Anda di halaman 1dari 6

Potensi di Kelurahan Rejowinangun,

Kotagede, Kota Yogyakarta

Terdapat sistem klaster dalam mengembangkan potensi


wilayah yang ada di Kelurahan Rejowinangun.

Klaster sebagai lembaga kemasyarakatan dikuatkan dengan


SK Lurah Rejowinangun Nomor 03/KPTS/RJW/2015 dimana
lembaga ini merupakan mitra kerja Pemerintah Kelurahan
Rejowinangun yang berfungsi membantu mengembangkan
potensi wilayah dan memudahkan dalam pembinaannya.

Dalam SK tersebut mengesahkan klaster Kelurahan


Rejowinangun yang terdiri dari:
a. Klaster Kampung Budaya (RW 01 – 05)
b. Klaster Kampung Kerajinan (RW 06 – 07)
c. Klaster Kampung Herbal (RW 08 – 09)
d. Klaster Kampung Kuliner (RW 10)
e. Klaster Kampung Agro (RW 11 – 13)
1. Klaster budaya merupakan klaster yang terletak di RW 01, 02, 03, 04
dan 05 di Kelurahan Rejowinangun. Di dalam klaster budaya terdapat
potensi seni dan budaya yang beraneka ragam dan memiliki nilai jual.

2. Klaster kerajinan merupakan klaster yang berada di RW 06 dan 07


yang mana pada kedua RW ini banyak terdapat industri rumahan
yang membuat kerajinan baik yang sifatnya lokal maupun dijual
sampai ke luar DIY. Kerajinan tersebut diantaranya adalah : a)
Kerajinan kulit b) Fiber c) Ukir kayu xli d) Batik tulis dan jumputan e)
Suttlecok f) Lukis kaca terbalik g) Wayang kulit h) Daur ulang limbah
plastik i) Rajut, dll

3. Klaster herbal merupakan klaster yang berada di RW 08 dan 09.


Klaster ini terdapat sentra pembuat jamu J’GER (Jamu Gendong
Rejowinangun) dan jamu xlii instan yang bahan utamanya adalah
tanaman herbal yang ditanam sendiri oleh warga di setiap rumah dan
jalan dengan pemanfaatan lingkungan yang ada.

4. Klaster kuliner merupakan klaster yang berada di RW 10. Di dalam


klaster ini terdapat banyak rumah tangga yang membuat makanan
kecil. Untuk membantu pemasarannya, Pemerintah Kelurahan
memberikan suatu himbauan kepada seluruh masyarakat Kelurahan
Rejowinangun

5. Klaster agro merupakan klaster yanga berada di RW 11, 12 dan 13


dengan spesifikasi masing-masing RW berbeda. Yaitu RW 11 sebagai
kampung Anggrek, RW 12 Sebagai Kampung Agro edukasi khusus
tanaman sayuran dan buah, RW 13 sebagai Kampung Flori khusus
untuk tanaman hias
PROBLEM KELURAHAN REJOWINANGUN
1. KEPADATAN BANGUNAN TINGGI DAN KURANGNYA RTH 2. ADANYA KAWASAN TIDAK TERENCANA
Kepadatan bangunan Lahan kosong atau persawahan

REJOWINANGUN

KOTAGEDE
PROBLEM KELURAHAN REJOWINANGUN

3. KURANGNYA KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA


YANG MENDUKUNG POTENSI WILAYAH

Sebagaimana yang telah dipaparkan pada bagian potensi kelurahan Rejowinangun, wilayah ini memiliki 5 potensi yang dapat dimaksimalkan dan dikembangkan,
namun pada riilnya, pada kelurahan ini belum dilengkapi dengan sarana prasarana untuk mendukung potensi tersebut

Misalnya, masih kurangnya tempat untuk


menghimpun dan melakukan kegiatan ekonomi
bagi masyarakat yang menjalankan UMKM

Panggung/balai kesenian, sanggar, tempat


bertemunya masyarakat yang memiliki
minat pada seni masih kurang, padahal
Rejowinangun memiliki potensi dalam sisi
kesenian

Masih kurangnya tempat untuk


memaksimalkan potensi kuliner, misal tempat-
tempat seperti foodcourt

Anda mungkin juga menyukai