Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PADA ZAMAN RENAISSANCE

Lia Martha Ayunira1 Irfan2 Haris Yulianto3


Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro
Email: Irfanspd72@gmail.com
liamartha.ayunira01@gmail.com

ABSTRAK

Eksistensi ilmu pengetahuan tidak lepas dari sejarah perkembangannya yang


merupakan sebuah proses panjang tumbuh dan berkembangnya ilmu
pengetahuan itu sendiri. Pada setiap fase perkembangan ilmu pengetahuan
muncul sesuatu yang baru dan memilki karakteristik di setiap masanya.
Karakteristik tersebut adalah hasil dari sebuah pergumpulan budaya yang
terjadi dalam dinamika sosial. Tentu hal itu tidak bisa lepas dari berbagai
pengaruh sosial, budaya, dan politik yang berkembang seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Dengan demikian
perkembangan ilmu pengetahuan dapat diperiodesasikan sesuai dengan
dinamika yang ada yaitu pada periode renaissance. Jenis penelitian yang
digunakan yaitu deskriptif kualitatif (field research) dengan menggunakan
metode library research. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap
bagaimana sejarah perkembangan ilmu pada zaman renaissance.
Kata Kunci: Perkembangan ilmu pengetahuan, zaman renaissance

A. Pendahuluan
Dunia barat pada zaman sekarang dibanding dengan dunia barat pada
zaman dahulu sangat berbeda jauh. Karena pada zaman sebalum terjadinya
sebuah kejadian luar biasa yang kita kenal dengan renaissance, dunia barat
dalam keadaaan gelap gulita (Dark Age) tanpa ada cahaya pengetahuan
sedikitpun. Perkembangan ilmu pengetahuan sangat dibatasi oleh gereja,
sehingga pada masa itu, manusia berfikir secara sempit dan terbatas oleh

1
aturan-aturan gereja. Dapat kita bayangkan bahwa pada zaman itu pemikiran
manusia tidak dapat berkembang bebas dan maju dengan pesat.
Gerakan renaissance merupakan sebuah gerakan yang sangat
berpengaruh dalam perkembangan dan kemajuan manusia pada zaman itu
hingga zaman sekarang. Dengan adanya gerakan ini manusia mempunyai
kebebasan dalam mengembangkan diri dalam segala aspek dan segi tidak
hanya dalam segi keagamaan saja, tetapi juga dalam segi ilmu pengetahuan,
seni, budaya, penjelajahan, filsafat, dan berbagai macam disiplin ilmu
lainnya.
Begitu besarnya pengaruh renaissance dalam kemajuan peradaban
manusia sehingga kita diruntut untuk dapat memahami semangat dan spirit
yang ada pada gerakan ini, sehingga kita tidak hanya mengapresiasi gerakan
tersebut, tetapi mampu mengaplikasikan semanagat dan spirit itu dalam
kehidupan kita sehari-hari menuju zaman yang lebih baik.
Karena pentingnya pembahasan mengenai zaman renaissance bagi
perkembangan peradaban manusia, maka kami akan membahas mengenai
latar belakang zaman renaissance, tokoh-tokoh jaman renaissance dan jasa-
jasa renaissance bagi perkembangan peradaban manusia.

B. Metode Penelitian
Pada tulisan peneliti menggunakan penelitian dengan jenis deskriptif
kualitatif (field research), dan dengan menggunakan metode studi
kepustakaan (library research). Teknik yang digunakan yaitu dengan
mengumpulkan dari dari berbagai macam sumber. Data-data yang diperoleh
yaitu bersumber dari buku, jurnal, artikel, dan lain-lain. Setelah data-data
terkumpul, kemudian selanjutnya peneliti menganalisis data-data yang
sudah terkumpul dengan teknik interpretasi data. Kemudian peneliti
mengemukakan pendapat berdasarkan dari teori dan data-data yang relevan.

2
C. Sejarah Perkembangan Ilmu Zaman Renaissance
Renaissance berasal dari bahasa Perancis yang artinya kebangkitan
kembali, yang lahir kembali yaitu kebudayaan Yunani dan Romawi Kuno,
setelah berabad-abad dikubur oleh masyarakat abad pertengahan dibawah
pimpinan gereja oleh sejarawan, istilah tersebut digunakan untuk
menunjukkan berbagai periode kebangkitan intelektual, khususnya yang
terjadi di Eropa. Orang yang pertama kali menggunakan istilah tersebut
ialah Jules Michelet, sejarawan Perancis terkenal. Menurutnya, Renaissance
adalah periode penemuan manusia dan dunia, bukan sekedar sebagai
kebangkitan kembali yang merupakan permulaan kebangkitan modern. Jika
dikaitkan dengan keadaan, renaissance adalah masa antara zaman
pertengahan dan zaman modern yang dapat dipandang sebagai masa
peralihan yang ditandai oleh terjadinya sejumlah kekacauan dalam bidang
pemikiran.
Renaissance adalah era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan
perubahan yang mengandung arti bagi pengembangan ilmu. Zaman yang
menyaksikan dilancarkannya tantangan gerakan reformasi terhadap keesaan
dan supremasi gereja katolik. Ciri utama renaissance adalah individualisme,
humanisme, lepas dari agama. Manusia sudah mengandalkan akal (rasio)
dan pengalaman (empiris) dalam merumuskan pengetahuan. Yang
berkembang pada waktu itu adalah sains dan penemuan-penemuan dari hasil
pengembangan sains yang kemudian berimplikasi ketika ditinggalkannya
agma karena semangat humanisme.
Zaman Renaissance ditandai sebagai era kebangkitan kembali
pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama. Renaissance ialah zaman
peralihan ketika kebudayaan abad pertengahan mulai berubah menjadi suatu
kebudayaan modern. Manusia pada zaman ini adalah manusia yang
merindukan pemikiran yang bebas. Manusia ingin mencapai kemajuan atas
hasil usaha sendiri, tidak didasarkan atas campur tangan ilahi. Penemuan-
penemuan ilmu pengetahuan modern sudah mulai dirintis pada zaman
Reanissance. Ilmu pengetahuan yang berkembang maju pada masa ini

3
adalah bidang astronomi. Tokoh-tokoh yang terkenal seperti Roger Bacon,
Copernicus, Johannes Keppler, Galileo Galilei.
Salah satu ciri khas di dunia Barat sejak abad ke-15 ialah
menonjolkan manusia pribadi perseorangan dan sebagai yang berkuasa ciri
itu antara lain menujukkan diri dalam bidang seni, politik, filsafat, agama
ataupun dalam gerakan-erakan melawan agama ilmu pengetahuan, an
teknik. Zaman ini merupakan zaman penyempurnaan kesenian, keahlian,
serta ilmu yang telah terwujud dalam diri yang jenius serba bisa yaitu
Leonardo da vinci.
Zaman renaissance sering kali disebut dengan zaman humanisme,
karena pada abad pertengahan manusia kurang dihargai sebagai manusia,
kebenaran diukur dari kebenarn gereja, bukan meurut yang telah dibuat oleh
manusia. Humanisme menghendaki ukuran haruslah manusia, sebab
manusia memiliki daya berpikir, berkreasi, memilih, dan mengatur diri
sendiri dan dunianya.1 Berikut ilmuan atau tokoh-tokoh yang menjadi pioner
pada masa renaisance, yaitu:
1. Roger Bacon (1214-1294), Menurut beliau bahwa pengalaman
(empirik) menjadi landasan utama diawal dan ujian akhir bagi semua
ilmu pengetahuan.
2. Nicholaus Copernicus (1473-1543), merupakan astronom
berkebangsaan Polandia. Ia merupakan penemu gagasan Heliosetris,
matahari sebagai pusat Tata Surya, mematahkan teori Geosentris
dikemukakan oleh Ptolemy bahwa bumi lah pusat Tata Surya. Akan
tetapi penemuannya ini tak dipublikasikan sampai saat kematiannya,
karena prinsip gereja pada masa itu yang mendukung teori
Geosentrisdu. Teori geosentris dianggap paling benar karena bumi
adalah tempat manusia hidup, dan manusia melihat siang dan malam
dari bumi, dan hal ini sudah ditetapkan oleh Tuhan dan agama sebab

1
Abdul Karim, “Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan”, Jurnal Fikrah, Vol.2,
No.1/Juni 2014, 28.

4
manusia adalah pusat perhatian Tuhan dan untuk manusialah seluruh isi
alam semesta diciptakan.
3. Johannes Keppler (1571-1630) adalah ilmuan kebangsaan Jerman yang
mengemukakan tiga hukum Keppler yang hingga saat ini masih diakui
dan memberi kontribusi pada dunia astronomi dan fisika. Hukum
Keppler tersebut adalah:
a. Planet-planet bergerak dalam orbit elips atau oval
b. Garis yang menghubungkan pusat planet dengan matahari dalam
kurun waktu tertentu yang sama akan membentuk bidang yang
sama luasnya.
c. Kuadrat periode revolusi planet sebanding dengan pangkat tiga dari
jarak rata-ratanya dengan matahari.
4. Galileo Galilei (1564-1642) adalah ilmuan berkebangsaan Italia yang
mendalami astronomi, matematika, fisika, filsuf, dan menyempurnakan
teleskop bintang. Ia juga merumuskan perhitungan gerak lintas peluru,
penemu hukum pergerakan, dan menemukan tata bulan Jupiter serta
empat nama satelit alami planet terbesar di Tata Surya itu (Ganymede,
Callisto, Europe, dan lo) yang membuatnya sebagai pendukung teori
Heliosentris-nya Copernicus. Tak seperti Copernicus yang tak
mempublikasikan penemuannya, Galileo melakukan yang sebaliknya.
Ia membuat gereja geger karena penemuannya ini, sehingga pihak
gerak mengecamnya karena dianggap menyesatkan. Selanjutnya
Galileo dihukum tahanan rumah sampai kematiannya. Baru pada tahun
1992 Paus Yohanes Paulus II menyatakan secara resmi bahwa
keputusan penghukuman itu adalah salah, dan dalam pidato 21
desember 2008 Pus Benediktus XVI menyatakan bahwa gereja Katolik
Roma merehabilitasi namanya dan mengakuinya sebagai ilmuwan.2

2
Ibid.,78

5
D. Faktor Pendorong Terjadinya Renaissance
Awal munculnya renaissance ialah di Italia, khususnya di Kota
perdagangan dan kemudian lahirnya tokoh Leonardo da Vinci., Michael
Angelo, dan Nicollo Machiavelli serta perubahan yang sangat besar dalam
seluruh aspek.
Awal mula kebangkitan Eropa yang di beri nama Renaissance, telah
lahir atas pengaruh Averroisme (Ar-Rusydiyyah) dan atas pengaruh
penerjemahan karya-karya ilmiah ilmuwan Islam ke dalam bahasa latin.
Pemindahan ilmu pengetahuan yang berkembang dari Islam ke Eropa pada
abad 12 dan seterusnya dengan melalui beberapa jalur.
Pertama, jalur Andalussia dengan Universitas terkenal yang
dikunjungi oleh kaum terpelajar Eropa. Sejarah sudah mencatat bahwa
pada aad 9 misalnya, Khalifah Abdurrahman III (912-961 M) telah
mendirikan dan menempatkan Universitas Cordoba. Di dalam Universitas
Cordoba tersebut banyak mahasiswa dan sarjana Islam maupun Eropa-
Kristen untuk menggali dan mencari ilmu-ilmu Islam. Pada waktu itu
Universitas Cordoba telah menyelenggarakan deferensiasi ilmu
pengetahuan ke dalam fakultas-fakultas hukum, kedokteran, ilmu ukur dan
astronomi. Pada waktu itu belum ada Universitas di dunia Eropa-Kristen.
Eropa baru mengenal dan mendirikan Universitas pada tahun 1000
(Universitas Salerno). Kemudian setelah itu mulai dibangun Universitas
Bologna (1150), dan Universitas Oxford (1168), yang pada waktu itu
banyak mencontoh kurikulum dan pola Universitas Islam.3
Walaupun Islam akhirnya terusir dari Andalusia dengan cara yang
sangat kejam, tetapi telah membidani gerakan-gerakan penting di Eropa.
Gerakan-gerakan itu adalah kebangkitan kembali kebudayaan Yunani
Klasik (renaissance) pada abad ke-14 M yang berawal di Italia, gerakan
reformasi pada abad ke-16 M, gerakan rasionalisme abad ke-17 M, dan

3
Hasan Basri Jumin, “Sains dan Teknologi dalam Islam; Tinjauan Genetis dan
Ekologis”, (PT. Rajagrafindo Persada, 2012), 41-47.

6
pencerahan (aufklaerung) pada abad ke-18 M.
Kedua, Sisilia yang pernah dikuasai umat Islam saat tahun 831
sampai 1091. Di pulau ini ilmu pengetahuan serta penemuan ilmiah para
ilmuwan Islam meningka dengan pesat. Bahkan setelah runtuhnya Sisilia
ditangan kaum Norman yang dipimpin oleh Roger, pengaruh peradaban
masih sangat terasa.
Mereka dikelilingi oleh para filosof dan ilmuwan muslim. Kepada
mereka diperkenankan menjalankan ibadah agamanya dengan leluasa.
Lebih dari seabad sesudah masa ini, masih tetap merupakan satu kerajaan
Kristen yang unik dimana beberapa jabatan tinggi dipegang oleh orang
muslim.
Dari Sisilia, ilmu pengetahuan Islam meluas kedataran Italia, dan
semenjak didirikannya Universitas Napels pada tahun 1224 M. Siswa
Universitas Napels adalah Thomas Aquinas, pemimpin Kristen Katolik.
Kemudian Federick II menghimpun naskah-naskah Arab. Buku-buku
Aristoteles dan Averoes diterjemahkan dan dipergunakan sebagai buku
pelajaran. Terjemahan tersebut kemudian dikirim ke Universitas-
universitas paris dan Bologna.
Pengaruh pemikiran rasioanl ilmu pengetahuan dalam perkembangan
Barat diakui oleh ilmuwan Barat sendiri seperti Gustav Le Bon, Henry
Bon, Anthony Nutting, C.Rsiler, Alferd Guillame, Rom Landau, dan lain-
lain. Disamping pengakuan penulis-penulis Barat yang objektif terhadap
pengaruh peradaban Islam terhadap pengaruh peradaban Islam terhadap
lahirnya Renaissance dan peradaban Barat modern.
Masa ini ditandai dengan kehidupan yang cemerlang dalam bidang
seni, pemikiran maupun kesusastraan yang mengeluarkan Eropa dari
kegagalan intelektual abad pertengahan. Masa Renaissance bukan suatu
yang berkembang secara alami dari abad pertengahan, melainkan sebuah
revolusi budaya, suatu reaksi terhadap kakunya pemikiran serta tradisi
abad pertengahan.
Renaissance ini meunjuk lahirnya kebiasaan memandang kegiatan

7
intelektual sebagai perjalanan sosial, bukan usaha untuk mempertahankan
ortodoksi. Pada abad renaissance ini telah lahir sebuah tradisi penelitian
Historiografi modern. Dengan ditemukannya mesin cetak yang
mempercepat perkembangan ilmu pengetahuan. Para humanis renaissance
bekerja keras dalam menulis sejarah formal dengan kemampuan literer dan
analisis yang cukup sempurna. Pad masa ini pula terjadi pemisahan antara
agama dengan ilmu pengetahuan dan ilmu sosial politik setelah
sebelumnya bangsa Barat terbelenggu oleh keyakinan dan doktrin gereja
yang kejam.4

E. Karakteristik Renaissance
Renaissance merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di
Eropa. Esensi dari semangat Renaissance salah satunya adalah pandangan
manusia bukan hanya memikirkan nasib di akhirat seperti semangat abad
tengah, tetapi mereka harus memikirkan hidupnya di dunia ini. Renaissance
menjadikan manusia lahir ke dunia untuk mengolah, menyempurnakan dan
menikmati dunia ini baru setelah itu menghadap ke surga. Nasib manyusia
dtangan manusia, penderitaan, kesengsaraan dan kenistaan di dunia
bukanlah takdir Allah melainkan suatu keadaan yang dapat diperbaiki dan
diatasi oleh kekuatan manusia dengan akal budi , otonomi, dan bakat-
bakatnya. Manusia bukan budak melainkan majikan atas dirinya. Inilah
semangat humanis, semangat manusia baru yang oleh Cicero dikatakan
dapat dipelajari melalui bidang sastra, filsafat, retorika, sejarah dan hukum.5

Dengan semakin kuatnya Renaissance sekularisasi berjalan makin


kuat. Hal ini menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang
digunakan untuk kepentingan sekularisasi itu sendiri. Semboyan mereka “
Religion was not highest expression of human values”. Bahkan salah
seorang yang dilukiskan sebagai manusia ideal renaissance Leon Batista
Alberti (1404-1472), secara tegas berani mengatakan “Man can do all things

4
Ibid.,
5
Duski Ibrahim, Filsafat Ilmu, (Palembang: NoerFikri Offset: 2017), 74.

8
if they will”. Renaissance mengajarkan kepada manusia untuk
memanfaatkan kemampuan dan pengetahuannya bagi pelayanan kepada
sesama. Manusia hendaknya menjalani kehidupan secara aktif dalam
kehidupan, bukan sifat pasif seraya pasrah pada takdir. Namun, manusia
menjadi pusat segala hal dalam kehidupan atau Antroposentrisme.
Manusia renaissance harus berani memuji dirinya sendiri,
mengutamakan kemampuannya dalam berfikir dan bertindak secara
bertanggung jawab, menghasilkan karya seni dan mengarahkan nasibnya
kepada sesama. Keinginan manusia untuk menonjolkan diri baik dari
keindahan jasmani maupun kemampuan intelektualnya. Keinginannya itu
dituangkan dalam berbagai karya seni sastra, seni lukis, seni pahat, seni
musik dan lain-lain. Ekspresi daya lkemampuan manusia terus berkembang
sampai saat ini sehingga di zaman modern ini pun tidak adalagi segi
kehidupan manusia yang tidak ditonjolkan.

F. Penutup
Perkembangan ilmu sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari rasa
keingintahuan yang besar diiringi dengan usaha-usaha yang sungguh-
sungguh melalui penalaran, percobaan, penyempurnaan, dan berani
mengambil resiko tinggi sehingga menghasilkan penemuan-penemuan
yang bermanfaat bagi suatu generasi dan menjadi acuan pertimbangan
bagi generasi selanjutnya untuk mengoreksi, menyempurnakan,
mengembangkan, dan menemukan penemuan selanjutnya. Faktor-faktor
inilah yang kemudian menjadi spirit dan motivasi bagi pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hal penting yang perlu dicatat dalam hal ini adalah bahwa pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan harus diimbangi dengan pengembangan
moralitas spiritual, karena sebagaimana kita tahu bahwa ilmu pengetahuan
hakekatnya adalah bebas nilai, tergantung bagaimana manusia
mempergunakannya. Ilmu pengetahuan bisa berdampak positif, tetapi ia
juga dapat memiliki dampak negatif bagi kehidupan manusia.

9
Zaman renaissance adalah sebuah gerakan budaya yang berkembang
pada periode kira-kira dari abad ke-14 hingga abad ke-17, dimulai di Italia
pada Abad pertengahan akhir dan kemudian menyebar keseluruh Eropa.
Meskipun pemakaian kertas dan penemuan barang metal mempercepat
penyebaran ide-idenya dari abad ke-15 dan seterusnya, perubahan
Renaissance tidak terjadi secara bersamaan ataupun dapat dirasakan di
seluruh Eropa. Sesudah mengalami masa kebudayaan tradisional yang
sepenuhnya diwarnai oleh ajaran Kristiani, orang-orang kini mencari
orientasi dan inspirasi baru sebagai alternatif dari kebudayaan Yunani-
Romawi sebagai satu-satunya kebudayaan lain yang mereka kenal dengan
baik. Kebudayaan klasik ini dipuja dan dijadikan model serta dasar bagi
seluruh peradaban manusia.

G. Referensi

Karim, Abdul. “Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan”, Jurnal Fikrah,


Vol.2, No.1/Juni 2014.
Ibrahim, Duski. Filsafat Ilmu, Palembang: NoerFikri Offset: 2017.
Amrusi, Imam. “Kontribusi Ilmuwan Muslim dalam Perkembangan Sains
Modern”, Jurnal Theologi, Vol.29. No.1, 2018.
Surajiyo, “Sejarah dan Strategi Perkembangan Ilmu Pengetahuan”, Jurnal
Ilmiah, Vol.VII, No.2/Agustus 2004.
Hasan Basri Jumin, Sains dan Teknologi dalam Islam; Tinjauan Genetis dan
Ekologis, PT. Rajagrafindo Persada, 2012.
Suaedi, Pengantar Filsafat Ilmu, Bogor: IPB Press, 2016.

10
11

Anda mungkin juga menyukai