Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ikhsanul Ilham

NIM : 1701103010091
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Pemerintahan

Penganggaran Daerah Pasca Covid 19

Penganggaran daerah merupakan sebuah konsep dimana dana public dikelola oleh
aparatur pemerintah dan politisi dengan tujuan untuk mensejahteraan masyarakat. Sangat
banyak pihak yang mengikuti kebijakan hingga pelaksanaannya sehingga menimbulkan
banyak persoalan yang muncul dan semakin rumit ketika terjadi Covid-19.

Penganggaran sebenarnya adalah lanjutan dari proses perencanaan. Penganggaran


berpedoman pada dokumen perencanaan lima tahunan yang disebut dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang dibuat oleh pemerintah daerah. Di
dalam RPJMD kepala daerah memasukkan janji kampanye yang pernah diucapkan, target-
target yang ingin dicapai, serta program-program yang akan dijalankan disertai dengan
indikasi jumlah kebutuhan dananya. Berdasarkan dokumen RPJMD, pemerintah daerah
kemudian membuat Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk satu tahun.

APBD mulai disusun dengan adanya Kebijakan Umum APBD (KUA) yang disusun oleh
eksekutif atau pemerintah daerah yang dalam hal ini kepala daerah membentuk tim yang
namanya Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang kemudian menyusun KUA dan
Prioritas dan Pelaporan Anggaran Sementara (PPAS). Lalu KUA dan PPAS ini disampaikan
ke dewan DPRD untuk dibahas dan mendapat persetujuan bersama antara kepala daerah
dengan DPRD.

Penganggaran untuk tahun 2021 mungkin menjadi yang paling berat dari tahun-tahun
sebelumnya. Pemerintah daerah harus berpikir lebih keras lagi yang berkaitan dengan:

1. APBD, apakah tahun 2021 masih ada pandemic atau tidak begitu juga dengan kebijakan
pendidikan.
2. Efek apa yang akan terjadi di tahun 2021, seperti kebijakan ekonomi dan
perencanaannya.
3. Revisi terhadap RPJMD yang akan dilaksanakan tahun 2021

Kondisi Covid menyebabkan proses control menjadi lemah karena semua pihak berada
diposisi ketakutan. Ketika pemda melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan covid
dengan menggunakan anggaran, sebenarnya aturan yang berlaku tetap sama. Tidak ada hal
yang berubah, kecuali hanya ada sedikit fleksibilitas dalam hal pencairan dana dan untuk
pertanggung jawaban tetap sesuai dengan aturan. Yang mengkontrol anggaran dalam pemda
adalah inspektorat daerah untuk mengawasi semua SKPD yang ada di daerah.

Pandemi Covid ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa kita membutuhkan
instrument yang lebih baik dalam hal penganggaran termasuk kaitannya dengan pelaporan
keuangan sebagai alat pertanggungjawaban anggaran dan penilaian kinerja dalam
mengevaluasi anggaran dengan realisasinya. Oleh karena itu, diperlukan penyesuaian pada
RPJMD sehingga nanti ketika kepala daerah menyampaikan pertanggung jawaban pada akhir
masa jabatannya bisa lebih realistis karena adanya pandemic ini.

Dalam situasi Covid 19 ini, diperlukan adanya penyesuaian dalam aturan dan kebijakan
keuangan daerah. Pemerintah daerah dipaksa melakukan refocusing dan realokasi yang
sebagian tidak sesuai dengan kebutuhan daerah dan menjadikan ada beberapa rencana
pembangunan yang tidak terlaksana karena anggarannya dialihkan ke penanganan pandemi
Covid.

Anda mungkin juga menyukai