Anda di halaman 1dari 38

PSAK 25 (Revisi 2009)

Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi
Ak t
Akuntansi,
i d
dan K
Kesalahan
l h

Taufik Hidayat,.SE,.Ak,.MM
Universitas Indonesia
Agenda

1. Lingkup dan Aplikasi Standar


2
2. K bij k Ak
Kebijakan Akuntansi
t iddan E
Estimasi
ti i Ak
Akuntansi
t i
3. Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi
4
4. Perubahan Kebijakan Akuntansi
5. Perubahan Estimasi Akuntansi
6. Kesalahan
7. Ketidakpraktisan Penerapan Retrospektif dan Penyajian
Kembali Retrospektif

Edited by Taufik Hidayat


1. Lingkup dan Aplikasi Standar

• Entitas diharuskan untuk menerapkan PSAK 25 (Rev 2009)


Kebijakan Akuntansi
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi
Akuntansi, dan
Kesalahan dalam hal:
1. Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi, dan
2. Akuntansi untuk
a. Perubahan kebijakan akuntansi,
b Perubahan estimasi akuntansi
b. akuntansi, dan
c. koreksi kesalahan periode lalu.
• Dampak pajak perbaikan kesalahan periode sebelumnya
dan penyesuaian retrospektif untuk perubahan kebijakan
akuntansi diperlakukan dan diungkapkan sesuai dengan
PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan.

Edited by Taufik Hidayat


2. Kebijakan Akuntansi dan Estimasi
Akuntansi
• Kebijakan akuntansi menurut PSAK 25
– adalah
d l h prinsip,
i i d dasar, kkonvensi,
i peraturan
t d
dan
praktik tertentu yang diterapkan entitas dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
• P
Penyusunan dand penyajian
ji laporan
l k
keuangan
berimplikasi kepada pengakuan, pengukuran
dan penyajian atas elemen seperti aset,
liabilitas ekuitas,
liabilitas, ekuitas pendapatan dan beban,
beban
pada laporan keuangan.

• Estimasi akuntansi tidak dijelaskan


secara spesifik di PSAK 25.

Edited by Taufik Hidayat


2. Kebijakan Akuntansi dan Estimasi
Akuntansi
• Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh entitas
harus dapat menjelaskan :
1. Pengakuan: Kapan dan kondisi seperti apa diakui;
2. Pengukuran: Berapa banyak yang diakui; dan
3. Penyajian: Bagaimana disajikannya di LK.

Edited by Taufik Hidayat


2. Kebijakan Akuntansi dan Estimasi
Akuntansi
• Estimasi akuntansi merupakan estimasi entitas
yang dapat mempengaruhi elemen
elemen-elemen
elemen dalam
LK.
– Estimasi harus melibatkan pertimbangan entitas
berdasarkan informasi terkini yang tersedia dan dapat
diandalkan.
– Banyak hal yang mempengaruhi elemen LK yang tidak
dapat diukur secara akurat namun hanya dapat
diestimasi karena ketidakpastian yang melekat pada
aktivitas bisnis.
– Penggunaan estimasi yang reasonable adalah yang
terpenting dalam penyusunan LK tanpa
menyesampingkan keandalannya.

Edited by Taufik Hidayat


3. Pemilihan dan Penerapan Kebijakan
Akuntansi
• Dalam menentukan kebijakan akuntansi,
entitas tidak memiliki pilihan kecuali harus
tunduk pada urutan ketentuan berikut :
1. Kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk item Ada SAK
tersebut menggunakan SAK yang bersangkutan dan spesifik
mempertimbangkan Panduan Aplikasi SAK yang
relevan.; dan
2. Dalam hal tidak ada SAK yang secara spesifi k
berlaku untuk transaksi, peristiwa atau kondisi Tidak ada
lainnya, maka manajemen menggunakan SAK spesifik
pertimbangannya
ti b d l
dalam mengembangkan
b k d
dan
menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang
menghasilkan informasi yang relevan & andal.

Edited by Taufik Hidayat


3. Pemilihan dan Penerapan Kebijakan
Akuntansi
• Dalam membuat pertimbangan dalam hal tidak ada
SAK yang secara spesifik,
spesifik manajemen juga
mempertimbangkan standar akuntansi terkini yang
dikeluarkan oleh badan penyusun standar akuntansi
lainnya yang menggunakan kerangka dasar yang sama
untuk mengembangkan standar akuntansi, literatur
akuntansi lainnya
y dan p praktik akuntansi industri yyang
g
berlaku, sepanjang tidak bertentangan dengan PSAK
secara umum.

Edited by Taufik Hidayat


3. Pemilihan dan Penerapan Kebijakan
Akuntansi
• Dalam hal tidak ada SAK yang secara spesifik berlaku
untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya, maka
manajemen menggunakan pertimbangannya dalam Tidak ada
mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan SAK spesifik
akuntansi yang menghasilkan informasi yang:
1. relevan untuk kebutuhan pengambilan keputusan ekonomi
oleh pemakai; dan
2. andal, dalam laporan keuangan yang:
a. menyajikan secara jujur posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas;
b. mencerminkan substansi ekonomi transaksi, peristiwa
atau
t k di i lainnya,
kondisi l i dan bukan
d b k h
hanya b t k
bentuk
hukumnya;
c. netral, yaitu bebas dari bias;
d pertimbangan
d. ti b sehat;
h t dan
d
e. lengkap dalam semua hal yang material.
Edited by Taufik Hidayat
3. Pemilihan dan Penerapan Kebijakan
Akuntansi
Dalam membuat pertimbangan di atas,
1) manajemen mengacu,
mengacu dan mempertimbangkan keterterapan
dari, sumber-sumber berikut ini sesuai dengan urutan
menurun:
a) persyaratan dan panduan dalam SAK yang berhubungan
dengan masalah serupa dan terkait; dan
b) defi nisi, kriteria pengakuan, dan konsep pengukuran Tidak ada
untuk aset, laibilitas, penghasilan dan beban dalam SAK spesifik
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan.
2) manajemen juga mempertimbangkan standar akuntansi terkini
yang dikeluarkan
dik l k oleh
l h badan
b d penyusun standar
t d akuntansi
k t i
lainnya yang menggunakan kerangka dasar yang sama untuk
mengembangkan standar akuntansi, literatur akuntansi
lainnya
y dan p praktik akuntansi industri yyang
g berlaku,, sepanjang
p j g
tidak bertentangan dengan sumber pada butir 1 di atas.

Edited by Taufik Hidayat


3. Pemilihan dan Penerapan Kebijakan
Akuntansi
Jika terdapat perubahan kebijakan akuntansi :
• Entitas
E tit memilih
ilih dan
d menerapkan
k k bij k
kebijakan
akuntansi secara konsisten untuk transaksi,
peristiwa dan kondisi lainnya
p y yyang
g serupa,
p
– kecuali PSAK secara spesifi k mengatur atau
mengizinkan kelompok item-item dimana kebijakan
akuntansi y
yang
g berbeda adalah hal y
yang
g mungkin
g
sesuai dengan keadaan.
• Jika PSAK mengatur atau mengizinkan
pengelompokkan semacam itu,
itu
– Maka kebijakan akuntansi yang tepat dipilih dan
diterapkan secara konsisten untuk setiap kelompok.

Edited by Taufik Hidayat


4. Perubahan Kebijakan Akuntansi

• Perubahan kebijakan akuntansi terjadi jika terdapat


perubahan pada salah satu komponen berikut:
1. kriteria pengakuan,
2. dasar pengukuran, dan
3. metode penyajian.
• Jika tidak satupun dari komponen di atas yang berubah,
maka perubahan tersebut dikategorikan sebagai
perubahan estimasi.

Edited by Taufik Hidayat


4. Perubahan Kebijakan Akuntansi

• Dalam rangka mencapai konsistensi dalam


k bij k
kebijakan akuntansi,
k t i perubahan
b h k bij k
kebijakan
akuntansi pada dasarnya tidak diperkenankan,
kecuali :
1. dipersyaratkan oleh suatu PSAK (mandatory);
atau
2. menghasilkan laporan keuangan yang
memberikan informasi yang andal dan lebih
relevan tentang dampak transaksi,
transaksi peristiwa
atau kondisi lainnya terhadap posisi keuangan,
kinerja keuangan atau arus kas entitas.
(voluntary)
Edited by Taufik Hidayat
4. Perubahan Kebijakan Akuntansi
C t h
Contoh

• PT Kehutanan sebelumnya membebankan seluruh biaya


t k it penanaman kayu
terkait k pada
d daur
d k 2
ke-2.
• PT Kehutanan ingin mengkapitalisasi biaya pada daur ke-2
tersebut sebagai biaya perolehan tanaman.

• Keputusan ini melibatkan perubahan pada:


1 Pengakuan
1. Pengak an – biayabia a daur
da r ke-2
ke 2 sekarang dicatat
sebagai aset.
2. Penyajian
y j – biaya
y terkait p
pada daur ke-2 akan muncul
di Neraca, bukan di Laba Rugi.
• Sehingga, keputusan tersebut dikategorikan sebagai
perubahan
b h kebijakan
k bij k akuntansi.
k t i
Edited by Taufik Hidayat
4. Perubahan Kebijakan Akuntansi

• Berikut ini bukan merupakan perubahan kebijakan


akuntansi:
1. penerapan suatu kebijakan akuntansi untuk transaksi, peristiwa
atau kondisi lainnya yang berbeda secara substansi daripada yang
t j di sebelumnya;
terjadi b l d
dan
2. penerapan suatu kebijakan akuntansi baru untuk transaksi,
peristiwa atau kondisi lainnya yang tidak pernah terjadi
sebelumnya
b l atau
t tidak
tid k material.
t i l
• Penerapan awal suatu kebijakan untuk menilaikembali
aset sesuai dengan
g PSAK 16: Aset Tetap p atau PSAK 19:
Aset Tidak Berwujud adalah suatu perubahan dalam
kebijakan akuntansi yang berhubungan dengan suatu
revaluasi sesuai dengan PSAK 16 atau PSAK 19,
19 bukan
sesuai dengan Pernyataan ini.
Edited by Taufik Hidayat
4. Perubahan Kebijakan Akuntansi

• Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi bergantung


kepada :
1. entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari
penerapan awal suatu PSAK sebagaimana yang diatur dalam
k t t
ketentuan t
transisinya,
i i jik ada;
jika d dalam
d l PSAK tersebut,
t b t dan
d
2. Other circumstances, including
• entitas mengubah kebijakan akuntansi untuk penerapan awal
suatu PSAK yang tidak mengatur ketentuan transisi untuk
perubahan tersebut,
• Perubahan kebijakan akuntansi secara sukarela,

Diterapkan secara retrospektif.

Istilah lama : “Prior Year Adjustment”


Edited by Taufik Hidayat
4. Perubahan Kebijakan Akuntansi
Keterbatasan
Penerapan
Retrospektif
• Penerapan retrospektif adalah
– penerapan kebijakan akuntansi baru untuk transaksi, peristiwa, dan
kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan sejak
awall ttransaksi..
k i
• Ketika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara
retrospektif,
p , maka entitas menyesuaikan
y
– saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh untuk
periode sajian paling awal, dan
– jumlah komparatif lainnya diungkapkan untuk setiap periode sajian
seolah-olah kebijakan akuntansi baru tersebut sudah diterapkan
sebelumnya.

Diterapkan secara retrospektif.


Edited by Taufik Hidayat
4. Perubahan Kebijakan Akuntansi
Ketika tidak praktis untuk menentukan:
a) Dampak periode
periode-spesifik
spesifik akibat perubahan kebijakan
akuntansi dalam informasi komparatif untuk satu atau lebih
periode sajian, maka entitas
- menerapkan kebijakan akuntansi baru untuk jumlah tercatat aset
dan laibilitas pada awal periode paling awal dimana penerapan
retrospektif adalah praktis, mungkin periode berjalan, dan
- membuat penyesuaian saldo awal setiap komponen ekuitas yang
terpengaruh untuk periode itu.
b)) Dampakp kumulatif dari,, p
pada awal pperiode berjalan,
j ,
penerapan kebijakan akuntansi baru untuk seluruh periode
lalu, maka entitas
- menyesuaikan informasi komparatif untuk menerapkan kebijakan
akuntansi baru secara prospektif dari tanggal paling awal yang
dapat diterapkan.. Edited by Taufik Hidayat
4. Perubahan Kebijakan Akuntansi
Pengungkapan Mandatory
a) judul PSAK;
b) ketika dapat diterapkan,
diterapkan bahwa perubahan kebijakan akuntansi dilakukan
sesuai dengan ketentuan transisinya;
c) sifat dari perubahan kebijakan akuntansi;
d) ketika dapat diterapkan, penjelasan ketentuan transisi;
e) ketika dapat diterapkan, ketentuan transisi yang memiliki dampak pada
periode mendatang;
f) untuk periode berjalan dan setiap periode lalu sajian, sepanjang praktis,
jumlah penyesuaian:
a) untuk setiap item laporan keuangan yang terkena dampak; dan
b) jika PSAK 56: Laba per Saham diterapkan, laba per saham dasar dan dilusian;
g) jumlah penyesuaian terkait dengan periode-periode sebelum disajikan,
sepanjang praktis; dan
h) jika penerapan retrospektif disyaratkan oleh paragraf 19(a) dan 19(b) tidak praktis
untuk suatu periode lalu tertentu, atau periode-periode sebelum disajikan,
keadaan yang mendorong ke keberadaan kondisi itu dan penjelasan bagaimana
d mulai
dan l i kapan
k perubahan
b h kebijakan
k bij k akuntansi
k t i diterapkan.
dit k

Laporan keuangan periode selanjutnya tidak perlu mengulang pengungkapan


Edited di atas.
by Taufik Hidayat
4. Perubahan Kebijakan Akuntansi
Voluntary
Pengungkapan
a)) sifat dari perubahan kebijakan
j akuntansi;
b) alasan kenapa penerapan kebijakan akuntansi baru memberikan informasi
yang andal dan lebih relevan;
c) untuk periode berjalan dan setiap periode lalu sajian, sepanjang praktis,
jumlah penyesuaian:
a) untuk setiap item laporan keuangan yang terpengaruh;dan
b) jika PSAK 56: Laba Per Saham diterapkan untuk entitas, laba per saham
d
dasar d dilusian;
dan dil i
d) jumlah penyesuaian yang terkait dengan periodeperiode sebelum periode-
periode tersebut disajikan, sepanjang praktis; dan
e) jika penerapan retrospektif tidak praktis untuk suatu periode tertentu,
tertentu atau
untuk periode-periode sebelum periode-periode tersebut disajikan, keadaan
yang membuat keberadaan kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan sejak
kapan
p p perubahan kebijakan
j akuntansi diterapkan.
p
Laporan keuangan periode selanjutnya tidak perlu mengulang pengungkapan
ini.
Edited by Taufik Hidayat
4. Perubahan Kebijakan Akuntansi

SAK yang sudah diterbitkan tapi belum berlaku efektif

Ketika entitas belum menerapkan suatu PSAK


baru yang telah diterbitkan tetapi belum efektif
berlaku maka entitas mengungkapkan::
berlaku,
(a) fakta ini; dan
(b) informasi relevan yang dapat diestimasi
secara wajar atau dapat diketahui untuk
menilai dampak yang mungkin atas
penerapan PSAK baru tersebut pada laporan
keuangan pada periode awal penerapannya.

Edited by Taufik Hidayat


4. Perubahan Kebijakan Akuntansi
C t h
Contoh

• Sejak berdirinya tahun 2007 PT Kehutanan membebankan


seluruh
l h biaya
bi t k it penanaman kayu
terkait k pada
d daur
d k 2
ke-2.
• Pada tahun 2008, PT Kehutanan ingin mengkapitalisasi
biaya pada daur ke ke-2
2 tersebut sebagai biaya perolehan
tanaman.
• Laba sebelum pajak tahun 2007 jika dengan pembebanan
daur ke-2 adalah Rp. 25 juta sedangkan jika dengan
kapitalisasi daur ke-2 menjadi Rp 40 juta.
• Laba sebelum pajak tahun 2008 jika dengan pembebanan
daur ke-2 adalah Rp. 55 juta sedangkan jika dengan
kapitalisasi daur ke-2 menjadi Rp 60 juta.
• Tarif pajak yang berlaku adalah 40%
Edited by Taufik Hidayat
4. Perubahan Kebijakan Akuntansi
C t h
Contoh

(dalam ribuan) 40%


K it li i
Kapitalisasi P b b
Pembebanan Ef k
Efek
Tahun Daur ke-2 Daur ke 2 Selisih Pajak Bersih
2007 40,000
, 25,000
, 15,000
, 6,000
, 9,000
,
2008 60,000 55,000 5,000 2,000 3,000

Jurnal
2008 Tanaman Belum Menghasilkan 15,000
Kewajiban Pajak Tangguhan*
Tangguhan 6,000
6 000
Saldo Laba 9,000

* Jika perbedaan temporer dengan pajak. Apabila perbedaan


permanen, maka diakui sebagai hutang pajak
Edited by Taufik Hidayat
5. Perubahan Estimasi Akuntansi

• Estimasi melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi


terkini yang tersedia dan andal
andal.
– Jadi, estimasi mungkin perlu direvisi jika terjadi perubahan keadaan
yang menjadi dasar estimasi atau akibat informasi baru atau
t b h pengalaman..
tambahan l
• Perubahan estimasi akuntansi adalah :
ԟ penyesuaian jumlah tercatat aset atau laibilitas,
laibilitas
atau jumlah pemakaian periodik aset, yang berasal
dari penilaian status kini, dan ekspektasi manfaat
masa depan dan kewajiban yang terkait dengan,
dengan
aset dan laibilitas
ԟ Perubahan estimasi akuntansi dihasilkan dari
informasi baru atau perkembangan baru dan, dan
ԟ oleh karena itu, bukan dari koreksi kesalahan.
Edited by Taufik Hidayat
5. Perubahan Estimasi Akuntansi

• Entitas harus mengakui efek dari perubahan estimasi


secara prospektif sebagai berikut :
1. Sepanjang perubahan estimasi akuntansi mengakibatkan
perubahan aset dan laibilitas, atau terkait dengan suatu item
ekuitas,
k it perubahan
b h estimasi
ti i akuntansi
k t i ttersebut
b t diakui
di k i d
dengan
menyesuaikan jumlah tercatat item aset, laibilitas, atau ekuitas yang
terkait pada periode perubahan.
2 D
2. Dampak k perubahan
b h estimasi
ti i akuntansi,
k t i selain
l i perubahan
b h
penerapan paragraf di atas, diakui secara prospektif dalam laporan
laba rugi pada:
((a)) periode
i d perubahan,
b h jik
jika d
dampak
k perubahan
b h h hanya pada
d periode
i d
itu; atau
(b) periode perubahan dan periode mendatang, jikaperubahan
b d
berdampak k pada
d kkeduanya.
d

Edited by Taufik Hidayat


5. Perubahan Estimasi Akuntansi

Pengungkapan untuk Perubahan Estimasi


Akuntansi
• Entitas mengungkapkan sifat dan jumlah
perubahan estimasi akuntansi yyang
p g
– berdampak pada periode berjalan, atau
– diperkirakan akan berdampak pada periode
mendatang kecuali pengungkapan dampak pada
mendatang,
periode mendatang tidak praktis untuk mengestimasi
dampak itu.
• Jika jumlah dampak pada periode mendatang
adalah tidak diungkapkan karena estimasinya
tidak praktis, maka entitas mengungkapkan
hal itu.
Edited by Taufik Hidayat
4. Perubahan Estimasi Akuntansi
C t h
Contoh

• Pada tahun 2007 PT Kehutanan melakukan


reklasifikasi satu petak tanaman belum
menghasilkan menjadi tanaman menghasilkan
senilai Rp 510 juta.
juta Akibat reklasifikasi tersebut,
tersebut
tanaman mulai diamortisasi selama 20 tahun
dengan perkiraan nilai sisa Rp 10 juta.
juta Pada awal
tahun 2009, PT Kehutanan mengubah masa
manfaat tanaman menjadi j 30 tahun dengan g
perkiraan nilai sisa Rp 5 juta.

Edited by Taufik Hidayat


4. Perubahan Estimasi Akuntansi
C t h
Contoh

(dalam ribuan)
ribuan)
Bi
Biaya P l h
Perolehan 510,000
10 000
Nilai sisa - 10,000
Dasar Amortisasi 500,000
500 000
Masa manfaat (awal)
awal) 20 tahun
Depresiasi tahunan 25,000 x 2 tahun = 50,000

Neraca (31 Des 2008)


Aset Tidak Lancar:
Lancar:
Tanaman Menghasilkan 510,000
Akumulasi Depresiasi 50 000
50,000
Nilai Tercatat 460,000
Edited by Taufik Hidayat
4. Perubahan Estimasi Akuntansi
C t h
Contoh

Nilai tercatat 460,000


Nilai
Nil i Sisa
Si (baru
b )
baru) 5,000
000
Dasar amortisasi 455,000
Sisa masa manfaat 28 tahun
Amortisasi tahunan 16,250

Jurnal tahun 2009

Beban Depresiasi 16,250


Akumulasi Depresiasi 16,250

Edited by Taufik Hidayat


6. Koreksi Kesalahan Periode Lalu

• Kesalahan dapat timbul dalam pengakuan, pengukuran,


penyajian atau pengungkapan unsur-unsur
unsur unsur laporan
keuangan.
• Laporan
p keuangan
g tidak sesuai dengan
g SAK jjika
mengandung:
– kesalahan material atau
– tidak material yang disengaja untuk mencapai suatu penyajian
laporan posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas
tertentu..

Edited by Taufik Hidayat


6. Koreksi Kesalahan Periode Lalu
• Kesalahan Periode Lalu
– adalah penghilangan dari,
dari dan kesalahan-pelaporan
kesalahan pelaporan dalam,
dalam
laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih periode lalu
yang timbul dari kegagalan untuk mempergunakan, atau
kesalahan penggunaan, informasi andal yang:
a) tersedia ketika laporan keuangan untuk periode tersebut disahkan
untuk diterbitkan; dan
b) secara rasional diharapkan dapat diperoleh dan dipergunakan
dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan tersebut.
• Kesalahan semacam itu termasuk
– dampak kesalahan perhitungan matematis,
– kesalahan penerapan kebijakan akuntansi,
– kekeliruan (oversights) atau kesalahan interpretasi fakta, dan
kecurangan.
Edited by Taufik Hidayat
6. Koreksi Kesalahan Periode Lalu

Koreksi kesalahan material periode lalu


• Entitas
E tit mengoreksik i kesalahan
k l h material
t i l periode
i d lalu
l l
secara retrospektif pada laporan keuangan lengkap
pertama yyang
p g diterbitkan setelah ditemukannyay dengan::
g
a) menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode
lalu sajian dimana kesalahan terjadi; atau
( ) jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian
(b)
paling awal, menyajikan kembali saldo awal aset,
laibilitas,, dan ekuitas untuk p periode lalu sajian
j paling
p g
awal.

Edited by Taufik Hidayat


6. Koreksi Kesalahan Periode Lalu

Ketika tidak praktis untuk menentukan :


a) Dampak periode-tertentu
periode tertentu dari kesalahan pada informasi
komparatif untuk satu atau lebih periode sajian
• maka entitas menyajikan kembali saldo pembuka aset,
l ibilit
laibilitas, d
dan ekuitas
k it untuk
t k periode
i d paling
li awall di mana
penyajiankembali retrospektif adalah praktis (mungkin
periode
• berjalan).
b) Ketika tidak praktis untuk menentukan dampak kumulatif, pada
awal pperiode berjalan,
j , dari kesalahan ppada semua p
periode lalu,,
maka
• entitas menyajikan-kembali informasi komparatif untuk
mengoreksi kesalahan secara prospektif dari tanggal paling
praktis.
Edited by Taufik Hidayat
6. Koreksi Kesalahan Periode Lalu

Pengungkapan
• Entitas mengungkapkan hal-hal
hal hal berikut:
(a) sifat kesalahan periode lalu;
(b) untuk setiap periode sajian, sepanjang praktis, jumlah koreksi:
(i) untuk setiap item laporan keuangan yang terpengaruh; dan
(ii) jika menerapkan PSAK 56: Laba Per Saham, maka
mengungkapkan
g g p laba p
per saham dasar dan dilusian;
(c) jumlah koreksi pada awal periode sajian paling awal; dan
(d) jika penyajian-kembali retrospektif tidak praktis untuk suatu periode
tertentu keadaan yang membuat keberadaan kondisi itu dan
tertentu,
penjelasan bagaimana dan sejak kapan kesalahan telah dikoreksi.
Laporan keuangan periode berikutnya tidak perlu mengulang
pengungkapan ini.
ini

Edited by Taufik Hidayat


7. Ketidakpraktisan

• Seringkali dibutuhkan untuk membuat estimasi dalam penerapan


suatu kebijakan akuntansi untuk unsur laporan keuangan yang
diakui atau disajikan atas transaksi, peristiwa atau kondisi
lainnya. Estimasi secara melekat bersifat subyektif, dan estimasi
dikembangkan setelah periode pelaporan.
pelaporan Pengembangan
estimasi secara potensial lebih sulit ketika penerapan retrospektif
kebijakan akuntansi atau penyajian-kembali retrospektif untuk
mengoreksi kesalahan periode lalu,lalu karena periode waktu yang
lebih lama dapat berlalu sejak dampak transaksi, peristiwa atau
kondisi lainnya terjadi.
• Namun, estimasi obyektif terkait periode lalu adalah sama untuk
estimasi yang dilakukan pada periode berjalan, dalam hal ini,
untuk estimasi yang mencerminkan keadaan yang ada ketika
transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya terjadi.
Edited by Taufik Hidayat
7. Ketidakpraktisan

• Oleh karena itu, penerapan retrospektif kebijakan akuntansi baru


atau koreksi kesalahan periode lalu mensyaratkan pembedaan
informasi yang
(a) menyediakan bukti keadaan yang ada pada tanggal
t j di
terjadinya t
transaksi,
k i peristiwa
i ti atau
t kondisi
k di i lainnya,
l i d
dan
(b) tersedia ketika laporan keuangan periode lalu disahkan untuk
diterbitkan, dari informasi lainnya.

Edited by Taufik Hidayat


PSAK 25 (Revisi 2009)

Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi
Ak t
Akuntansi,
i d
dan K
Kesalahan
l h

Taufik Hidayat,.SE,.Ak,.MM
Universitas Indonesia
Edited by Taufik Hidayat
References

• Ikatan Akuntan Indonesia, Pernyataan Standar


Ak t
Akuntansii Keuangan
K No.
N 25 (Revisi
(R i i 2009)
2009),
Penerbit Salemba Empat, 2009.
• Lam,Nelson
Lam Nelson & Lau
Lau, Peter
Peter, Intermediate Financial
Accounting: an IFRS Perspective, McGraw-Hill,
2009

Anda mungkin juga menyukai