PEMBAHASAN
diartikan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, undian dengan sesuatu yang diundi
(lotre). Sedangkan dalam Ensiklopedi Indonesia disebutkan bahwa lotre itu berasal dari
Bahasa Belanda “loterij” yang artinya undian berhadiah, nasib, peruntungan. Dalam Bahasa
Inggris juga terdapat kata “lottery” yang berarti undian. Maksud lotere menurut Ibrahim
Husen adalah salah satu cara untuk menghimpun dana yang dipergunakan untuk proyek
Sementara itu, dalam Ensiklopedi Hukum Islam dijelaskan bahwa undian (qur’ah)
merupakan upaya memilih sebagian pilihan (alternatif) dari keseluruhan pilihan yang tersedia
dengan cara sedemikian rupa sehingga setiap pilihan yang tersedia itu memiliki kemungkinan
(probabilitas) yang sama besarnya untuk terpilih. Undian merupakan upaya paling mampu
menjauhkan unsur keberpihakan dalam memilih dan dapat dilakukan untuk maksud-maksud
Mengacu pada pengertian di atas, kata undian itu sinonim dengan pengertian lotre, di
mana dalam lotre ada unsur spekulatif (untung-untungan mengadu nasib). Namun, di
masyarakat kata undian dan lotre pengertiannya dibedakan, sehingga hukumnya pun berbeda.
Kalau dalam undian tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Oleh karena itu undian
hukumnya boleh, seperti undian kuis berhadiah sebuah produk di televisi. Sedangkan dalam
lotre ada pihak yang dirugikan. Oleh karena itu hukumnya haram.
1
B. Hukum Lotre
Untuk mencari dana dengan cara menyalenggarakan undian atau kupon berhadiah, seperti
sumbangan sosial berhadiah (SSB)dan lain sebagainya merupakan cara yang sangat efektif.
membelinya dengan harapan akan memperoleh hadiah yang dijanjikan atau mungkin dengan
niat untuk membantu proyek yang mau ditunjang dengan dana itu.
Demikian pula dalam dunia perdagangan dewasa ini, banyak jual beli barang yang
dilakukan dengan system berhadiah untuk kepentingan promosi barang dagangannya. Karena
itu, untuk kepentingan umum, pemerintah perlu mengadakan pengawasan dan penertiban
terhadap penyelengaraan undian dan kupon berhadiah, agar tidak terjadi hal-hal yang dapat
Semua taruhan yang dengan cara mengadu nasib, yang sifatnya untung-untungan dilarang
keras oleh agama, sebagaimana dalam firman Allah surah Al-Maidah ayat 90 yang Artinya :
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al-Maidah : 90).
1. Rasyid Ridha
dan akhlak, melemahkan potensi akal pikiran, dapat melentarakan pekerjaan, dan banyak lagi
Rasyid Ridha mengingatkan bahwa dalil syari yang mengharamkan semua perjudian
termasuk lotere atau undian berhadiah itu adalah dalil yang qathi dilalahnya.
2
Artinya dalil yang sudah pasti petunjuknya atas diharamkannya perjudian itu,
sehingga tidak bisa diragukan lagi. Hanya saja ada lotre atau undian berhadiah yang
semata-mata untuk menghimpun dana guna kepentingan umum atau untuk kemaslahatan
masyarakat. Misalnya untuk mendirikan rumah sakit, sekolah, atau mungkin untuk
meringankan beban fakir miskin, hal ini bisa saja dilakukan karena tidak jelas adanya orang
Jadi, jika kita perhatikan keterangan Rasyid Ridha di atas maka ia tidak
mengharamkan undian berhadiah jika untuk kepentingan umum, dan tidak ada yang
dirugikan di dalamnya. Karena hal tersebut lebih besar manfaatnya dari pada mudharatnya.
Undian berhadiah/lotere yang diselenggarakan bukan karena kepentingan umum atau Negara,
maka hal itu dilarang oleh agama, sebab mudharatnya lebih besar dari pada manfaatnya.
seperti yang diselenggarakan pada saat-saat sekarng ini, jika dengan tujuan keuntungan yang
diperolehnya dipergunakan semata-mata untuk tujuan sosial, pendidikan, maka ini tidak
3. H.S. mukhlis
Sumbangan sosial berhadiah secara formal bukan termasuk judi, karena yang
menyelenggarakan tidak bertujuan untuk mengumpulkan dana pribadi dan yang membeli
kemampuannya. Akan tetapi sumbangan soial bisa disalahgunakan hingga sama dengan judi,
baik oleh si pembeli kupon maupun yang menyelenggarakannya. Jika memang ia maka
3
4. Abdurrahman Isa
terhadap usaha penghimpunan dana guna untuk membantu lembaga-lembaga sosial dengan
memakai sistem undian berhadiah. Karena agar masyarakat tertarik untuk membantu usaha
sosial tersebut. Demikian pula dengan jual beli surat-surat undian berhadiah untuk amal
tidaklah di larang oleh agama, sebab usaha tersebut sama halnya dengan usaha pengumpulan
dana yang dilakukan oleh seseorang dari suatu perkumpulan atau jama’ah untuk suatu proyek
yang telah disepakati secara bersama. Tetapi sebagian dana yang terkumpul dari mereka itu
diberikan sebagai hadiah dengan undian, agar mereka merasa tertarik untuk membantu.
Di dalam surah Al-Baqarah ayat 219 Allah berfirman yang artinya :”Mereka bertanya
kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar
dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya"
Berbeda dengan perlombaan berhadiah, yakni perlombaan yang bersifat adu kekuatan
seperti bergulat, lomba lari, atau adu keterampilan seperti perombaan badminton, sepak bola,
membahayakan keselamatan raga dan jiwa. Dan mengenai uang berhadiah yang diperoleh
dari lomba tersebut diperbolehkan oleh agama, jika dilakukan dengan cara-cara sebagai
berikut :
1. Jika uang atau hadiah lomba itu disediakan oleh pemerintah ataupun oleh sponsor-
4
2. Jika uang atau hadiah lomba itu merupakan janji salah satu dari dua orang yang berlomba
kepada lawannya, jika ia dapat dikalahkan oleh lawannya ra.Dalil yang membolehkan
perlombaan semacam ini adalah sebuah riwayat yang dituturkan oleh Imam Ahmad;
bahwasanya Anas bin Malik pernah ditanya tentang taruhan di masa Rasulullah saw.
Artinya: “Apakah anda melakukan taruhan (rihaan) di masa Rasulullah saw. Anas bin Malik
menjawab, “Ya, benar. Sesungguhnya Rasulullah saw mempertaruhkan seekor kuda yang
bernama Subhah. Lalu, beliau berlomba dengan para shahabat dan berhasil memenangkan
perlombaan tersebut. Lantas, beliau mengaguminya.” [HR. Imam Ahmad].
3. Jika uang atau hadiah lomba disediakan oleh para pelaku lomba dan mereka disertai
muhallil, yaitu orang yang berfungsi menghalalkan perjanjian lomba dengan uang sebagai
pihak ketiga.
1
Didalam buku A. Hasan yang berjudul soal jawab tentang berbagai masalah agama di
jelaskan bahwa kebanyakan para ulama mengharamkan lotre sekalipun hasil lotre tersebut
digunakan untuk derma ( membangun srkolah, pesantren, madrasah diniah, rumah jompo,
pasalnya menurut kebanyakan ulama, derma yang diberikan ini tidak atas dasar ke
ikhlasan, sedangkan dalam konteks islam, ikhlas adalah salah satu yang di anggap pokok.
1
Hendri Suhendri, Fiqh Muamalah. Rajawali Pers: Jakarta, 2006, hlm 321
5
Pada bait berikutnya A hasan menjelaskan bahwa mengadakan (penyelenggaraan
lotre) adalah haram . dan membelinya adalah perbuatan yang di larang (di haramkan).
(maisir) yang di haramkan, judi atau maisir tidak terdapat dalam lotre. Kemudian dikatakan
bahwa pembeli atau pemasang lotre apabila bermaksud hanya bertujuan menolong dan
mengharapkan hadiah, maka tidaklah dapat dalam perbuatan itu suatu perjudian, apabila
fahruddin perbuatan itupun tidak termasuk perjudian, sebab pada perjudian kedua belah pihak
judi. Dan janganlah seseorang gegabah dalam hal ini dan memperkenankannya dengan alasan
2
Yusuf Karadhawi, Halal Dan Haram. Robbani Press: Jakarta, 2002, hlm 353
6
Dalam menguraikan tentang hukum undian diharuskan untuk kembali mengingat
beberapa kaidah syari’at Islam yang telah dijelaskan dalam tulisan bagian pertama dalam
pembahasan ini. Kaidah-kaidah tersebut adalah sebagai berikut
“Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam melarang dari jual beli (dengan
cara) gharor”.
Gharor adalah apa yang belum diketahui diperoleh tidaknya atau apa yang tidak diketahui
hakikat dan kadarnya.
Dan dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu riwayat Al-Bukhary dan Muslim,
Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam bersada :
“Siapa yang berkata kapada temannya : “Kemarilah saya berqimar denganmu”, maka
hendaknya ia bershodaqah.”
Ayat dan hadits di atas menunjukkan haramnya perbuatan maisir dan qimar dalam
mu’amalat. Maisir adalah setiap Mu’amalah yang orang masuk kedalamnya setelah
mengeluarkan biaya dengan dua kemungkinan ; dia mungkin rugi dan mungkin beruntung.
Sedangkan, Qimar menurut sebagian ulama adalah sama dengan maisir, dan menurut
sebagian ulama lain qimar hanya pada mu’amalat yang berbentuk perlombaan atau
pertaruhan.
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah : “Pada keduanya
terdapat dosa yang besar dan beberapa manfa’at bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih
besar dari manfa’atnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan.
Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan.” Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu supaya kamu berfikir, [2:219]
Allah juga berfirman dalam Surat Al Maidah ayat 90 sebagaimana tersebut dibawah ini :
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. [5:90]
Sehingga sudah jelas bahwa dalam Al Qur’an disebutkan bahwa judi itu jelas-jelas
perbuatan yang dilarang oleh Allah karena merupakan pekerjaan syetan yang keji.
7
Larangan tersebut diulang oleh Allah dalam Surat Al Maidah ayat 91, Al Isra’ ayat 26-27
dan Surat Al-A’raf ayat 31 yang berbunyi :
ر هللا و عنx ّدكم عن ذكx و يصxرxر و الميسxاء فى الخمxداوة و البغضxع بينكم العxإنّما يرييد االشطان أن يوق
ّ الصالة فهل أنتم منتهوون
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan
minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berlebih-lebihan. [7:31]
Allah dalam menjatuhkan vonis haram pada suatu hal atau perkara pasti ada sebab
musababnya. Jika dalam undian yang dikategorikan dalam judi dilarang, karena dapat
menyebabkan permusuhan, kebencian – kebencian, serta menghalangi dalam mengingat
Allah dan sembahyang. Misal, ikut serta dalam undian SMS sama halnya dengan
menghambur-hamburkan uang dengan boros, dan Allah sangat membencinya karena
pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan yang senantiasa berbuat ingkar.3
3
http://www.al-ikhwan.com/beberapa-hukum-berkaitan-dengan-undian-hukum-undianhukum-undian-
berhadiahhukum-undian-dalam-islamhukum-undian-berhadiah-dalam-islamhukum-mengikuti-undian-698.htm.
8
C. Macam-macam undian
Undian pada masa kini banyak tersebar di seluruh dunia. Undian yang diperbolehkan
hingga undian yang diharamkan. Undian terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
Undian tanpa syarat adalah undian yang tanpa menggunakan syarat dan ketentuan apapun.
untuk menarik pengunjung, kadang dibagikan kupon undian untuk setiap pengunjung tanpa
harus membeli suatu barang. Kemudian setelah itu dilakukan penarikan undian yang dapat
Hukum contoh diatas adalah bentuk undian yang boleh dilakukan. Juga tidak terlihat dalam
bentuk undian ini hal-hal yang terlarang berupa kezholiman, riba, gharar, penipuan dan
selainnya.
Undian dengan syarat membeli barang adalah undian yang tidak bisa diikuti kecuali
oleh orang yang membeli barang, yang telah ditentukan oleh penyelenggara undian tersebut.
Contonya pada sebagian supermarket telah diletakkan berbagai hadiah seperti kulkas, radio
dan lain-lainnya. Siapa yang membeli barang tertentu atau telah mencapai jumlah tertentu
9
Contoh lainnya sebagian perusahaan telah menyiapkan hadiah-hadiah yang menarik seperti
mobil, HP, Tiket, biaya Ibadah Haji dan selainnya bagi siapa yang membeli darinya suatu
produk yang terdapat kupon/kartu undian. Kemudian kupon/kartu undian itu dimasukkan
pada kotak-kotak yang telah disiapkan oleh perusahaan tersebut di berbagai cabang atau
relasinya.
Hukum undian jenis ini tidak lepas dari dua keadaan, yaitu:
Hukumnya haram dan tidak boleh. Karena ada tambahan harga berarti ia telah mengeluarkan
biaya untuk masuk kedalam suatu mu’amalat yang mungkin ia untung dan mungkin ia rugi.
mengadakan undian hanya sekedar melariskan produknya. Ada dua pendapat tentang hukum
a. Hukumnya harus dirinci. Kalau ia membeli barang dengan maksud untuk ikut undian
maka ia tergolong kedalam Maisir (judi) yang diharamkan dalam syari’at karena pembelian
barang tersebut adalah sengaja mengeluarkan biaya untuk bisa ikut dalam undian. Sedang
ikut dalam undian tersebut ada dua kemungkinan ; mungkin ia beruntung dan mungkin ia
rugi. Maka inilah yang disebut judi. Adapun kalau dasar maksudnya adalah butuh kepada
barang/produk tersebut setelah itu ia mendapatkan kupon untuk ikut undian maka ini tidak
terlarangadalah boleh dan halal dan tidak berbentuk judi. Rincian ini adalah pendapat Syaikh
Ibnu ‘Utsaimin, Syaikh Sholih bin ‘Abdul ‘Aziz Alu Asy-Syaikh, Lajnah Baitut Tamwil Al-
10
b. Hukumnya adalah haram secara mutlak. Ini adalah pandapat Syaikh Abdul ‘Aziz bin
Baz dan Al-Lajnah Ad-Da`imah. Alasannya karena hal tersebut tidak lepas dari bentuk judi
dan mengukur maksud pembeli, apakah ia membutuhkan barang atau sekedar ingin ikut
Undian dengan mengelurkan biaya adalah undian yang bisa diikut setiap orang yang
membayar biaya untuk ikut undian tersebut atau mengeluarkan biaya untuk bisa mengikuti
Contoh kedua dalam mengikut undian dengan mengirim SMS kelayanan telekomunikasi
tertentu baik dengan harga wajar maupun dengan harga yang telah ditentukan.
Hukum pada contoh-contoh di atas adalah haram dan tidak boleh. Karena
mengeluarkan biaya untuk suatu yang mu’amalat yang belum jelas beruntung tidaknya, maka