Anda di halaman 1dari 7

METODE PENELITIAN

tentang
LAPORAN DAN JURNAL PENELITIAN

TUGAS INDIVIDU
Tugas ini dibuat untuk melengkapi tugas individu
mata kuliah Metode Penelitian

OLEH:
DIREN AGASI
21124005

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH :


Prof. Dr. Firman., M.Si
Dr. Desyandri, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021

1
LAPORAN DAN JURNAL PENELITIAN

A. Menulis Abstrak Penelitian


Miftah, Thoha. 1993. Cara Penulisan Kutipan dan Daftar Pustaka. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Menurut Miftah (1993:45), Abstrak harus bersifat informatif dan
deskriptif, artinya setiap informasi yang terkandung pada abstrak tersebut harus
berdasarkan fakta. Dengan kata lain, sangat tidak diperkenankan untuk
mencantumkan informasi yang tidak ada faktanya yang jelas dalam isi artikel pada
suatu abstrak. Abstrak yang baik harus mengandung empat unsur: argumentasi
logis perlunya dilakukan observasi atau penelitian untuk memecahkan masalah,
pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah (metode), hasil yang
dicapai dalam penelitian serta kesimpulan yang diperoleh. Setiap unsur hendaknya
diungkapkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, dengan demikian keseluruhan
abstrak menjadi tidak terlalu panjang.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan,


Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfebeta.
Menurut Sugiyono (2008:98), Abstrak merupakan suatu ringkasan yang
lengkap dan menjelaskan keseluruhan isi artikel ilmiah. Abstrak ditempatkan pada
bagian awal artikel ilmiah. Penulisan abstrak yang baik perlu dipertimbangkan
mengingat bagian ini merupakan bagian artikel yang dibaca setelah judul.
Sangatlah beralasan, dibaca tidaknya suatu artikel ilmiah tergantung pada kesan
yang diperoleh pembaca saat membaca abstraknya. Bagian artikel yang paling
sulit dikerjakan adalah abstrak. Abstrak dalam bahasa Inggris merupakan satu
kemutlakan yang harus ada (persyaratan dalam akreditasi jurnal ilmiah).
B. Pembahasan Temuan Penelitian
Sutama, I Made. 2006. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja:
Undiksha.
Bagian pembahasan hasil penelitian secara esensial merupakan sintesis
penelitian melalui penilaian professional dari peneliti. Sintesis
mengintegrasikan masalah penelitian dan tinjauan pustaka dengan hasil
penelitian. Penilaian professional dicerminkan dalam hakikat sintesis dan
implikasi yang disarankan dalam bentuk simpulan dan rekomendasi (Sutama,
2006:64).

Suandi I. N. & Sutama I. I Made. 2007. Penulisan Karya Ilmiah (Materi


Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru). Singaraja: Undiksha.
Suandi (2007:55) pembahasan merupakan bagian terpenting dari
penelitian. Pada umumnya, kualitas suatu penelitian dapat dilihat dari bagian
pembahasannya. Melalui bagian ini akan tampak sejauh mana penguasaan
peneliti terhadap masalah yang ditelitinya dan cakrawala pengetahuannya.
Demikian kompleksnya permasalahan pembahasan hasil penelitian, untuk itu
diperlukan pedoman konsep tentang pembahasan suatu hasil penelitian.
Tujuan pembahasan adalah menyajikan interpretasi terhadap temuan,
simpulan, dan rekomendasi bagi penelitian selanjutnya. Penulis menggunakan
bagian pembahasan untuk menjelaskan makna temuan dan menyampaikan
kemungkinan implikasinya. Pembahasan lebih dari sekadar ringkasan
penelitian. Dengan kalimat laian pembahasan bukanlah sekadar ringkasan hasil
penelitian.

Dwiloka. B. dan Riana. R. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Dwiloka dan Riana (2005:60) juga menegaskan, tujuan pembahasan
adalah (1) menjawab masalah penelitian, atau menunjukkan bagaimana tujuan
penelitian dicapai, (2) menapsirkan temuan penelitian, (3) mengintegrasikan
temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan, (4)
memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru, dan (5) menjelaskan
implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan penelitian.
Pembahasan merupakan evaluasi metodologi dan hasil penelitian untuk
membantu pembaca memahami hasil penelitian dan bagaimana
penggunaannya. Penulis memberikan penilaian terhadap hasil penelitian terkait
dengan metode penelitian yang digunakan sehingga akan sekaligus tampak
dalam pembahasan tersebut keungulan dan kekurangunggulan hasil yang
diperoleh. Hal ini akan dapat memberikan gambaran kepada pembaca akan
kekuatan hasil yang diperoleh. Semua ini akan memberikan gambaran
sekaligus penyikapan bagi pembaca dalam memanfaatkan atau menggunakan
hasil penelitian.

C. Kesimpulan, Implikasi, dan Saran


Suandi I. N. & Sutama I. I Made. 2007. Penulisan Karya Ilmiah (Materi
Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru). Singaraja: Undiksha.
Kesimpulan berisi jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada bagian
rumusan masalah.Keseluruhan jawaban hanya terfokus pada ruang lingkup
pertanyaan dan jumlah jawaban disesuaikan dengan jumlah rumusan masalah
yang diajukan.
Kesimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis.Pada
umumnya kesimpulan terdiri atas kesimpulan utama dan kesimpulan
tambahan.Kesimpulan utama adalah yang berhubungan langsung dengan
permasalahan. Dengan demikian, kesimpulanutama harus bertalian dengan pokok
permasalahan dan dilengkapi oleh bukti-bukti. Pada kesimpulan tambahan,
penulis tidak mengaitkan pada kesimpulan utama, tetapi tetap menunjukkan fakta-
fakta yang mendasarinya.Dengan sendirinya, penulis tidak dibenarkan menarik
kesimpulan yang merupakan hal-hal baru, lebih-lebih jika dilakukan pada
kesimpulan utama.Jika penulis bermaksud menyertakan data atau informasi baru
maka hendaknya dikonsentrasikan pada bab-bab uraian dan bukannya pada
kesimpulan.Pendek kata, kesimpulan adalah berisi pembahasan tentang
kesimpulan semata.
Sandjadja & Heriyanto. 2006. Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Menurut Sandjadja (2006:101), Langkah-langkah penyusunan kesimpulan
a. Sebagai langkah pertama, penulis menguraikan garis besar permasalahan
dan kemudian memberi ringkasan tentang segala sesuatu yang telah
diuraikan pada bab-bab sebelumnya.
b. Penulis harus menghubungkan setiap kelompok data dengan permasalahan
untuk sampai pada kesimpulan tertentu.
c. Langkah terakhir dalam menyusun kesimpulan adalah menjelaskan
mengenai arti dan akibat-akibat tertentu dari kesimpulan-kesimpulan itu
secara teoritik maupun praktis.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.


Menurut Arikunto (2013:77), Implikasi berfungsi membandingkan antara
hasil penelitian yang lalu dengan hasil penelitian yang baru dilakukan.Macam-
macam implikasi:
a. Implikasi Teoritis
Pada bagian ini peneliti menyajikan gambar lengkap mengenai implikasi
teoretikal dari penelitian ini.Bagian ini bertujuan untuk meyakinkan penguji pada
mengenai kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dalam teori-teori yang digunakan
untuk memecahkan masalah penelitian, tetapi juga implikasinya bagi teori-teori
yang relevan dengan bidang kajian utama yang disajikan dalam model teoretis.
b. Implikasi Manajerial
Pada bagian ini peneliti menyajian bergagai implikasi kebijakan yang
dapat dihubungkan dengan temuan-temuan yang dihasilkan dalam penelitian
ini.Implikasi manajerial memberikan kontribusi praksis bagi manajemen.
c. Implikasi Metodologi
Bagian ini bersifat opsional dan menyajikan refleksi penulis mengenai
metodologi yang digunakan dalam penelitiannya.Misalnya pada bagian ini dapat
disajikan penjelasan mengenai bagian-bagian metode penelitian mana yang telah
dilakukan dengan sangat baik dan bagian mana yang relatif sulit serta prosedur
mana yang telah dikembangkan untuk mengatasi berbagai kesulitan itu yang
sebetulnya tidak digambarkan sebelumnya dalam literatur mengenai metode
penelitian. Peneliti dapat menyajikan dalam bagian ini pendekatan-pendekatan
yang dapat digunakan dalam penelitian lanjutan atau penelitian lainnya untuk
memudahkan atau untuk meningkatkan mutu dari penelitian

Dwiloka. B. dan Riana. R. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Saran adalah suatu yang diberikan kepada pembaca yang didasarkan atas
hasil temuan dalam studi yang telah dilakukan dan bukan berupa pendapat atau
tinjauan idealis pribadi peneliti.
Saran hanya berisi rekomendasi yang dirumuskan oleh peneliti namun bukan
untuk menjawab permasalahan dalam pokok penelitian, saran dirumuskan
berdasarkan penelusuran yang menurut penulis dapat bermanfaat secara praktis
maupun bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan berdasarkan kedekatan
objek.
DAFTAR PUSTAKA

Sidharta, Arief. 2008. Apakah Filsafat dan Filsafat Ilmu itu. Bandung : Pustaka
Sutra.
Surajiyo. 2009. Filsafat Ilmu dan Pengembangannya di Indonesia. Jakarta : Bumi
Aksara.
Susanto. 2011. Filsafat Ilmu: Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis,
Epistimologis, dan Aksionolgis. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung:Alfabeta.
Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian
gabungan. Padang : Prenadamedia Group.

Anda mungkin juga menyukai