Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengetahuan dan Sumber Pengetahuan

Apakah yang dinamakan pengetahuan? Pengetahuan adalah segala hal yang diketahui,
baik yang nampak maupun tidak nampak oleh mata. Namun dari manakah pengetahuan
berasal, tentu saja beberapa pihak ikut berperan, antara lain adanya fakta(kejasdian, sejarah)
sebagai objek dan ada pengamat(dan/atau pemikir) sebagai subjek. Dari hal tersebut lahirlah
serangkaian aktivitas dan proses seputar pengolahan pengetahuan.

Kelima panca indra dapat dikatakan sebagai sumber pengetahuan yang utama dan
pertama yang dimiliki oleh manusia sejak awal. Pengetahuan dari panca indra adalah
pengetahuan primer yang tidak akan berhenti sebagai pengetahuan seperti yang teramati saja

Ilmu adalah pengetahuan yang dibuatkan sistematisnya. Tiap bidang ilmu


mempunyai wilayah kajian dan metodologi. Logika adalah instrumen terbentuknya ilmu,
yang dibangun atas dasar asas asas, aturan dan penalaran logis. penalaran adalah proses
berpikir manusia dalam kerangka berpikir yang dimulai dari pernyataan dan tiba-tiba pada
pernyataan baru sebagai kelanjutan dari pernyataan sebelumnya

membahas pengetahuan alam tentu disertai asumsi bahwa subjek menyadari bahwa
dirinya mengetahui sementara kesadaran merupakan terminologi penting yang nantinya akan
selalu di singgung dalam banyak bahasan di buku ini. peran subjek dan objek ini kadang
sangat rumit dan tidak terpisahkan terutama jika subjek masuk ke dalam proses alam dan
mengamati sebagai objek

Namun Logika intuisi merupakan sumber sekaligus instrumen pengetahuan intuisi


berada di wilayah antara pikiran logis dan perasaan inituisi menggerakkan manusia untuk
menyelidiki lebih jauh walaupun tanpa arah yang jelas kelihatan terlebih dahulu Albert
Einstein Fisikawan perumus teori relativitas itu juga dikenal dengan pernyataannya, Ich
Vetraue auf(maine) intuition(saya yakin inituisi saya) intuisi didasari oleh serangkaian
pengetahuan sebelumnya yang satu sama lain belum tentu jelas.

Dalam ilmu bahasa dan sastra, perasaan juga ikut bermain tapi pikiran manusia
yang bisa membawa fakta ke makna khusus masing masing sesuai bidang dan metode
spesifikasinya, yang pada gilirannya berujung pada kehidupan masing masing secara
nyata. Pikiran manusialah yang akhirnya merumuskan apa yang dipikirkannya sebagai
bentuk ilmu. Aktivitas keilmuan ini dapat digambarkan sebagai segitiga ilmu.
Lain halnya dengan ilmu pengetahuan alam yang mengamati alam secara objektif.
Pelangi adalah pelangi yang sama di mata ilmuwan satu sama lainnya. Dari contoh
tersebut kiranya sudah jelas, bahwa alam ditangan para imuwan menjadi sangat objektif,
karena mudah dikaji bersama dalam suatu bidang kajian tanpa memperhitungkan
pengaruh subjektifitas para ilmuan. Ilmu lahir dari sistematika sekelompok ilmuwan yang
meneliti objek yang sama dan tidak berubah, meskipun bisa ditinjau dari berbagai sudut
pandang.

1. Ciri khas ilmu pengetahuan

Ilmu pengetahuan memiliki 4 ciri khas yaitu:

a. Objektif, pengetahuan itu sesuai dengan objeknya


b. Metodologis, diperoleh dengan cara
c. Sistematis, tersusun kedalam sistem langkah langkah
d. Universal, berlaku umum dimana saja

2. Metode Ilmiah

a. Perumusan masalah, menentukan terlebih dahulu persoalan


b. Penyusunan hipotesis, merumuskan dugaan sementara mengenai kemungkinan
jawaban persoalan
c. Pengujian hipotesis, penelitian untuk membuktikan apa yang telah diduga
d. Penarikan kesimpulan, tahap justifikasi atas proses ilmiah untuk membuktikan
hipotesis dapat diterima/ditolak

B. Kesadaran Sains dan Aktivitas Ilmuwan

Manusia dapat menggali pengetahuan baru, menciptakan teknologi dan


memanfaatkan alam, tetapi alam adalah objek yang milik semua dan harus dijaga. Alam
adalah objek universal dan harus diperlakukan dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran.

Oleh karena itu, pengetahuan sendiri netral dan bebas nilai, tetapi arah
pengembangannya tergantung subjek penggalinya. Demikian pula dengan penerapan
pengetahuan kedalam bentuk teknologi, sangat bergantung pada subjek yang mengetahunya.
Lagi lagi kesadaran harus dimiliki ilmuwan untuk menjaga netralisasi hasil pengetahuan.
C. Filsafat Pengetahuan Sebagai Landasan Penggalian Ilmu dan Relevansinya

Mengapa kita perlu filsafat? Banyak yang tidak suka filsafat karena topik topik yang
dalam filsafat terlalu ideal dan tidak nyata. Pembahasan objek juga sering berkembang
kemana mana dan tidak jelas.

Philos-shopia yang merupakan asal kata filsafat, dalam baha Indonesia memiliki
makna suka akan kebenaran atau sering diterjemahkan sebagai ajaran yang bijak yang
membahas kebijaksanaan. Relevansi filsafat ilmu pengetahuan terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan sangat tinggi dalam membantu menyadari tiap langkah yang diambil. Hal ini
disebabkan karena filsafat masih mempunyai persamaan persamaan mendasar dan dekat
dengan ilmu lainnya, serta filsafat yang selalu menumbhukan rasa sikap bertanya dan
reflektif. Filsafat juga membantu cara ilmu berkembang ke arah yang lebih baik dan berguna
bagi kepentingan banyak orang, sekaligus mencegah penyalah gunaan penemuan ilmu yang
kadang kadang dapat menjadi alat dekonstruksi yang efektif dan berakibat fatal bagi
manusia sendiri.

Sampai saat ini, sains sendiri menelurkan banyak konsep yang sebetulnya sangat
reflektif, yang paling terungkap akibat dari “pasti” ilmu alam adalah hidup manusia bisa
direduksi sebagi objek objek yang tidak dapat melepaskan diri dari lingkungan hukum alam.
Permasalahan determinisme manusia adalah permasalahan sepanjang sejarah sains dan
teknologi.

D. Sains

1. Pengertian Sains

Secara umum, ilmu pengetahuan alam mempunyai ciri khas berbeda dengan
ilmu pengetahuan lainnya. Pengetahuan mengenai alam kebanyakan didapat secara
empiris, yakni pengamatan atas kejadian di alam. Kumpulan pengamatan ini
merupakan data sangat berharga setelah diolah akan menghasilkan informasi sangat
akurat, karena manusia dianugrahi akal budi dan rasio yang cukup untuk mengolah
informasi informasi ini.

Dari penjelasan dapat ditarik kesimpulan bahwa sains atau ilmu pengetahuan
alam adalah sekumpulan pengetahuan yang diperoleh dari metode tertentu. Selain
itu, sains berusaha menguasai alam dan memanfaatkannya untuk kesejahteraan
manusia. Dalam sejarahnya, sains membantu manusia dari zaman ke zaman untuk
menemukan metode dan struktur yang tepat dalam bidang kajiannya
2. Fungsi dan Sifat Sains

a. Sains membantu manusia berpikir dalam pola sistematis


b. Sains dapat menjelaskan gejala alam serta hubungan satu sama lain antara
gejala sains

Ciri-ciri sains:

1) Analitis, dapat meneliti setiap bagian dari objek dengan seksama dan
tersruktur
2) Logis, dapat dipikirkan serta diamati dengan sederhana
3) Sistematis, harus ada urutan penjelasan
4) Kausatif, menjelaskan gejala alam serta penyebabnya
5) Kuantitatif, dapat diukur

c. Sains dapat digunakan untuk meramalkan gejala alam yang akan terjadi
berdasarkan pola gejala alam yang dipelajari
d. Sains digunakan untuk menguasai alam dan mengendalikanya demi
kepentingan alam
e. Sains digunakan untuk melestarikan alam karena sumbangsih ilmunya
mengenai alam

Anda mungkin juga menyukai