Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEGIATAN KEAGAMAAN

Disusun untuk memenuhi tugas pelengkap UTS


MKU PAI Semester Genap

Hukum Perlombaan Berhadiah dengan Uang Pendaftaran


dalam Islam

Oleh: 
Anan Maulana (210322607255)
Arizal Daniar (210322607201)
Muhammad Thoriqun N (210322607307)
Offering PAI: C6

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


TAHUN 2021
Daftar Isi
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
LATAR BELAKANG..........................................................................................2
Rumusan Masalah................................................................................................2
Tujuan Kegiatan...................................................................................................2
BAB 2......................................................................................................................3
Kajian Pustaka..........................................................................................................3
Pengertian Lomba.................................................................................................3
Hukum Perlombaan dalam Islam.........................................................................3
BAB 3......................................................................................................................5
Metode Kegiatan.....................................................................................................5
A. Desain Kegiatan...............................................................................................5
B. Data dan Sumber Kegiatan..............................................................................5
C. Obyek dan Subjek Kegiatan............................................................................5
BAB 4......................................................................................................................6
Hasil Kegiatan..........................................................................................................6
BAB 5......................................................................................................................7
Kesimpulan..............................................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Perlombaan adalah sebuah hanonim karena arti artinya memiliki ejaan
dan pelafalan yang sama namun beda maknanya. Perlombaan memiliki arti
dalam kelas nomina atau kata benda sehingga perlombaan dapat
menyatakan nama seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang
dibendakan. Perlombaan sendiri merupakan kegiatan olahraga untuk
meningkatkan kemampuan atau prestasinya dalam bentuk perlawanan
tidak langsung, tetapi searah, tanpa ada kontak fisik seperti menjatuhkan
atau menyerang lawan. Masing masing peserta pada posisinya sendiri.
Perlombaan sendiri biasanya berkaitan dengan Hari Kemerdekaan atau
acara Desa. Ada juga perlombaan antar sekolah baik tingkat dasar sampai
tingkat atas. Mungkin ada yang tanpa dipungut biaya pendaftaran adapula
yang dipungut biaya pendaftaran.
Dari biaya pendaftaran tersebut, dari panitia akan digunakan untuk
keperluan, baik itu untuk sarana prasarana, konsumsi, ataupun untuk
keperluan penunjang perlombaan. Nah, namun bagaimana jika biaya
pendaftaran tersebut digunakan untuk hadiah untuk pemenang dari
perlombaan tersebut. Apakah itu haram? Atau itu termasuk judi?. Maka
dalam penelitian ini kami akan bahas mengenai lomba dan hadiah lomba
yang baik menurut syariat agama islam tanpa memasukkan unsur
perjudian dalam perlombaan.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang, rumusan masalahnya sebagai berikut
1. Apakah yang di maksud lomba?
2. Bagaimana hukum perlombaan berhadiah dalam islam?
3. Bagaiamana lomba dan hadiah lomba yang baik menurut syariat
islam?

Tujuan Kegiatan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka kami dapatkan tujuan dari
penelitian ini, yaitu
1. Untuk mengetahui hukum perlombaan berhadiah dalam islam
2. Untuk mengetahui bagaimana lomba dan hadiah lomba yang baik
menurut syariat islam
BAB 2

Kajian Pustaka
Pengertian Lomba
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, lomba berarti (1) adu kecepatan
(berlari, berenang, dan sebagainya) (2)adu keterampilan (ketangkasan, kekuatan,
dan sebagainya). Sedangkan perlombaan berarti kegiatan mengadu kecepatan
ketrampilan, kekuatan, dan sebagainya.
Menurut istilah, perlombaan adalah suatu system dalam kegiatan olahraga
yang menggunakan istilah menang dan kalah, tanpa ada kata seri. Jadi
perlombaan bersifat satu arah dan dalam satu kali perlombaan bisa dilakukan
dengan lebih dari 2 peserta sekaligus.
Dalam perlombaan, ada beberapa peraturan yang harus disepakati oleh
kedua belah pihak atau seluruh peserta. Hal ini untuk mengatur jalannya
perlombban agar kondusif dan damai. Serta ada gelar juara yang diperebutkan
oleh setiap peserta yang biasanya setiap juara berhak mendapatkan hadiah, entah
berupa uang, sertifikat, medali, atau lain sebagainya.

Hukum Perlombaan dalam Islam


Poin pertama yang akan kami bahas adalah hukum asal perlombaan dalam
islam. Sekedar perlombaan, yaitu bersaing dengan orang lain dalam suatu hal dan
berusaha lebih dari yang lain ini tentu hukum asalnya mubah (boleh). Yang
menjadi permasalahan adalah ketika dalam lomba tersebut terdapat taruhan atau
hadiah. Adapun sekedar lomba tanpa taruhan dan hadiah, hukum asalnya boleh.
Karena perlombaan merupakan perkara muamalah. Kaidah fiqhiyyah mengatakan:
ُّ‫الحل‬
ِ ‫األصل في المعامالت‬
“Hukum asal perkara muamalah adalah halal (boleh)”

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam


bersabda:
‫حافر‬
ٍ ‫ق إال في نَص ٍل أو خفٍّ أو‬
َ َ‫ال سب‬
“Tidak boleh ada perlombaan berhadiah, kecuali lomba memanah, berkuda, atau
menunggang unta” (HR. Tirmidzi no. 1700, Abu Daud no. 2574, Ibnu Hibban no.
4690, dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi).
Ibnu ‘Abidin rahimahullah mengatakan:

ِ ‫ض إاَّل فِي هَ ِذ ِه اَأْلجْ ن‬


‫َاس الثَّاَل ثَ ِة‬ ٍ ‫اَل تَجُو ُز ْال ُم َسابَقَةُ بِ ِع َو‬
“Maksudnya, tidak diperbolehkan lomba dengan hadiah kecuali dalam tiga jenis
lomba yang disebutkan” (Ad Durr Al Mukhtar, 6/402).
Dari hadits ini, ulama sepakat bahwa lomba yang disebutkan dalam hadits maka
hukumnya jika ada hadiahnya. Disebutkan dalam Mausu’ah Fiqhiyyah
Kuwaitiyah:
‫ َوال َّسه ِْم‬،‫ َواإلبِل‬،‫ُوعيَّتِهَا فِي ْالخَ يْل‬
ِ ‫ق ْالفُقَهَا ُء َعلَى َم ْشر‬
َ َ‫ت ْال ُم َسابَقَةُ بِ َجاِئ َز ٍة فَقَ ِد اتَّف‬
ِ َ‫ِإ ْن َكان‬
“Jika lombanya berhadiah maka ulama sepakat ini disyariatkan dalam lomba
berkuda, balap unta, dan memanah.” (Mausu’ah Fiqhiyyah Kuwaitiyah , 15/80).
Adapun untuk selain lomba yang disebutkan dalam hadits, jumhur ulama
mengatakan tidak diperbolehkan. Disebutkan dalam Mausu’ah Fiqhiyyah
Kuwaitiyah:
ُّ ‫ َوبِهَ َذا قَال‬،‫ض ِإالَّ فِي النَّصْ ل َو ْال ُخفِّ َو ْال َحافِ ِر‬
ُّ‫الز ْه ِري‬ ُ ‫َب ُج ْمهُو ُر ْالفُقَهَا ِء ِإلَى َأنَّهُ الَ يَجُو ُز ال ِّسبَا‬
ٍ ‫ق بِ ِع َو‬ َ ‫فَ َذه‬
“Jumhur fuqaha berpendapat bahwa tidak diperbolehkan perlombaan dengan
hadiah kecuali lomba menanah, berkuda dan balap unta. Ini juga pendapat dari Az
Zuhri.” (Mausu’ah Fiqhiyyah Kuwaitiyah , 24/126).
Dan semua lomba yang bermanfaat untuk membantu jihad fi sabilillah, maka
diqiyaskan dengan tiga lomba tersebut, sehingga dibolehkan mengambil hadiah
dari lombanya. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin mengatakan: “Lomba
yang berhadiah hukumnya haram kecuali yang diizinkan oleh syariat. Yaitu yang
dijelaskan oleh sabda Nabi shallallahu’alaihi wasallam:
‫حافر‬
ٍ ‫ق إال في نَص ٍل أو خفٍّ أو‬
َ َ‫ال سب‬
“Tidak boleh ada lomba (berhadiah), kecuali lomba memanah, berkuda, atau
menunggang unta.”
Maksudnya, tidak boleh ada iwadh (hadiah) pada lomba kecuali pada tiga hal ini.
Adapun nashl, maksudnya adalah memanah. Dan khiff maksudnya adalah balap
unta. Dan hafir artinya balap kuda. Dibolehkannya hadiah pada tiga lomba
tersebut karena mereka merupakan hal yang membantu untuk berjihad fi
sabilillah. Oleh karena itu kami katakan, semua perlombaan yang membantu
untuk berjihad, baik berupa lomba menunggang hewan atau semisalnya,
hukumnya boleh. Qiyas kepada unta, kuda dan memanah. Dan sebagian ulama
juga memasukkan dalam hal ini perlombaan dalam ilmu syar’i, karena menuntut
ilmu syar’i juga merupakan jihad fii sabilillah. Oleh karena itu perlombaan ilmu-
ilmu syar’i dibolehkan dengan hadiah. Diantara yang memilih pendapat ini adalah
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah”
Dengan demikian lomba yang diperbolehkan untuk mengambil hadiah adalah:
Semua lomba yang membantu perang dalam rangka jihad fi sabilillah, misalnya
lomba memanah, menembak, bela diri, balap kuda, balap unta, balap lari, renang,
menyelam dan semisalnya
Semua lomba ilmu-ilmu syar’i seperti lomba hafalan Al Qur’an, lomba tilawah Al
Qur’an, lomba hafalan hadits, dan semisalnya
Adapun yang tidak termasuk dua kategori ini maka tidak boleh ada hadiah dalam
perlombaan. Itulah hukum perlombaan dengan hadiah dalam islam.

BAB 3

Metode Kegiatan
A. Desain Kegiatan 
Beberapa hal yang yang dilakukan sebelum pelaksanaan
kegiatan, antara lain: 1. Tahap persiapan 
a) Menyiapkan materi ceramah 
b) Membuat undangan pelaksanaan kegiatan 
c) Membuat room meeting kegiatan 
2. Tahap pelaksanaan 
a) Memberikan link teleconference melalui grup 
b) Peserta memasuki room meeting yang disediakan melaui
link yang telah  dibagikan 
c) Pemateri membuka acara 
d) Pemateri menyampaikan materi yang telah disiapkan 
e) Para peserta menyimak penjelasan yang
disampaikan oleh pemateri f) Pemateri menutup
kegiatan ceramah 
3. Tahap evaluasi 
a) Terdapat beberapa peserta yang tidak bisa oncam 
b) Terkendala jaringan sinyal 
B. Data dan Sumber Kegiatan 

Dalam kegiatan yang diadakan secara online ini, terdapat


10 peserta yang  hadir dan mengikuti kegiatan ceramah. Sumber
dari materi yang disampaikan  adalah dari jurnal-jurnal online
yang tersedia di laman internet.  
C. Obyek dan Subjek Kegiatan

Obyek dalam kegiatan ini yaitu peserta yang hadir


mengikuti kegiatan keagamaan ini melalui room meeting di
kediaman masing-masing. Sedangkan subjek dari kegiatan ini
adalah para santriwati mahasiswa matkul pai offering c6
kelompok 4, dan Mahasiswa umum, 

BAB 4

Hasil Kegiatan

Biaya pendaftaran merupakan sesuatu yang lazim. Sebagian panitia penyelenggara


lomba atau kontestasi dalam bidang tertentu menarik uang pendaftaran dari
peserta lomba. Panitia biasanya menggunakan uang tersebut untuk keperluan
teknis lomba dan juga untuk tambahan hadiah lomba.
Perlombaan dengan pungutan uang pendaftaran pernah diangkat dalam forum
Muktamar Ke-30 NU di Kediri, Jawa Timur, pada tahun 1999 M. Perlombaan,
menurut forum ini, pada dasarnya boleh diselenggarakan sejauh tidak
menggunakan biaya dari masing-masing peserta sebagai hadiah bagi pemenang
lomba. Forum ini mendasarkan pandangannya pada kriteria hadiah yang umum
dijelaskan di kitab-kitab fiqih.
Forum ini mengutip salah satunya Hasyiyatul Bajuri sebagai berikut.
Artinya, “Jika kedua pihak yang berlomba mengeluarkan hadiah secara bersama,
maka lomba itu tidak boleh ... dan hal itu, maksudnya judi yang diharamkan,
adalah semua bentuk permainan yang masih simpang siur antara untung dan
ruginya,” (Syekh Ibrahim Al-Bajuri, Hasyiyatul Bajuri ‘ala Fathil Qarib,
[Singapura, Sulaiman Mar’i: tanpa tahun], jilid II, halaman 310)
Forum Muktamar Ke-30 NU di Kediri pada 1999 memutuskan bahwa lomba
dengan menarik uang saat pendaftaran dari peserta untuk hadiah termasuk judi.
Sedangkan perlombaan yang menggunakan uang pendaftaran bukan untuk hadiah
tidak termasuk judi.
Artinya, “(Setiap kegiatan yang mengandung perjudian) Bentuk judi yang
disepakati adalah hadiah berasal dua pihak disertai kesetaraan keduanya. Itulah
yang dimaksud al-maisir dalam ayat al-Qur’an (Surat Al-Maidah ayat 90). Alasan
keharamannya adalah masing-masing dari kedua pihak masih simpang siur antara
mengalahkan lawan dan meraup keuntungan -atau dikalahkan dan mengalami
kerugian-. Jika salah satu pemain mengeluarkan hadiah sendiri untuk diambil
darinya bila kalah, dan sebaliknya–tidak diambil–bila menang, maka pendapat al-
Ashah mengharamkannya pula. (Syekh Muhammad Salim Bafadhal, Is’adur Rafiq
Syarh Sulamut Taufiq, [Indonesia, Dar Ihya’il Kutubil ‘Arabiyah: tanpa tahun],
juz II, halaman 102).
Forum Muktamar Ke-30 NU di Kediri pada 1999 M menawarkan solusi untuk
penyelenggaraan lomba berhadiah:
A. Uang pendaftaran tidak menjadi hadiah.
B. Hadiah diperoleh dari sumber lain (sponsor).
C. Jenis yang dilombakan tidak termasuk dalam larangan syari’at seperti
keterampilan dalam perang, jalan cepat, memanah, menembak, balap kuda, dan
lain-lain.
Menurut pendapat Buya Yahya, segala perlombaan yang menjadikan uang
perlombaan sebagaihadiah termasuk judi, dan hukumnya haram. Namun ada acara
supaya hukum tersebut berubah menjadi mubah. Beliau menjelaskan cara supaya
hukum tersebut dapat berubah, yaitu dengan menambahkan paling sedikit satu
peserta yang kompeten dalam perlombaan tersebut namun peserta tersebut tidak
dipungut biaya pendaftaran.
Demikian jawaban singkat kami, semoga bisa dipahami dengan baik. Kami selalu
terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca. Wallahul muwaffiq
ila aqwamith thariq, Wassalamu ’alaikum wr. wb.

BAB 5

Kesimpulan

Hukum asal perlombaan dalam Islam adalah bahwa jika tidak ada tarikan
atau tidak tahu hadiah ,Jika itu mempunyai hadiah beberapa Perlombaan yang
diperbolehkan seperti perlombaan berkuda memanah dan menunggang unta dan
selain perlombaan tersebut tidak diperbolehkan dalam Islam kecuali dengan
ketentuan tertentu .Menurut Buya Yahya cara untuk menjadikan hukum
perlombaan berhadiah mubah adalah dengan menambah satu peserta yang tidak
dipungut biaya pendaftaran namun competent untuk memenangkan perlombaan
tersebut. Perlombaan yang baik menurut Islam adalah Perlombaan yang dilakukan
secara jujur dan  adil adil. Adapun hadiah dalam pandangan Islam adalah dana
dari sponsor atau yang lain tetapi tidak dari biaya pendaftaran para peserta. 

Sumber: https://islam.nu.or.id/bahtsul-masail/hukum-lomba-berhadiah-dengan-
biaya-pendaftaran-OjM2N
Sumber: https://muslim.or.id/41916-hukum-perlombaan-dalam-islam.html

Anda mungkin juga menyukai