Anda di halaman 1dari 6

NAMA : RATU BALQIS SHOLIHA

NPM : 191105010408
PRODI/KELAS : PAI/3E

Rangkuman Fiqh Jinayah dan Syiasah

PENGERTIAN NEGARA
Negara secara Etimologi, dapat di terjemahkan ke dalam bahasa Belanda
dan Jerman artinya State,dan dalam bahasa Inggris Etat dan bahasa Prancis Status,
sementara dalam bahasa Arab artinya Daulah atau Mamlakah.
Kata Negara mengandung arti sebgai penguasa, bangsa atau masyarakat
suatu wilayah tertentu dan Kas Negara.
Negara dalam arti konsep Ilmu politik tata negara dan hukum
internasional, Hal ini sering di sampaikan oleh para sarjana Ilmu Tata Negara
sebagai berikut :
a) Menurut F. Iswara. Negara sebagai konsep Ilmu Politk Negara bisa
terwujud apabila ketiga unsur konstitutif ada, pertama telah terpenuhi oleh
suatu kestuan politik, yaitu penduduk, wilayah, dan pemerintahan yg
berdaulat.
b) Menurut M. Solly lubis.menyatakan Negara merupakan bentuk pergaulan
yang spesifik, yaitu mempunyai syarat-syarat tertentu, yaitu daerah,rakyat
dan pemerintahan.
c) Bahkan menurut Endang Saefudin Anschar, memberkan definisi negara
secara simple tapi cukup tandas,Negara adalah organisasi teritorial suatu
bangsa yang mempunyai kedaulatan.
Sedangkan Negara menurut hukum Internasional.Negara ialah di samping adanya
ketiga unsur konstitutif tadi, di tambah dengan satu unsur khusus yaitu
kemampuan mengadakan hubungan dengan negara-negara lain.

BENTUK NEGARA ATAU PEMERINTAHAN


Klasifikasi Negara dalam Klasik Tradisional ada 3 bentuk negara: a)
Negara bentuk Monarchi b)Negara dalam bentuk Aristokrasi. c)Negara dalam
bentuk Demokrasi. Yang dimaksud disini adalah orang yang memegang
pemerintahan, pemerintahan itu dapat dilaksanakan oleh seorang. Sejumlah atau
segolongan ataupun di pegang pada rakyat. Jadi Monarchi ialah Pemerintahan
yang di kuasakan Negara oleh satu orang, untuk menjalankan kekuasaannya untuk
kepentingan semua orang.Aristokrsi ialah Pemerintahan kekuasaan Negara
terletak di tangan sejumlah orang yg memerintah. Demokrasi ialah Kekuasaan
Pemerintahan terletak di tangan rakyat bersama sama. Monarchi Eksesnya Tirani,
Aristokrasi Eksesnya Oligarchi Demokrasi Eksesnya Anarki.

Klasifikasi Negara pada zaman modern. 1.Monarchi. 2. Republik. Jadi zaman


modern bentuk Negara terbagi dua, yaitu Moarchi dan Republik. Sedangkan
Arisyokrasi dan Demokrasi bentukan dari Negara Republik

Tujuan Negara. Para Ilmu Tata Negara, satu dengan yg lainnya berbeda pendapat.

1. Kaum sosialis berpandangan,tujuan negara bagi kaum sosialis ialah:


memberikan kebahagiaan sebesar-besarnya dan merata bagi setiap manusia.
Kebahagian itu hanya dapat terwujud jikalau setiap manusia mempunyai mata
pencaharian yang memberi penghasilan yang layak dan adanya jaminan bahwa
hak-hak asasi dan kebebasan manusia tidak dilanggar.
2. Marxsime dan Leninisme berpandagan, negara yang berhaluan
marxisme/lenisme bertujuan untuk membangun masyarakat komunis sehingga
fonum publickum selalu ditafsirkan dalam rangka tercapainya masyarakat
komunis.
3. Kaum kapitalis berpandangan pula, kebahagiaan untuk semua orang tercapai,
kalau setiap orang mencoba mencapai kebahagiaannya sendiri sesuai dengan
falsafah kaum kapitalis memperjuangkan gerak hidup yang bebas (liberal)
dengan persaingan yang bebas pula dan sesungguhnya itu dalam rangka tata
susila yang beradab dab undang-undang.
4. Para cendekiawan/negarawan Muslim mengemukakan pendapatnya,
diantaranya :
a) Abdul Karim Zaedan menyatakan, tujuan negara islam yang pada
umumnya bertitik tolak untuk melindungi kepentingan rakyat dan
masyarakat, dengan sistem yang telah digariskan oleh Allah SWT. Dengan
demikian, berarti negara telah terjamin kepentingan umat didunia dan di
akhirat.
b) Al-Farabi mengemukakan, tujuan negara ialah untuk mencapai
kebahagiaan jasmani dan rohani, material dan spiritual untuk hidup
didunia dan akhirat

KE NEGARAAN DALAM ISLAM

Sejarah pertumbuhan negara islam, ke Rasullan Muhammad SAW, ini


dapat dibagi menjadi 2 periode, yakni periode mekkah (pra hijrah) dan periode
madinah (hijrah). Dalam periode yang pertama timbullah benih-benih masyarakat
islam, dan dalam periode ini ditetapkan dasar-dasar islam yang pokok. Dalam
periode yang kedua disempurnakan pembentukan masyarakat islam serta
dijelaskan suatu yang tadinya dikemukakan secara ringkas (global) dan
disempurnakan perundang-undangan dan tata aturan dengan melahirkan prinsip-
prinsip baru, serta menerapkan prinsip-prinsip itu dalam kenyataan

Periode Makkah tidak terjadi pembentukan sebuah negara , yang terjadi hanya
baiat kesatu dan baiat kedua (janji setia) yang dikenal dengan baiatul aqobah,
baiat yang kesatu terdiri daru 12 orang yg berisikan janji setia saja. Sedangkan
baiat yg kedua perjuangan dan peperangan (baiat politik)

Kedua baiat yg dilakukan rasul itu merupakan titik tolak untuk lahirnya
pemerintah islam. Hal ini tercium oleh kaum quraisy sehingga mereka membuat
perhitungan dengan kaum muslimin di Darun nadwah pimpinan Abu Jahal, berkat
pertimbangan Allah SWT nabi pun diselamatkan dari pengejaran mereka,
akhirnya pada tahun 622 M sampai di kuba 11 selatan kota yastrib dan beliau
disana selama 4 hari.
Periode Madinah (hijrah), hasil dua kali pembaiatan pertanda dari adanya
kesepakatan umat untuk mengangkat beliau sebagai pemimpin yang baru
sekaligus menjadi panglima dan pemimpin masyarakat baru. Lalu beliau
mengadakan pemilihan pemimpin-pemimpin atau kepala-kepala distrik yang
dilantik sebanyak 12 orang dan pelantikan ini dinamakan nuqoba. Sampai di
Madinah nabi mengadakan persekutuan dengan orang-orang yahudi dan kafir arab
untuk mempertahankan keamanan dan ketentraman bersama. Sehingga lahirlah
sebuah piagam, piagam inilah yg oleh Ibnu Hisyam disebut undang-undang dasar
negara yang pertama. Isinya mencakup masalah-masalah pri kemanusiaan,
keadilan sosial, ketentraman beragama, gotong royong untuk kebaikan masyarakat
dan lain-lain.

CIRI-CIRI PEMERINTAHAN DALAM ISLAM

Negara Islam merupakan bagian yang tak terpisahkan dari totalitas islam,
dan merupakan ciri khas yang membedakan dari negara lainnya. Ciri-ciri yang
membedakan antara negara agama dan negara sekuler itu adalah konsepsi
kepentingan umum di negara sekuler pada umumnya, dapat dibagi menjadi 2
kategori.Pertama semata-mata bersifat dunia matrealistis, tanpa mengindahkan
aspek-aspek spiritual dan keagamaan.

Kedua, konsepsi itu dikendalikan oleh elemen sosial politik yang berkuasa
dinegara itu. Adapun dalam islam, cara untuk menilai dan mengamankan
kepentingan umum itu, haruslah dilakukan sesuai dengan norma islam, dan
bertujuan untuk menyempurnakan iman. Perbedaan antara negara-negara islam
dengan negara kebangsaan. Negara kebangsaan adalah, suatu negara politik,
sedangkan negara islam adalah suatu negara muttaqin yang bertakwa (kepada
tuhan). Negara islam juga merupakan alat untuk dan tujuan Tuhan didunia ini.

Menurut Abdul A'la Al Maududi bahwa ciri-ciri pemerintahan dalam islam itu
adalah :

1. Kepala negara secara sukarela tunduk kepada tuhan semesta alam.


2. Kekuasaan dan kedaulatan hukum sepenuhnya milik Allah SWT.
3. Pembentukan, pergantian, dan pelaksanaan pemerintahan islam harus sesuai
dengan pendapat rakyat.
4. Negara berdasarkan prinsip-prinsip syariat islam.
5. Negara berdiri atas dasar ideolis semata, tidak atas dasar ikatan warna, ras,
bahasa, atau batas-batas geografi.
6. Semangat yang menjiwai negara ialah, yang mengikuti akhlak serta
menjalankan segala urusan kehidupan berdasarkan takwa kepada Allah SWT.
7. Negara bertugas menjalankan amar ma'ruf nahi munkar dan melaksanakan
keadilan sosial.
8. Nilai-nilai asasi negara ialah, persamaan hak, kedudukan dan kesempatan serta
melaksanakan undang-undang, saling tolong menolong dan ketaqwaan dan
kebaikan serta kesadaran akan tanggung jawab dihadapan Allah SWT.
9. Menjalin hubungan keseimbangan antara individu dan negara dalam sistem
ini, sehingga tidak berbuat apa-apa.

Anda mungkin juga menyukai