TINJAUAN UMUM
5
6
1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan
umum hingga sekarang.
Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan
hasil tambang, salah satunya adalah batubara. Dalam memenuhi kebutuhan tenaga
listrik yang makin meningkat, pemerintah menentukan kebijakkan penghematan
penggunaan bahan bakar minyak. Pemanfaatan potensi batubara sebagai sumber
energi listrik semakin penting mengingat keterbatasan sumber energi primer.
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sektor Bukit Asam dengan
menggunakan bahan bakar batubara merupakan salah satu cara pemanfaatan
potensi batubara di daerah Tanjung Enim Kabupaten Muara Enim. Berdasarkan
kebijakan pemerintah dalam pemanfaatan sumber–sumber energi primer, maka
dibangunlah PLTU Buktit Asam dengan menggunakan batubara sebagai bahan
bakar utamanya. Sebelum dilakukan pembangunan terlebih dahulu dilakukan studi
kelayakan oleh konsultan (Japan International Cooperation Agency) pada bulan
Mei 1984. Studi ini dilanjutkan dengan studi yang lebih mendalam oleh konsultan
dari Prancis yakni SOFRELEC (Societe Francaice d’Etudes et de Realisation
d’Equepments Electrique) tahun 1980.
PLTU Bukit Asam unit I dan II dibangun pada tahun 1982 dengan kapasitas
terpasang 2x65 MW oleh kontraktor ALSTHOM ATLANTIQUE yang berasal dari
Prancis, dan beroperasi pada tahun 1987, dimana PLTU ini diresmikan oleh
presiden Soeharto pada tanggal 9 Febuari 1988.
Pelaksanaan pekerjaan awal dilakukan dengan pemasangan tiang pancang
dari bagian–bagian utama dari pembangkit, yaitu :
1. Pelaksanaan tiang pancang jembatan masuk mulai 30 Januari 1984 sampai
dengan 05 Agustus 1984.
2. Pelaksanaan tiang pancang bangunan utama mulai April 1984 sampai dengan
18 Desember 1984.
3. Pelaksanaan tiang pancang boiler mulai 01 Juni 1984 sampai dengan 31
September 1984.
4. Pelaksanaan tiang pancang cerobong/stack mulai 01 Juni 1984 sampai dengan
7
19 Desember 1984.
5. Pelaksanaan tiang pancang cooling tower mulai 03 Desember 1984 sampai
dengan 05 Agustus 1985.
PLTU Bukit Asam Unit III dan IV dengan kapasitas 2x65 MW mulai
dibangun pada tanggal 16 April 1991. Tenaga listrik yang dihasilkan PLTU Bukit
Asam melalui generator dengan tegangan 11 KV dinaikkan menjadi 150 KV
melalui trafo utama. Tenaga listrik ini dihubungkan ke sistem interkoneksi
Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Sumatera Barat, serta Riau.
Pembangunan 4 unit PLTU Bukit Asam dengan kapasitas 4 x 65 MW ini
dilakukan dalam dua tahap. Adapun tahap–tahap pelaksanaan pembangunannya
adalah sebagai berikut:
1. Survei pendahuluan pada tahun 1978 oleh konsultan dari Jepang (JICA).
2. Studi kelayakan pada tahun 1980 oleh konsultan dari Prancis (SOFRELEC).
3. Persiapan lahan pada tahun 1981.
4. Tahap pertama pembangunan Unit I dan II (2 x 65 MW) tahun 1982.
5. Tahap kedua pembangunan Unit III dan IV (2 x 65 MW) tahun 1991.
Berdasarkan SK Direksi No.038/dir/86 tanggal 3 Juni 1983 dibentuk sektor
bukit asam pada perusahaan listrik negara wilayah IV Palembang, kemudian pada
tahun 1966 terdapat perubahan status dan struktur organisasi perusahaan dimana
perusahaan umum listrik negara berubah menjadi PT. PLN (Persero) dan
dibentuknya PT. PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sumatra Bagian
Selatan, maka sejak itu pengelolahan Unit Pelaksana Pembangkitan Bukit Asam
berada di bawah PT. PLN (Persero) Pembagkitan dan Penyaluran Sumatra Bagian
Selatan dengan nama PT. PLN (Persero) kitlur Sumbagsel Sektor Bukit Asam
berganti menjadi PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Sektor Bukit
Asam.
8
❑ + 40m diatas
Gambar 2. 1 Peta Lokasi PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Bukit
Asam [2]
Jl. Lingga Raya
Desa Lingga
Kec. Lawang Kidul
Kab. Muara Enim, SumSel (31701)
2.4 Produk
Produk utama yang dihasilkan PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Sektor
Bukit Asam adalah energi listrik yang diperoleh dari pengoperasian 4 unit PLTU dengan
10
daya terpasang 4 x 65 MW. Produksi listrik tersebut disalurkan melalui jaringan transmisi
dan gardu induk Bukit Asam yang terhubung dengan sistem interkoneksi Sumatera. Produk
samping berupa fly ash dan bottom ash yang mana fly ash dimanfaatkan sebagai reklamasi
tambang PT. Bukit Asam dan semen.
2.5 Pemasaran
PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Sektor Bukit Asam dalam
penyaluran listriknya, disalurkan ke beberapa daerah dengan ditransmisikan
menjadi tiga jalur, yaitu yang pertama Baturaja, Lampung, yang kedua Lahat,
Prabumulih, Palembang, dan yang ketiga ditransmisikan menuju Bengkulu. Dalam
penyalurannya, 10% dari listrik tersebut dimanfaatkan sendiri oleh pihak industri.
Sehingga yang didistribusikan hanya 90% sesuai dengan bebannya. Untuk saat ini
PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Sektor Bukit Asam memiliki
beban produksi listrik 50-60%, yaitu dengan beban puncak 60%.
2.6.1 Moto
“Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik.”
2.6.2 Visi
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul,
dan terpercaya dengan bermutu pada potensi insani.
2.6.3 Misi
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
kepada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
11
hal pegawai memenuhi hal-hal yang dapat mengancam keselamatan baik bagi
pegawai sendiri maupun perseroan.
5. Pegawai dilarang memakai atau menggunakan alat-alat perlengkapan kerja atau
keselamatan kerja untuk kepentingan pribadi.
6. Perusahaan memberi tanda pengenal dan pakaian dinas kepada seluruh pegawai
dan wajib dipakai sesuai ketentuan yang berlaku.
7. Pegawai dengan tugas-tugas tertentu selain diberikan pakaian dinas atau pakaian
kerja juga diberikan perlengkapan kerja yang diwajibkan untuk memakainya.
8. Ketentuan lebih lanjut tentang keselamatan kerja dan perlengkapan kerja
ditetapkan oleh direksi.
Manager Bagian Manager Bagian Manager Bagian Manager Bagian Manager Bagian
Enjiniring Operasi Pemeliharaan Coal Ash Handling Keuangan, SDM
Pejabat Pelaksana
dan Adminitrasi
Pengadaan
Supervisor
Operasi B Supervisor
Pemeliharaan Supervisor
Boiler Pengelola Bahan
Bakar
Supervisor
Operasi C
Supervisor
Pemeliharaan
Listrik
Supervisor
Operasi D
Supervisor
Pemeliharaan
Supervisor Kontrol Instrumen
Analisis Kimia
Supervisor
Logistik