Anda di halaman 1dari 1

Hagia Sophia: Romawi, Tentara Salib, dan Islam

Jumat 24 Jul 2020 12:07 WIB

Hagia Sophia pertama kali dibangun sebagai gereja katedral oleh dua arsitek terbaik
Isidoros dan Anthemios di bawah Kekaisaran Bizantium Kristen pada abad keenam.
Dalam artikel Anadolu dijelaskan, pembangunan Hagia Sophia, yang dimulai pada
532, selesai dalam waktu singkat dalam 5 tahun. Bangunan itu dibuka untuk beribadah
dengan upacara besar pada 537.
Hagia Sophia adalah gereja terbesar yang dibangun oleh Kekaisaran Romawi Timur
di Istanbul, situs itu dibangun tiga kali di tempat yang sama.
Bangunan itu dinamakan Megale Ekklesia (Gereja Hebat) ketika pertama kali dibangun, lalu
diubah menjadi Hagia Sophia sejak abad ke-5, yang bermakna kebijaksanaan suci.
Hagia Sophia telah hancur berkali-kali sepanjang sejarah, dan kerusakan terbesar
selama serangan Tentara Salib yang ke-4.
Tentara Romawi Barat menjarah banyak barang berharga Hagia Sophia yang suci bagi
umat Kristiani Ortodoks saat menduduki kota Istanbul pada 1204. Kota ini baru bisa
diselamatkan dari invasi Tentara Salib pada 1261.
Ketika Bizantium mengambil alih lagi kekuasaan pada 1261, Hagia Sophia dalam keadaan
hancur. Rakyat Romawi Timur pun bergotong-royong memperbaiki Hagia Sophia yang telah
dijarah oleh tentara Roma.
Namun gempa bumi pada 1344 telah menghancurkan struktur lama Hagia Sophia.
Karena tak sanggup memperbaiki bangunan itu akibat keadaan ekonomi yang buruk,
Bizantium sempat menutup tempat ibadah itu selama beberapa periode.
Hagia Sophia dikonversi menjadi masjid ketika Sultan Muhammad al-Fatih (1451-1481)
menaklukkan Istanbul pada tahun 1453.
Menara dan pilar besar yang dibangun oleh arsitek Ottoman terkenal Mimar Sinan
membuat situs bersejarah itu menjadi warisan arsitektur dunia yang berdiri kokoh hingga
sekarang.
Segera setelah penaklukan, bangunan itu direnovasi dan dipelihara dengan baik,
serta difungsikan sebagai masjid kekaisaran selama periode Ottoman.
Ketika Sultan Muhammad al-Fatih menaklukkan kota itu pada tahun 1453, beliau hanya
menunjuk Hagia Sophia sebagai satu-satunya simbol penaklukkan baginya.
Setelah penaklukan, Sultan mengubah gereja itu jadi masjid dengan mendirikan sebuah
wakaf yang menaunginya serta menjadi imam Salat Jumat pertama di sana.
Selama menjadi museum pada tahun 1985, Hagia Sophia dimasukkan ke dalam Daftar
Warisan Dunia UNESCO.
Source: https://republika.co.id/berita/qdyjk7440/sejarah-hagia-sophia-romawi-tentara-salib-dan-islam

Anda mungkin juga menyukai