Dosen Pembimbing :
Oleh :
ERLYNA MAULIDAH
NIM.192.0013
TAHUN 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
ERLYNA MAULIDAH
NIM.192.0013
CI Pendidikan
Indarti.S.Kep.,Ns
NIP. 197503292007012009
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KRITIS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HANG TUAH SURABAYA
A. DATA UMUM
Nama Mhs : Erlyna Maulidah Nama Pasien : Nn.Z
Tgl Pengkajian : 6, Desember 2021 Umur Pasien : 15 Tahun
Jam : 16.00 WIB Jenis Kelamin : Perempuan
Tgl MRS : 6, Desember 2021 No Rekam Medik : 916xxx
Ruangan : ICU Diagnosa Medis : ALO + Dyspnea
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
Keluhan Utama Sesak nafas, kaki odem, Batuk sesekali
Riwayat Pada tanggal 5, Desember 2021 jam 24.00 px.sesak nafas lalu sama keluarga
kejadian/penyakit px dibawa ke RS.Siloam Hospital pada jam 01.00 px tiba di RS.Siloam Hospital
sekarang px.masuk IGD dan dilakukan pemeriksaan darah dan foto rontgen serta
pemberian oksigen NRM 12L/menit ,sebelumnya seminggu yg lalu px. juga
mengalami sesak nafas disertai dengan batuk lalu px. dibawa ke klinik terdekat
lalu sama dokternya diberikan penanganan dan pemberian obat sesak nafas.
setelah itu karna di RS.Siloam Hospital terkendala oleh biaya jam 06.00 px.
dirujuk ke RSU.Haji Surabaya sesampainya di RSU.Haji, px.masuk IGD dan
dilakukan pemasangan infus vena line tangan kanan,serta urine kateter ukuran
16 px.juga dilakukan pemeriksaan foto thorax, ECG dan swab antigen serta
pemeriksaan darah dan TTV dengan hasil Hb : 11,7 g/dl, Leukosit :13,490/mm3,
Hematokrit : 36.4%, Trombosit : 558,000/mm3. TD : 143/108,
RR : 34x/menit, Nadi : 116, Suhu : 36,4 ̊ C, GCS : 456,px. didiagnosa medis
ALO + Dyspnea lalu px.anjurkan untuk di rawat di ruang ICU.
GCS E : 4 V: 5 M: 6 Total : 15
• DO :
- TTV : TD : 145/95 mmHg N : 133x/menit
- Pola nafas takipnea , RR : 34x/menit
Masalah Keperawatan : Nyeri Akut (SDKI, D.0077)
AIRWAY & Inspeksi : jalan nafas terjadi penumpukan cairan didalam paru paru,px. tampak
BREATHING batuk tidak efektif, RR : 34x/menit, pola napas takipnea,px.ortopnea
Auskultasi : terdapat ronkhi
NEUROLOGI Inspeksi : kesadaran komposmentis, pupil : isokor, GCS : 456, orientasi baik,
Reflek cahaya : pupil membesar ketika berada ditempat gelap, dan mengecil
ketika terkena cahaya,mata simetris kiri dan kanan,Kaku Kuduk : negative,
Kernig: negative, kejang (-),brudzinsky (-) nyeri kepala (-) pusing (-),kelainan
nervous cranialis (-)
Palpasi : : px.mengatakan masih dapat merasakan sentuhan
URINARY Inspeksi :
- BAK : ± 1.500cc/24 jam
- hasil pemeriksaan penunjang : korida : 110 mmol/L (normalnya : 96 – 106),
natrium : 141mmol/L (normalnya : 136 – 145), kalium : 4,0mmol/L (normalnya
3,6 – 5,0)
INTAKE :
- pz 500cc/24jm
- Furosemid 1 mg/jam
- Dobutamin 250 mg/5 jam
- Candesartan 16 mg 1 kali
- Spironolaktone 25 mg
500,292
OUTPUT
- Urine 1.500cc/24 jam
- IWL : 10 x 75 kg
= 1.531,25 cc
24
GASTROINTESTINAL Inspeksi : px.mengatakan mual, px. tidak berminat makan , Nadi : 133x/menit,
px. terlihat pucat
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Injeksi
- Pantoprazole - obat untuk meredakan
keluhan dan gejala
akibat peningkatan asam
lambung, seperti nyeri
perut, panas di dada
(heartburn), atau sulit
menelan. Obat ini juga
digunakan dalam
pengobatan tukak
lambung,
gastroesofageal refluks
disease (GERD),
sindrom Zollinger-
Ellison, atau esofagitis
erosif.
Oral
- Candesartan 16 mg untuk menangani
hipertensi pada orang
dewasa dan anak
berusia ≥1 tahun, serta
untuk menangani gagal
jantung pada orang
dewasa. Dosis
candesartan yang
digunakan akan
bervariasi tergantung
indikasi pengobatan,
usia pasien, dan respons
tekanan darah terhadap
terapi.
DO :
- bersikap protektif (waspada)
- TTV : TD : 145/95 mmHg N : 133x/menit
- Pola nafas takipnea , RR : 34x/menit
4. DS : - Ketidakseimbangan Resiko
DO : cairan Ketidakseimbangan
- BAK : ± 1.500cc/24 jam elektrolit
- intake : 500,292 ml (SDKI, D.0037)
- Output : 1.531,25
- Balance cairan : - 1.030,958
- klorida : 110 mmol/L (normalnya 96 – 106)
4. Resiko Ketidakseimbangan Setelah dilakukan Dengan Kriteria hasil : (SIKI, I.03122) PEMANTAUAN ELEKTROLIT
Elektrolit (SDKI, D.0037) tindakan keperawatan - balance cairan normal (skor - monitor kadar elektrolit - untuk mengetahui kadar elektrolit px.
b.d ketidakseimbangan selama 2x24 jam, 5) - monitor input dan output cairan - untuk memantau dan mengetahui input dan output
cairan) maka terjadi - asam klorida menurun - atur interval waktu pemantauan sesuai kondisi pasien cairan px.
keseimbangan (normalnya 96 – 106 mmol/L) - dokumentasikan hasil pemantauan - agar hasil pemantauan yg didapatkan valid
elektrolit - sebagai data untuk dilakukan tindakan
5. Nausea b.d Rasa makanan Setelah dilakukan Dengan Kriteria Hasil : (SIKI, I.03117) MANAJEMEN MUAL - untuk mengetahui pengalaman mual
yg tidak enak (tidak suka tindakan keperawatan - Keluhan mual menurun - Identifikasi pengalaman mual - untuk mengetahui dampak mual terhadap kualitas
nasi yg lembek) selama 1x24 jam, ( skor 5) - Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup hidup
(SDKI, D.0076) maka tingkat nausea - Frekuensi nadi menurun : - Identifikasi factor peyebab mual - untuk mengetahui factor peyebab mual
menurun normalnya 60 – 100x/menit - monitor asupan nutrisi dan kalori - untuk memantau asupan nutrisi dan kalori
(skor 5) - kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual - untuk mengurangi atau menghilangkan keadaan
- Takikardia membaik (skor - berikan nasi berupa tim penyebab mual
5) - Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup - karena px. lebih menyukai nasi tim
- pucat membaik (skor 5) - agar px. tidak kelelahan
IMPLEMENTASI & EVALUASI
No Dx Hari/Tgl Implementasi Paraf Hari/Tgl No Dx Evaluasi Formatif SOAPIE/Catatan Perkembangan Paraf
Jam Jam
06- 12 -21 06-12-21
1 08.10 - mengidentifikasi kemampuan batuk EM 12.40 1. Dx.1 (Bersihan jalan nafas tidak efektif) EM
Hasil : px. belum bisa batuk efektif S : px. mengatakan setelah diajarkan batuk efektif secret
1 08.15 - mengatur posisi semi fowler 45 ̊ EM dapat dikeluarkan
1 08.17 - memasang perlak dan bengkok dipangkuan px. EM O:
1 08.20 - membuang sekret pada tempat sputum EM - px. tampak batuk efektif,
08.30 - menjelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif EM - RR : 34x/menit
Hasil : px. memahami penjelasan tujuan dan prosedur batuk efektif - pola napas takipnea
ditandai dengan px. mampu menirukan cara batuk efektif yg diajarkan - px.ortopnea
oleh mahasiswa perawat - terdapat ronkhi
1 08.50 - menganjurkan tarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik, EM A : Masalah belum teratasi
ditahan selama 2 detik, kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir P : tetap melanjutkan intervensi
dibulatkan selama 8 detik
1 09.00 - menganjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali EM 2. Dx.2 (Risiko gangguan sirkulasi spontan) EM
1 09.00 - menganjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas dalam EM S:-
yang ke-3 O:
2 09.20 - Memonitor EKG 12 sadapan untuk perubahan ST dan T EM - TD : 145/95
2 09.30 - Memonitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi) EM - Hb : 11,7 g/dl
Hasil : frekuensi nadi : 133x/menit - trombosit : 558,000/mm3
2 09.30 - Memonitor saturasi oksigen EM - RR : 34x/menit,
Hasil spo2 : 99% - irama jantung takikardia
2 - mempertahankan tirah baring minimal 12 jam - N : 133x/menit
2 10.00 - memasang akses intravena EM - terdengar suara jantung S3
2 10.20 -menyediakan lingkungan yang kondusif untuk beristirahat dan - ph : 7
pemulihan - Pco2 : 35 mmHg
2 10.30 - memberikan dukungan emosional dan spiritual EM - HCO3 : 23,2 mmol/L
3 10.46 - mengidentifikasi lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri EM A : Masalah belum teratasi
Hasil : nyeri bagian dada, seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 3 P : tetap melanjutkan intervensi
3 10.55 - mengidentifikasi factor yg memperberat nyeri dan memperingan nyeri EM
Hasil : nyeri timbul saat px. beraktivitas, dan bila px. beristirahat dan 3. Dx.3 (Nyeri Akut) EM
minum obat nyeri berkurang S:
3 11.00 - memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri EM Px. mengatakan :
(kompres hangat atau dingin) P : Nyeri timbul saat aktivitas
1,2,3,4,5 11.01 - memfasilitasi istirahat dan tidur EM Q : nyeri ditusuk-tusuk
3 11.10 - menjelaskan penyebab nyeri, dan pemicu nyeri EM R : nyeri dibagian dada
3 11.10 - mengkolaborasi pemberian analgetik EM S : skala nyeri 3
4 11.15 - memonitor kadar elektrolit EM
Hasil : O:
Kalium : 4 mmol/L, - bersikap protektif (waspada)
Natrium : 141 mmol/L, - TTV : TD : 145/95 mmHg
klorida 110 mmol/L N : 133x/menit
4 11.30 - memonitor input dan output cairan EM - Pola nafas takipnea
Hasil : input : 500,25, output : 1.531,25 - RR : 34x/menit
4 11.40 - mengatur interval waktu pemantauan sesuai kondisi pasien EM A : Masalah belum teratasi
4 11.45 - mendokumentasikan hasil pemantauan EM P : tetap melanjutkan intervensi
Hasil :
Input : 500,25
Output : 1.531,25
Kadar elektrolit :
Kalium : 4 mmol/L,
Natrium : 141 mmol/L,
klorida 110 mmol/L
5. Dx.5 (Nausea) EM
S : px. mengatakan mual berkurang
O:
- Nadi : 116x/menit
- Takikardia
- px. terlihat sedikit lebih segar
A : masalah teratasi sebagian
P : tetap melanjutkan intervensi
07-12-21 07-12-21
1 08.10 - mengidentifikasi kemampuan batuk EM 12.50 1. Dx.1 (Bersihan jalan nafas tidak efektif) EM
Hasil : px. belum bisa batuk efektif S : px. mengatakan setelah diajarkan batuk efektif secret
1 08.15 - mengatur posisi semi fowler 45 ̊ EM dapat dikeluarkan
1 08.17 - memasang perlak dan bengkok dipangkuan px. EM O:
1 08.20 - membuang sekret pada tempat sputum EM - px. tampak batuk efektif,
08.30 - menjelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif EM - RR : 26x/menit
Hasil : px. memahami penjelasan tujuan dan prosedur batuk efektif - pola napas takipnea
ditandai dengan px. mampu menirukan cara batuk efektif yg diajarkan - px.ortopnea
oleh mahasiswa perawat - terdapat ronkhi
1 08.50 - menganjurkan tarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik, EM A : Masalah belum teratasi
ditahan selama 2 detik, kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir P : tetap melanjutkan intervensi
dibulatkan selama 8 detik
1 09.00 - menganjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali EM 2. Dx.2 (Risiko gangguan sirkulasi spontan) EM
1 09.00 - menganjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas dalam EM S:-
yang ke-3 O:
2 09.20 - Memonitor EKG 12 sadapan untuk perubahan ST dan T EM - TD : 145/95
2 09.30 - Memonitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi) EM - Hb : 11,7 g/dl
Hasil : frekuensi nadi : 116x/menit - trombosit : 558,000/mm3
2 09.30 - Memonitor saturasi oksigen EM - RR : 26x/menit,
Hasil spo2 : 99% - irama jantung takikardia
2 - mempertahankan tirah baring minimal 12 jam - N : 115x/menit
2 10.00 - memasang akses intravena EM - terdengar suara jantung S3
2 10.20 -menyediakan lingkungan yang kondusif untuk beristirahat dan - ph : 7
pemulihan - Pco2 : 35 mmHg
2 10.30 - memberikan dukungan emosional dan spiritual EM - HCO3 : 23,2 mmol/L
3 10.46 - mengidentifikasi lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri EM A : Masalah teratasi sebagian
Hasil : nyeri bagian dada, seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 3 P : tetap melanjutkan intervensi
3 10.55 - mengidentifikasi factor yg memperberat nyeri dan memperingan nyeri EM
Hasil : nyeri timbul saat px. beraktivitas, dan bila px. beristirahat dan 3. Dx.3 (Nyeri Akut) EM
minum obat nyeri berkurang S : px. mengatakan nyeri mulai berkurang
3 11.00 - memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri EM Px. mengatakan :
(kompres hangat atau dingin) P : Nyeri timbul saat aktivitas
1,2,3,4,5 11.01 - memfasilitasi istirahat dan tidur EM Q : nyeri ditusuk-tusuk
3 11.10 - menjelaskan penyebab nyeri, dan pemicu nyeri EM R : nyeri dibagian dada
3 11.10 - mengkolaborasi pemberian analgetik EM S : skala nyeri 3
4 11.15 - memonitor kadar elektrolit EM
Hasil : O:
Kalium : 4 mmol/L, - bersikap protektif (waspada)
Natrium : 141 mmol/L, - TTV : TD : 130/44 mmHg
klorida 110 mmol/L N : 116x/menit
4 11.30 - memonitor input dan output cairan EM - Pola nafas takipnea
Hasil : input : 500,25, output : 1.531,25 - RR : 26x/menit
4 11.40 - mengatur interval waktu pemantauan sesuai kondisi pasien EM A : Masalah belum teratasi
4 11.45 - mendokumentasikan hasil pemantauan EM P : tetap melanjutkan intervensi
Hasil :
Input : 500,25
Output : 1.531,25
Kadar elektrolit :
Kalium : 4 mmol/L,
Natrium : 141 mmol/L,
klorida 110 mmol/L
5. Dx.5 (Nausea) EM
S : px. mengatakan mual berkurang
O:
- Nadi : 115x/menit
- Takikardia
- px. terlihat sedikit lebih segar
A : masalah teratasi sebagian
P : tetap melanjutkan intervensi