Pretes 5
Pretes 5
Permasalahan
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang
pada penilaian autentik. Penilaian autentik adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan,
dan penggunaan informasi tentang proses dan hasil belajar siswa dengan menerapkan
penilaian yang selama ini digunakan mengabaikan konteks dunia nyata dan kurang
menggambarkan kemampuan siswa secara holistik. Oleh karena itu, penilaian autentik
diartikan sebagai upaya dalam mengevaluasi pengetahuan atau keahlian siswa dalam
2. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai adalah Untuk mengetahui alat penilaian autentik pada
keterampilan menulis puisi yang belum ada pada buku guru dan siswa kelas III. Dan
Untuk mengembangkan alat penilaian autentik pada keterampilan menulis puisi yang
belum ada pada buku guru dan siswa berdasarkan penilaian pada kurikulum 2013 untuk
tema “Pengalaman yang Mengesankan” pada kelas III UPTD SD Negeri 02 Koto Lamo.
3. Kajian Pustaka
Penilaian autentik
Penilaian dalam pembelajaran tematik dapat diartikan sebagai sebuah usaha yang
dilakukan oleh pihak sekolah atau para guru untuk mendapatkan berbagai informasi
secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari
pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh para peserta didik melalui
berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai
(Husamah, 2013). Penilaian (assessment) adalah istilah umum yang mencakup semua
metode yang bisa digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok peserta
didik (Sunarti dan Selly, 2014). Penilaian autentik berbeda dengan penilaian tradisional.
Penilaian tradisional peserta didik cenderung memilih respon yang tersedia, sedangkan
dalam penilaian autentik peserta didik menampilkan atau mengerjakan suatu tugas atau
proyek. Pada penilaian tradisional kemampuan berfikir yang dinilai cenderung pada level
memahami dan fokusnya adalah guru. Pada penilaian autentik kemampuan berfikir yang
dinilai adalah level konstruksi dan aplikasi serta fokusnya pada peserta didik (Kunandar,
2014).
berikut:
1. Harus mengukur semua aspek pembelajaran, yakni kinerja dan hasil atau produk.
Keterampilan menulis
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa.
Pembelajaran menulis merupakan salah satu pembelajaran yang sangat penting diajarkan
sejak dini. Tanpa memiliki kemampuan menulis yang memadai sejak dini anak sekolah
dasar akan mengalami kesulitan belajar pada masa selanjutnya (Rusyana dalam
Suyatinah, 2003:129).
4. Kerangka Konseptual
Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu pada Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian Pendidikan. Standar Penilaian bertujuan untuk menjamin: (1)
perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan
profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya;
dan (3) pelaporan basil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif.
Standar penilaian pendidikan ini disusun sebagai acuan penilaian bagi pendidik, satuan
pendidikan, dan pemerintah pada satuan pendidikan untuk jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
Menurut Permendikbud tersebut standar penilaian pendidikan adalah kriteria mengenai
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian basil belajar peserta didik. Penilaian
pencapaian basil belajar peserta didik mencakup: penilaian autentik, penilaian diri,
penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional,
Salah satu penekanan dalam kurikulum 2013 adalah penilaian autentik (authentic
Pendidikan (KTSP) sudah memberi ruang terhadap penilaian autentik, tetapi dalam
implementasi di lapangan belum berjalan secara optimal. Melalui kurikulum 2013 ini
penilaian autentik menjadi penekanan yang serius di mana guru dalam melakukan
Ada banyak persoalan yang dihadapi guru tentang penilaian autentik. Penilaian autentik
ini dirasa bagi guru sangat menyulitkan, karena sebelum melaksanakan penilaian terlebih
dahulu guru membuat rubrik penilaian serta kriteria penilaian. Kemudian guru masih
pembelajaran. Ditambah lagi penilaian autentik ini awam bagi guru, sehingga guru
Satu dari sekian banyak solusi permasalahan tersebut adalah pengembangan penialaian
autentik. Pengembangan penilaian autentik ini sangat mutlak dituntut untuk dilakukan
oleh seorang guru guna memperoleh informasi kemajuan belajar peserta didik, baik
dalam proses pembelajaran dan hasil belajarnya. Pengembangan penilaian autentik ini
disesuaikan dengan kebutuhan guru khususnya guru SD Kelas III di K. Pengembangan
penilaian autentik ini akan membantu guru dalam melaksanakan penilaian yang sesuai
guru dan buku siswa kelas III pada tema “Pengalaman yang mengesankan”. Sehingga
nantinya diperoleh apa saja instrumen penilaian autentik yang belum ada pada buku guru
dan siswa. Pengembangan penilaian autentik ini diharapkan nantinya akan membantu dan
menjadi salah satu alternatif para guru dalam melaksanakan penilaian autentik siswa
dari judul yang disediakan yaitu pengembangan penilaian autentik pada keterampilan
menulis puisi di kelas III di UPTD SDN 02 Koto Lamo maka dapat dikatakan variabel
yang di pakai adalah variabel bebas, dimana yang menjadi populasi nya adalah seluruh
warga masyrakat di UPTD SDN 02 Koto lamo dan sampel nya adalah seluruh siswa kelas