Anda di halaman 1dari 15

Makalah Sektor Akuntansi Publik Lanjutan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Disusun Oleh

KELOMPOK 2

NURKHOLIFAH BURHANUDDIN A062202034

MUHAMMAD ZAIKIN A062202032

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................3
1. 1 Latar Belakang...........................................................................................................................3
1. 2 Rumusan Masalah......................................................................................................................3
1. 3 Tujuan.......................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................5
2.1 Definisi Laporan Keuangan Sektor Publik.......................................................................................5
2. 2 Penyajian Laporan Keuangan Sektor Publik...................................................................................6
2. 3 Hambatan-hambatan atau Kendala Penyusunan laporan Keuangan Sektor Publik.............................7
2. 4 Tujuan Dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik......................................................................8
2. 5 Pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik Dan Kepentingannya...................................................10
2. 6 Hak Dan Kebutuhan Pemakai Laporan Keuangan........................................................................11
2. 7 Luas Pengungkapan (Disclosure) Yang Diperlukan.......................................................................12
2. 8 Analisis Laporan Keuangan Sektor Publik....................................................................................12
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................14
3. 1 Kesimpulan..............................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Bagi perusahaan, keberadaan laporan keuangan adalah hal yang sangat penting. Sebab melalui
laporan keuangan, pihak-pihak yang memiliki kepentingan dapat mengetahui kondisi keuangan suatu
perusahaan. Laporan keuangan adalah suatu media informasi yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk
melaporkan keadaan dan posisi keuangan perusahaan pada pihak-pihak yang berkepentingan yang
mencakup pihak internal dan eksternal perusahaan yang bermanfaat bagi pihak tersebut dalam pengambilan
keputusan secara ekonomi. Informasi tersebut disusun dan disajikan perusahaan dalam bentuk neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Karena laporan keuangan merupakan
bentuk pertanggung jawaban pimpinan perusahaan atau pihak manajemen atas tugas yang diberikan untuk
mengelola perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan. Jika sebuah perusahaan
tidak membuat laporan keuangan, maka pihak-pihak berkepentingan dalam perusahaan tidak dapat
mengambil keputusan ekonomi dalam rangka memajukan perusahaan.

Di dalam menentukan keputusan ekonomi yang tepat, diperlukan analisis yang tepat pula. Maka dari
itu, sebuah laporan keuangan harus di analisis. Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian
laporan keuangan beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi
keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan
atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang. Pada sadarnya analisis laporan keuangan dilakukan untuk
mengetahui tingkat keuntungan, tingkat resiko dan tingkat kesehatan suatu perusahaan.

1. 2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari analisis laporan keuangan sektor public?
2. Bagaimana penyajian laporan keuangan pada sektor public?
3. Apa saja hambatan atau kendala yang dihadapi dalam penyusunan laporan keuangan sektor public?
4. Apa tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor public?
5. Siapa saja pemakai laporan keuangan sektor public?
6. Apa saja hak dan kebutuhan pemakai laporan keuangan?
7. Bagaimana luas pengungkapan (disclosure) yang diperlukan?
8. Bagaimana analisis keuangan sektor public?
1. 3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari analisis laporan keuangan sektor public
2. Untuk mengetahui penyajian laporan keuangan pada sektor public
3. Untuk mengetahui hambatan atau kendala yang dihadapi dalam penyusunan laporan keuangan
sektor public
4. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor public
5. Untuk mengetahui siapa saja pemakai laporan keuangan sektor public
6. Untuk mengetahui hak dan kebutuhan pemakai laporan keuangan
7. Untuk mengetahui luas pengungkapan yang diperlukan
8. Untuk mengetahui analisis keuangan sektor public
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi Laporan Keuangan Sektor Publik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa
(karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya,
dsb); atau penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta
hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
Sedangkan Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Menurut Myer
dalam bukunya Financial Statement Analysis mengatakan laporan keuangan itu adalah dua daftar yang
disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu berupa neraca atau daftar
posisi keuangan dan daftar pendapatan atau rugi-laba. Namun, dewasa ini sudah menjadi kebiasaan bagi
perusahaan untuk menambah daftar ketiga, yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tidak dibagikan
(Munawir, 1992:5). Laporan keuangan pada perusahaan merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi (siklus
akuntansi) yang mencerminkan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan.
Menurut Munawir dalam bukunya Analisa Laporan Keuangan menyatakan bahwa laporan keuangan
adalah bersifat historis dan menyeluruh sebagai suatu laporan kemajuan (progress report). Selain itu,
dikatakan bahwa laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara
fakta-fakta yang telah dicatat (recorded fact), prinsip-prinsip, dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi
(accountung convention and postulate), serta pendapat pribadi (personal judgement).
Zaki Baridwan menyatakan bahwa Laporan keuangan adalah merupakan ringkasan dari suatu
proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan, dan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama satu
tahun buku yang bersangkutan. Kemudian, pengertian di dalam standar akuntansi keuangan, Laporan
keuangan adalah merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan dan laporan keuangan lengkap
biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam
berbagai cara, seperti sebagai laporan arus kas), catatan, laporan keuangan lain, dan materi penjelasan yang
bagian integral dari laporan keuangan.
Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik sering didefinisikan sebagai “suatu entitas yang
aktivitasnya berhubungan dengan penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan hak publik”.
Sektor publik merupakan organisasi yang kompleks dan heterogen. Kompleksitas sektor publik tersebut
menyebabkan kebutuhan informasi untuk perencanaan dan pengendalian manajemen lebih bervariasi.
Demikian juga bagi stekeholder sektor publik, mereka membutuhkan informasi yang lebih bervariasi, handal,
dan relevan untuk pengambilan keputusan. Tugas dan tanggung jawab akuntan sektor publik adalah
menyediakan informasi baik untuk memenuhi kebutuhan internal organisasi maupun kebutuhan pihak
eksternal.
Dari pengertian-pengertian diatas, dapat dirangkum bahwa analisis laporan keuangan sektor publik
adalah penyelidikan atau penguraian catatan informasi keuangan suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan
dengan penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan hak publik.

2. 2 Penyajian Laporan Keuangan Sektor Publik


Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan
dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan (PP No. 24
Tahun 2005). Menurut Governmental accounting Standard Board (GASB, 1998) tujuan penyajian laporan
keuangan sektor publik adalah:
a) Untuk membantu memenuhi kewajiban pemerintah untuk menjadi akuntabel secara publik;
b) Untuk membantu memenuhi kebutuhan para pengguna laporan yang mempunyai keterbatasan
kewenangan, keterbatasan kemampuan atau sumber daya untuk memperoleh informasi dan oleh
sebab itu mereka menyandarkan pada laporan sebagai sumber informasi penting. Untuk tujuan
tersebut, pelaporan keuangan harus mempertimbangkan kebutuhan para pengguna dan keputusan
yang mereka buat.
Berdasarkan pada Impossibility Theory (Deniski, 1973 dalam Sujana, 2002), bahwa sangat sulit
untuk menyiapkan informasi yang dapat memuaskan semua kelompok pengguna yang mempunyai berbagai
macam kepentingan. Oleh karena itu Wilson and Kattelus (2002) dalam Rohman (2009) menyatakan bahwa
sistem akuntansi pemerintahan harus:
a) Menyajikan secara wajar dan mengungkapkan secara lengkap dana dan aktivitas dari unit
pemerintah sesuai dengan GAAP, dan
b) Menentukan dan membuktikan kesesuaian dengan peraturan keuangan yang terkait dan syarat-
syarat kontraktual agar laporan keuangan yang disajikan dapat memenuhi harapan pengguna.
Menurut Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 Terdapat beberapa kelompok utama pengguna
laporan keuangan pemerintah, namun tidak terbatas pada :
a) Masyarakat
b) Para wakil rakyat dan lembaga pengawas dan lembaga pemeriksa
c) Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi dan pinjaman; dan pemerintah
Sementara itu, bila dilihat dari jenis laporan keuangan yang disusun pemerintah daerah sampai saat
ini telah mengalami dua perkembangan. Perkembangan pertama, di dalam PP No. 105 tahun 2000 (Pasal 38)
sebagaimana ditindaklanjuti dengan Kepmendagri No. 29 tahun 2002 (Pasal 81) laporan keuangan yang
harus disajikan secara lengkap pada akhir tahun oleh kepala daerah terdiri dari:
a) Laporan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
b) Nota Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
c) Laporan Aliran Kas; dan
d) Neraca Daerah
Dalam perkembangan berikutnya, dengan terbitnya UU No. 17 tahun 2003, pada Pasal 31
dinyatakan bahwa laporan keuangan yang harus disajikan oleh kepala daerah setidak-tidaknya meliputi:
a) Laporan Realisasi Anggaran
b) Laporan Posisi Keuangan
c) Laporan Arus Kas; dan
d) Catatan atas Laporan Keuangan

2. 3 Hambatan-hambatan atau Kendala Penyusunan laporan Keuangan Sektor Publik


Untuk menghasilkan laporan keuangan sector public yang relevan dan dapat di andalkan
terdapat beberapa kendala yang dihadapi akutansi sektor publik. Hambatan tersebut adalah
a) Obyektivitas
Obyektivitas merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan yang relevan. Sering
kali terjadi masalah obyektivitas laporan kinerja disebabkan oleh adanya benturan kepentingan
antara kepentingan manajemen dengan kepentingan stakeholder. Masalah obyektifitas juga dapat
dijelaskan melalui teori kontrak, menajemen menggunakan variable artivisial misalnya
denganpemilihan teknik akutansi yang bisa menujukkan kinerja yang lebih baik dan menggunakan
variabel rill (transaksional) yang dilakukan dengan cara melakukan manipulasi transaksi. Oleh karena
itu, teknik akutansi yang di gunakan manajemen harus memiliki derejat obyektivitas yang dapat
diterima semua pihak yang menjadi stakeholder.
b) Konsistensi
Konsistensi mngacu pada penggunaaan metode atau teknik akutansi yang sama untuk menghasilkan
laporan keuangan organisasi selama beberapa periode waktu secara berturut– turut. Tujuannya
adalah agar laporan keuangan dapat di bandingakan kinerjannya dari tahun ketahun.
c) Daya banding
Kendala daya banding terkait dengan obyektivitas arena semakin obyektif suatu laporan keuangan
maka akan semakin tinggi daya bandingnya, karena dengan dasar yang sama akan dapat dihasilkan
laporang yang berbeda. Adanya alternative penggunaan akutansi juga dapat menyulitkan tercapainya
daya banding.
d) Tepat waktu
Laporan keuangan harus di sajikan tepat waktu agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan ekonomi, social, dan politik serta untuk menghindari tertundanya keputusan tersebut.
Permasalahnya adalah semakin banyak kebutuhan informasi maka semakin banyak pula waktu yang
dibutuhkan untuk menghasilkan informasi tersebut.
e) Ekonomis dalam Penyajian Laporan
Kendala ekonomis dalam penyajian laporan keuangan bisa berarti bahwa manfaat yang diperoleh
harus lebih besar dari biaya yang di keluarkan untuk menghasilkan laporan tersebut.
f) Materialitas
Suatu informasi di anggap material apabila mempengaruhi keputusan atau jika informasi tersebut
dihilangkan akan menghasilkan keputusan yang berbeda

2. 4 Tujuan Dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik


Secara umum, tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor publik adalah :

a) Kepatuhan dan Pengelolaan (compliance and stewardship)


Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada pengguna laporan keuangan dan
pihak otoritas penguasa bahwa pengelolaan sumber daya telah dilakukan sesuai dengan ketentuan
hokum dan peraturan lain yang telah ditetapkan
b) Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif (accountability and retrospective reporting).
Laporan keuangan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik, untuk memonitor
kinerja dan mengevaluasi manajemen, memberikan dasar untuk mengamati trend antar kurun waktu,
pencapaian atas tujuan yang telah ditetapkan, dan membandingkannya dengan kinerja organisasi
lain yang sejenis jika ada, serta memungkinkan pihak luar untuk memperoleh informasi biaya atas
barang dan jasa yang diterima dan untuk menilai efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya
organisasi
c) Perencanaan dan Informasi Otorisasi (planning and authorization information)
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan daar perencanaan kebijakan dan aktivitas di masa
yang akan datang dan untuk memberikan informasi pendukung mengenai otorisasi penggunaan dana
d) Kelangsungan Organisasi (viability)
Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pembaca dalam menentukan apakah suatu organisasi
atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa (pelayanan) di masa yang akan
datang.
e) Hubungan Masyarakat (public relation)
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada organisasi, untuk
mengemukakan pernyataan atas prestasi yang telah dicapai kepada pemilik yang dipengaruhi
karyawan dan masyarakat serta sebagai alat komunikasi dengan public dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
f) Sumber Fakta dan Gambaran (source of facts and figures)
Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada kelompok kepentingan yang ingin
mengetahui organisasi secara lebih mendalam.
Bagi organisasi pemerintahan, tujuan umum akuntansi dan laporan keuangan adalah:
1) Untuk memberikan informasi yang digunakan dalam pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan
politik serta sebagai bukti pertanggungjawaban (accontability) dan pengelolaan (stewardship).
2) Untuk memberikan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan
organisasional.
Laporan keuangan untuk mendukung pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan politik tersebut
meliputi informasi yang digunakan untuk :
 Membandingkan kinerja keuangan aktual dengan yang dianggarkan
 Menilai kondisi keuangan dan hasil-hasil operasi
 Membantu menentukan tingkat kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang terkait dengan
masalah keuangan lainnya
 Membantu dalam mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.
Laporan keuangan sebagai sumber informasi financial memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap kualitas keputusan yang dihasilkan. Laporan keuangan merupakan tindakan pragmatis,oleh karena
itu laporan keuangan pemerintah harus dievaluasi dalam hal manfaat laporan tersebut terhadap kualitas
keputusan yang dihasilkan serta mudah tidaknya laporan keuangan tersebut oleh pemakai. Dalam konteks
akuntansi sector public, jenis informasi yang diberikan untuk pengambilan keputusan adalah terbatas pada
informasi yang bersifat financial saja, sedangkan informasi financial itu sendiri adalah informasi yang diukur
dengan satuan moneter.
Secara rinci tujuan akuntansi dan laporan keuangan organisasi pemerintah adalah:
 Memberikan informasi keuangan untuk menemukan dan memprediksi aliran kas, saldo neraca, dan
kebutuhan sumber daya financial jangka pendek unit pemerintah.
 Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi kondisi ekonomi suatu unit
pemerintahan dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya.
 Memberikan informasi keuangan untuk memonitor kinerja, kesesuiannya dengan peraturan
perundang-undangan, kontrak yang telah di sepakati, dan ketentuan lain yang disyaratkan

2. 5 Pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik Dan Kepentingannya


Drebin et al. (1981) mengidentifikasikan terdapat sepuluh kelompok pemakai laporan keuangan.
Lebih lanjut Drebin menjelaskan keterkaitan antar kelompok pemakai laporan keuangan tersebut dan
menjelaskan kebutuhannya. Kesepuluh kelompok pemakai laporan keuangan tersebut adalah:
a) Pembayar pajak (taxpayers)
b) Pemberi dana bantuan (grantors)
c) Investor
d) Pengguna jasa (fee-paying service recipients) Karyawan/pegawai
e) Pemasok (vendor)
f) Dewan legislatif
g) Manajemen
h) Pemilih (voters)
i) Badan pengawas (oversight bodies)
Pengklasifikasian tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa pembayar pajak, pemberi dana
bantuan, investor, dan pembayar jasa pelayanan merupakan sumber penyedia keuangan organisasi;
karyawan dan pemasok merupakan penyedia tenaga kerja dan sumber daya material; dewan legislative dan
manajemen membuat keputusan alokasi sumber daya;
aktivitas mereka semua diawasi oleh pemilih dan badan pengawas, termasuk level pemerintahan yang lebih
tinggi.
Anthony mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan sector public menjadi lima kelompok, yaitu:
a) Lembaga pemerintah (governing bodies)
b) Investor dan kreditor
c) Pemberi sumber daya (resource providers)
d) Badan pengawas (oversight bodies)
e) Konstituen
Pengklasifikasian pemakai laporan keuangan yang dilakukan Anthony adalah dengan
mempertimbangkan semua organisasi nonbisnis, bukan untuk organisasi pemerintahan saja, sedangkan
Drebin et al. mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan untuk sector pemerintahan saja. Jika
dibandingkan dengan analisis Drebin et al., Anthony memasukkan pembayar pajak, pemilih, dan karyawan
dalam satu kelompok yang ia sebut konstituen; ia mengelompokkan pemberi dana bantuan dan pembayar
jasa sebagai pemberi sumber daya; investor dan kreditor dikelompokkan menjadi satu.

2. 6 Hak Dan Kebutuhan Pemakai Laporan Keuangan


Pada dasarnya masyarakat (publik) memiliki hak dasar terhadap pemerintah, yaitu :
a) Hak untuk mengetahui (right to know).
 Mengetahui kebijakan pemerintah
 Mengetahui keputusan yang diambil pemerintah
 Mengetahui alasan dilakukannya suatu kebijakan dan keputusan tertentu
b) Hak untuk diberi informasi (right to be informed ).
Meliputi hak untuk diberi penjelasan secara terbuka atas permasalahan – permasalahan tertentu
yang menjadi perdebatan public.
c) Hak untuk didengar aspirasinya ( right to be heard and to be listen to ).
Laporan keuangan pemerintah merupakan hak publik yang harus diberikan oleh pemerintah, baik
pusat maupun daerah. Hak publik atas informasi keuangan muncul sebagai konsekuensi konsep
pertanggungjawaban publik. Pertanggungjawaban publik mensyaratkan organisasi publik untuk
memberikan laporan keuangan sebagai bukti pertanggungjawaban dan pengelolaan (accountability &
stewardship)
Setiap pemakai laporan memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda – beda
terrhadap informasi keuangan yang diberikan oleh pemerintah. Bahkan di antara kelompok pemakai
laporan keuangan tersebut dapat timbul konflik kepentingan. Laporan keuangan pemerintah
disediakan untuk memberi informasi kepada berbagai kelompok pemakai, meskipun setiap kelompok
pemakai memiliki kebutuhan informasi yang berbeda – beda.

2. 7 Luas Pengungkapan (Disclosure) Yang Diperlukan


Pemerintah harus menentukan kebijakan yang menjelaskan komponen apa saja yang dapat
dikategorikan sebagai pendapatan atau biaya operasi yang tepat untuk suatu unit kerja yang dilaporkan, luas
pengungkapan (disclosure) dan kebijakan – kebijakan akuntansi yang dipraktikkan secara konsisten.
Pemerintah dapat diharapkan dapat memberikan atmbahan informasi untuk hal – hal sebagai berikut:
a) Fokus pengukuran dan dasar akuntansi yang digunakan untuk pembuatan laporan
b) Kebijakan menghapuskan / menghentikan aktivitas internal unit kerja pada Laporan
Aktivitas.
c) Kebijakan kapitalisasi aktiva dan menaksir umur ekonomi aktiva – aktiva tersebut untuk menentukan
biaya depresiasinya.
d) Deskripsi mengenai jenis – jenis transaksi yang masuk dalam penerimaan program dan kebijakan
untuk mengalokasikan biaya – biaya tidak langsung kepada suatu fungsi atau unit kerja dalam
Laporan Aktivitas.
e) Kebijakan pemerintah dalam menentukan pendapatan operasi dan non – operasi.
f) Pemerintah harus mengungkapkan secara detail/lengkap dalam catatan (notes)
laporan keuangan mengenai aset moodal dan utang jangka panjang. Aset modal yang tidak
didepresiasi harus diungkapkan secara terpisah dari aset modal yang didepresiasi.

2. 8 Analisis Laporan Keuangan Sektor Publik


Analisis laporan keuangan adalah aplikasi dari berbagai alat dan teknik analisis pada laporan dan
data keuangan untuk memperoleh ukuran – ukuran dan hubungan – hubungan yang berarti dan berguna
dalam proses pengambilan keputusan. Analisa Laporan Keuangan mengkonversi data-data menjadi informasi.
Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari Neraca dan Perhitungan Rugi Laba serta Laporan
Perubahan Modal, di mana Neraca menunjukkan/ menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari
suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan Perhitungan (laporan) Rugi Laba memperlihatkan hasil –
hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu, dan Laporan
Perubahan Modal menunjukan sumber dan penggunaan atau alasan – alasan yang menyebabkan perubahan
modal perusahaan. Tetapi dalam prakteknya sering diikutsertakan kelompok lain yang sifatnya membantu
untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut, misalnya laporan perubahan modal kerja, laporan sumber dan
penggunaaan kas atau laporan arus kas, laporan sebab- sebab perubahan laba kotor, laporan biaya produksi
serta daftar- daftar lainnya.
BAB III

PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Analisis laporan keuangan sektor publik adalah penyelidikan atau penguraian catatan informasi
keuangan suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan dan hak publik. Berdasarkan pada Impossibility Theory (Deniski, 1973 dalam Sujana, 2002), bahwa
sangat sulit untuk menyiapkan informasi yang dapat memuaskan semua kelompok pengguna yang
mempunyai berbagai macam kepentingan. Oleh karena itu Wilson and Kattelus (2002) dalam Rohman (2009)
menyatakan bahwa sistem akuntansi pemerintahan harus:
1. Menyajikan secara wajar dan mengungkapkan secara lengkap dana dan aktivitas dari unit pemerintah
sesuai dengan GAAP, dan
2. Menentukan dan membuktikan kesesuaian dengan peraturan keuangan yang terkait dan syarat-syarat
kontraktual agar laporan keuangan yang disajikan dapat memenuhi harapan pengguna
Menurut Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 Terdapat beberapa kelompok utama pengguna
laporan keuangan pemerintah, namun tidak terbatas pada :
1. Masyarakat
2. Para wakil rakyat dan lembaga pengawas dan lembaga pemeriksa
3. Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi dan pinjaman; dan pemerintah
Dengan terbitnya UU No. 17 tahun 2003, pada Pasal 31 dinyatakan bahwa laporan keuangan yang
harus disajikan oleh kepala daerah setidak-tidaknya meliputi:
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Laporan Posisi Keuangan
3. Laporan Arus Kas; dan
4. Catatan atas Laporan Keuangan
Dalam upaya menghasilkan laporan keuangan public yang relevan dan dapat diandalkan, maka ada
beberapa kendala yang dihadapi, mencakup obyektivitas, konsistensi, daya banding, tepat waktu, ekonomis
dalam penyajian laporan, materialitas.
DAFTAR PUSTAKA

file:///E:/KULIAH%20SEMESTER%201/AKUNTANSI%20SEKTOR%20PUBLIK%20LANJUTAN/TUGAS/
3%20Analisis%20Laporan%20Keuangan%20Sektor%20Publik.html. Di Akses 5 Maret 2021:21.13

Board, G. A. S. (1998). Governmental Accounting and Financial Reporting Standards. GASB, Norwalk, Conn.

Edy Sujana, S. E., & Sulindawati, N. L. G. E. (2014). PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAN
AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI
KEUANGAN DAERAH (Studi Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Buleleng). JIMAT
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha, 2(1).

Bandariy, H., & ROHMAN, A. (2009). Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah dan Aksesibilitas
Laporan Keuangan Terhadap Penggunaan Informasi Keuangan Daerah (Studi Pada Kabupaten Eks
Karesidenan Banyumas) (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro).

PP.RI No.24 Tahun 2005.Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan,Jakarta.

Indonesia, P. R. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara.

Anda mungkin juga menyukai