Anda di halaman 1dari 2

PENTINGNYA KB PADA PASANGAN USIA SUBUR DENGAN 4T

APAKAH PASANGAN USIA SUBUR (PUS) ITU?


Pasangan usia subur (PUS) ialah pasangan dimana usia istri berkisar antara 15-49 tahun atau
pasangan suami istri berumur kurang dari 15 tahun dan sudah haid atau istri berumur 15 tahun
tetapi masih haid (datang bulan) (BKKBN, 2020)
APAKAH YANG DI MAKSUD DENGAN 4T?
4T merupakan singkatan dari “4 Terlalu” yang diperuntukan bagi Pasangan Usia Subur (PUS)
yang memiliki kondisi :
1. Terlalu Muda Usia Melahirkan (Usia Ibu < 20 tahun)
2. Terlalu Tua Usia Melahirkan (Usia Ibu > 35 tahun)
3. Terlalu Dekat Jarak Melahirkan ( < 2 tahun)
4. Terlalu Banyak Melahirkan (> 3 anak)
APA YANG DIMAKSUD DENGAN KB PADA PUS DENGAN 4T?
KB atau Keluarga Berencana merupakan upaya untuk menunda atau mencegah kehamilan demi
tercapainya kesehatan Ibu dan calon Bayi khususnya pada Ibu dengan resiko tinggi (4T)
APA SAJA MANFAAT KB?
Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan
Meningkatkan kesehatan Ibu dan Anak
Meningkatkan Kesejahteraan keluarga
Mengatur dan menjarangkan Kehamilan
Meningkatkan kecukupan ASI dan pola aasuh yang baik bagi anak
Menurunkan resiko kematian ibu dan bayi
(Kemenkes RI, 2020)
APA PENTINGNYA MENCEGAH KEHAMILAN BAGI PUS DENGAN 4T?
1. Terlalu Muda : Kondisi rahim dan panggul belum berkembang optimal, mengakibatkan
kesakitan dan kematian ibu dan bayi.
2. Terlalu dekat jarak Kehamilan: Kondisi rahim ibu belum pulih dari kelahiran
sebelumnya, mengakibatkan anemi,  gangguan kekuatan kontraksi, kelainan letak dan
posisi janin, perdarahan pasca persalinan dan berkurangnya waktu bagi ibu untuk
merawat dan menyusui
3. Terlalu Banyak :  terjadinya gangguan dalam kehamilan
4. Terlalu Tua : kondisi kesehatan ibu mulai menurun, fungsi rahim menurun, kualitas sel
telur berkurang, meningkatnya komplikasi medis pada kehamilan dan persalinan
BAGAIMANA PANDANGAN ISLAM TERHADAP KB?

Ulama di Indonesia sepakat bahwa KB diperbolehkan dengan alasan untuk menjaga kesehatan
dan menghindari kehamilan bagi ibu yang beresiko tinggi mengalami kecacatan atau kematian,
sebagaimana QS. AL Baqarah: 195 yang artinya : “ Janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri
kedalam kebinasaan.” Firman-Nya pula: “Dan janganlah kamu membunuh dirimu;
sesungguhnya Allah adalah Maha Penyanyang kepadamu.” (QS. An-nisa’: 28)

Anda mungkin juga menyukai