Panduan Praktik Klinis
disertai salah satu gejala sistem organ yang terkena
4. Sistem pernapasan:
Batuk
Pilek
‘Anosmia
Sakit tenggorokan
‘Sesak napas atau rasa berat di dada (ampek)
2. Sistem penceraan makanan:
Dysgeusia (kehilangan rasa indra pengecap)
Mual
Muntah
Diare
Nyeri perut
3, Sistem neuropsikiatri
e@aogce
a. Nyeri kepala,
b. Depresi/ kecemasan,
. Penurunan kesadaran,
4. Stroke
4. Sistem organ lain: Konjungtvitis, ruam kulit
5. Faktor Risiko
‘a. 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat Kontak dengan kasus
confirmed | probable COVID-19.
b. Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, dan menganter pasien
confirmed I probable.
. Petugas yang membersinkan ruangan, menganter makanan di tempat
perawatan kasus confirmed | probable tanpa menggunakan APD sesuei
stander.
4. Orang yang berada dalam suatu ruangan yang sama dengan kasus
‘confirmed / probable (termasuk di tempat kerja, kelas, rumah, acara besar)
dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah
kasus timbul gejala.
SMF Obstetri dan Ginekologi
RSUD Dr Soetomo Surabaya a
- y : - Dr. SOETOMO
KEHAMILAN DENGAN COVID -19
| Pengertian Kehamilan dengan COVID-19 adalah wanita hamil yang menderita penyakit infeksi | 1A
(Definisi) ‘akut yang disebabkan oleh virus SARS CoV2.
Anamnesis | Pasien hamil atau pasca persalinan dengan demam (2 38°C) atau riwayat demam JiaA =
Panduan Praktik Klinis
‘SMF Obstetri dan Ginekologi
RSUD Dr Soetomo Surabaya
| Dr. SOETOMO
KEHAMILAN DENGAN COVID -19
fe. Orang yang bepergian bersama kasus confirmed / probable COVID-19
{radius 1 meter) dengan segala jenis alat angkutkendaraan dalam 2 hari
sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
{. Pasien yang tidak mematuhi protokol Kesehatan yang melakukan aktifitas
‘sehari-hari di komunitas dalam 14 hari terakhir
Pemeriksaan
| Fisik
4. Pemeriksaan tanda vital: suhu badan, tensi, nadi, frekuensi napas, Saturasi
Oksigen,
2. Pemeriksaan fisik paru, dapat normal atau ada tanda - tanda konsolidasi
seperti suara napas bronkovesikuler / bronchial, ronki dil.
3. Pemeriksaan obstetri: tinggi fundus uteri, letak janin, denyut jantung janin,
pemeriksaan dalam dan tanda-tanda persalinan,
Kriteria
diagnosis
1. Kasus Suspect
Seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria berikut:
a. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) DAN pada 14 hari
terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
negara / wilayah di Indonesia yang melaporkan transmis lokal.
b. Orang dengan salah satu gejala / tanda ISPA DAN pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat Kontak dengan kasus confirmed / |
probable COVID-19.
. Orang dengan ISPA berat / pneumonia berat yang membutuhkan perawatan
di rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran Kiinis
yang meyakinkan.
2. Kasus Probable
Kasus suspect dengan ISPA / pneumonia berat (RR > 30 x/menit, Sat 02 =
193% dengan udara bebas, gambaran infitrat > 50% pada lapangan paru dan
ARDS) dengan gambaran klinis meyakinkan COVID-19 atau apapun derajat
keparahannya namun skoring kriteria penapisan di atas 20 DAN belum ada
hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR,
3. Kasus Konfirmasi
Seseorang yang dinyatakan positf terinfeksi virus COVID-19 yang dibuktikan
dengan pemeriksaan laboratorium RT-PCR. Kasus konfirmasi dibagi menjadi
dua, yaitu:
‘a, Kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik)Panduan Praktik Klinis
‘SMF Obstetri dan Ginekologi
RSUD Dr Soetomo Surabaya
Dr. SOETOMO.
KEHAMILAN DENGAN COVID-19
b. Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik)
| Keparahan
Covid-19
1. Asimptomatik (tanpa gejala): seseorang dengan hasil tes PCR positif tetapi tidak
disertai gejala klinis.
2. Sakit ringan (mild): terdapat salah satu atau lebih dari berbagai tanda dan
| gejala COVID seperti demam, batuk, nyeri telan, sakit kepala, malaise nyeri
tot, mual, muntah, diare, dll TANPA sesak, rasa ampek / berat untuk bemapas
serta tanpa kelainan gambaran paru pada foto toraks.
3. Sakit sedang (moderate): terdapat salah satu atau lebih dari berbagai tanda dan
‘gejala COVID seperti demam, batuk, nyeri menelan, sakit kepala, malaise nyeri
tot, mual, muntah, diare, dll DISERTAI sesak, rasa ampek / berat untuk
bernapas danvatau adanya infitrat pada foto thoraks, NAMUN SpO2 masin =
‘94% dengan udara bebas.
4, Sakit berat (severe): terdapat salah satu atau lebih dari berbagai tanda dan
‘gejala COVID seperti demam, batuk, nyeri menelan, sakit kepala, malaise nyeri
tot, mual, muntah, diare, dll DISERTAI tanda-tanda RR > 30x/menit, SpO2 <
93% pada udara bebas, Pa02/ Fi02 < 300 mmHg, foto toraks menjukkan
gambaran infitrat > 50%.
5, Sakit kritis (critical il): terjadi gagal napas, syok sepsis dan atau gagal multi
organ.
Skrining
Berdasarkan bukti yang menunjukkan pasion hamil Covid-19 mayoritas berada
dalam kondisi asimptomatis, semua pasien obstetri akan dilakukan skrining:
4. Poliklinis
2. Kamar Bersalin
Pasien yang datang ke kamar bersalin akan dilakukan pemeriksaan di area
skrining di dalam ruang isolasi VK bersalin yang meliputi:
a. Evaluasi anamnesis sesuai dengan pedoman kementrian kesehatan
b. Evaluasi pemeriksaan darah lengkap (untuk pemeriksaan NLR)
c. Pemeriksaan foto thorax
d. Pemeriksaan serologi rapid tes antibodi
Jika didapatkan salah satu kondisi yang positif, maka sesuai pedoman
Kementrian Kesehatan (PP POGI dan Kemenkes) maka pasien dimasukkan
dalam kategori suspek Covid-19 dan dilanjutkan dengan pemeriksaan qRT-PCR
‘SARS-COV-2 serta diperiakukan dengan penanganan Covid-19.Panduan Praktik Klinis
‘SMF Obstetri dan Ginekologi
RSUD Dr Soetomo Surabaya
Dr. SOETOMO.
KEHAMILAN DENGAN COVID -19
Diagnosis
Banding
aaoeeo non
Pneumonia yang disebabkan oleh virus lain, bakteri atau jamur Ic
Demam Berdarah
‘Demam Typhoid
HIV dengan co infeksi paru
Sindroma HELLP
Preeklampsia
Pemeriksaan
Penunjang
6. EKG dan Echocardiografi
Quantitative Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (qRT-PCR), | IB
bahan pemeriksaan
= Spesimen dari saluran napas atas (nasofaring dan/atau orofaring)
- Spesimen saluran napas bagian bawah (sputum, aspirat endotrakeal,
kurasan bronkoalveolar)
Pemeriksaan RT-PCR dilakukan pada hari pertama saat pasien didiagnosa
sebagai suspek COVID-19 atau probable COVID-19 baik saat dalam rawat
jalan maupun rawat inap
‘a. Pemeriksaan serologi antibody: IgM dan IgG dalam darah (jika diperiukan
penapisan segera dan gRT PCR belum tersedia)
b. Radiologi: Foto toraks dan atau CT SCAN Toraks
Laboratorium rutin
Darah: DL;
Fungsi organ: SGOT, SGPT, BUN, Serum kreatinin,
‘Serum elektrolit;
PCT, CRP, D-Dimer, Feritin, PPT, APTT,
Gula darah acak, albumin, BGA
Laboratorium atas indikasi: Asam urat (untuk pasien yang mendapatkan
oseltamivir dan favipiravir), interleukin-6, Laktat, NT pro BNP, LDH
Laboratorium skrining infeksi: HIV dan serologi hepatitis (sesuai prosedur
penapisan infeksi obstetri)
eagge
Kultur mikroorganisme aerob: sputum dan darah bila curiga terjadi pnemonia
bacterial
Asuhan
Pasien yang terdiagnosis Covid-19 terkonfirmmasi disarankan menunda antenatal
care sampai dengan masa isolasi selesai / dinyatakan bebas Covid-19
Pasien yang terdiagnosis Covid-19 terkonfirmasi dan tidak ada indikasi MRSPanduan Praktik Klinis
SMF Obstetri dan Ginekologi
RSUD Dr Soetomo Surabaya nt ose
"ae _Dr SOETOMO
KEHAMILAN DENGAN COVID -19
‘melakukan pengobatan rawat jalan di Poli Covid-19 dan kembali kontrol di poli
hamil jka Covid-19 sudah sembuh atau selesai masa isolasi |
| 3. Bila didapatkan keluhan atau tanda kegawatan selama masa isolasi maka
disarankan pasien segera datang ke ruang pelayanan emergensi (IRD)
Kriteria | Pasien hamil dengan gejala sedang — berat atau yang mempunyal ‘skor Modified
Hospitalisasi_ Early Obstetrics Warning Score (MEOWS) > 4 atau pasien yang memerlukan
| penatalaksanaan kegawatan untuk kehamilan dan persalinannye,
Pada kasus ringan dan sedang, kehamilan premature (< 32-24 minggu) dan
tidak ada indikasi persalinan baik secara obstetrik maupun medis maka
persalinan ditunda sampai infeksi Covid -19 dinyatakan sembuh untuk
menghindari penularan dari ibu ke bayi setelah persalinan.
2. Pada kasus kehamilan premature (< 32-34 minggu) atau kasus Covid-19 ringan
— sedang dan mempunyai komplikasi obstetrik atau medis (misal ketuban
kasi
pecah dini, preeklampsia, autoimun) indikasi persalinan sesuai dengar
obstetri/ medis,
| 3. Ibu hamil aterm atau usia kehamilan > 32 minggu dengan gejala berat / kits
dipertimbangkan secara individual untuk segera dilahirkan atau dilakukan
‘seksio sesaria darurat apabila hal ini dinilai dapat memperbaiki usaha resusitasi
ibu
4. Metode persalinan ditetapkan berdasarkan penilaian secara individual (kasus
per kasus), dilakukan konseling keluarga dengan mempertimbangkan indikasi
obstetri dan keinginan keluarga,
5. Ibu hamil yang datang dalam keadaan inpartu dan diperkirakan persalinan akan
| segera terjadi dalam 2 jam berikutnya maka dapat dilakukan persalinan
pervaginam.
6. Pada ibu dengan persalinan kala Il dipertimbangkan tindakan operatif
pervaginam untuk mempercepat kala Il pada ibu dengan gejala kelelahan ibu
atau ada tanda hipoksia.
7. Tidak dilakukan inisiasi menyusu dini pada persalinan dengan ibu terinfeksi
| Covid-t9.
Terapi Covid- | Secara umum
19 pada 1. Isolasi pada semua kasus A
Kehamitan | 1) Kamar bersalin (VK) Covid (kasus persalinan pervaginam)Panduan Praktik Klinis
‘SMF Obstetri dan Ginekologi
RSUD Dr Soetomo Surabaya
Dr. SOETOMO.
KEHAMILAN DENGAN COVID -19
2) Intensive Care (kasus berat dan kritis)
3) High Care (kasus sedang dan berat)
4) Low Care (kasus ringan)
‘Terapi simtomatis (sesuai PPK Bersama Covid-19 pada Kasus Dewasa)
41) Antitusit
2) Ekspektoran (Bila batuk berdahak)
3) Mukoliik (Bila dipertukan)
4) Antipiretik
'8) Dekongestan
6) Bronkodilator (bila terdapat tanda-tanda obstruksi jalan napas perifer)
Terapi suportif (sesuai PPK Bersama Covid-19 pada Kasus Dewasa)
1) Oksigenasi
2) Cairan
3) Nutrisi
4) Multivitamin
5) Immunomodulator
6) Antikoagulan
7) Antioksidan
8) Kortikosteroid
9) Plasma konvalesen
4, Terapi Kausal (sesuai PPK Bersama Covid-19 pada Kasus Dewasa)
Terapi Obstetrik
4) Kortikosteroid untuk periatangan paru dapat diberikan pada kehamilan < 34
minggu (sesuai PPK persalinan prematur). Pada pasien yang diberikan
Dexamethason untuk indikasi Covid-19, pemberian kortikosteroid maturasi
paru tetap aiberikan.
2) Tokolitik: nifedipine dapat diberikan sesuai indikasi obstetr, berdasarkan
penilaian kasus-perkasus.
3) Magnesium Suifat (MgSO4) untuk pencegahan kejang dan fetal
neuroprotection diberikan kasus perkasus disesuaikan dengan Klinis pasion
arena pertimbangan MgSO4 dapat menimbulkan resiko depresi napas
(pertimbangan diskusi dengan konsultan fetomaternal dan konsultan intensif
care)
4) Antibiot profilaksis untuk kasus ketuban pecah dini diberikan sesuai PPK
ketuban pecah ini
|Panduan Praktik Klinis
‘SMF Obstetri dan Ginekologi
RSUD Dr Soetomo Surabaya
Dr. SOETOMO
KEHAMILAN DENGAN COVID -19
5) Uterotonika untuk pencegahan perdarahan pasca persalinan: Oksitosin dan
Misoprostol. Penggunaan Metylergometrine untuk uterotonik diindari Karena
beresiko terjadi vasokonstriksi dan bisa memicu depresi napas.
6) Pencegahan thromboemboli: diberikan anti koagulan pada kasus berat atau
kasus ringan — sedang dengan peningkatan koagulasi (kadar D-Dimer > 0.5
‘Mog/mL). Dapat diberikan unfractioned heparin §000 unit sub cutar/8-12 jam
Untuk pasien yang akan segera melahirkan / dilakukan terminasi kehamilan
atau low molecular heparin (LMWH) missal enoxaparin 40 mg sub cutan 1x/
hari pada kasus konservatif atau pasca persalinan.
7) Analgesik: digunakan golongan Asetaminofen
8) Pemberian multivitamin kehamilan disesuaikan dengan terapi multivitamin
pada Covid-19.
Perawatan
Pasca
Persalinan
Perawatan pasca persalinan tanpa komplikasi di ruang isolasi /ow care, dan
pasien dengan komplikasi dan yang memerlukan observasi khusus di ruang
high care | ruang intensive care
Monitor gejala dan tanda vital ibu, pada kasus sedang perlu dilakukan monitor
saturasi oksigen sampai 24 jam post partum
Memisahkan perawatan ibu dan bayi
Pemeriksaan swab nasopharing bayi dalam 24 jam pertama setelah persalinan
(sesuai PPK Neonatologi)
Pemberian ASI Perah untuk bayi |
Pemberian anti nyeri pasca persalinan: golongan Acetaminophen
Kontrasepsi: kontrasepsi mantap (sterilisasi) dapat dilakukan pada saat
bersamaan operasi sesar, jika persalinan pervaginam sterilisasi ditunda setelah
pasien dinyatakan bebas covid. Kontrasepsi jangka panjang (IUD) dapat
dipasang langsung setelah persalinan (IUD pasca plasenta), injeksi depo
progesterone dapat diberikan sebelum pasien pulang,
Pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala yang tidak memerlukan terapi
khusus untuk covid dipulangkan 24 jam pasca persalinan pervaginam tanpa
komplikasi dan 2x24 jam pasca persalinan sesar untuk isolasi mandiri atau
dipindahken ke ruang perawatan low care (RIK 5)
Perawatan luka operasi dilakukan sebelum pasien dipulangkan, kunjungan
pasca persalinan ditunda sampai masa isolasi selesai. Evaluasi luka operasi
dan tekanan darah dapat cilakukan secara telemedicine. |Panduan Praktik Klinis
‘SMF Obstetri dan Ginekologi
RSUD Dr Soetomo Surabaya
___|_Dr'SOETOMO
KEHAMILAN DENGAN COVID -19
| Mengacu pada PPK Bersama Covid-19 pada Kasus Dewasa IB
Mematuhi protokol kesehatan: (PHBS, menggunakan masker, jaga jarak) 1B
‘Menghitung gerakan janin secara mandiri pada kehamilan trimester ketiga >
28 minggu dengan metode Cardiff / WHO (Minimal 10 gerakan dalam 2 jam,
jika 2 jam pertama gerakan janin belum mencapai 10 gerakan dapat diulang
pemantauan 2jam berikutnya sampai maksimal dilakukan hal tersebut selama
{6x (dalam 12 jam). Bila belum mencapai 10 gerakan selama 12 jam, iby harus
segera datang ke fasyankes untuk memastikan kesejahteraan janin.
Pneumonia berat
Sepsis
‘Syok sepsis
Gagal napas
Multiorgan Dysfunction Syndrome (MODS)
Kematian
Ibu hamil dengan komorbid memilki risiko lebih tinggi untuk terjadinya penyakit
erat, morbiditas dan mortalitas dibandingkan dengan populasi umum |
Tidak ada data apakah infeksi COVID-19 dapat melewati rute transplasenta
menuju bayi
Tidak ada data peningkatan risiko keguguran yang berhubungan dengan
coviD-19 |
10. Manggala Pasca Wardana, dr., SpOG(K)
Prof. Dr. Hendy Hendarto, dr., SpOG(K)
Prof. Dr. Erry Gumilar Dachlan, dr., SpOG (K)
Nadi Abdulah, dr., SPOG(K)
Dr. Hermanto T J, dr, SPOG(K)
Dr. Aditiawarman, dr., SpOG (K)
Dr. Agus Sulistyono, dr., SPOG (K)
Dr. Emawati, dr., SpOG (K)
Budi Wicaksono, dr., SpOG(K)
Dr. M Ilham Aldika Akbar, dr., SpOG(K)
dr. Khanisyah Erza Gumilar, SPOG(K)Panduan Praktik Klinis |
‘SMF Obstetri dan Ginekologi :
RSUD Dr Soetomo Surabaya
Dr. SOETOMO_
KEHAMILAN DENGAN COVID -19
12, Nareswari Cininta, dr., SpOG
13. Rozi Aditya, dr., SpOG
14, Dr. Wita Saraswati, dr., SPOG(K)
15. Dr. Eighty Mardijan, dr., SPOG(K)
16. Pandu Hanindito Habibi, dr., SPOG.
Indikator | Angka morbiditas, angka mortalitas, ALOS
Medis |
Kepustakaan | POKJA POG! 2020 'Rekomendasi penanganan infeksi virus corona pada maternal *
Kementerian Kesehatan RI. Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Coronavirus Disease (COVID-19) Revisi ke-5. Diterbitkan pada tanggal 13 Juli
2020
KEMENKES. 2020. Pedoman pencegahan dan pengendalian coronavirus dis ease
| (covid-19) revisi ke-4
United States Centers for Disease Control and Prevention. Corona virus disease
2019 (COVID-19). Help stop the spread of COVID-19 in children. Ways to
protect children from g etting and spreading COVID-19, Available at:
https:/Aww.cde.govicoronavirus/2019-neovidaily-lfe _coping/children/protect-
children. html (Accessed on September 23, 2020).
RCOG.COVID- 19 virus infection and pregnancy. Occupational health advice for
employe rs and pregnant women during the COVID-19 pandemic. |
hitps:sAvww rcog.org.uklen/quidelines-research-services/guidelines/coronavirus-
pregnancy/covid-19-virus-infection- and-pregnancy.
www ACOG.org (Accessed on September16,2020).
Allotey J, Stallings E, Bonet M, et al. Clinical manifestations, risk factors, and
maternal and perinatal outcomes of coronavirus disease 2019 in pregnancy:
living systematic review and meta-analysis, BMJ 2020; 370:m3320.
NIH COVID 19 Treatment Guidelines
| nttosz/covid gtreatmentguidelines nih gov/overview/management-of-covid-19!
(Accessed on April 22, 2020).
WuZ, Me Googan JM. Characteristics of and Important Lessons From the |
| Coronavirus Disease 2018 (COVID-19) Outbreak in China: Summary of @ |
Report of 72 314 Cases From the Chinese Center for Disease Control and
Prevention. JAMA 2020; 323:1238.Panduan Praktik Klinis
‘SMF Obstetri dan Ginekologi
RSUD Dr Soetomo Surabaya ant ue
é |__Dr SOETOMO
KEHAMILAN DENGAN COVID -19 -
Pierce Wiliams RAM, Burd J, Felder L, et al. Clinical course of severe and ciical |
coronavirus disease 2019 in hospitalized pregnancies: a United States cohort
study. Am J Obstet Gynecol MFM 2020; 2:100134.
wawwuptodate. com Coronavirus disease 2019 (COVID-19): Pregnancy issues
(Accessed on Octobert ,2020).
Oktober 2020
Ketua Komite Medik tua SMF
ad Let KF Prof. Dr. Hendy Hendarto, dr., SOG (K)
NIP. 19610604 198803 1 006 NIP, 196108 17201601 6 101
rade of RecommendationsesuaiBukuPedomanPenyusunan Clinical Guideline RSUD Or.
‘SoetomoTahun 2019
2. Disamping keterangan