Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Muhammad Thoriqun Najah

NIM : 210322607307

Omnibus Law adalah sebuah konsep pembentukan undang-undang utama untuk


mengatur masalah yang sebelumnya diatur sejumlah UU atau satu UU yang sekaligus
merevisi beberapa UU. Omnibus Law yang akan didorong dalam bentuk 3 UU besar ini, UU
cipta kerja, UU Pemberdayaan UMKM, dan UU perpajakan ini dapat menjadi alat untuk
memperkuat perekonomian nasional melalui perbaikan ekosistem investasi dan daya saing
indonesia.
Para buruh diindonesia menolak UU karena sangat banyak hal Pertama, UMK
bersyarat dan UMSK (UMK sektoral) dihapus, Kedua, Buruh menolak pengurangan nilai
pesangon dari 32 bulan upah menjadi 25 bulan, Ketiga, PKWT atau kontrak seumur hidup
tidak ada batas waktu kontrak. Dalam hal ini, buruh menolak PKWT seumur hidup,
Keempat, Outsourcing pekerja seumur hidup tanpa batas jenis pekerjaan yang boleh di
outsourcing, Dan masih banyak yang lainnya.

Perwujudan Ekonomi Pancasila juga ada di tangan para buruh sistem demokrasi
ekonomi konstitusional dalam sebuah konsep negara hukum modern dengan pola negara
kesejahteraan, atau suatu sistem demokrasi ekonomi sebagai hasil pengejawantahan dari
konsep integralistik Pancasila.

Pertanyaan :
1. Rina Wahyuni (kelompok 5)
Bagaimana apabila presiden tidak menandatangani RUU? Apakah tetapan sah
menjadi UU?

2. Tita Amalia (kelompok 6)


Kenapa buruh menolak omnibus law? Dan Apa dampak omnibus law terhadap
kehidupan buruh?

3. Safira Salsa (kelompok 4)


Adanya uu Yang timpang tindih, Bagaimana jika hal itu dibiarkan dan apa peran
Pancasila dalam penyelesaiannya?

Jawaban :
1. Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Indonesia menyatakan Presiden Joko
Widodo memiliki waktu 30 hari untuk menandatangani Omnibus Law Rancangan
Undang-undang (RUU) Cipta Kerja yang sebelumnya sudah disetujui bersama dengan
DPR pada 5 Oktober 2020.Jika melewati batas waktu tersebut dan presiden tidak juga
menandatangani, RUU Cipta Kerja tetap sah menjadi Undang-undang (UU) dan wajib
diundangkan."Dasar hukum Pasal 73 Ayat (2) UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan," ujar PSHK.
2. Karena pemerintah alih-alih memikirkan nasib petani dan nelayan yang kehilangan
sumber penghidupannya, RUU Cipta Kerja justru memfasilitasi keserakahan dan
korupsi banyak investor hitam dengan bantuan oligarki. Para buruh yang sudah
pensiun juga kehilangan jaminan kesehatan.

3. Praktik peraturan yang tumpang tindih mewarnai hierarki dalam sistem


ketatanegaraan. Konstitusi, kata Jhonson, telah menetapkan Indonesia sebagai negara
hukum sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 ayat (3) UUD 1945. Nah dalam
menghadapi ketidakaturan pembentukan peraturan perundangan, maka jalan keluar
yang mesti ditempuh dengan membenahi sistem pembentukan peraturan
perundangan, yakni dengan memuat nilai-nilai Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai