Anda di halaman 1dari 3

Distosia Bahu

  1.      Definisi distosia bahu


          Menurut (Ai Yeyeh dan Lia yulianti. 2010) ; Distosia adalah kesulitan dalam jalan
persalinan.6 sedangkan menurut (Sulaiman Satrawinata. 2005) ; Distosia adalah persalinan yang
sulit yang ditandai dengan adanya hambatan kemajuan persalinan.7
Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan distosia bahu merupakan penyulitan pada saat
persalinan yang diakibatkan karena bahu yang lebar sehingga dapat menghambat kemajuan
persalinan menjadi lama.

  2.      Tanda-tanda distosia bahu :


a.       Kepala seperti tertahan di dalam vagina
b.      Kepala lahir tetapi tidak terjadi putaran paksi luar.
c.       Sebagian kepala keluar saat ibu meneran kuat tapi kemudian kembali ke dalam vagina setelah
meneran selesai (turtle sign). 5
 (Asuhan Persalinan Normal 2012).

terdapat dua jenis dystocia, yaitu:

1. Cervical dystocia

Bisa juga disebut sebagai distosia servikal, kondisi ini terjadi saat leher rahim tidak
membesar ketika proses persalinan berjalan. Hal ini menyebabkan bayi sulit untuk lahir
melalui jalur normal.

2. Shoulder dystocia

Shoulder dystocia atau distosia bahu adalah suatu kondisi saat proses persalinan di mana
kepala bayi telah berhasil keluar, namun bahunya menyangkut di jalur lahir. Kondisi ini
membuat proses persalinan membutuhkan waktu yang lebih lama dan termasuk dalam
kegawatdaruratan medis.

Gejala
 
Gejala dari dystocia umumnya baru akan terlihat saat proses persalinan terjadi.
Pada shoulder dystocia, dokter akan mengidentifikasi kondisi ini saat melihat sebagian
kepala dari bayi keluar dari jalan lahir, namun bagian tubuh yang lain tidak dapat keluar
dari rahim.

Dokter menyebut gejala dari shoulder dystocia sebagai the turtle sign, yang berarti tanda
kura-kura. Hal ini disebabkan oleh kepala bayi yang sudah terlihat mulai keluar dari
rahim kemudian terlihat akan kembali masuk, layaknya seekor kura-kura yang
mengeluarkan kepala dari cangkangnya lalu memasukannya kembali  

3. Penyebab
Secara umum, gangguan proses persalinan dapat disebabkan oleh salah satu dari tiga hal
berikut:

 Kondisi bayi

Kondisi bayi bisa menyebabkan kesulitan persalinan saat ukurannya terlalu besar.
Kelebihan berat dan tinggi badan pada janin disebut juga dengan istilah makrosomia.

Selain ukuran, bayi dalam rahim juga bisa mempersulit proses persalinan jika berada pada
posisi yang salah. Misalnya, posisi sungsang.

 Kondisi tulang panggul ibu

Pada ibu hamil yang memiliki ukuran dan bentuk tulang panggul yang terlalu kecil atau
terlalu sempit, ia umumnya akan mengalami kesulitan saat proses persalinan. Saat
kesulitan persalinan disebabkan oleh jalur lahir yang terlalu sempit dan ukuran bayi yang
terlalu besar, kondisi ini dapat mengakibatkan distosia mekanis.

 Kemampuan kontraksi

Pada penyebab dystocia selanjutnya, kemampuan serta kekuatan kontraksi yang kurang,


bisa membuat persalinan menjadi sulit. Pada kondisi ini, frekuensi kontraksi bisa jadi
sudah cukup, tapi intensitas di tiap kontraksinya masih kurang.
4. Penanganan lain untuk shoulder dystocia  juga bisa dilakukan melalui tujuh tahap
berikut:

 Dokter akan memiminta pertolongan tambahan dari dokter ahli lainnya serta
asisten persalinan.
 Dokter dapat melakukan episiotomy. Ini adalah prosedur untuk memperluas jalan
lahir dengan membuat pembukaan antara vagina dengan anus (perineum).
 Dokter juga mungkin akan meminta ibu hamil untuk menarik kaki ke arah perut
guna membuat tulang panggul berubah posisi menjadi datar sehingga
mempermudah bayi untuk keluar.
 Dokter juga mungkin akan memutar posisi janin ke posisi yang memudahkannya
untuk keluar.
 Dokter akan mencoba untuk mengeluarkan salah satu tangan bayi terlebih dahulu,
sehingga bahu bayi yang menyangkut bisa lebih mudah keluar.
 Dokter dapat menginstruksikan ibu hamil untuk mengubah posisi dari terlentang
menjadi menungging dengan bertumpu pada lutut dan tangan. Posisi ini akan
mempermudah bayi yang sungsang untuk keluar.

Pengobatan

Bagi wanita yang berisiko mengalami dystocia, seperti pada penderita diabetes


melitus maupun diabetes gestasional, dokter mungkin akan menyarankan untuk
melakukan persalinan melalui prosedur induksi atau operasi caesar.

Ibu juga berisiko mengalami dystocia jika berat janin telah mencapai lebih dari 4,5 kg.
Dokter akan menjelaskan lebih lanjut mengenai risiko serta alasan pemilihan metode
induksi dan operasi caesar pada ibu hamil serta keluarga.

Bagi ibu hamil yang pernah mengalami shoulder dystocia pada persalinan sebelumnya,


operasi caesar elektif dan persalinan normal kemungkinan masih bisa dilakukan. Namun
kembali lagi bahwa semua tergantung dari kondisi ibu serta janin.

Anda mungkin juga menyukai