Anda di halaman 1dari 9

ANALISA JURNAL MENGENAI PENYAKIT REPRODUKSI

“ INFERTILITAS “

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah


BIOLOGI REPRODUKSI
Dosen : Dita Humaeroh,S.Si.T,MKM

Disusun oleh :
KELOMPOK 2

Ade Suherlis Marliawati 2105001 Sri Martini 2105049


Elies Susantiningsih 2105009 Turayah 2105051
Elis Mintarsih 2105010 Ulviana Zahrotul Aini 2105053
Etri Usmayanti 2105013 Vikky Ammanina Assya M 2105054
Euis Sumarni 2105015 Yuli Rusliani 2105056
Ika Kartika 2105017 Ari Utari Utami 2105067
Lela Sulasih 2105019 Tenti Supriyanti 2105134
Mas Sutiara Apriliani 2105041 Widuri Yulia Febrian 2105172
Irma Yuliyanti H 2105043 Sumartini 2105173
Reni Nurazizah 2105044 Sri Rohmawati Rahayu 2105174
Rika Nurmila 2105045 Rositarini 2105175

PROGRAM SARJANA TERAPAN ANGKATAN KE-2


POLITEKNIK BHAKTI ASIH PURWAKARTA
Jalan Veteran No 256 Ciseureuh Purwakarta
[ARTIKEL REVIEW]

INFERTILITY
Andini Saraswati
Faculty of Medicine, Universitas Lampung

Abstract
Infertility is the inability to contain up to deliver the baby alive after one year of regular sexual
intercourse and do not use any contraception / after deciding to have children . Type of infertility is
divided into two , namely primary infertility and secondary infertility . Many factors affect the
incidence of both primary and secondary infertility in terms of men, women , and other factors . In
terms of women problems in the cervix , tubes , ovaries , vagina , uterus and ovulation disorders . In
terms of male factor problems such as coitus , ejaculation , employment and other factors may
cause the incidence of infertility . Age and lifestyle factors are also not spared from the cause of
secondary infertility . Consultation to the gynecologist is important for couples who do not have
children after a minimum of one year of marriage.

Keywords : ejaculation,infertility , ovulation, sexual

Abstrak
Infertilitas merupakan ketidakmampuan untuk mengandung sampai melahirkan bayi hidup setelah
satu tahun melakukan hubungan seksual yang teratur dan tidak menggunakan alat kontrasepsi
apapun/setelah memutuskan untuk mempunyai anak. Jenis infertilitas terbagi menjadi dua, yakni
infertilitas primer dan infertilitas sekunder. Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian infertilitas
baik primer maupun sekunder dari segi pria, wanita, maupun faktor lain. Dari segi wanita masalah
pada serviks, tuba, ovarium, vagina, uterus dan gangguan ovulasi. Dari segi pria masalah seperti
faktor koitus, ejakulasi, pekerjaan dan faktor lain dapat menyebabkan kejadian infertilitas. Faktor
usia dan gaya hidup juga tak luput dari penyebab infertilitas sekunder.Konsultasi kepada dokter
kandungan sangatlah penting bagi pasangan yang belum mendapatkan anak setelahminimal satu
tahun menikah.

Kata kunci : ejakulasi, infertilitas, ovulasi, seksual

...
Korespondensi: Saraswati, A. l
andinisaraswati8@gmail.com
Pendahuluan yang telah berkeluarga dengan
Berkembang biak adalah berusaha berhubungan seksual
salah satu fungsi luhur dari secara teratur tanpa perlindungan
makhluk hidup, termasuk kontrasepsi, tetapi sebelumnya
manusia. Seluruh makhluk hidup, pernah hami., dikenal dengan
termasuk manusia berkeinginan sebutan infertilitas sekunder.5,8
untuk menjaga kelangsungan Infertilitas pada wanita dapat
garis keturunannya dengan cara disebabkan oleh infeksi vagina
berkembang biak.1 seperti vaginitis dan trikomonas
Salah satu gangguan vaginalis akan menyebabkan
kesehatan reproduksi yang terjadi infeksi lanjut pada portio, serviks,
ada usia subur adalah infertilitas. endometrium bahkan sampai ke
Infertilitas dalah ketidakmampuan tuba yang dapat menyebabkan
untuk mengandung sampai gangguan pergerakan dan
melahirkan bayi hidup setelah penyumbatan pada tuba sebagai
satu tahun melakukan hubungan organ reproduksi vital untuk
seksual yang teratur dan tidak terjadinya konsepsi. Terjadinya
menggunakan alat kontrasepsi disfungsi seksual yang mencegah
apapun atau setelah memutuskan penetrasi penis, atau lingkungan
untuk mempunyai anak.2 vagina yang terlalu asam juga
Kegagalan pasangan dapat menyebabkan seorang
suami istri (pasutri) dalam wanita kesulitan mengalami
memperoleh keturunan, kehamilan.6,11
disebabkan oleh masalah pada Perubahan fisiologis
pria dan atau wanita. 40 persen mengalami gangguan yang secara
kesulitan mempunyai anak normal terjadi selama periode
terdapat pada wanita, 40 persen praovulasi dan ovulasi yang
pada pria, dan 30 persen pada membuat lingkungan serviks
keduanya. Anggapan bahwa kondusif bagi daya hidup sperma
kaum wanitalah yang lebih misalnya peningkatan alkalinitas
bertanggungjawab terhadap dan peningkatan sekresi.
kesulitan mendapatkan anak Kelainan Serviks yang dapat
adalah kurang tepat. menyebabkan infertilitas adalah:
WHO juga memperkirakan 1.Perkembangan serviks
sekitar 50-80 juta pasutri (1 dari yang abnormal sehingga
7 pasangan) memiliki masalah mengakibatkan migrasi sperma
infertilitas, dan setiap tahun terhambat.
muncul sekitar 2 juta pasangan 2. Tumor serviks seperti polip
infertil.3 atau mioma yang dapat menutupi
Disebut Infertilitas primer saluran sperma atau
jika seorang wanita yang telah menimbulkan discharge yang
berkeluarga belum pernah mengganggu spermatozoa.
mengalami kehamilan meskipun 3. Infeksi serviks yang
hubungan seksual dilakukan menghasilkan asam atau sekresi
secara teratur tanpa perlindungan purulen yang bersifat toksin
kontrasepsi untuk selang waktu terhadap spermatozoa.7,12
paling kurang 12 bulan4,8 Nidasi ovum yang telah
sedangkan tidak terdapat dibuahi terjadi di endometrium.
kehamilan dalam waktu 1 tahun Kejadian ini tidak dapat
atau lebih pada seorang wanita berlangsung apabila ada patologi
di uterus, seperti polip % dari seluruh gangguan ovulasi.
endometrium, adenomiosis, Kelas 4:Kelompok wanita
mioma uterus atau leiomioma, yang mengalami gangguan ovulasi
bekas kuretase dan abortus akibat disfungsi ovarium, memiliki
septik. Kelainan tersebut dapat kadar prolaktin yang tinggi.
mengganggu implantasi, Infertilitas pada pria
pertumbuhan, nutrisi serta dipengaruhi oleh faktor koitus pria
5
oksigenisasi janin. yang meliputi
Sumbatan di tuba fallopii spermatogenesisabnormal,
merupakan salah satu penyebab motilitas abnormal, kelainan
infertilitas. Sumbatan tersebut anatomi, gangguan endokrin dan
dapat terjadi akibat infeksi, disfungsi seksual. Kelaianan
pembedahan tuba atau adhesi anatomi yang mungkin
yang disebabkan oleh menyebabkan infertilitas adalah
endometriosis atau inflamasi. tidak adanya vasdeferens
Peningkatan insiden penyakit kongenital, obstruksi vasdeferens
radang panggul (pelvic dan kelainan kongenital system
inflammatory disease ejakulasi.Spermatogenesis
–PID). PID ini menyebabkan abnormal dapat terjadi akibat
jaringan parut yang memblok orkitis karena mumps, kelainan
kedua tuba fallopi.6 kromosom, terpajan bahan kimia,
Masalah ovarium yang radiasi atau varikokel.
dapat mempengaruhi infertilitas Masalah ejakulasi seperti
yaitu kista atau tumor ovarium, ejakulasian retrograde yang
penyakit ovarium polikistik, berhubungan dengan diabetes,
endometriosis, atau riwayat kerusakan saraf, obat-obatan atau
pembedahan yang mengganggu trauma bedah.
siklus ovarium.6 Faktor pekerjaan
Gangguan Ovulasi yang dikarenakan produksi sperma
dibagi ke dalam 4 kelas (WHO) 9: yang optimal membutuhkan suhu
Kelas 1 : Kegagalan pada di bawah temperatur tubuh,
hipotalamus hipopise. spermatogenesis diperkirakan
Karakteristik dari kelas ini adalah kurang efisien pada pria dengan
gonadotropin yang rendah, jenis pekerjaan sepertipada
prolaktin normal, dan rendahnya petugas pemadam kebakaran
estradiol. Kelainan ini terjadi dan pengemudi truk jarak jauh.
sekitar 10 % dari seluruh kelainan Faktor lain seperti infeksi
ovulasi. yang ditularkan melalui hubungan
Kelas 2: Gangguan fungsi seksual, stres, nutrisi yang tidak
ovarium. Karakteristik dari kelas adekuat, asupan alkohol
ini adalah kelainan pada berlebihan dan nikotin.
gonadotropin namun estradiol Masalah interaktif berupa
normal. Anovulasi kelas 2 terjadi masalah spesifik untuk setiap
sekitar 85 % dari seluruh kasus pasangan seperti frekuensi
kelainan ovulasi. sanggama yang tidak memadai,
Kelas 3: Kegagalan waktu sanggama yang buruk,
ovarium. Karakteristik kelainan ini perkembangan antibodi terhadap
adalah kadar gonadotropin yang sperma pasangan dan
tinggi dengan kadar estradiol ketidakmampuan sperma untuk
yang rendah. Terjadi sekitar 4-5 melakukan penetrasi ke sel telur10
Penyebab Infertilitas ginekologis rutin. Insidensi
sekunder antara lain: infertilitas ini berkisar dari
1.Faktor usia 10 persen sampai paling tinggi 30
Faktor usia sangat berpengaruh persen di antara populasi infertil
pada kesuburan seorang wanita. dimana hal ini tergantung dari
Selama wanita tersebut masih kriteria diagnostik yang digunakan.
dalam masa reproduksi yang Minimal, diagnosis infertilitas tak
berarti mengalami haid yang teridentifikasi menunjukkan
teratur, kemungkinan mengalami analisis semen yang normal, bukti
kehamilan sangat besar. Akan objektif adanya ovulasi, rongga
tetapi seiring dengan uterus yang normal, serta
bertambahnya usia maka patensi tuba
11,12
kemampuan indung telur untuk bilateral.
menghasilkan sel telur akan Diagnosis infertilitas
mengalami penurunan. biasanya segera dilakukan ketika
Bertambahnya usia pada pasangan datang untuk konsultasi
pria juga menyebabkan pertama kali. Jika pasangan telah
penurunan kesuburan. Meskipun melakukan usaha untuk
pria terus menerus memproduksi memperoleh kehamilan selama
sperma sepanjang hidupnya, kurang dari 1 tahun, maka
akan tetapi morfologi sperma pengajuan beberapa pertanyaan
mereka mulai menurun. 6 guna memastikan permasalahan
2.Masalah reproduksi utama sangatlah bermanfaat,
Masalah pada sistem pertanyaan yang dapat diajukan
reproduksi menyebabkan antara lain mengenai
masalah yang mengarah pada ketidakteraturan siklus menstruasi,
infertilitas sekunder, seperti pada riwayat adanya bedah pelvis, atau
perempuan yang melahirkan orkidopeksi yang tidak bisa
dengan operasi caesaryang dihindari. Jika riwayat medis
dapat menyebabkan jaringan pasangan hasilnya normal, maka
parut yang mengarah pada pasien harus diberi penjelasan
penyumbatan tuba. 6 mengenai harapan peluang
3.Faktor gaya hidup kehamilan kumulatif selama satu
Wanita dengan berat badan periode waktu dan investigasi
yang berlebihan sering sebaiknya ditunda sampai
mengalami gangguan ovulasi, pasangan telah mencobanya
karena kelebihan berat badan selama periode 9
dapat mempengaruhi estrogen satu tahun.
dalam tubuh dan mengurangi
kemampuan untuk hamil. Pria SIMPULAN
yang gemar mengenakan celana Infertilitas bukan semata-
ketat juga dapat mengalami mata disebabkan oleh faktor yang
ganguan pada motilitas sperma. 6 berasal dari wanita, seperti infeksi
Infertilitas yang tidak dapat vagina, disfungsi seksual,
dijelaskan (Unexplained Infertility) lingkungan vagina yang terlalu
dapat diartikan sebagai ketidak
asam, kelainan serviks, sumbatan
mampuan untuk hamil setelah 1
di tuba falopii dan gangguan
tahun tanpa ditemukannya suatu
abnormalitasmenggunakan ovulasi. Faktor-faktor pada diri
prosedur pemeriksaan pria juga dapat berperan, seperti
faktor koitus, kelainan
anatomi,spermatogenesis
abnormal, masalah ejakulasi,
faktor pekerjaan, infeksi dan
masalah interaktif.

DAFTAR PUSTAKA
1. Ahsan, Hakim BA, Tamar
M. FaktorRisiko
yangMemengaruhiKeterlambatanK
ons epsi
(Infertilitas)PasanganSuamiIstripa
daLa ki-Laki diKecamatanPalu
Utara Kota
Palu.(KTI).UniversitasHasanuddin.
Makassar.2012.
2. Anggraeni MD. Dukungan Sosial
yang Diterima oleh Perempuan
yang Belum Berhasil dalam
Pengobatan Infertilitas. J of
Keperawatan Universitas Jendral
Soedirman. 2009; 4(3):2-3.
3. Triwani. Faktor Genetik sebagai
salah satu Penyebab Infertilitas
Pria. Bagian Biologi Medik Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya,
Program Studi Biomedik Program
Pascasarjana Universitas Sriwijaya
Palembang. 2013.
4. Purba IH. Kecemasan Pasangan
Usia Subur Terhadap Infertilitas
Sekunder di Dusun XI Desa Pasar
Melintang Kecamatan Lubuk
Pakam Tahun 2010.
(KTI).Universitas Sumatera Utara.
Medan.2011.
5. Saragih CF. Analisa Faktor-Faktor
Penyebab Infrtilitas di RS Jejaring
Departemen Obgin FK USU
Periode Januari 2012-Desember
2013. (Thesis). Universitas
Sumatera Utara. Medan.2014.
6. Prairohardjo S, Wiknjosastro H.
Ilmu Kandungan. Jakarta: Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo;
2011: 425- 430.
7. Robert L B. Female Infertility;
Reproductive Endocrinology 7th
Edition.2010.
8. Willem O, Ian C, Silke D,Gamal S,Paul
D. Human Reproduction. J of
Infertility and the Provision of
infertility medical Services in
developing countries. 2008; 14(6):
605-621.
9. Djuwantono T, Hartanto B,Wiryawan
P. Step By Step Penanganan
Endokrinologi Reproduksi dan
Fertilitas Dalam praktik Sehari-hari.
Jakarta: Sagung.2008: 187-191.
10. Praween Agrawal MPS PhD.
Obesity and Reproductive Health
among Indian Women: Journal of
Society and Communication.
2012;2(3): 38-68
11. Collin JA .Unexplained infertility. In
Keye WR,Chang RJ.rebar RW
editors Infertility,
Evaluation and
Treatment,Philadelphia, WB
sounders; 2009; 12(4): 249-262.
12. P. Devroey, B.C.J.M. Fauser, K.
Diedrich. Approaches to improve
the diagnosis and management of
infertility. J of Human Reproduction.
2009; 15(4): 391–408.
ANALISA INFERTILITAS

Infertilitas merupakan ketidakmampuan untuk mengandung sampai melahirkan


bayi hidup setelah satu tahun melakukan hubungan seksual yang teratur dan tidak
menggunakan alat kontrasepsi apapun ataupun setelah memutuskan untuk
mempunyai anak.
Jenis infertilitas terbagi menjadi dua, yakni infertilitas primer dan infertilitas
sekunder.
- Infertilitas primer jika seorang wanita yang telah berkeluarga belum
pernah mengalami kehamilan meskipun hubungan seksual dilakukan
secara teratur tanpa perlindungan kontrasepsi untuk selang waktu paling
kurang 12 bulan
- Infertilitas sekunder bila tidak terdapat kehamilan dalam waktu 1 tahun
atau lebih pada seorang wanita yang telah berkeluarga dengan berusaha
berhubungan seksual secara teratur tanpa perlindungan kontrasepsi, tetapi
sebelumnya pernah hamil

Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian infertilitas baik primer maupun


sekunder dari segi pria, wanita, maupun faktor lain.

Dari segi wanita penyebab infertilitas diantaranya adalah adanya masalah


pada serviks, tuba, ovarium, vagina, uterus,gangguan ovulasi,disfungsi seksual atau
lingkungan vagina yang terlalu asam. Dari segi pria masalah seperti faktor koitus,
ejakulasi, kelainan anatomi , spermatogenesis abnormal atau masalah ejakulasi..
Faktor usia dan gaya hidup juga tak luput dari penyebab infertilitas baik pada pria
atapun pada wanita.

Jadi kita sebagai bidan harus bisa memberikan informasi yang jelas, akurat
selalu memberikan konseling terhadap pasien agar mengerti apa itu infertilitas
hingga tidak menjadi kebingungan.Kita dapat memberikan dukungan dan
pengetahuan, bahwa infertilitas bukanlah suatu kondisi yang disebabkan oleh salah
satu saja,kondisi wanita ataupun kondisi pria.
Pemeriksaan secara seksama pada pasangan, baik pada wanita ataupun
pada pria,tentu akan lebih bisa memberikan tindakan dan pengobatan yang tepat.
Tentu saja dalam hal ini, Bidan tidak bisa melakukannya sendiri, melainkan akan
berkolaborasi dengan Dokter Spesialis.

Peran utama yang bisa kita lakukan, adalah konseling dan tentu saja
dukungan psikologis pada kedua belah pihak.

Anda mungkin juga menyukai