PENDAHULUAN
memberikan dampak yang negatif bagi manusia. Salah satu dampak negatif dari
Pola hidup yang buruk misalnya dapat dilihat dari konsumsi makanan yang
kurang sehat seperti makanan siap saji (junk food), kurangnya olahraga, merokok,
minum air yang kurang mengandung mineral serta masih banyak faktor yang
lainnya.
Salah satu dampak jangka panjang dari pola hidup yang buruk tersebut
manusia, tingginya kadar kolesterol dalam tubuh dapat menjadi pemicu timbulnya
jantung koroner), resistensi insulin, diabetes mellitus tipe 2 dan stroke (Byori,
2007).
Hiperkolesterolemia tidak hanya diderita oleh orang tua saja tetapi orang
muda dan anak-anak juga dapat menderita kelebihan kolesterol atau kolesterol
tinggi. Namun, faktor keturunan dapat pula memegang peranan pada kolesterol
darah tinggi. Ada orang yang sejak lahir sudah memiliki kadar kolesterol tinggi
menurut penelitian satu diantara 500 orang yang menderita kolesterol tinggi
familial ini. Pada penderita gangguan turun-temurun ini, kadar LDL bisa 2-3 kali
1
lebih tinggi dari normal. Sering kali mereka sudah diserang plak jantung pada usia
muda, antara 20 dan 30 tahun. Sedangkan PJK (Penyakit Jantung Koroner) dapat
penimbunan lemak. Akibatnya aliran darah tidak lancar dan jantung harus bekerja
Dampak lain dari pola makan yang mulai bergeser dari pola makan
terjadi abnormalitas kadar lemak pada penyakit metabolik seperti obesitas dan
penyakit tekanan darah tinggi menyerang pada usia rata-rata diatas 30 tahun.
Penyakit ini sering muncul ditandai dengan pusing, kunang-kunang, dan bahkan
jika sudah parah akan menyebabkan koma hingga kematian (Anonim, 2014).
dengan detektor UV. Sampel yang digunakan adalah serum yang berasal dari
darah vena. Darah adalah suspensi partikel dalam larutan koloid yang
diproduksi di dalam sumsum tulang dan akan dilepaskan ke dalam sirkulasi
2
setelah matang. Darah terdiri dari dua komponen seluler berupa eritrosit, leukosit
dan trombosit serta komponen cair yang berupa plasma (Efendi Ferry dan
Makhfudli, 2009).
temparatur, asam basa, dan elektrolit (Phillip I dan Jeremy Ward, 2004). Sehingga
Pemeriksaan darah akan memberikan arti penting untuk pemeriksaan fungsi tubuh
enzimatik kolorimetrik.
HDL (high density lypoproteins) dan LDL (low density lypoproteins) berdasarkan
3
1.3 Manfaat Kerja Praktek
1.3.1 Mahasiswa
langsung.
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Darah
Darah adalah suspensi sel yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah
dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit dan
trombosit. Volume darah 8 % dari berat badan (± 5 L). Sekitar 55% adalah plasma
darah dan 45% sisanya terdiri dari sel darah ( Evelyn, 2006 ).
Plasma terdiri dari ion-ion dan berbagai macam protein plasma. Setelah
membeku, akan tertinggal suatu cairan kekuningan yang disebut serum, yang
asam-basa normal dalam tubuh, 5) Mengatur keseimbangan air melalui efek darah
5
pada pertukaran air antara cairan yang beredar dan cairan jaringan, 6) Mengatur
infeksi melalui sel darah putih dan antibodi dalam sirkulasi, 8) Mengangkut
mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa
oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon
saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke
jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior. Darah
juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia
asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni
( Evelyn, 2006 ).
arteri, vena, dan kapiler. Arteri bermula dari bilik kiri disebut aorta, yaitu suatu
pembuluh darah berdinding tebal dengan diameter sekitar satu inci. Aorta ini
bercabang menjadi artei yang lebih kecil dan makin jauh makin kecil dan sempit,
akhirnya berupa pembuluh seperti rambut yang tidak tampak dengan mata
telanjang dan disebut dengan kapiler. Kapiler berguna untuk membawa oksigen
6
pembuluh vena dimana darah yang kurang oksigen dan nutrisi mengalir ke
Arteri dan vena memiliki perbedaan dalam struktur dan fungsi. Arteri
mempunyai tiga lapisan seperti selang karet yaitu : 1) Permukaan lapisan dalam,
halus dan licin yang berfungsi agar darah dapat mengalir dengan lancar, 2) lapisan
luar, liat untuk melindungi pembuluh bagian dalam yang membawa darah, 3)
lapisan tengah, cincin otot yang memiliki kekuatan untuk berkerut dan
meningkat dan ketika rileks, tekanannya turun. Sifat elastis ini sangat penting
plak. Lapisan arteri bagian dalam sangat halus, sehingga darah bisa mengalir
dengan mudah. Arteri harus tahan terhadap tekanan yang tinggi, oleh karena itu
arteri berdinding tebal dan berotot. Namun, vena tidak mendapat tekanan yang
tinggi ini, sehingga tidak perlu berkontruksi sedemikian kuat. Dengan demikian,
2.3 Kolesterol
untuk hormon steroid dan asam empedu yang disintesis oleh sel-sel tubuh dan
yaitu kompleks antara lipid dan apolipoproteins (Swastini dan Astuti, 2007).
7
2.3.1 Kolesterol Total
sel hewan terutama terkonsentrasi dalam otak dan sumsum tulang belakang.
Kolesterol diperoleh dari hasil sintesis didalam hati. Bahan bakunya diperoleh
dari karbohidrat, protein dan lemak. Jumlah yang disintesis bergantung pada
kebutuhan tubuh dan jumlah yang diperoleh dari makanan (Atmaja, 2004).
tidak bisa terserap dalam jaringan akan tetap tinggal di pembuluh darah dan
membentuk plak. Jika hal ini terjadi terus-menerus dan bertahun-tahun pembuluh
darah tersebut akan tersumbat. Sumbatan bisa fatal jika terjadi pada pembuluh-
2.3.2 Trigliserida
Trigliserida terdiri dari tiga asam lemak yang tergabung menjadi molekul
normal dari darah. Makanan yang berlemak akan meningkatkan kadar trigliserida
adalah :
8
- Beberapa penyakit seperti diabetes, penyakit ginjal dll
- Faktor keturunan
Bila kadar trigliserida >200 mg/dl, maka resiko PJK menjadi semakin besar.
(Soeharto, 2004)
kolesterol dari sel, ketika sebagian kolesterol yang sudah terangkut menuju kehati
menjadi asam empedu dan dibuang dalam kantong empedu. Seperempat sampai
sepertiga bagian dari lipoprotein adalah protein dan selebihnya adalah lipida.
yang diajukan adalah bahwa HDL mengangkut kolesterol dari sel kembali ke hati,
perubahan oksidatif oleh LDL . Kadar kolesterol HDL yang rendah dianggap
kurang baik/ resiko tinggi. HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit dan mampu
9
Dari hasil penelitian diperoleh suatu kenyataan bahwa semakin tinggi HDL,
hubungan antara peningkatan resiko penyakit jantung koroner dan stroke dengan
kadar HDL. Jadi, dengan meningkatkan HDL dalam darah maka resiko terjadinya
komplikasi penyakit jantung koroner dan stroke akan berkurang (Soeharto, 2004).
70%). LDL berperan mengangkut kolesterol dari hati ke jaringan perifer. LDL
kolesterol menumpuk dalam jaringan (sel-sel dan organ tubuh). LDL dianggap
sebagai kolesterol jahat dan HDL dianggap sebagai kolesterol baik/ pelindung
(Tapan, 2005 ).
LDL mengandung kolesterol yang cukup tinggi, hal ini berarti bahwa
lainnya pada dinding arteri, dan lebih lanjut akan terjadi pengerasan dinding arteri
(Soeharto, 2004).
10
40 – 49 < 245 30 – 160 27 - 87 < 150
> 50 < 265 40 – 190 28 - 92 < 159
(Atmaja, 2004)
2.5.1 Hiperkolesterolemia
merupakan salah satu faktor resiko utama terjadinya penyakit jantung koroner
PJK akan meningkat bila kadar kolesterol darah meninggi. Telah dibuktikan pula
2.5.2 Atherosclerosis
dengan pengerasan arteri. Dalam hal ini timbul plak pada dinding arteri
organ vital lainnya. Apabila astherosclerosis terjadi pada arteri yang mensuplai
darah ke otak maka akan menyebabkan terjadinya stroke, dan bila terjadi pada
menyebabkan kematian.
11
Faktor resiko mayor: a) Hiperkolesterolemia b) Hipertensi c) Merokok
2.5.3 Dislipidemia
kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida di atas nilai normal serta
Disiplidemia, yaitu :
- Usia
- Jenis Kelamin
12
- Obesitas
- Asupan makanan
- Aktivitas Fisik
didunia dengan 16,7 juta kematian per tahunnya dan cenderung mengalami
pembuluh darah jantung. Plak terdiri atas kolesterol, kalsium dan bahan lain di
dalam pembuluh darah (arteri koronaria serta arteri lainnya). Proses ini disebut
Faktor lain penyebab terjadinya PJK adalah merokok, riwayat PJK dalam
keluarga (umur < 55 tahun), penyakit gula, penyakit pembuluh darah dan
kegemukan (Bahri,2004). Pada suatu observasi, kebanyakan PJK terjadi pada laki-
laki (60%) dibandingkan wanita (40%). Hal ini disebabkan proteksi wanita yang
baik terhadap faktor resiko, proteksi hormonal, dan perbedaan metabolisme pria
2.5.5 Stroke
Stroke adalah serangan otak yang terjadi secara tiba-tiba dengan akibat
kematian atau kelumpuhan sebelah bagian tubuh. Stroke disebut juga dengan
darah ke otak terputus. Otak sangat tergantung pada pasokan darah yang
13
darah berehenti akibat pembekuan darah atau pecahnya pembuluh darah, sedikit
atau banyak akan terjadi kerusakan pada otak yang tidak dapat diperbaiki (infark
otak). Dampaknya adalah fungsi kontrol bagian tubuh oleh daerah otak yang
terkena stroke akan hilang atau mengalami gangguan dan dapat mengakibatkan
darah otak pecah. Ketika berusia lanjut, keadaan dinding arteri mengeras, tebal,
dan kurang lentur. Hal itu terjadi karena zat-zat lemak (kolesterol), produk-produk
sel mati, kalsium dan lainnya menggumpal dan menempel pada dinding arteri.
Begitu tumpukan plak itu terbentuk, sel-sel yang berada pada lapisan arteri akan
darah menjadi sempit sehingga menghambat laju aliran darah. Selain itu, plak bisa
Penyumbatan aliran darah biasanya diawali dari luka kecil dalam pembuluh
darah yang bisa disebabkan oleh situasi tekanan darah tinggi, merokok, atau
daerah yang terluka kemudian tertutup oleh endapan yang kaya kolesterol (plak).
- Mati rasa yang mendadak diwajah, legan, atau kaki dan terutama terasa di
14
- Sakit kepala yang mendadak tanpa penyebab yang jelas
adalah dari pengerasan arteri atau yang disebut juga sebagai arterisklerosis. Virgil
bahwa arterisklerosis terjadi akibat dari gaya hidup modern yang penuh stress,
pola makan tinggi lemak, dan kurang berolahraga. Ketiganya merupakan faktor
yang dapat dikendalikan. Selain itu terdapat faktor yang tak dapat dikendalikan
antar lain adalah usia, jenis kelamin, riwayat stroke dalam keluarga, rasa dan etnik
(Vitahelath, 2004).
2002).
tidak baku, metode yang didesain atau dikembangkan laboratorium, metode baku
modifikasi dari metode baku (Wirawan, 2002). Validasi metode adalah suatu
15
proses untuk mengkonfirmasi bahwa prosedur analisis yang dilakukan untuk
dengan spektrofotometri untuk analisis kolesterol dari darah yang tidak cocok
metode ini trigliserida akan dihidrolisa secara enzimatis menjadi gliserol dan asam
bebas. Dengan lipase khusus akan membentuk kompleks warna yang dapat diukur
16
BAB III
PENGUMPULAN DATA
Jadwal Kegiatan
N Hari ke –
Kegiatan
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Persiapan Alat V
2 Persiapan pasien V V V V V V V V
3 Pengambilan
V V V V V V V V
darah vena
4 Pembuatan
V V V V V V V V
serum
5 Analisis kadar
V V V V V V V V
kolesterol
6 Pembuatan tabel
hasil analisis V V V
data
7 Kajian dampak
kadar kolesterol
V V V
17
Tempat Kegiatan
kolesterol
darah
18
Tabung vacuette dimasukkan ke dalam sentrifuges dan diletakkan
Diatur waktunya selama 10 menit dan dengan kecepatan 3000 rpm dan
500 mikron
- stat : cepat
- control
- calibrate
isi sample ID dan nama pasien pada kolom yang telah disediakan
tentukan jenis parameter dengan memberi tanda (v) pada kolom test
19
tekan F9 (sample handing) untuk menentukan posisi
double click pada nama atau sample ID untuk menentukan pada posisi
setelah meletakkan sample pada posisi yang telah ditentukan oleh alat
20
BAB IV
HASIL INTERPRETASI DATA
Data Objektif
Nama : Ramli
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 57 tahun
Status : Pasien Rawat Inap
Total Cholesterol : 307 mg/dl (150-200mg/dl)
HDL Cholesterol : 29 mg/dl (laki-laki lebih dari 50 mg/dl)
Trigliserida : 171 mg/dl (kurang dari 150mg/dl)
LDL Cholesterol : 243 mg/dl (kurang dari 150 mg/dl)
Asam Urat : 9,3 mg/dl (3,7 -7,0 mg/dl)
Analisa klinis : Pasien mengalami nyeri di kepala dan tengkuk
Badan pegal-pegal
Kadang disertai mual dan demam
penyakit hipertensi dan kencing manis, apabila disetai dengan kenaikan salah satu
dalam pembuluh darah. Penyakit yang akan timbul jika terjadi sumbatan akibat
kenaikan kolesterol adalah stroke. Selain itu penyakit yang ditimbulkan karena
rasa nyeri didada, lemas mendadak atau bahkan pingsan. Jika tidak ditangani oleh
21
BAB V
PEMBAHASAN
kolesterol total, pasien kelebihan trigliserida, pasien kekurangan HDL dan pasien
kelebihan LDL. Hal ini dapat disebabkan karena adanya perbedaan pada jenis
makanan yang dikosumsi, aktivitas, serta umur, karena semakin tua seseorang
maka kolesterol yang menempel di pembuluh darah juga semakin banyak. Namun
hal tersebut tidak selalu terjadi, karena dari data diatas diketahui bahwa orang
yang berumur 47 tahun memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi dari pada
orang yang berusia 84 tahun. Kemungkinan hal tersebut disebabkan karena pola
hidup yang kurang baik serta makanan yang dikonsumsi oleh orang yang berumur
47 tersebut mengandung kolesterol yang lebih tinggi dari pada orang yang
lainnya, seperti makanan siap saji yang dapat dengan mudah ditemukan di mana-
darah seseorang. Sehingga dari sini faktor usia tidak dapat dijadikan sebagai tolak
pasien perempuan. Menurut A. Maximin, Psy.D., L.S. Rust, PhD., dan L.W.
Kenyon PhD dalam buku Heart Therapy menyebutkan bahwa laki-laki memiliki
22
perempuan setelah usia remaja sampai usia sekitar 50 tahun. Pada rentang usia
tersebut, laki-laki memiliki 2-3 kali lipat kemungkinan menderita penyakit diatas
dibandingkan perempuan. Tapi ketika usia lima puluh tahun keatas, perempuan
dan laki-laki dapat dikatakan beresiko sama. Hal tersebut disebabkan karena
penyakit itu. Estrogen dipercaya mencegah terbentuknya plak pada arteri dengan
Karena sebagian besar penyakit berasal dari makanan. Pola hidup dan konsumsi
Kelebihan kadar kolesterol total pada pasien dapat disebabkan oleh pola hidup
yang tidak sehat seperti sering mengkosumsi makanan siap saji, memiliki berat
peranan yang sangat penting karena dapat dipakai sebagai acuan untuk membuat
Terjadinya penyakit bisa jadi disebabkan karena kadar HDL dan LDL yang
berada dalam tubuh tidak seimbang. Hasil yang baik adalah ketika seseorang
memiliki kadar kolesterol total yang rendah dan memiliki kadar kolesterol LDL
rendah serta kadar kolesterol HDL nya tinggi. Kolesterol berhubungan dengan
pengerasan arteri. Dalam hal ini timbul plak pada dinding arteri menyempit,
23
menyebabkan infark miokard dan stroke. Bila terlalu banyak mengkonsumsi
makanan yang mengandung kolesterol maka kadar kolesterol dalam darah bisa
akan disimpan di dalam lapisan dinding pembuluh darah arteri, yang disebut
sebagai plak atau ateroma, sumber utamanya berasal dari kolesterol LDL
(Soeharto, 2004).
didistribusikan ke otak, jantung, dan seluruh organ tubuh yang lain. Jika
setelah makanan itu tiba di usus dan diserap oleh pembuluh darah, HDL akan
bertugas mengikat zat-zat makanan tersebut ke hati untuk diolah. Jika kadar HDL
rendah maka akan banyak kolesterol yang menempel pada pembuluh darah.
Kejadian ini adalah cikal bakal terjadinya tekanan darah tinggi karena banyak
yang jelas untuk setiap pasien yang menderita kolesterol tinggi, baik total
sehari-hari, menggunakan pola makan hidup sehat atau tidak dan apakah perokok
penyakit yang diderita pasien berdasarkan beberapa literatur dan hasil konsultasi
dengan dokter.
24
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
2. Berdasarkan usia diketahui bahwa hasil pemeriksaan dari salah satu pasien
sesuai dengan ahli yang berpendapat bahwa semakin tua seseorang, semakin
6.2 Saran
Dari hasil kerja praktik ini penulis ingin memberikan saran sebagai bahan
1. Bagi masyarakat yang berumur >30 tahun dan masyarakat yang memiliki
25
2. Melakukan pemeriksaan secara berkala untuk mengetahui awal gejala
26
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, A.T. 2004. Manfaat Diet Pada Pennggulangan Hiperkolesterolemi , [Online]. Tersedia :
http ://www.library.usu.ac.id/download/fk/gizi-bahri.pdf
27
Soeharto, I., 2004, Serangan jantung dan stroke hubungannya dengan lemak dan
Kolesterol Edisi kedua. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Tisnadjaja, D., 2006, Bebas kolesterol dan demam berdarah dengan angkak,
Panebar Swadaya, Jakarta.
28