Anda di halaman 1dari 11

SUMBER DAN DALIL-DALIL HUKUM ISLAM YANG

DISEPAKATI DAN DIIKHTILAFKAN


Dosen Pengampu:
Dr. Sutisna, M. A.

Disusun Oleh:
Muhammad Saeful (191105010481)
Ratu Balqis Sholiha (191105010408)
Anissa Rahmawati(191105010473)
Apa sajakah sumber - sumber
utama yang telah disepakati?
Sumber-sumber utama
a.Al-Quran Al-Karim
Al-Quranul kariim adalah kitab suci umat Islam yg diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril Alaihissalam. Kitab inilah yang menjadi
sumber dari segala sumber bahan rujukan dalam suatu peraturan syariat Islam dan atau
pemecahan suatu masalah. Kitab ini diturunan secara berangsur-angsur sehingga terbagi
menjadi 2 periode yaitu periode Mekkah (Makkiyah) dan periode Madinah (Madaniyyah)
Dalam surat Al Isra ayat 88, Allah berfirman yang artinya: Katakanlah, "Sesungguhnya jika
manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa (dengan) Al-Qur'an ini, mereka tidak
akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu sama
lain."
b.Sunnah Rasulullah
Secara bahasa berarti sesuatu yang berasal dari perkataan, perbuatan dan penetapan
Rasulullah SAW. Sedangkan secara istilahnya ialah segala sesuatu yang bersumber dari
Rasulullah SAW baik dari segi qouliyah (perkataan), fi’liyah (perbuatan), dan taqriri (penetapan)
yang di dalamnya mengandur unsur-unsur syari’at islam sehingga bisa menjadi dalil yang kuat
untuk memecahkan sebuah masalah dan sekaligus menjadin suri tauladan di kegiatan sehari-
hari kita.Ada beberapa macam hadits Rasulullah yang terbagi menurut tingkat kekuatannya
yaitu Shahih, Hasan, Dha’if, Maqbul, dan Mardud
Apa saja dalil-dalil pendukung yang
membantu memecahkan suatu
masalah?
Dalil pendukung

a.Ijma’
Kata ijma‘ secara bahasa berarti kesepakatan tekad terhadap suatu persoalan,
atau kesepakatan tentang suatu masalah. Menurut istilah Ushul Fiqh, seperti
dikemukakan Abdul Karim Zaidan, adalah kesepakatan para mujtahid dari
kalangan umat Islam tentang hukum syara‘pada satu masa setelah Rasulullah
wafat

Artinya: “Dan barangsiapa menentang Rasul (Muhammad) setelah jelas


kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin,
Kami biarkan dia dalam kesesatan yang telah dilakukannya itu dan akan Kami
masukkan dia ke dalam neraka Jahanam, dan itu seburuk-buruk tempat
kembali”.
b.Qiyas
Qiyas menurut bahasa berarti mengukur sesuatu dengan sesuatu yang lain untuk diketahui
adanya persamaan antara keduanya. Menurut istilah Ushul Fiqh, seperti dikemukakan oleh
Wahhabaz-Zuhaili adalah: “Menghubungkan (menyamakan hukum) sesuatu yang tidak ada
ketentuan hukumnya dengan sesuatu yang ada ketentuan hukumnya karena ada persamaan
̳illat antara keduanya”
Sebagamana ketika Rasulullah mengutus (Muadz bin Jabal) ke Negeri Yaman. Artinya:
“Beliau bertanya, “Dengan apa engkau memutskan suatu hukum ketika dihadapkan suatu
masalah kepadamu ?”. Muadz berkata, “Aku putuskan dengan kitab Allah, al-Quran, bila tidak
kutemukan maka dengan sunnah Rasululah, bila tidak kutemukan maka aku berijtihad dengan
pendapatku, dan aku tidak akan condong”. Maka Rasulullah saw menepuk dadanya dan
bersabda, “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan pertolongan kepada utusan
Rasulullah atas apa yang ia relakan”.(HR Tirmizi)
Bagaimana hubungan antara
sumber utama dan dalil pendukung
Hubungan antara sumber utama dan dalil pendukung

• Kaitan antara sumber satu dengan yang lainnya


sangatlah erat. Hubungan Alquran dan As-Sunnah, Ijma
'dan Qiyas adalah sumber dan dalil syar'i, dan ketiganya
(as-Sunnah, Ijma' dan Qiyas) digunakan setelah melihat
bahwa Alquran tidak ada solusi dan penjelasannya.
Kesimpulan
• Sumber yang paling utama untuk memecahkan suatu masalah atau penetapan suatu hukum
ada 2 yaitu Al-Quran dan Sunnah. Adapun Dalil-dalil pendukungnya ialah Ijma’ ulama dan
Qiyas. Keempat sumber dalil ini sudah disepakati oleh ikhtilaful ulama dan disertai dalil-dalil
yang paten.
• Al-Quran merupakan wahyu dari Allah SWT sendiri yang permanen tanpa diragukan lagi dan
tidak bisa dibantah oleh siapapun. Sunnah merupakan perkataan, perbuatan dan penetapan
yang datang dari Rasulullah. Ijma’merupakan persepakatan yang diadakan ulama untuk
menetapkan suatu perkara syariat. Sedangkan Qiyas adalah pembandingan salah satu
contoh hukum yang akan ditetapkan saat ini (biasanya menyangkut permasalahan di era
sekarang atau zaman modern) dengan hukum yang sudah tertera di sumber utama.
• Kaitan antara sumber satu dengan yang lainnya sangatlah erat. Hubungan Alquran dan As-
Sunnah, Ijma 'dan Qiyas adalah sumber dan dalil syar'i, dan ketiganya (as-Sunnah, Ijma'
dan Qiyas) digunakan setelah melihat bahwa Alquran tidak ada solusi dan penjelasannya.
TERIMAKASIH BANYAK

Anda mungkin juga menyukai