Anda di halaman 1dari 12

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN OBAT DAN FUNGSINYA

Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah keperawatan kritis yang diampu oleh Ibu
Nina Indriyawati, MN

Disusun Oleh :
ASKA FAUZAN ABRIANTO
P1337420617028

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2020
1. ISDN
Isosorbide dinitrate (ISDN) adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan
meredakan angina (nyeri dada) akibat penyakit jantung koroner. Isosorbide dinitrate
aadalah obat golongan nitrat.  Isosorbide dinitrate (ISDN) bekerja dengan cara melebarkan
pembuluh darah agar aliran darah dapat mengalir lebih lancar ke otot jantung. Obat ini
juga dapat digunakan menjadi obat tambahan untuk pasien gagal jantung. Dosis
isosorbide dinitrate berbeda-beda pada tiap pasien. Dokter akan menyesuaikan dosis
isosorbide dinitrate dengan kondisi, usia, serta respons pasien terhadap obat ini.
Dosis dan Aturan Pakai Isosorbide Dinitrate
Dosis isosorbide dinitrate berbeda-beda pada tiap pasien. Dokter akan menyesuaikan
dosis isosorbide dinitrate dengan kondisi, usia, serta respons pasien terhadap obat ini.
Berikut adalah pembagian dosis Isosorbide dinitrate (ISDN) berdasarkan bentuk obatnya:
Tablet minum
a) Angina: 20–120 mg per hari dosis terbagi. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap
sesuai dengan respons pasien. Dosis maksimal 240 mg per hari.
b) Gagal jantung: 30–160 mg per hari. Dosis maksimal 240 mg perhari.
Sublingual
a) Angina pektoris: 2,5–5 mg tiap 15 menit
b) Gagal jantung: 5–10 mg tiap 2 jam sekali bila diperlukan
Suntik
a) Isosorbide dinitrate bentuk suntik dapat diberikan untuk memperbaiki fungsi pompa
jantung pada pasien gagal jantung. Isosorbide dinitrate dalam bentuk suntik hanya
diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Dosis akan
disesuaikan dengan kondisi pasien. Isosorbide dinitrate bentuk suntik dapat diberikan
untuk memperbaiki fungsi pompa jantung pada pasien gagal jantung. Di samping itu,
suntikan ini juga dapat mencegah serta mengobati spasme pembuluh darah koroner
saat dilakukan tindakan coronary angioplasty.
Cara Menggunakan Isosorbide Dinitrate dengan Benar
a) Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk yang tertera pada kemasan obat sebelum
menggunakan isosorbide dinitrate. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa
berkonsultasi dulu dengan dokter.
b) Isosorbide dinitrate dapat dikonsumsi 30 menit sebelum makan atau saat perut
kosong. Minumlah isosorbide dinitrate tablet dengan segelas air putih dan telan obat
secara utuh. Untuk tablet sublingual, letakkan di bawah lidah dan biarkan hingga obat
larut.
c) Jika Anda lupa mengonsumsi tablet isosorbide dinitrate, segera konsumsi obat ini
begitu teringat, jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika
sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
d) Pastikan Anda selalu memantau kondisi tekanan darah dan denyut jantung setelah
menggunakan obat ini.
e) Simpan obat ini dalam suhu ruangan. Hindarkan dari paparan sinar matahari langsung
dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping dan Bahaya Isosorbide Dinitrate
Penggunaan isosorbide dinitrate berpotensi menyebabkan sejumlah efek samping berikut:
a) Pusing
b) Sakit kepala
c) Mual dan muntah
d) Kelelahan
Kontraindikasi
Kontraindikasi penggunaan Isosorbide Dinitrate (ISDN) adalah jika terjadi atau terdapat
riwayat hipersensitifitas terhadap ISDN atau komponen obat ini. Selain itu, penggunaan
bersamaan dengan penghambat fosfodiestrase diketahui dapat menyebabkan kematian.
Penggunaan ISDN bersamaan dengan stimulator guanilat siklase riociguat juga
dikontraindikasikan karena bersifat potensiasi sehingga bisa menyebabkan hipotensi
berat.
2. CPG (Clopidogrel)
Clopidogrel adalah obat untuk mencegah stroke dan serangan jantung pada penderita
penyakit jantung atau penyakit sirkulasi darah (penyakit pembuluh darah perifer).
Clopidogrel juga digunakan dengan aspirin untuk membantu mengobati memburuknya
nyeri baru atau dada (serangan jantung baru, tidak stabil angina), untuk menjaga
pembuluh darah terbuka dan mencegah pembekuan darah setelah prosedur tertentu
(seperti stent jantung).
Clopidogrel adalah obat golongan anti agregasi trombosit atau anti platelet yang
bekerja secara selektif menghambat ikatan Adenosin Di-Phosphat(ADP) pada reseptor
ADP di platelet,yang sekaligus dapat menghambat aktivasi kompleks glikoprotein GPIIb /
IIIA yang dimediasi oleh ADP yang dapat menimbulkan penghambatan terhadap agregasi
platelet (keping darah atau trombosit). Clopidogrel membantu menjaga darah mengalir
lancar dalam tubuh.
Dosis harian clopidogrel adalah 75 mg atau pada sindrom koroner akut dosis awal
clopidogrel adalah 300 mg dan kemudian dilanjutkan dengan dosis harian 75 mg per oral.
meskipun kadang-kadang dosis tunggal yang lebih tinggi seperti 300mg atau 600mg
mungkin disarankan pada keadaan-keadaan tertentu.
Minum clopidogrel pada waktu yang sama setiap hari, sebelum atau sesudah makan.
Jangan berhenti mengonsumsinya kecuali disarankan oleh dokter. Jika lupa untuk
meminum obat lebih dari 12 jam sebelum dosis yang selanjutnya, segera minum dosis
yang terlewat segera setelah ingat. Jika lupa untuk mengambil dosis dan itu kurang dari
12 jam sampai dosis selanjutnya, lewati dosis yang terlewat dan ambil dosis berikutnya
seperti biasa, jangan mengambil dosis ganda untuk menebus yang terlewatkan karena ini
bisa berbahaya.
Clopidogrel diabsorbsi dengan cepat setelah pemberian oral namun tidak langsung
terdeteksi dalam plasma manusia.
Hindari penggunaan obat ini pada pasien yang memiliki riwayat perdarahan patologis
aktif (Ulkus peptikum atau perdarahan intrakranial). Efek samping yang mungkin terjadi
selama penggunaan Clopidogrel, yaitu :
a. Hematoma (kumpulan darah tidak normal di luar pembuluh darah).
b. Epistaksis atau mimisan
c. Diare
d. Pencernaan yang terganggu
e. Sakit perut
3. ASPILET
Merupakan senyawa analgesic non steroid dan golonganan tiplatetet yang
berfungsi untuk mengencerkan darah, obat ini bekerja dengan menghambat agrerasi
trombosit, sehingga dapat menghambat pembentukan thrombus pada pembuluh darah
arteri. Biasanya digunakan oleh pasien yang mengalami infark miokard, penyakit
jantung coroner, serangan jantung, penyakit arteri perifer atau stroke. Obat aspilet
dosis rendah yang dikonsumsi bersama dengan klopidogrel memang bisa mencegah
kejadian iskemik pada pasien yang memiliki gejala penyakit iskemik, dan sindroma
koroner akut. Akan tetapi, kombinasi tersebut tidak bisa diberikan lebih dari 9-12
bulan. Hal ini dikarenakan penggunakan klopidogrel bersama aspilet yakni asetosal
dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko pendarahan. Kombinasi dipiridamol
bersama aspilet juga bisa mencegah serangan oklusif vaskuler pada pasien yang
pernah mengalami serangan iskemik sementara. Kombinasi kedua obat ini sebaiknya
digunakan selama 2 tahun setelah serangan terakhir. Selanjutnya, pengobatan bisa
menggunakan aspilet dosis rendah dalan jangka panjang.
Dosis Aspilet:
a. Untuk mengatasi serangan jantung
Dewasa: 160-325 mg beberapa menit setelah gejala
b. Untuk mengatasi stroke
Dewasa: 160-325 mg selama 48 jam setelah terkena stroke, diikuti dengan 81-
100 mg per hari
c. Untuk mencegah serangan jantung dan stroke
Dewasa: 81-325 mg/hari
d. Untuk pemasangan ring jantung (stent)
Dewasa: 162-325 mg sebelum prosedur pemasangan ring, diikuti dengan 81-
325 mg/hari setelah prosedur dilakukan
e. Untuk mengatasi demam dan nyeri
Dewasa: 325-650 mg setiap 4 jam sekali atau 975 mg setiap 6 jam sekali, atau
500-1000 mg setiap 4-6 jam. Maksimal 4 g/hariselama 10 hari

4. Omeprazole
Omeprazole adalah obat untuk mengatasi gangguan lambung, seperti penyakit asam
lambung dan tukak lambung. Obat ini dapat mengurangi produksi asam di dalam
lambung.
Omeprazole bermanfaat untuk meringankan gejala sakit maag dan heartburn yang
ditimbulkan oleh penyakit asam lambung atau tukak lambung. Obat ini juga membantu
penyembuhan kerusakan pada jaringan lambung dan kerongkongan.
Dosis dan Aturan Pakai Omeprazole
Dosis omeprazole berbeda-beda, tergantung pada kondisi penggunanya.
a) Dosis untuk orang dewasa:
1) Penyakit asam lambung (GERD)
Dosis: 20-40 mg per hari.
2) Tukak lambung
Dosis: 20-40 mg per hari, selama 4 sampai 8 minggu.
3) Sindrom Zollinger-Ellison
Dosis: 60-360 mg per hari, dibagi menjadi 3 kali pemberian (setiap 8 jam).
4) Ulkus duodenum
Dosis: 20 mg per hari, selama 4-8 minggu.
5) Infeksi Helicobacter pylori
Dosis: 20 mg, 2 kali sehari, selama 10 hari.
6) Esofagitis erosif
Dosis: 20 mg per hari, selama 4-8 minggu.
b) Dosis omeprazole untuk anak-anak dan penderita gangguan organ hati akan
disesuaikan oleh dokter.
Cara Menggunakan Omeprazole dengan Benar
a) Omeprazole diminum sehari sekali pada pagi hari. Obat ini tidak menyebabkan sakit
perut, sehingga dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Dokter menganjurkan
omeprazole untuk diminum 2 kali sehari, pada pagi dan sore.
b) Bila lupa untuk mengosumsi omeprazole, segera konsumsi dosis yang terlupakan
begitu ingat. Jangan mengonsumsi obat jika sudah dekat dengan waktu dosis
berikutnya.

Efek Samping dan Bahaya Omeprazole


Omeprazole dapat menyebabkan nyeri perut dan sakit kepala. Segera periksakan diri ke
dokter jika muncul efek samping tersebut, terutama bila efek samping tidak mereda meski
penggunaan obat sudah dihentikan.Selain nyeri perut dan sakit kepala, efek samping lain
yang perlu diwaspadai adalah:
a) Rendahnya kadar kalium dalam darah, yang menimbulkan gejala berupa kram otot,
detak jantung yang tidak normal (lambat, cepat, atau tidak beraturan), dan kejang.
b) Bertambah parahnya gejala pada penderita lupus.
c) Gangguan pencernaan, seperti diare yang berkelanjutan serta adanya darah atau lendir
pada tinja.
d) Kekurangan vitamin B12, yang menyebabkan keluhan lemas, sariawan, mati rasa, dan
kesemutan pada tangan atau kaki.
e) Reaksi alergi obat, seperti munculnya ruam, pusing, hingga sesak nafas
5. Novorapid
Merupakan sediaan yang mengandung insulin. Obat ini digunakan untuk mengurangi
tingkat gula darah tinggi pada orang dewasa, remaja dan anak-anak yang berusia 10 tahun
ke atas dengan diabetes mellitus.
Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter, Sebaiknya
dikonsumsi bersama makanan. Dikonsumsi sesaat sebelum atau segera sesudah makan.
Dosis bersifat individual dan ditentukan berdasarkan saran dokter sesuai dengan
kebutuhan pasien.
- Dosis lazim: 0,5-1 u/kgbb/hari.
Dihitung dengan mengalikan berat badan.
6. Ondansentron
Obat yang digunakan untuk mencegah serta mengobati mual dan muntah yang bisa
disebabkan oleh efek samping kemoterapi, radioterapi, atau operasi.
Dosis ondansentron dalam bentuk sediaan obat minum untuk pasien dewasa adalah 8
mg, 2 kali sehari, selama 5 hari. Untuk sediaan suppositoria, dosis untuk pasien dewasa
adalah 16 mg, sekali sehari, selama 5 hari sesudah terapi.
Untuk pasien anak dalam pencegahan dan pengobatan mual dan muntah kemoterapi
dan radioterapi usia 6 bulan-18 tahun infus intravena lebih dari 15 menit, 5 mg segera
menjelang terapi atau oral 150 mcg/kg bb seg era menjelang terapi (maksimal dosis 8 mg)
diulang setiap 4 jam untuk 2 dosis berikutnya, kemudian dilanjutkan oral untuk berat
badan ≤ 10 kg, 2 mg setiap 4 jam sampai 5 hari, untuk berat badan > 10 kg 4 mg setiap 4
jam sampai 5 hari (maksimal dosis per hari maksimal 32 mg), pengobatan mual dan
muntah setelah pembedahan: (1 bulan-18 tahun) injeksi intravena lambat, 100 mcg/kg bb
(maksimal 4 mg) sebelum, selama dan setelah induksi anestesi.
7. Ranitidin
Ranitidin adalah obat yang digunakan untuk menangani gejala atau penyakit yang
berkaitan dengan produksi asam berlebih di dalam lambung. Produksi asam lambung
yang berlebihan dapat membuat memicu iritasi dan peradangan pada dinding lambung
dan saluran pencernaan
Dosis ranitidin untuk orang dewasa dengan ulkus duodenal: oral 150 mg 2 kali sehari,
atau 300 mg sekali sehari setelah makan malam atau sebelum makan. Parenteral: 50 mg,
IV atau IM, setiap 6-8 jam. Alternatifnya, infus intravena bisa diberikan dengan rate 6,25
mg/jam selama 24 jam.
Dosis ranitidine untuk anak-anak dengan Duodenal Ulcer Prophylaxis: Usia 1 bulan
hingga 16 tahun: IV: 2-4 mg/kg/hari dibagi-bagi setiap 6-8 jam Maksimum: 200 mg/hari.
Oral: 2-4 mg/kg sekali sehari, tidak melebihi 150 mg/24 jam.
8. Simvastatin
Simvastatin adalah obat yang berfungsi menurunkan kolesterol dan lemak jahat
(seperti LDL, trigliserida). Obat ini juga dapat membantu meningkatkan kolesterol baik
(HDL) dalam darah. Simvastatin termasuk dalam golongan obat statin. Obat ini bekerja
dengan cara menurunkan jumlah kolesterol yang dihasilkan hati.
Dosis maksimum untuk simvastatin biasanya adalah 40 mg per hari. Jika sudah
diinstruksikan oleh dokter untuk meminum lebih dari 40 mg, lanjutkan dengan dosis yang
sama. Namun, bicarakan dengan dokter tentang apa saja risiko dan manfaat mengonsumsi
obat ini dengan dosis yang lebih tinggi.
Dosis penggunaan simvastatin tergantung pada kadar kolesterol, kondisi
kesehatan, serta seberapa tinggi risiko pasien untuk terkena serangan jantung dan
stroke. Dosis simvastatin yang biasanya diberikan oleh dokter untuk kolesterol tinggi
adalah 10-40 mg, satu kali sehari.
9. Laxadine
Laxadine merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi susah buang air besar
(konstipasi). Obat ini mengandung phenolphtalein, paraffin liquidum, dan glycerin.
Laxadine bekerja dengan cara merangsang gerakan peristaltik usus besar, menghambat
reabsorpsi air dan melicinkan jalannya feses. Obat pencahar ini dikonsumsi saat orang
mengalami kontipasi atau sembelit yaitu saat frekuensi BAB kurang dari 3 kali seminggu
dan dihentikan penggunaannya saat konsipasi sudah tidak dirasakan lagi atau BAB sudah
lancar. Obat ini tidak boleh sering dalam mengkonsumsi obat ini karena dapat
mengakibatkan kekurangan cairan dan elekktrolit hingga penurunan berat badan.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini. Penderita yang diketahui memiliki
kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan Laxadine:
a) Orang dengan riwayat hipersensitif/alergi terhadap kandungan obat ini.
b) Penderita obstruksi usus.
c) Penderita nyeri perut yang belum diketahui penyebabnya.
Dosis Laxadine
Laxadine tersedia dalam bentuk sediaan syrup 30 ml, 60 ml, dan 60 ml dengan
kekuatan dosis tiap sendok takarnya (5 ml) mengandung:
a) Phenolphtalein 55 mg
b) Paraffin cair 1.200 mg
c) Glycerin 378 mg
Adapun dosis Laxadine yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:
a) Dosis Laxadine untuk dewasa: 1 x sehari 15-30 ml, diminum sebelum tidur.
b) Dosis Laxadine untuk anak-anak: anak umur 6-12 tahun diberikan ½ dosis dewasa.
Efektifitas dan keamanannya untuk anak di bawah 6 tahun masih belum diketahui.
Konsultasikan dengan dokter jika ingin menggunakan obat ini untuk anak kecil dari 6
tahun.
Petunjuk penggunaan:
a) Obat ini sebaiknya dikonsumsi dalam kondisi perut kosong lebih utamanya lagi di
minum sebelum tidur untuk memaksimalkan fungsinya.
b) Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan
sebelum mulai mengonsumsinya.
c) Hentikan penggunaan obat ini jika muncul reaksi pada usus seperti mual dan muntah.
d) Hentikan segera dan hubungi dokter jika muncul reaksi alergi seperti ruam kulit atau
timbul bengkak di mulut atau mata.
Efek samping Laxadine
Laxadine umumnya ditoleransi dengan baik oleh tubuh. Namun, beberapa efek
samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut:
a) Ruam kulit
b) Pruritus
c) Perasaan terbakar pada perut
d) Kolik abdomen atau kram usus
e) Kehilangan cairan dan elektrolit tubuh secara berlebihan
f) Diare
g) Mual dan muntah
Jika efek samping ini muncul, hentikan sementara penggunaan obat dan hubungi
dokter untuk mendapat perawatan medis segera.
Efek overdosis Laxadine
Penggunaan berlebihan dalam periode yang lama dapat menyebabkan efek overdosis
seperti:
a) Kehilangan cairan tubuh parah
b) Diare parah
c) Mual dan muntah
d) Turunnya berat badan

10. Diazepam
Diazepam  merupakan salah satu obat penenang yang digunakan untuk
mengatasi kejang dan gangguan kecemasan. Selain itu, diazepam juga dapat digunakan
untuk mengatasi gejala putus zat akibat alkohol, otot yang tegang, serta obat penenang
sebelum tindakan medis khusus, misalnya sebelum operasi. Diazepam bekerja dengan
cara memengaruhi zat kimia di otak sehingga memberikan efek menenangkan selama
beberapa jam atau bahkan beberapa hari setelah dikonsumsi. Obat ini diberikan sesuai
dengan seting kejadian misalnya di rumah atau saat baru sampai IGD apabila masih
kejang dapat diberikan diazepam secara rektal denagn resep dokter. Obat ini tidak
digunakan untuk jangka panjang, umumnya hanya digunakan maksimal selama 1 bulan.
Penggunaan obat yang terlalu lama dapat menyebabkan tubuh malah kebal terhadap obat
dan kecanduan.
Dosis diazepam yaitu tablet 2 mg 3 kali sehari, maksimal 30 mg/hari. Diazepam
injeksi atau ampul 2-5 mg (cemas sedang) atau 5-10 mg (cemas berat) 1 kali dosis. Dapat
diulang dalam 3-4 jam, jika dibutuhkan.
11. Lovenox
Lovenox merupakan obat yang mengandung Enoxaparin Sodium yang diindikasikan
untuk profilaksis (mencegah) gangguan tromboembolik vena (tersumbatnya pembuluh
darah vena) terutama pada bedah ortopedi atau bedah umum pada pasien berisiko tinggi,
mencegah trombosis pada sirkulasi ekstrakorporal selama hemodialisa, terapi profilaksis
DVT pada pasien yang terbaring di tempat tidur karena kondisi medis yang akut
misalnya, gagal jantung (NYHA kelas III atau IV), kegagalan respirasi akut, infeksi akut
atau gangguan rematik akut, pengobatan terhadap peningkatan ST-segmen akut, sebagai
tambahan untuk trombolitik & dalam kombinasi dengan pengobatan anti-agregasi,
termasuk pasien yang akan ditangani secara medis atau dengan intervensi koroner
perkutan (PCI) lanjutan.
Dosis penggunaan enoxaparin berbeda-beda pada tiap orang. Berikut ini
adalah dosis umum penggunaan obat ini:
Kondisi Usia Dosis
Pada pasien yang menjalani operasi
daerah perut: 40 mg, 2 jam sebelum
operasi.Pada pasien yang menjalani
Dewasa
operasi penggantian lutut atau panggul:
Pencegahan deep 30 mg tiap 12 jam, dimulai 12-24 jam
vein thrombosis setelah operasi dengan durasi 10-35 hari.
Anak-anak usia
0,75 mg/kgBB, tiap 12 jam. 
kurang dari 2 bulan
Anak-anak usia lebih
0,5 mg/kgBB, tiap 12 jam.
dari 2 bulan
1 mg/kgBB, tiap 12 jam, atau 1,5
Dewasa
mg/kgBB per hari.
Pengobatan deep Anak-anak usia
1,5 mg/kgBB, tiap 12 jam. 
vein thrombosis kurang dari 2 bulan
Anak-anak usia lebih
1 mg/kgBB, tiap 12 jam.
dari 2 bulan
Angina jenis tidak
Dewasa 1 mg/kgBB, tiap 12 jam.
stabil

Efek Samping Lovenox


Pendarahan; trombositosis (jumlah trombosit dalam darah tinggi), trombositopenia
(jumlah trombosit dalam darah rendah); peningkatan enzim hati. Reaksi alergi; urtikaria
(biduran), pruritus (rasa gatal), eritema (kemerahan); reaksi area injeksi(misalnya,
hematoma (kumpulan darah tidak normal di luar pembuluh darah), nyeri, edema
(bengkak), perdarahan, reaksi alergi, inflamasi, nodul (pertumbuhan jaringan yang tidak
normal)).
Kontraindikasi
Hipersensitivitas terhadap enoxaparin, heparin atau derivatif heparin lainnya. Riwayat
trombositopenia heparin tipe II yang serius. Perdarahan atau kecenderungan berdarah
terkait dengan gangguan hemostasis; lesi organik dengan kecenderungan berdarah;
perdarahan aktif yang signifikan secara klinis; perdarahan intraserebral; endokarditis
infeksi akut. Anestesi spinal / epidural. Tidak dianjurkan dalam kasus stroke hemoragik;
stroke iskemik akut ekstensif dengan atau tanpa gangguan kesadaran; hipertensi arteri
yang tidak terkontrol; dalam kombinasi dengan asam asetilsalisilat pada dosis analgesik,
antipiretik & anti-inflamasi, OAINS (penggunaan sistemik), dekstran 40 (penggunaan
parenteral), tiklopidin; gagal ginjal ringan sampai sedang (CrCl >30 & <60 mL/min).

12. NaCl
NaCl 0.9 % memiliki penyebutan Natrium Klorida. NaCl 0.9 % merupakan sediaan
infus steril yang biasa digunakan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang karena
beberapa faktor. NaCl 0.9 % juga memiliki fungsi sebagai pengatur keseimbangan cairan
tubuh, mengatur kerja dan fungsi otot jantung, mendukung metabolisme tubuh, dan
merangsang kerja saraf. NaCl 0.9 % merupakan golongan obat keras sehingga perlu di
konsultasi terlebih dahulu pada Dokter sebelum digunakan. Penggunaan infus NaCl 0.9 %
juga perlu bantuan dari tenaga medis profesional. Dosis penggunaan NaCl 0.9 % harus
dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena
dosis penggunaan nya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit
yang diderita.

Anda mungkin juga menyukai