poktan/gapoktan penerima bantuan bersedia
menerima bantuan dan tidak memperjualbelikan bantuan
yang diterima.
3. Petani/poktan/gapoktan dibantu petugas lapangan
bersedia membuat dan menandatangnani dokumen terkait
(BAST dan Lain sebagainya) sesuai persyaratan
administrasi yang diperlukan.
Jika survey telah dilakukan maka dapat dilakukan
serah terima bantuan pestisida pada saat pelaksanaan
gerakan pengendalian OPT padi dilokasi sawah yang terjadi
serangan hama. Gerakan pengendalian ini melibatkan
perangkat desa, koodinator BPP dan penyuluh wilayah binaan,
POPT Kota Pariaman dan kelompok tani pemilik hamparan
sawah.

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1. Gambaran Umum


Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua
organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan,
atau mengakibatkan kematian tumbuhan dapat berupa
hama, penyakit, dan gulma. OPT ini menjadi salah satu faktor
pembatas produksi selain banjir, kekeringan dan faktor lain
sehingga harus ditangani secara serius agar tidak merugikan
petani. Serangan OPT yang masih tinggi dan masih
kurangnya pengetahuan petani tentang OPT tanaman harus
menjadi perhatian khusus oleh pemerintah.
Pada tanaman pangan seperti padi masalah hama dan
penyakit tanaman oleh OPT ini merupakan kendala utama
disamping luas lahan yang semakin sedikit. Serangan hama
dan penyakit menurunkan produktifitas hingga 20-30 %.
Contoh OPT pada tanaman pangan yaitu wereng, tikus,
penggerek, belalang, ulat grayak, hawar daun bakteri, tungro,
blas, kerdil, busuk bulir, bercak cokelat, dan lain sebagainya.
Upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah
melakukan perlindungan tanaman dengan cara menghindari
dan atau menekan perkembangan hama agar populasinya
tetap dibawah ambang ekonomi dengan metode pengendalian
yang sesuai, efektif, dan aman terhadap lingkungan serta

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
bertujuan untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan
kerusakan lingkungan yang minimal. Kebijakan perlindungan
tanaman pangan yang dapat dilakukan yaitu 1). Pengendalian
OPT dilakukan dengan sistem PHT, 2). Memprioritaskan
teknologi ramah lingkungan melalui pendekatan pengelolaan
agroekositem dan spesifik lokasi, 3). Pestisida kimia sintesis
merupakan cara terakhir untuk pengendalian OPT dan
digunakan secara bijaksana berdasarkan hasil pengamatan
OPT dan 4). Sasaran pengamanan produksi : produksi tinggi,
OPT/DPI terkendali, produk berkualitas, pendapatan petani
meningkat, lingkungan lestari.
Terkait dengan serangan OPT di Kota Pariaman, pada
tahun 2021 ini Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota
Pariaman melalui seksi perkebunan dibantu penyuluh telah
melaksanakan kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu
Tumbuhan (OPT) Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan. Kegiatan Pengendalian yang dilakukan lebih
kepada serangan OPT padi. Lingkup upaya pengendalian
dimulai dari pembinaan posko OPT di 4 (empat) kecamatan
yang ada di Kota Pariaman. Bersama dengan koordinator BPP
dan penyuluh wilayah binaan maka diadakanlah rapat Posko
OPT di BPP setiap kecamatan yang tujuannya untuk
mengaktifkan kembali Posko OPT melalui revitalisasi
kelembagaan/pengurus OPT yang dibuktikan dengan SK
pengurus Posko OPT.
Berdasarkan hasil rapat dapat diketahui permasalahan
yang dialami oleh masing-masing posko dan dapat
direncanakan usaha untuk meningkatkan dan
mengembangkan peran posko OPT ke depannya. Setelah
pembinaan Posko, upaya berikutnya yang dilakukan yaitu
melaksanakan Gerakan Pengendalian OPT padi berdasarkan

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
surat permohonan dari kelompok tani. Kemudian POPT Kota
Pariaman pun melakukan survey lokasi serangan dan dari
hasil survey maka dapat dilakukan Gerdal (Gerakan
Pengendalian).
Gerakan pengendalian hama ini dilakukan secara
bersama-sama yang diikuti oleh Dinas Pertanian Pangan dan
Perikanan Kota Pariaman, koordinator BPP, penyuluh wilayah
binaan, POPT Kota Pariaman, dan Kelompok tani pemilik
hamparan sawah yang terkena serangan. Gerakan
pengendalian diawali dengan penyerahan bantuan pestisida ke
kelompok tani. Gerakan dilaksanakan pada pagi hari sebelum
jam 10.00 WIB dan sore hari mulai pukul 16.00 WIB.

3.2. Pembiayaan
Kegiatan ini dibiayai dengan Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) Kota Pariaman melalui DPA Dinas
Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman tahun 2021.

3.3. Pelaksanaan Pertemuan Posko OPT


Kegiatan pertemuan posko OPT tahun 2021 telah
dilaksanakan sesuai dengan rincian berikut :
1. Pertemuan Posko OPT Kecamatan Pariaman Tengah
Pertemuan dilakukan pada hari Kamis tanggal 8 Juli
2021 di Kantor BPP Kecamatan Pariaman Tengah.
Kegiatan ini dihadiri oleh : Perwakilan Camat Pariaman
Tengah, Kepala Bidang TPHP dan seksi Perkebunan,
Kelompok Jabatan Fungsional, Koordinator BPP
Kecamatan, Penyuluh WKPP Kecamatan Pariaman
Tengah dan pengurus Posko OPT serta Petani yang
tergabung dalam kelembangaan Posko OPT Kecamatan
Pariaman Tengah.

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
Pada pertemuan ini dilakukan revitalisasi kepengurusan
Posko OPT mengingat belum di lantik dan disahkannya
pengurus lama. SK Posko OPT di terbitkan dan disahkan
oleh Camat Pariaman Tengah. Setelah terpilihnya
kepengurusan posko, diberikan arahan bagaimana Tugas
dan fungsi masing-masing jabatan yang telah ditetapkan
sesuai dengan aturan yang berlaku dimana pengarahan
langsung dari Petugas POPT dari Provinsi Sumbar yang
memiliki wilayah tugas di Kota Pariaman.

2. Pertemuan Posko OPT Kecamatan Pariaman Timur


Pertemuan dilakukan pada hari Jumat tanggal 9 Juli
2021 di Kantor BPP Kecamatan Pariaman Timur.
Kegiatan ini dihadiri oleh : Perwakilan Camat Pariaman
Timur, Kepala Bidang TPHP dan seksi Perkebunan,
Kelompok Jabatan Fungsional, Koordinator BPP
Kecamatan, Penyuluh WKPP Kecamatan Pariaman Timur
dan pengurus Posko OPT serta Petani yang tergabung
dalam kelembangaan Posko OPT Kecamatan Pariaman
Timur.
Pada pertemuan ini dilakukan revitalisasi kepengurusan
Posko OPT mengingat belum di lantik dan disahkannya
pengurus lama. SK Posko OPT di terbitkan dan disahkan
oleh Camat Pariaman Timur. Setelah terpilihnya
kepengurusan posko, diberikan arahan bagaimana Tugas
dan fungsi masing-masing jabatan yang telah ditetapkan
sesuai dengan aturan yang berlaku dimana pengarahan
langsung dari Petugas POPT dari Provinsi Sumbar yang
memiliki wilayah tugas di Kota Pariaman.

3. Pertemuan Posko OPT Kecamatan Pariaman Utara

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
Pertemuan dilakukan pada hari Senin tanggal 12 Juli
2021 di Kantor BPP Kecamatan Pariaman Utara.
Kegiatan ini dihadiri oleh : Perwakilan Camat Pariaman
Utara, Kepala Bidang TPHP dan seksi Perkebunan,
Kelompok Jabatan Fungsional, Koordinator BPP
Kecamatan, Penyuluh WKPP Kecamatan Pariaman Utara
dan pengurus Posko OPT serta Petani yang tergabung
dalam kelembangaan Posko OPT Kecamatan Pariaman
Utara.
Pada pertemuan di posko kecamatan Pariaman Utara
tidak dilakukan revitalisasi kepengurusan Posko OPT
mengingat belum di lantik dan disahkannya pengurus
lama. SK Posko OPT di terbitkan dan disahkan oleh
Camat Pariaman Utara. Setelah terpilihnya
kepengurusan posko, diberikan arahan bagaimana tugas
dan fungsi masing-masing jabatan yang telah ditetapkan
sesuai dengan aturan yang berlaku dimana pengarahan
langsung dari Petugas POPT dari Provinsi Sumbar yang
memiliki wilayah tugas di Kota Pariaman.

4. Pertemuan Posko OPT Kecamatan Pariaman Selatan


Pertemuan dilakukan pada hari Selasa tanggal 13 Juli
2021 di Kantor BPP Kecamatan Pariaman Selatan.
Kegiatan ini dihadiri oleh : Camat Pariaman Selatan,
Kepala Bidang TPHP dan seksi Perkebunan, Kelompok
Jabatan Fungsional, Koordinator BPP Kecamatan,
Penyuluh WKPP Kecamatan Pariaman Timur dan
pengurus Posko OPT serta Petani yang tergabung dalam
kelembangaan Posko OPT Kecamatan Pariaman Selatan.
Pada pertemuan ini dilakukan revitalisasi kepengurusan
Posko OPT mengingat belum di lantik dan disahkannya

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
pengurus lama. SK Posko OPT di terbitkan dan disahkan
oleh Camat Pariaman Selatan. Setelah terpilihnya
kepengurusan posko, diberikan arahan bagaimana Tugas
dan fungsi masing-masing jabatan yang telah ditetapkan
sesuai dengan aturan yang berlaku dimana pengarahan
langsung dari Petugas POPT dari Provinsi Sumbar yang
memiliki wilayah tugas di Kota Pariaman.
Dokumentasi kegiatan pertemuan OPT 2021 disajikan
pada Lampiran 4.

3.4. Pelaksanaan Gerakan Pengendalian OPT


Kegiatan gerakan pengendalian Organisme Pengganggu
Tumbuhan (OPT) tahun 2021 ditargetkan akan
dilaksanakan sebanyak 4 kali gerakan pengendalian
menggunakan APBD Kota Pariaman. Namun, dalam
pelaksanaannya selain menggunakan APBD gerakan
pengendalian yang dilakukan dapat dilakukan melebihi
target yang ditetapkan, sesuai dengan usulan permintaan
kegiatan pengendalian OPT berdasarkan tingkat serangan
yang terjadi dan merupakan rekomendasi dari POPT yang
ditempatkan di Kota Pariaman.
Adapun Gerakan Pengendalian yang telah dilaksanakan
sebagai berikut :
a. Gerakan Pengendalian Hama Wereng Batang Coklat di
Desa Sikapak Barat dan Desa Sintuk Kecamatan
Pariaman Utara
Gerakan pengendalian dilaksanakan pada tanggal 24
Februari 2021. Pengendalian di Desa Sikapak Barat
dilakukan pada pagi hari pukul 08.00- 10.00 WIB
sedangkan di Desa Sintuk dilakukan pada sore hari
pukul 16.00 – 18.00 WIB. Jenis tanaman yang terkena

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
serangan hama wereng adalah padi dengan varietas
cisokan dan PB 42 dengan luasan serangan 3,5 Ha serta
luas tanaman terancam 59 Ha. Pengamatan dilakukan
pada tanggal 19 Februari 2021 dengan rekomendasi
pengendalian dari POPT adalah eradikasi tanaman yang
terserang dan aplikasi dengan insektisida yang diizinkan
serta efektif. Kegiatan ini dihadiri oleh 50 orang petani
yang terdiri dari petani pemilik sawah yang terserang
hama, pengurus kelompok tani dan pemilik sawah
sekitar yang terancam terkena serangan hama wereng
batang coklat. Pestisida yang diaplikasikan adalah toram
sebanyak 40 bungkus dan trizin 100 bungkus yang
diserahkan kepada koordinator kecamatan Pariaman
Utara.

b. Gerakan Pengendalian kepinding tanah di Desa Batang


Tajongkek Kecamatan Pariaman Selatan.
Gerakan pengendalian kepinding tanah dilaksanakan
pada tanggal 08 April 2021 dengan luas pengendalian 24
Ha dengan cara penyemprotan pestisida darmasan
sebanyak 50 botol pada pagi hari pukul 08.00 – 10.00
WIB dan dilanjutkan pukul 16.00-18.00 WIB.
Penyemprotan dilakukan pada hamparan sawah
kelompok tani Pembangunan. Kegiatan ini dihadiri oleh
50 orang petani pemiliki lahan sawah yang terserang
hama dan petani sekitar yang terancam terkena
serangan hama kepinding tanah. Untuk
melihat/memastikan efektifitas penyemprotan yang telah
dilakukan, akan dipantau secara berkala oleh POPT
bersama penyuluh wilayah binaan desa Batang
Tajongkek dua kali dalam tiga hari kedepan.

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1

c. Gerakan Pengendalian hama wereng batang coklat di


Desa Kampung Gadang Padusunan dan Desa Talago
Sarik Kecamatan Pariaman Timur.
Gerakan pengendalian hama wereng batang coklat
dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2021 dilokasi
kelompok tani Tapi Aie Desa Kampung Gadang
Padusunan dan Desa Talago Sarik Kecamatan Pariaman
Timur. Luas pengendalian yang dilaksanakan seluas 5 Ha
dengan cara penyemprotan pestisida trizin sebanyak 8
bungkus. Pengamatan dilakukan pada tanggal 28 Mei
2021 pada lahan padi sawah dengan varietas cisokan
umur 45-50 hari dengan hasil pengamatan terdapat
kepadatan populasi hama wereng coklat besar 30
ekor/rumpun dengan luas terancam 10 Ha. Rekomenasi
pengendalian dari POPT adalah dengan aplikasi pestisida
yang diizinkan dan efektif serta penggunaan varietas
tahan hama wereng pada musim tanam berikutnya.
Kegiatan pengendalian dimulai pukul 07.30- 10.00 WIB
yang diawali dengan pengarahan dari kepala Bidang dan
penyampaian teknik penyemprotan oleh POPT,
dilanjutkan dengan penyemprotan pestisida. Setelah
penyemprotan pengamatan akan tetap dilaksanakan oleh
penyuluh lapangan bersama POPT untuk melihat
keberhasilan pengendalian.

d. Gerakan Pengendalian hama wereng batang coklat di


Desa Ampalu Kecamatan Pariaman Utara
Gerakan pengendalian hama wereng batang coklat di
Desa Ampalu Kecamatan Pariaman Utara pada tanggal
12 Juli 2021. Pengendalian dilakukan pada hamparan

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
sawah kelompok tani Ombak Badabua esa Ampalu seluas
kurang lebih 2 Ha. Pestisida yang disgunakan adalah
trizin sebanyak 20 buah dilakukan dengan cara
penyemprotan ke batang padi yang terserang hama
wereng batang coklat. Kegiatan pengendalian dilakukan
pada sore hari pukul 16.00 WIB dan untuk melihat
efektifitas pengendalian yang telah dilaksanakan
dilakukan pengamatan berkala setiap tiga hari sekalli
sebanyak tiga kali pengamatan. Pengamatan dilakukan
oleh penyuluh pertanian wilayah binaan desa Ampalu
bersama Petuga POPT (Pengendali Organisme
Pengganggu Tumbuhan) Kota Pariaman yang selanjutnya
akan dilaporkan ke dinas Pertanian Pangan dan
Perikanan Kota Pariaman melalui Bidang Tanaman
Pangan dan Hortikultura .

e. Gerakan Pengendalian hama tikus


Serakan pengendalian tikus telah dilakanakan sebanyak
3 kali dengan rincian sebagfai berikut :
(1) Pemasangan Racun tikus di Desa Sungai Pasak
Kecamatan Pariaman Timur.
(2) Berburu Tikus I Desa Marabau Kecamatan Pariaman
Selatan.
(3) Pemasangan Racun tikus di Desa Pauh Timur
Kecamatan Pariaman Tengah.
Pengendalian hama tikus dapat dilakukan apabila jumlah
tikus pada sawah telah melebihi ambang batas yaitu
>15% intensitas serangan. Penngendalian dapat
dilakukan sesuai dengan kondisi pertanaman padi pada
area sawah yang terserang. Apabila sawah dalam kondisi
pertanaman baik baru tanam sampai belum panen

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
dilakukan pengumpanan dengan petrocum yang biasa di
sebut kipang yang merupakan makanan beracun untuk
tikus. Apabila kondisi sawah telah panen atau sebelum
dilakukan pengolahan tanah dan penyemaian
pengendalian hama tikus dilaksanakan dengan berburu
tikus. Berburu tikus dengan cara mencari tikus di area
sawah.
Dokumentasi aktifitas Gerakan pengendalian OPT
tahun 2021 disajikan pada Lampiran 5.

3.5. Pelaksanaan Pengadaan Pestisida


Pengadaan pestisida tahun 2021 dilaksanakan berdasarkan
rekomendasi POPT yang merupakan hasil dari pengamatan
lapangan sesuai dengan jenis serangan OPT maka
dilaksanakan pengadaan pestisida yang sesuai dan efektif
untuk pembasmian OPT yang dimaksud. Pengadaan
pestisida dilaksanakan sebanyak 5 kali dengan rincian
sebagai berikut:
a. Tanggal 23 Februari 2021 40 bungkus toram 100 gram
dan 100 bungkus trizin 100 gram yang diberikan kepada
Koordinator BPP Kecamatan Pariaman Utara. Pestisida
yang di serahkan digunakan untuk kegiatan Gerakan
Pengendalian Hama Wereng Batang Coklat di desa
Sikapak Barat, Sintuk dan Balai nareh Kecamatan
Pariaman Selatan.

b. Tanggal 7 April 2021 50 botol darmasan yang diberikan


kepada azril Ketua Kelompok Tani Pembangunan Desa
Batang Tajongkek Kecamatan Pariaman Selatan.
Pestisida yang diserahkan digunakan untuk kegiatan

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
Gerakan Pengendalian Hama Kepinding Tanah di Desa
Batang Tajongkek Kecamatan Pariaman Selatan.

c. Tanggal 27 April 2021, 100 bungkus toram 100 gram,


100 bungkus trizin 100 gram dan 50 botol darmasan
yang diberikan kepada :
- Koordinator BPP Kecamatan Pariaman Tengah (Iin
Wiraswasti), 25 bungkus toram 100 gram, 25
bungkus trizin 100 gram dan 10 botol darmasan.
- Koordinator BPP Kecamatan Pariaman Utara ( Rizka
Hafizah), 25 bungkus toram 100 gram, 25 bungkus
trizin 100 gram dan 15 botol darmasan.
- Koordinator BPP Kecamatan Pariaman Timur (Pitra
Neli), 25 bungkus toram 100 gram, 25 bungkus trizin
100 gram dan 12 botol darmasan.
- Koordinator BPP Kecamatan Pariaman Selatan
(Mulyadi, SPKP), 25 bungkus toram 100 gram, 25
bungkus trizin 100 gram dan 13 botol darmasan.
Pestisida yang diserahkan ke masing-masing koordinator
merupakan stok di BPP untuk penanggulangan Hama
pada aerah KSA.

d. Tanggal 31 Mei 2021, 30 bungkus trizin 100 gram yang


diberikan kepada:
- Ketua Kelompok Tani Tapi Aie Desa Kampung Gadang
Padusunan Kecamatan Pariaman Timur (Asril), 8
bungkus trizin 100 gram.
- Ketua Kelompok Tani Setia Desa Talago Sarik
Kecamatan Pariaman Timur (Syafriadi), 12 bungkus
trizin 100 gram

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
- Kelompok Tani Ombak Badabua Kecamatan Pariaman
Utara (Jamaris), 20 bungkus trizin 100 gram.
- Koordinator BPP Kecamatan Pariaman Selatan
(Mulyadi, SPKP), 10 bungkus trizin 100 gram.
Pestisida yang diserahkan dipergunakan untuk kegiatan
pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan)
di masing-masing lokasi tersebut.

e. Tanggal 12 November 2021, 4 Dus Petrocum, 300 buah


Applaud, dan 72 buah Tamabas yang diberikan kepada:
- Koordinator BPP Kecamatan Pariaman Tengah (Iin
Wiraswasti), 1 dus petrokum, 70 buah applaud dan
13 buah tamabas.
- Koordinator BPP Kecamatan Pariaman Utara ( Rizka
Hafizah), 1 dus petrokum, 70 buah applaud dan 13
buah tamabas.
- Koordinator BPP Kecamatan Pariaman Timur (Pitra
Neli), 1 dus petrokum, 70 buah applaud dan 13 buah
tamabas.
- Koordinator BPP Kecamatan Pariaman Selatan
(Mulyadi, SPKP), 1 dus petrokum, 70 buah applaud
dan 13 buah tamabas.
- Pengurus barang/gudang untuk disimpan di Dinas
Pertanian Pangan dan Perikanan, 20 buah applaud
dan 20 buah tamabas.
Berita Acara Serah Terima Pestisida dan Dokumentasi
aktifitas Pengadaan Pestisida tahun 2021 disajikan pada
Lampiran 6.

3.6. Pelaksanaan Pembayaran Premi Asuransi Usaha Tanam Padi

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
Berdasarkan surat dari asuransi Jasindo nomor. SD.Kami:
0015/304-1/I/2021 tanggal 21 Januari 2021 perihal profil
Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk Kota Pariaman,
dijelaskan bahwa klaim yang telah diterima oleh kota
Pariaman dari tahun 2016 s/d tahun 2020 lebih besar dari
perolehan premi (realisasi) dengan profil kerugian (lost
profile) Jasindo selama 5 tahun sebanyak Rp. 381.777.400,-
dapat dirinci sebagai berikut:
- Tahun 2016 premi dari Kota Pariaman Rp 23.072.760,-
(20 %) dan premi pemerintah pusat ditambah Kota
Pariaman (100%) Rp. 115.363.800,- dengan klaim Rp.
120.655.200,- dengan profil kerugian Jasindo Rp.
5.291.400,-.
- Tahun 2017 premi dari Kota Pariaman Rp 36.840.240,-
(20 %) dan premi pemerintah pusat ditambah Kota
Pariaman (100%) Rp. 184.201.240,- dengan klaim Rp.
82.573.400,- dengan profil keuntungan Jasindo Rp.
101.627.400,-.
- Tahun 2018 premi dari Kota Pariaman Rp 29.499.840,-
(20 %) dan premi pemerintah pusat ditambah Kota
Pariaman (100%) Rp. 147.499.200,- dengan klaim Rp.
208.115.200,- dengan profil kerugian Jasindo Rp.
60.616.000,-.
- Tahun 2019 premi dari Kota Pariaman Rp 21.303.000,-
(20 %) dan premi pemerintah pusat ditambah Kota
Pariaman (100%) Rp. 106.515.000,- dengan klaim Rp.
244.440.000,- dengan profil kerugian Jasindo Rp.
137.925.000,-.
- Tahun 2020 premi dari Kota Pariaman Rp 27.109.440,-
(20 %) dan premi pemerintah pusat ditambah Kota
Pariaman (100%) Rp. 135.547.200,- dengan klaim Rp.

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
415.119.600,- dengan profil kerugian Jasindo Rp. 279.
572.400,-.
Dilihat dari rincian tersebut pihak asuransi Jasindo
menyatakan AUTP di Kota Pariaman untuk tahun 2021
belum dapat diterima. Oleh sebab itu kegiatan pelaksanaan
pembayaran AUTP tidak dapat dilaksanakan dan
anggarannya direcofusing untuk penanggulangan covid 19 di
Kota Pariaman. Surat perihal penyampaian Profil AUTP Kota
Pariaman tahun 2021 disajikan pada Lampiran 7.

3.7. Pelaksanaan Buru Tupai


Kegiatan buru tupai tahun 2021 tidak dapat dilaksanakan
karena adanya himbauan walikota Pariaman untuk
melakukan recofusing anggaran kegiatan yang dialihkan
untuk penanggulangan covid 19.

3.8. Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu


Kegiatan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu
tahun 2021 tidak dapat dilaksanakan karena adanya
himbauan walikota Pariaman untuk melakukan recofusing
anggaran kegiatan yang dialihkan untuk penanggulangan
covid 19.

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1

BAB IV
EVALUASI KEGIATAN

4.1 Metode Evaluasi


Dalam upaya meningkatkan efektivitas pengawalan
kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan
(OPT) 2021, maka dilakukan monitoring yang dilaksanakan
secara periodik mulai dari persiapan dan pelaksanaan.
Monitoring meliputi perkembangan pelaksanaan kegiatan,
realisasi fisik dan realisasi keuangan. Setelah pelaksanaan
monitoring dari hasil kegiatan ini, dilakukan evaluasi guna
melihat realisasi dan keberhasilan kegiatan dari rencana awal
dikaitkan dengan RPJM Kota pariaman sejalan dengan
Tupoksi Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
Perkebunan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota
Pariaman untuk mewujudkan Visi Kota Pariaman.

4.2. Hasil Pengamatan Lapangan


Pengamatan dilapangan yang telah dilaksanakan oleh
POTP adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Rekapan Laporan Pengamatan POPT tahun 2021
Desa/ Padat
Jenis Luas Dampak
N Kelurahan Tanggal OPT Intensitas propulasi
tanaman/ Serangan (Terancam)
o (Kelompok Pengamatan Penyerang Serangan (ekor/rpn/
varietas (Ha) (Ha)
tani) phn/m2)
1 Pariaman Selatan            
Wereng
  Palak Aneh 22 Mar 2021 PB 42 1,5 25 Batang 12,90% >30
Coklat
Wereng
  Sungai Kasai 22 Mar 2021 Cisokan 2 45 Batang   8,16
Coklat
  Marabau 4 Juni 2021 Cisokan 1,5 10 Tikus 26,30%  
Wereng
Cisokan
  Marunggi 9 Juni 2021 0,5 28 Batang 12,60% >30
(PB.42)
Coklat
Wereng
Cisokan
  Marunggi 7 Juni 2021 2 20 Batang   > 10
(PB.42)
Coklat
Cisokan
  Marunggi 7 Juni 2021 0.75 20 Tikus 16,20% -
(PB.42)
                 
2 Pariaman Tengah            
Cisokan
  Cimparuh 15 Feb 2021 1 10 Tikus 41,60%  
(PB.42)
Cisokan
  Cimparuh 22 Juni 2021 1 10 Tikus 15,70%  
/PB 42
Alai 23 Agus
  PB. 42 0,5 6 Tikus 17,50%  
Gelombang 2021
Alai
  30 Agus2021 PB. 42 12  6 Tikus 25,90%  
Gelombang
16 Sept
  Cimparuh IR.42 1 6 Tikus 18,30%  
2021
Alai 27 Sept
  PB. 42 1 15 Tikus 18,30%  
Gelombang 2021
27 Sept
  Cimparuh PB. 43 1,5 25 Tikus 16,60%  
2021
28 Sept Bujang
  Pauh Timur 1,5 20 Tikus 19,20%  
2021 Marantau
                 

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
3 Pariaman Timur            
Wereng
  Sungai Pasak 27 Jan 2021 Cisokan 2 15 Batang 55,50%  
Coklat
Wereng
Kp Gadang Cisokan
  28 Mei 2021 2 10 Batang   < 30
Pdsn (PB.42)
Coklat
Wereng
Cisokan
  Bato 22 Juni 2021 0,5 5 Batang 16,60%  
(PB.42)
Coklat
16 Agus
  Bato Cisokan 0.5 5 Tikus 18,80%  
2021
19 Agus
  Kp. Tangah Cisokan 0,5 4 Tikus 21,20%  
2021
19 Agus
  Sungai Pasak Cisokan 0,5 2 Tikus 23,50%  
2021
Kampung 26 Agus
  Cisokan 1 8 Tikus 33,30%  
Tangah 2021
Bungo
  4 Nov 2021 PB. 42 1   Tikus 18,75%  
Tanjung
                 
4 Pariaman Utara            
  Manggung 17 Feb 2021 PB 42 0,75 12 Tikus 14,80%  
Wereng
Sikapak Cisokan
  19 Feb 2021 2 45 Batang 11,10% < 30
Barat (PB.42)
Coklat
Wereng
Cisokan
  Sintuk 19 Feb 2021 0,75 14 Batang 18,50% < 30
(PB.42)
Coklat
14 Sept
  Cubadak Air Cisokan 1 14 Tikus 16%  
2021
                 

Laporan pengamatan POPT tahun 2021 dapat dilihat


pada Lampiran 8. Dari hasil pengamatan POPT Kota
Pariaman tersebut, upaya penanggulangan yang telah
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1) Pengamatan bersama kepala BPTHP provinsi, Dinas
Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman , POPT,
serta Penyuluh Pertanian ke lokasi sawah yang terserang
OPT.
2) Penyuluhan langsung kepada petani terdampak terkait
upaya yang dapat dilakukan untuk penanggulangan
penyerangan OPT, baik secara fisik (menghimbau petani

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
tetap membersihkan lahan), secara biologis
(penanggulangan menggunakan bahan dan agen hayati)
serta ssecara kimia (saran pengguna pestisida yang tetap
dan sesuai dengan serangan).
3) Pemberian pestisida baik dari anggaran APBD Kota
Pariaman maupun bantuan APBN melalui BPTHP Provinsi
Sumatera Barat.
4) Melakukan Gerakan Pengendalian serentak dilokasi
terserang OPT baik yang dilakukan melalui ana APBD
Kota Pariaman maupun bantuan APBN melalui BPTHP
Provinsi Sumatera Barat.
5) Pelatihan singkat petani/ SLPHT dengan tema
penanggulangan OPT Tanaman Padi Sawah yang
dilakukan di Kecamatan Pariman Timur oleh BPTPH
Provinsi Sumatera Barat.
6) Pembinaan posko OPT dengan tujuan aktif kembali posko
OPT dalam penanggulangan OPT yang terjadi.
7) Pemberian bening unggul tahan hama dengan varietas
Bujang Marantau baik dari dana APBD maupun APBN.
8) Pelatihan dan pengendalian hama penyakit dari dana
Desa.
Berdasarkan kegiatan pengendalian yang telah
diupayakan dan dilakukan, terjadi penurunan serangan OPT
di lahan sawah petani. Yang dapat dijelaskan pada tabel
berikut :
Tabel 3. Luasan Serangan OPT Kota Pariaman Tahun 2021
Luas Serangan OPT (Ha)
Jenis
No Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
serangan OPT
I II III IV
1 Wereng 1,75 1 20 1
Batang Coklat

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
2 Tikus 8,25 6,50 0 0
3 Kepinding 0 1 0 0
Tanah

4.3. Realisasi Keuangan


Sumber pembiayaan dibiayai dengan dana APBD Kota
Pariaman Tahun Anggaran 2021 pada Dinas Pertanian
Pangan dan Perikanan Kota Pariaman. Program kegiatan
yaitu Program Pengendalian dan Penanggulangan Bencana
Pertanian memiliki kode rekening : 3.27.05.2.01.01  dengan
Total Anggaran Rp 208.890.000,- (Dua Ratus Delapan Juta
Delapan Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah ) yang di
refocusing menjadi Rp 57.660.000,- (Lima Puluh Tujuh Juta
Enam Ratus enam Puluh Ribu Rupiah) dan telah tertera di
DPAP Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Parriaman
Tahun 2021.
Tertib adminstrasi penyelenggaraan kegiatan
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan ini
dilaksanakan sebagaimana persetujuan Kuasa Pengguna
Anggaran, dan direalisasikan sesuai dengan ketentuan
peraturan yang berlaku, realisasi keuangan dilaksanakan
setiap kali pelaksanaan kegiatan dilapangan.
Realisasi keuangan dapat dilihat dari rangkaian
kegiatan yang dilaksanakan dilapangan sebagaimana tertera
dibawah ini :
Tabel 4. Realisasi Keuangan Sub Kegiatan Pengendalian
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan Kota Pariaman Tahun 2021

N KODE REKENING URAIAN PAGU Realisasi Sisa Pagu

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
ANGGARAN Kegiatan (SP2D) Anggaran
O (Rp)
Perubahan UP/GU/TU LS
Belanja Bahan-
1 5.1.02.01.01.0002 40.000.000 1.706.000 -
Bahan Kimia -
Belanja Bahan – Isi
2 5.1.02.01.01.0010 - - -  -
Tabung Gas
Belanja Bahan –
3 5.1.02.01.01.0012 - - -  -
Bahan Lainnya
Belanja Alat/Bahan
Untuk Kegiatan
4 5.1.02.01.01.0024 1.300.000 1.300.000 -  -
Kantor – Alat Tulis
Kantor
Belanja Alat/Bahan
5 5.1.02.01.01.0026 Untuk Kegiatan 2.400.000 2.400.000 -  -
Kantor-Bahan Cetak
Belanja Makanan
6 5.1.02.01.01.0052 5.760.000 5.760.000 - -
dan Minuman Rapat
Belanja Makanan
7 5.1.02.01.01.0058 dan Minuman 3.200.000 3.200.000 - -
Aktivitas Lapangan
Belanja Pakaian
8 5.1.02.01.01.0076 - - - -
Olahraga
Honorarium
Narasumber atau
9 5.1.02.02.01.0003 Pembahas, - - - -
Moderator, Pembawa
Acara dan Panitia
Belanja Jasa Tenaga
10 5.1.02.02.01.0023 Teknis Pertanian dan - - - -
Pangan
11 5.1.02.02.12.0002 Belanja Sosialisasi 5.000.000 5.000.000 - -
Belanja Hadiah Yang
12 5.1.02.05.01.0001 - - - -
Bersifat Perlombaan
Belanja Jasa Yang
Diberikan Kepada
13 5.1.02.05.02.0001 - - - -
Pihak Kettiga/Pihak
Lain
Belanja Modal Alat
14 5.2.02.05.01.0005 - - - -
Kantor Lainnya
JUMLAH 57.660.000 57.660.000 - -

Realisasi keuangan disajikan dalam laporan dari


simda dalam bentuk alirankas yang dapat dilihat pada
lampiran 9.

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1

BAB V
PENUTUP

a. Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan Pengendalian
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan dapat disimpulkan hal sebagai
berikut :
1. Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan
(OPT) Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
dilakukan pembinaan Posko OPT di 4 (empat) kecamatan
dan gerakan pengendalian secara serentak maupun petani
sendiri dengan pengaplikasian pestisida ke area sawah
yang mengalami serangan OPT.
2. Kegiatan ini menjadi tanggung jawab seksi Perkebunan
Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan
Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kota Pariaman
dengan Alokasi Dana APBD sebesar 57.660.000,- (Lima
Puluh Tujuh Juta Enam Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah)
dengan realisasi anggaran sebesar 100% dengan
pencapaian realisasi fisik sebanyak 100%.
3. Kegiatan ini bertujuan untuk penanggulangan Organisme
Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan guna peningkatan produksi
tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan di Kota
Pariaman .
4. Berdasarkan kegiatan pengendalian yang telah diupayakan
dan dilakukan, terjadi penurunan serangan OPT di lahan
sawah petani

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
b. Saran
Dari kesimpulan yang telah di jabarkan, dapat
disarankan beberapa hal melalui kegiatan Pengendalian
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan yaitu sebagai berikut :
1. Pelaksana Kegiatan Selanjutnya
Bagi pelaksana kegiatan selanjutnya disarankan hal-hal
sebagai berikut :
a) Tetap melaksanakan pembinaan terhadap Posko OPT di
masing - masing kecamatan.
b) Diharapkan dilakukan pelatihan Pengendalian Hama
Terpadu bagi petani terutama pengurus posko OPT.
c) Tetap perlu dilakukan peningkatan koordinasi dengan
pemerintahan provinsi terkait pengendalian OPT di Kota
Pariaman.

2. Penyuluh Pertanian Wilayah Binaan


Bagi penyuluh pertanian disarankan untuk melakukan
monitoring dan evaluasi ke petani bersama POPT dari
Provinsi Sumatera Barat yang di tempatkan di Kota
Pariaman terkait perkembangan serangan OPT serta
meningkatkan penyuluhan terkait budidaya tanaman
terutama cara pengendalian OPT yang tepat dan sesuai
dengan rekomendasi.

3. Petani/Kelompok Tani Penerima Manfaat Kegiatan


Bagi kelompok tani yang memiliki usaha pertanian baik
tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan selalu
mengusahakan kegiatan pembudidayaan memperhatikah
hal sebagai berikut :
a) Melaksanakan pembersihan berkala di lahan pertanian,

35
Laporan Sub Kegiatan Pengendalian Organisme Pengganggu 202
Tumbuhan (OPT) Tanamana Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
1
b) Mengganti varietas padi dan Menggunakan benih/bibit
unggul yang direkomendasikan dan ramah lingkungan
dan telah melalui uji tahan hama penyakit,
c) Mengusahan pelakanakan penanaman padi sawah
secara serentak,
d) Tidak berlebihan menggunakan bahan kimia,
e) Ikut berpartisipasi dalam kegiatan pengendalian
serentak dihamparan lahan pertanian.

35

Anda mungkin juga menyukai