Anda di halaman 1dari 7

Nama : Erning Ditta Dyah Satyarini

NPM : 2106671990
Tugas Individu : Membuat Analissi Lingkungan menggunakan Analisis SWOT untuk
Organisasi Sektor Publik
Organisasi yang di Analisa : Badan Informasi Geospasial
Badan Informasi Geospasial (BIG) merupakan Lembaga Non Kementerian yang melaksanakan
tugas pemerintahan dibidang Informasi Geospasial. Tugas dan Fungsi utamanya adalah
Penyelenggaraan Informasi Geospasial meliputi penyediaan, pengelolaan, dan penyebarluasan
Informasi Geospasial.
Tabel Analisis SWOT
Data Analiss
Lingkungan Internal Organisasi :
Resource :
- Sumber Daya Manusia (SDM) Strenght 1 **:
Jumlah Pegawai BIG 661 orang Komposisi Pendidikan dan usia pegawai di
Komposisi gender : BIG menjadi kekuatan BIG karen karena
Laki-laki 415 orang sebagian besar pegawai di BIG memiliki latar
Perempuan 246 orang belakang Pendidikan dibidang geospasial
Komposisi Pendidikan : (geodesi, geografi, geomatika) sehingga dapat
Doktor : 20 oang dikatakan ahli pemetaan di Indonesia ada di
Master : 143 orang BIG. Ini memudahkan BIG untuk
Sarjana : 337 orang menjalankan tugasnya sebagai Lembaga
Diploma I – IV : 42 orang pemerintahaan yang melaksanakan tugas
SMA :112 orang dibidang penyelenggaraan informasi
SD dan SMP : 6 orang geospasial.
Komposisi Usia Pegawai :
56-56 thn : 73 orang
46-55 thn : 154 orang Weakness 1 * :
36-45 thn : 135 orang Jumlah pegawai BIG sebanyak 661 orang
26-35 thn : 278 orang tergolong sedikit, hal ini karena BIG hanya
< 25 thn : 46 orag memiliki 1 Satker dan 1 Kantor, tidak
memiliki kantor cabang.
Hal ini menjadi kekurangan / kelemahan BIG
karena BIG harus melaksanakan tugas untuk
melakukan pemetaan diseluruh Indonesia dan
jumlah pegwainya tidak sebanding dengan
beban kerja, sehingga saat ini 90% pekerjaan
pemetaan dilakukan oleh pihak ketiga.
- Data dan Informasi Strenght 2 *** :
Data dan Informasi Geospasial yang Data dan Informasi Geospasial yang dimiliki
dimiliki BIG sebagai Penyelenggara oleh BIG cukup banyak dan lengkap, hal ini
Informasi Geospasial di BIG : merupakan kekuatan bagi BIG sebagai
Data Analiss
1. Citra Tegak Resolusi Tinggi Lembaga yang bertugas menyelenggarakan
Total luasan Citra Tegak Resolusi data IG karena semakin lengkap data IG yang
Tinggi yang telah di proses BIG adalah dimiliki maka semakin baik untuk BIG.
734.406,68 km2
2. Ketersediaan Peta Rupa Bumi
Indonesia
Jumlah Peta Rupa Bumi Indonesia
yang dimiliki BIG dengan skala 1:
1000 – 1:1.000.000 sebanya 16.559
NLP.
Dari total tersebut di dominasi skala
1:1.000, 1: 5.000, 1: 10.000, 1: 25.000
dan 1: 50.000 yang merupakan skala
peta untuk mendukung pembangunan
nasional.
3. Jaring Kontrol Geodesi, Stasiun
Pasang Surut dan Stasiun CORS
tersebar di hampir seluruh titik
strategis garis pantai Indonesia.
4. Ketersediaan Peta Lingkungan Pantai
dan Lingkungan Laut Indonesia
sebanyak 1.184 NLP

Seluruh data IG disimpan di Data Center


BIG dan dipublikasikan melalui
Inagoeportal

- Budaya Organisasi Weakness 2 ***:


Budaya Organisasi BIG adalah “ BIG belum mampu membangun budaya
Adaptif, Kerja Cerdas, Kolaboratif, organisasi yang telah ditelah ditetapkan dan
Profesional, Integritas” belum optimal dalam meningkatkan
Data hasil penilaian RB dari Kemenpan RB pemahaman budaya kinerja pada pegawai
tahun 2020 untuk Area Budaya Organisasi : karena berdasarkan hasil survey 67%
1. Fungsi Agen Perubahan belum pegawai belum sepenuhnya memahami
optimal untuk mendorong perubahan kinerjanya. Selain itu, BIG jg belum
di unit kerja untuk menciptakan mengoptimalkan peran Agen Perubahan
budaya kinerja organisasi yang cepat, dalam mendorong terciptanya budaya kinerja
adaptif, dan dinamis. organisasi yang cepat, adaptif, dan dinamis.
2. Hasil survey internal organisasi
memperoleh indesks 3,48. Secara
keseluruhan 33% responden telah
memahami kinerjanya, ukuran
kinerjanya, dan kontribusinya
terhadap kinerja organisasi. 67%
responden belum sepenuhnya
Data Analiss
memahami kinerjanya, ukuran
kinerjanya, dan kontribusinya
terhadap kinerja organisasi
Kinerja
- Capaian Kinerja Organisasi Strenght 3 **:
1. Nilai Capaian Kinerja Organisasi Capaian kinerja BIG melebihi target yang
BIG Tahun 2020 sebesar 107% sudah ditentukan yaitu sebesa 107,0% dengan
2. Nilai Evaluasi RB 2019 70,20 capaian realisasi anggaran sebesar 80,11%,
( mengalami kenaikan dari tahun hal ini merupakan kekuatan organisasi karena
2018 sebesar 68,60) mampu bekerja secara efektif dan efisien
3. Nilai Capaian Realisasi Anggaran sehingga semua target dapat tercapai dan
2020 sebesar 80,11% menggunakan anggaran dengan efisien.
4. Capaian realisasi target PNBP
hanya 15,99% Weakness 3 **:
BIG hanya mampu merealisasikan target
PNPB sebesar 15,99% dari yang ditargetkan
dalam DIPA. Ini merupakan kelemahan BIG
karena tidak mampu menghasilkan PNBP
lebih besar yang berasal dari Diklat
Geospasial, Sertifikasi Profesi, Layanan Jasa
dan Produk.
BIG sebagai regulator di bidang Informasi
Geospasial harusnya mampu menciptakan
kebijakan-kebijakan untuk industri IG yang
dapat meningkatkan PNBP BIG.
Lingkungan Eksternal Organisasi :

- Politic Oportunity 1: *
Undang-Undang No 11 Tahun 2020 Terbitnya Undang-Undang No 11 Tahun
tentang Cipta Kerja 2020 tentang Cipta Kerja merupakan peluang
bagi BIG untuk meningkatkan perannya
dalam penyelenggaraan data IG, yaitu BIG
berkomitmen untuk menyediakan data IG
khususnya menyediakan Informasi
Geospasial Skala Besar untuk Investasi.
Diharapkan, dengan data spasial yang
disediakan oleh BIG, bagi Investor yang akan
masuk ke Indonesaia akan lebih mudah dalam
melakukan perencanaan investasi dan
pembangunan dan berdampak positif untuk
pertumbuhan ekonomi.
- Economic Threat 1: *
Melemahnya perekonomian karena Pandemi COVID memberikan dampak
Pandemi COVID signifikan bagi seluruh lapisan masyarakan,
termasuk Pemerintahan, salah satunya adalah
Data Analiss
pemerintah harus menyiapkan dana
penanggulangan pandemic.
Salah satu langkah yang diambil oleh
kementerian keuangan adalah melakukan
pemotongan anggaran kepada setiap K/L,
hasil pemotongan anggaran tersebut dialihkan
untuk penanggulangan pandemic COVID 19.
Pemotongan anggaran ini menjadi hambatan
bagi BIG karena banyak kegiatan yang harus
dihapuskan atau dikurangi volumenya,
sedangkan beberapa kontrak sudah berjalan.
Sehingga harus dilakukan penyesuaian
volume, dan penyesuaian target kinerja
organisasi.
- Social Threat 2 : **
Pemberlakuan Social Distancing Pandemi COVID menyebabkan pemerintah
selama Pandemi COVID memberlakukan kebijakan social distancing
atau PPKM, hal ini merupakan hambatan
untuk BIG dalam melaksanakan program dan
kegiatan yang sudah direncanakan khususnya
kegiatan survey kelengkapan lapangan yang
tidak bisa dilakukan secara daring karena
harus melakukan pengukuran langsung
dilapangan. Ini menyebabkan beberapa
kegiataan survey lapangan diundur
menunggu kebijakan PPKM dilonggarkan
atau dihapuskan, sehingga pelaksanaan
kegiatan tidak selesai sesuai jadwal.
- Technology Oportunity 2 : **
Perkembangan teknologi Revolusi Adanya Revolusi Industry 4.0 menjadi
Industry 4.0 peluang bagi BIG karena poros utama
Revolusi Industry 4.0 adalah Big Data. Data
geospasial menjadi penting dalam Revolusi
Industry 4.0 karena data geospasial sangat
membantu dalam perencanaan pembangunan.
BIG memiliki data geospasial Indonesia dan
didukung dengan teknologi pengelolaan
informasi geografis yang terbaru. Sehingga
ini menjadi peluang bagi BIG untuk
meningkatkan peran nya dalam industry dan
masyarakat, dan bisa menjadi peluang
peningkatan PNBP.
- Educational Oportunity 3: ***
Pemenuhan Kompetensi SDM IG Saat ini jumlah SDM IG yang ada di
yang kompeten dan professional Indonesia masih belum mampu memenuhi
Data Analiss
sesuai standar kualifikasi industri dan
kebutuan Industri IG, termasuk kebutuhan
sertifikasi profesi. SDM IG yang memiliki kompetensi dan
Jumlah SDM IG yang tersedia saat ini sertifikasi di bidang IG, ini juga masih sedikit.
11.084 orang Ini merupakan peluang bagi BIG sebagai
Perkiraan kebutuhan SDM IG sampai Lembaga yang membina SDM IG dan
tahun 2024 sebanyak 40.743 orang perkembangan industri IG di Indonesia untuk
mendorong peningkatan SDM yang memiliki
Kompetensi IG untuk menerapkan lebih luas
kebijakan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia) di bidang Informasi
Geopasial dengan :
- Menyelenggarakan pelatihan-
pelatihan secara gratis dan berbayar
melalui Balai Diklat Geospasial yang
dimiiki oleh BIG. Untuk yang
berbayar akan berkontribusi untuk
meningkatkan PNBP BIG
- Mendorong peningkatan kebutuhan
sertifikasi prefesiona di bidang IG,
karena BIG merupakan pemberi
akreditasi untuk Lembaga profesi
sertifikasi IG.
- Legal Threat 3: ***
Peleburan peraturan terkait pemetaan Peleburan peraturan terkait pemetaan tata
tata ruang menjadi Peraturan ruang menjadi PP 21 Tahun 2021
Pemerintah No 21 Tahun 2021 tentang menyebabkan salah satu unit kerja di BIG
Penyelenggaraan Penataan Ruang yaiut Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas
(Pusat PTRA) kehilangan dasar hukum dalam
melaksanakan tugas fungsinya.
Pada peraturan sebelumnya, mengatur bahwa
setiap pemda yang akan mengajukan Raperda
Tata Ruang disyaratkan untuk melakukan
konsultasi tata ruang ke BIG dan memperoleh
rekomendasi pengesahan dari BIG, fungsi ini
dilakukan oleh Pusat PTRA.
Setelah peleburan peraturan tersebut,
persyatatan untuk melakuan konsultasi tata
ruang ke BIG dan memperoleh rekomendasi
dari BIG dihapuskan, sehingga Pusat PTRA
tidak memiliki dasar hukum yang kuat untuk
menyelenggarakan kegiatan ini. Pemerintah
Daerah yang melakukan konsultasi pun
menurun drastis, dampaknya anggaran terkait
kegiatan konsultasi tata ruang harus di alihkan
ke kegiatan lain karena sulit untuk
Data Analiss
dilaksanakan.

Kesimpulan :
Berdasarkan tabel analisis SWOT diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor lingkungan internal
dan eksternal yang mempengaruhi BIG adalah sebagai berikut :
A. Lingkungan Internal
Strenght :
1. Data dan Informasi
BIG memiliki data dan informasi geospaisal yang cukup lengkap , serta sampai saat ini
masih terus dalam proses melengkapi data IG seluruh indonesaia. Data IG pun di simpan
di Data Center BIG dan dipublikasikan di Ina Geoportal
2. Kinerja
Capaian kinerja organisasi yang memenuhi target bahkan melebihi target
3. SDM
BIG memiliki SDM dengan kompetensi Geospasial yang memadai
Weakness :
1. Budaya Organisasi
Penerapan budaya organisasi di internal BIG masih belum optimal dan harus ditingkatkan
2. Kinerja
Realisasi target PNPB rendah
3. SDM
Jumlah SDM yang sedikit

B. Lingkungan Eksternal
Oportunity :
1. Education :
Kebutuhan SDM IG dengan kompetensi sesuai standar industri dan memiliki sertifikasi
profesi di Indonesia masih kurang ini menjadi peluang bagi BIG untuk mengembangkan
balai diklat geospasial dan sistem akreditasi yang telah dimiliki saat ini
2. Technology
Perkembangan teknologi Revolusi Industry 4.0 menjadi peluang BIG untuk
meningkatkan perannya sebagai penyelenggarana informasi geospasial di BIG dalam
masyarakat dan industry
3. Politic
Undang Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja menjadi peluan unutk
meningkatkan peran BIG dalam menyediakan data informasi geospasial skala besar untuk
investasi.
Threat :
1. Legal
Peleburan peraturan terkait pemetaan tata ruang menjadi Peraturan Pemerintah No 21
Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang menjadi hambatan bagi BIG
karena BIG kehilangan salah satu dasar hukum pelaksanaan tugas dan fungsinya yaitu
memberikan layanan konsultan dan memberikan rekomendasi peta tata ruang.
2. Social
Pemberlakuan Social Distancing selama Pandemi COVID menjadi hambatan dalam
pelaksanaan program kerja / kegiatan BIG khususnya kegiatan survey kelengkapan
lapangan yang tidak bisa dialihkan menggunakan sistem daring. Sehingga pelaksanaan
kegiataan pemetaan terhambat.
3. Economic
Melemahnya perekonomian karena Pandemi COVID menyebabkan kebijakan
kementerian keuangan memotong anggaran Kementerian / Lembaga untuk
menangggulangi dampak covid 19, hal ini menjadi hambatan bagi BIG karena beberapa
kegiatan harus dikurangi volumenya atau dihilangkan.

Anda mungkin juga menyukai