PENGELOLAAN KASUS
berisiko tinggi atau yang memperlihatkan adanya tanda dan gej ala
ketidakseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa yang aktual. Kondisi-
kondisi tertentu, seperti luka bakar, membutuhkan pengkajian yang sering
dan mendalam. Kasus lain yang membutuhkan pamantauan rutin, misalnya
pada klien yang berada dalam masa pemulihan setelah operasi dan klien
yang berada dalam masa pemulihan dari gastrointeritis.
Pengkajian Keperawatan
1. Riwayat keperawatan
a. Pemasukan dan pengeluaran cairan dan makanan ( oral, parenteral).
b. Tanda umum masalah elektrolit
- Tube drainase
- IWL (Insensible water loss)
e. Ukuran keseimbangan cairan dengan adekuat : normalnya sekitar 200cc
3. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada kebutuhan cairan dan elektrolit difokuskan pada
a. Integument : keadaan turgor kulit, edema, kelelahan, kelemahan otot,
tetani,
dan sensasi rasa.
b. Kardiovaskuler distensi vena jugularis, tekanan darah, hemoglobin, dan
bunyi jantung.
c. Mata : cekung, air mata kering.
2. Analisa Data
5. Tipe Data :
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
c. Karakteristik Data
a. Lengkap
c. Relevan
d. Sumber Data
Klien adalah sumber utama data (primer) dan perawat dapat menggali
informasi yang sebenarnya mengenai masalah kesehatan klien.
Orang terdekat, informasi dapat diperoleh melalui orang tua, suami atau
istri, anak, teman klien, jika klien mengalami gangguan keterbatasan
dalam berkomunikasi atau kesadaran yang menurun, misalnya klien bayi
atau anak-anak, atau klien dalam kondisi tidak sadar.
2. Riwayat penyakit
3. Konsultasi
Jika klien adalah rujukan dari pelayanan kesehatan lainnya, maka perawat
harus meminta informasi kepada perawat yang telah merawat klien
sebelumnya. Hal ini untuk kelanjutan tindakan keperawatan yang telah
diberikan.
6. Kepustakaan.
1. Wawancara
2. Observasi
3. Pemeriksaan fisik
4. Studi Dokumentasi
3. Rumusan Masalah
ini berarti bahwa perawat dapat merawat dua klien, yang masing-masing
rencana keperawatan yang berbeda untuk setiap klien. Misalnya seorang klien
yang berhubungan dengan demam dan diare. Untuk klien ini, perawat harus
4. Perencanaan
asam basa yang dialami klien, kronik atau akut. Rencana asuhan keperawatan
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan cairan pasien yang aktual atau yang
potensial. Tujuan rancana tersebut meliputi satu atau lebih tujuan berikut
yang normal.
keluarga yang cukup mengenal perilaku klien sehari-hari yang kemudian mampu
mengetahui tindakan dan pencegahan, tanda dan gej ala untuk dilaporkan, dan
obat-obatan, diet khusus, atau cairan per oral atau per IV diberikan di rumah, klien
dan keluarga perlu diberikan penyuluhan yang terinci sehingga intervensi ini
I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Umur 28 Tahun
Pendidikan Diploma
Pekerjaan Wiraswasta
No Register 00.27.28.61
Golongan darah O
Tanggal operasi -
A. Provocative/palliative
1. Apa penyebabnya
B. Quantity/quality
1. Bagaimana dirasakan
2. Bagaimana dilihat
C. Region
1. Dimana lokasinya
2. Apakah menyebar
Tidak.
E. Time
Diare dialami pasien sejak kurang lebih dari 2 hari yang lalu
1-2 jam sekali warna kuning, disertai muntah dan tidak mau makan.
-
C. Pernah dirawat/di operasi
Tidak pernah
D. Lama dirawat
E. Alergi
F. Imunisasi
A. Orang tua
Orang tua pasien sudah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu,
B. Saudara kandung
B. Konsep diri
Berat.
C. Keadaan emosi :
baik.
D. Hubungan sosial
keluarganya.
Medan.
E. Spiritual :
- Kegiatan ibadah
A. Keadaan umum
B. Tanda-tanda Vital
3. Nadi 80 x/menit
4. Pernafasan 18 x/menit
5. Skala nyeri 4
6. TB 171 cm
7. BB 60 kg
2. Rambut
3. Wajah
5. Hidung
6. Telinga
normal.
Mukosa bibir kering, tidak ada tanda sianosis, keadaan gusi dan tidak
ada pendarahan pada gigi, gigi bersih, keadaan lidah bersih, normal,
8. Leher
Trachea normal, tidak ada massa maupun nyeri tekan, tidak ada
9. Pemeriksaan integument,
resonan, irama nafas teratur, suara nafas vesikuler, tidak ada suara
nafas tambahan.
Tingkat kesadaran
GCS: 15 E: 4 M: 5 V: 6
a. Nervus Olfaktorius/N I
b. Nervus Optikus/NII
d. Nervus Trigeminus/N V
dan rabaan.
membedakan rasa.
muntah positif.
P 1. PolaBAK
makan dan minum 6,25 7,35-7,45
v '
' 1
ada,
Bikarbonat tidakibadah
(HCO3) ada riwayat mmol/L
pasienalergi, Mual dan muntah 12,9
kurangproses 22-26
lebih 5 00cc
- Aktivitas selama dirawat/sakit : akibat
v'
pagi
basahari pukul 07.00 WIB,mmol/L
Kelebihanmestinya. siang pukul 12.30 WIB,
-8,9 malam pukul
(-2)-(+2)
Saturasi 18.00
O2
4. Pola WIB, Jumlah dan jenis makanan
Eliminasi % menu biasa,
99,4 Pasien minum
95-100
HATI dgn jumlah 1200cc/24 jam, dan pemberian cairan intravena Nacl
BAB
0,5 % 20tetes
Albumin Pasein makro/menit,
BAB kurang lebih 5 xPasien
sehari,tidak
g/dL mengalami
terdapat kesulitan
1,3 pada
lendir 3,5-5,0
kotoran,
mengunyah
Metabolisme maupun
karbohidrat
konsistensi encer, menelan.
tidak ada riwayat perdarahan, BAB terakhir
2. Perawatan
Glukosa darah
sehari diri/ Personal
(sewaktu)
sebelum tanggalhygiene
pengkajian 88,20
Mg/dL (18 juni 2013), pasien <200
Tubuh pasien
GINJALmengalami bersih,
diare pasien
karena mandi 3usus.
peradangan x/hari dengan mandiri, mulut
Ureum dan
BAK gigi pasien bersih, pasienMg/dL
selalu menyikat gigi
28,802x sehari, kuku
<5
Kreatininkaki danBAK
Pasien tangan pasienlebih
kurang bersih
3-5karena
x/hari,dipotong
Mg/dL karakter seminggu
urin sekali
0,83 berwarna atas
0,70-1,20
saran perawat.
Elektrolitbening, cair, berbau khas, tidak ada nyeri saat BAK, urin sebanyak
1 500cc/hari.
Natrium (Na) Meq/L 13 135-155
Terapi obat-obatan
pasien.
dalam penggunaan
steroid, penimbunan
Mual, penggunaan
Anti inflamasi
Injeksi 1 ampul/ berkepanjangan dapat
non steroid,
Ketorolak 8jam menyebabkan gagal hati
analgetik.
dan ginjal.
Diare
Hari/ Evaluasi
Implementasi Keperawatan
Tanggal (SOAP)
f. memberikan makanan dan cairan sesuai TD = 80/50 mmHg, S = 37.50C, N= 112, ,RR
21 x/mnt
kebutuhan
A
g. memberikan pengobatan
Masalah gangguan keseimbangan cairan belum
- Injeksi Dexametason 1 ampul/ 8jam
teratasi.
- injeksi ketorolak 1 ampul/ 8jam
P : Intervensi mengkaji tanda vital, pemberian
h. memberikan dukungan verbal dalam pemberian injeksi dan terapi cairan infus dilanjutkan
cairan
S -
Rabu/ Mengobservasi TTV
O
19.06.13 - Mengganti infus RL
TD = 110/70, S = 370c, N = 82x/mnt, RR = 21x/mnt
- Mengkaji pola eliminasi klien
A
Memberikan obat:
Masalah teratasi sebagian
- Injeksi Dexametason 1 ampul/ 8jam
P:
- injeksi ketorolak 1 ampul/ 8jam
Intervensi mengkaji tanda vital, pemberian injeksi
- Observasi/catat hasil intake output cairan
dan terapi cairan infus dilanjutkan
- Menganjurkan makan dalam porsi sedikit tapi
sering.
- Menyuruh pasien banyak minum agar tidak
dehidrasi