Anda di halaman 1dari 4

Nama : Setyo Aji Wibowo

NIM : 2020017154
Kelas : 3A4 Akuntansi
Mata kuliah : Pancasila
 Buku Referensi
Judul Buku : Pendidikan Pancasila
Penulis : Kaelan
Tahun terbit : 2014
Penerbit : Paradigma

Pancasila Dalam Pengembangan Demokrasi


A. Demokrasi dan Implementasinya
Peranan Negara dan masyarakat tidak dapat dilepaskan dari telaah tentang demokrasi, ini
karena dua alasan :
1. Hampir semua Negara di dunia menjadikan demokrasi sebagai asasnya yang
fundamental;
2. Demokrasi sebagai asas Negara secara esensial telah memberikan arah bagi peranan
masyarakat untuk menyelenggarakan Negara sebagai organisasi tertinggi tetapi
ternyata demokrasi itu berjalan dalam jalur yang berbeda-beda (Rais, 1955:1).
Dalam hubungannya dengan implementasi ke dalam system pemerintahan, demokrasi
juga melahirkan system yang bermacam-macam seperti, sistem presidensial, sistem
parlementer, sistem referendum (meletakkan pemerintah sebagai bagian/ badan pekerja dari
parlemen). Di beberapa Negara ada yang menggunakan sistem campuran antara presidensial
dengan parlementer.
B. Arti dan Perkembangan Demokrasi
Negara demokrasi adalah negara yang diselenggarakan berdasarkan kehendak dan
kemauan rakyat, atau jika ditinjau dari sudut organisasi, ia berarti suatu pengorganisasian
negara yang dilakukan oleh rakyat sendiri atau asas persetujuan rakyat karena kedaulatan
berada ditangan rakyat.
C. Bentuk-bentuk Demokrasi
Formal demokrasi menunjuk pada demokrasi dalam arti system pemerintahan. Hal ini
dapat dilihat dalam berbagai pelaksanaan demokrasi di berbagai Negara. Dalam suatu Negara
misalnya dapat diterapkan demokrasi dengan menerapkan system presidensial atau sistem
parlementer.
Sistem Presidensial, sistem ini menekankan pentingnya pemilihan presiden secara
langsung, sehingga presiden terpilih mendapatkan mandat secara langsung dari rakyat.
Dalam sistem ini kekuasaan eksekutif (kekuasaan menjalankan permintaan) sepenuhnya
berada di tangan presiden.
Sistem Parlementer, sistem ini menerpakan model hubungan yang menyatu antara
kekuasaan eksekutif dan legeslatif. Kepala eksekutif (head of government) adalah berada di
tangan seorang perdana menteri. Adapun kepala Negara (head of state) adalah berada pada
seorang ratu, misalnya di Negara Inggris atau ada pula yang berada pada seorang presiden
misalnya di India.
Prinsip demokrasi perwakilan liberal didasarkan pada suatu filsafat kenegaraan bahwa
manusia adalah sebagai makhluk individu yang bebas. Oleh karena itu dalam sistem
demokrasi ini kebebasan individu sebagai dasar fundamental dalam pelaksanaan demokrasi.
Kebebasan formal berdasarkan demokrasi liberal akan menghasilkan kesenjangan
kelas yang semakin lebar dalam masyarakat, dan akhirnya kapitalislah yang menguasai
negara.
D. Demokrasi Indonesia
Masalah pokok yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah bagaimana meningkatkan
kehidupan ekonomi dan membangun kehidupan sosial dan politik yang demokratis dalam
masyarakat yang beraneka ragam pola adat budayanya. Perkembangan demokrasi di
Indonesia dibagi dalam empat periode :
1. Periode 1945-1959, masa demokrasi parlementer
2. Periode 1959-1965, masa demokrasi terpimpin
3. Periode 1966-1998, masa demokrasi Pancasila era Orde Baru
4. Periode 1999-sekarang, masa demokrasi Pancasila era Reformasi
Dalam bidang Politik & Konstitusional. Menurut UUD 1945, demokrasi berarti
menegakkan kembali asas-asas negara hukum dimana kepastian hukum dirasakan oleh
segenap warga negara. Hak-hak asasi manusia baik dalam aspek kolektif maupun dalam
aspek perorangan dijamin, dan penyalahgunaan kekuasaan dapat dihindarkan secara
intitusional.
Dalam bidang Ekonomi. Demikrasi berarti Kehidupan yang layak bagi semua warga
negara. Mencakup :
 Pengawasan oleh rakyat terhadap penggunaan kekayaan dan keuangan negara;
 Koperasi;
 Pengakuan atas hak milik perorangan dan kepastian hukum dalam penggunaannya;
 Peranan pemerintahan yang bersifat pembinaan, penunjuk jalan serta pelindung.
Kekuasaan pemerintahan negara ditangan rakyat mengandung pengertian tiga hal :
1. Pemerintah dari rakyat (government of the people)
2. Pemerintahan oleh rakyat (government by people)
3. Pemerintahan untuk rakyat (government for people)
Secara umum dalam sistem pemerintahan yang demokratis senantiasa mengandung
unsur yang paling penting dan mendasar, yaitu :
 Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik;
 Tingkat persamaan tertentu diantara warga negara;
 Tingkat kebebasan  atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh
warganegara;
 Suatu sistem perwakilan;
 Suatu sistem pemilihan kekuasaan mayoritas.
E. Demokrasi dan Pancasila
Adanya sila ke 4, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawartan dan Perwakilan atau dulu disingkat Musyawarah dan Mufakat menunjukkan
secara konsep, demokrasi itu sudah ada dalam sejarah masyarakat kita atau bagian dari
sejarah masyarakat tersebut, meski tidak seluruh masyarakat Indonesia. Sebab, secara
mayoritas, Indonesia di masa lalu terdiri dari kerajaan-kerajaan maupun kesultanan, yang
belum menjalankan prinsip demokrasi, seperti Sriwijaya dan Majapahit.
Demokrasi secara fundamental mensyaratkan adanya prinsip egalitarian dalam
masyarakat. Mungkin penggalian nilai demokrasi oleh "founding fathers" lebih merujuk nilai
yang hidup di masyarakat ketimbang pada kekuasaan politik yang pernah ada.
Dengan pengalaman sejarah Indonesia pra kemerdekaan, nilai-nilai demokrasi yang
digali Bung Karno dan founding fathers lainnya untuk sebuah sila Musyawarah dan Mufakat,
menunjukkan nilai yang hidup dalam budaya kita adalah demokrasi dengan  pendekatan
Musyawarah alias konsultasi.
Sebagai sebuah konsep, Musyawarah untuk Mufakat merupakan cara berdemokrasi yang
mengutamakan "menang untuk semua" atau tidak ada yang kalah. Nilai individualistik dan
"zero sum game" atau "the winner take all" yang merupakan nilai demokrasi liberal barat,
tidak dikenal dalam demokrasi ala Musyawarah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai