Anda di halaman 1dari 5

PAPER

DNA DAN GEN

Disusun Oleh Kelompok 14 :


Muhammad Taufiqul Ikhsan 134210176
Rio Hermawan 134210177

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2021
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh makhluk hidup tersusun atas jutaan sel dan hampir setiap sel dalam tubuh makhluk
hidup memiliki DNA. DNA merupakan pembawa materi genetik dikarenakan dapat mewariskan
sifat-sifat dari organisme induknya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kaitan antara DNA dan Gen?
2. Bagaimana Struktur dari DNA?
3. Apa peran dan fungsi dari DNA?
4. Apa bukti DNA sebagai materi genetik?
C. Tujuan
1. Memberikan pengetahuan mengenai kaitan antar materi genetik khususnya DNA dan Gen
2. Memberikan pengetahuan mengenai bukti dari DNA sebagai materi genetik
D. Manfaat
1. Memahami hubungan antar materi genetik khususunya DNA dan Gen
2. Mengetahui peran,fungsi, dan struktur dari DNA

URAIAN

A. Pengertian DNA dan Gen


DNA adalah suatu asam nukleat yang menyimpan segala informasi biologis yang unik
dari setiap makhluk hidup dan berbagai virus. DNA berasal dari tiga kata utama yaitu deoxyribo
dan nucleid acid (asam nukleat). Arti kata deoxyribo adalah gula yang kehilangan atom
oksigennya, sementara itu arti dari asam nukleat ialah molekul yang mengandung informasi
genetik.
Gen merupakan segmen DNA yang mengandung urutan kode genetik sifat-sifat tertentu.
Lokasi yang menunjukkan posisi gen di dalam kromosom disebut lokus. Satu gen mengendalikan
satu sifat khusus dan setiap gen menempati lokus tertentu pada kromosom. Rangkaian gen di
dalam setiap sel seperti buku resep. Sel tidak menggunakan seluruh gen secara bersamaan.
Ketika sel akan melakukan aktivitas atau membentuk senyawa tertentu, sel akan membaca gen
yang diperlukan dan mengikuti perintahnya. Gen dapat dianalogikan sebagai kamar dalam arti
memiliki batas dan fungsi tertentu yang sama dengan ruang lain yang ada di misalnya ruang
tamu, ruang makan, kamar tidur, dapur dan sebagainya yang memiliki lokasi dan fungsi tertentu.
Gen ada di lokasi tertentu pada kromosom dan berfungsi mengekspresikan suatu sifat tertentu.
Gen dapat menyimpan perintah karena mengandung kode genetik. Kode genetik dibentuk dari
empat basa nitrogen, yaitu adenin (A), timin (T), guanin (G), dan sitosin (C).

B. Struktur DNA
DNA memiliki bentuk untai panjang yang saling terpilin membentuk struktur heliks
ganda (double helix). DNA merupakan polinukleotida yang tersusun atas nukleotida-nukleotida.
Satu nukleotida terdiri atas tiga komponen sebagai berikut:
1. Gula pentosa berupa deoksiribosa
2. Gugus fosfat sebagai penghubung dua gula deoksiribosa
3. Basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin dan pirimidin.
a. Purin dibedakan atas adenin (A) dan guanin (G)
b. Pirimidin dibedakan atas timin (T) dan sitosin (C).
Pada rantai DNA, pasangan tetap antara basa nitrogen purin dan pirimidin dihubungkan
oleh ikatan hidrogen. Basa nitrogen G berpasangan dengan G dihubungkan oleh tiga ikatan
hidrogen sedangkan basa nitrogen A berpasangan dengan T dihubungkan oleh dua ikatan
hidrogen. Rangkaian senyawa antara deoksiribosa dan basa nitrogen membentuk nukleosida.
Nukleosida dapat dikatakan sebagai nukleotida tanpa gugus fosfat. Nukleosida berperan sebagai
prekursor dalam sintesis DNA.

C. Peran dan Fungsi DNA


DNA memiliki peran dan fungsi bagi seluruh makhluk hidup. Peran dan fungsi dari DNA
adalah sebagai berikut:
1. Berperan dalam duplikasi diri dan pewarisan sifat
2. Befungsi sebagai pembawa materi genetik
3. Berfungsi sebagai ekspresi informasi genetik
4. Berperan dalam mempermudah indentifikasi Individu dalam Ilmu Forensik

D. Hubungan Antara DNA dan Gen


Konsep yang benar dari hubungan antara DNA dan gen yakni, Gen adalah bagian dari
DNA karena segmen dari DNA membentuk gen. Selanjutnya, kumpulan gen tersebut terangkai
membentuk kromosom. Kromosom (eukariotik) terdiri dari DNA yang terangkai secara
bersambung membentuk spiral dan berasosiasi dengan protein. Kromosom adalah molekul asam
nukleat yang mengandung sejumlah gen, serta pada struktur tertentu tersusun dari DNA dan
protein histon dan protein lain yang lazim disebut sebagai nukleoprotein.
E. Bukti DNA Sebagai Materi Genetik
Frederick Griffith (1928) mempelajari Streptococcus pneumoniae, suatu bakteri patogen
penyebab pneumonia. Terdapat dua strain Streptococcus yaitu strain S yang virulen dan strain R
yang tidak virulen. Griffith menginfeksi tikus dengan dua jenis strain tersebut dan mempelajari
perbedaan pengaruhnya. Hasil percobaan memberikan data sebagai berikut:
1. Strain S yang masih hidup mematikan tikus.
2. Strain R yang masih hidup tidak mematikan tikus.
3. Strain S yang mati melalui pemanasan tidak mematikan tikus.
4. Gabungan strain S yang telah dimatikan melalui pemanasan dan strain R yang masih
hidup mematikan tikus.

Berdasarkan data dari hasil percobaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa informasi yang
menspesifikasi virulensi masuk ke dalam sel strain R hidup melalui strain S yang mati. Transfer
informasi ini diberi nama transformasi. Avery, MacLeod, & McCarty (1944) mengulang
percobaan Griffith dengan menggunakan ekstrak sel. Pada percobaan tersebut ditemukan bahwa
penghilang protein dari bahan transformasi sel strain R. Adapun perlakuan ekstrak sel dengan
enzim pendegradasi DNA menghilangkan semua kemampuan transformasi. Sehingga dapat
disimpulkan juga bahwa bahan transformasi adalah DNA.

KESIMPULAN

DNA sebagai bahan transformasi genetik menjadi bukti bahwa DNA merupakan materi
genetik. DNA terdiri dari gula pentosa berupa deoksiribosa dan gugus fosfat sebagai penghubung
dua gula deoksiribosa serta basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin dan pirimidin.
Hubungan antara DNA dan gen yaitu gen merupakan bagian dari DNA karena segmen dari DNA
membentuk gen.
DNA sebagai materi genetik dapat dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Frederick griffith (1928) dan Avery, MacLeod, & McCarty (1944). Dalam penelitian tersebut
dapat disimpulkan bahwa bahan transformasi adalah DNA.
DAFTAR PUSTAKA

Aziza, U. 2019. “Analisis Miskonsepsi Materi Substansi Genetik Pada Siswa Kelas XII IPA MA
Nurul Ulum Munjungan Tahun Ajaran 2018/2019”. Skripsi. IAIN Tulungagung,
Tulungagung.

Baktir, A. 2017. “DNA: Struktur dan Fungsi”. Airlangga University Press, Surabaya.

Baharuddin, H. 2020. “Cetak Biru Makhluk Hidup”. Modul. Direktorat Pendidikan Masyarakat dan
Pendidikan Khusus–Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar,
dan Pendidikan Menengah–Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Nusantari, E. 2013. “Jenis Miskonsepsi Genetika yang Ditemukan pada Buku Ajar di Sekolah
Menengah Atas”. Jurnal Pendidikan Sains. Vol 1, No 1, 2013. Universitas Negeri
Malang, Malang.

Anda mungkin juga menyukai