Anda di halaman 1dari 7

NAMA : FIRLI UBAIDILLAH

NIM : 30902000100

MATA KULIAH : PANCASILA

JAWABAN UTS PANCASILA

Senin, 2 November 2020

1. Landasan Pendidikan Pancasila :


a. Landasan Historis
Nasionalisme dan rasa kebangsaan yang kuat yang berakar pada sejarah bukan
kekuasaan/hegemoni ideologi. Nilai-nilai pancasila berasal dari bangsa sendiri =
kausa materialis, sehingga bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai
pancasila.
b. Landasan Kultural
Ciri khas pandangan hidup, falsafah bangsa yang berbeda dengan lainnya. Falsafah
hidup tersebut diangkat dari nilai-nilai kultural melalui refleksi filosofis pendiri
Negara.
c. Landasan Filosofis
Pancasila sebagai dasar filsafat Negara dan pandangan filosofis bangsa. Konsistensi
untuk tindakan realisasi atas nilai-nilai sila pancasila. Cerminan realisasi filosofis asli
bangsa.

Susunan Pancasila yang bersifat hierarkis dan yang berbentuk piramida :

Sila 5 dijiwai sila 1, 2, 2, 4 s


Sila 4 dijiwai sila 1, 2, 3 dan menjiwai sila 5 il
a
Sila 3 dijiwai sila 1, 2 dan menjiwai sila 4, 5 V
sila IV
Sila 2 dijiwai sila 1 dan menjiwai sila 3, 4, 5
sila III
Sila 1 menjiwai sila 2, 3, 4, 5
sila II

sila I
 Sila yang disepan mendasari, meliputi dan menjiwai sila-sila dibelakangnya
atau sila dibelakang didasari, diliputi, dan dijiwai sila didepannya.
 Sila dibelakang sila lainnya itu adalah pengjelmaan/pengkukusan sila-sila
dimukanya lebih sempit “luasnya” tapi lebih luasa “sifatnya.

2. a. Menurut Max Scheler, tinggi rendahnya suatu nilai dapat dibagi menjadi 4, yaitu :
1.Nilai kenikmatan : Terdapat deretan nilai yang mengenakkan dan tidak mengenakkan
yang menyebabkan orang menjadi senang atau tidak senang.
2.Nilai kehidupan : Merupakan nilai yang terpenting bagi kehidupan masyarakat
misalnya kesehatan,kebutuhan dan sebagainya.
3.Nilai kejiwaan : Tidak tergantung pada nilai kejasmanisan tetapi lebih cenderung
kepada nilai keindahan,kebenaran dan pengetahuan murni yang dicapai dalam filsafat.
4.Nilai kerohanian : Yaitu modalitas nilai dari yang suci dan tidak suci.Nilai semacam ini
terutama terdiri dari nilai pribadi.

b. Menurut Walter G.Everet


* Nilai ekonomis          : Meliputi semua nilai yang dapat dibeli.
*Nilai kejasmanian      : Efisiensi dan keindahan dari kehidupan badan.
*Nilai hiburan             : Nilai permainan untuk mengisi waktu senggang.
*Nilai sosial                 : Berasal dari perserikatan masyarakat.
*Nilai watak                : Keutuhan kepribadian dan sosial yang diinginkan.
*Nilai estetis               : Nilai keindahan allam dan karya seni.
*Nilai intelektual         : Nilai pengetahuan dan kebenaran.
*Nilai keagamaan        : Religius yang dimiliki seseorang.
(sumber : http://tryafaramitha.blogspot.com/2013/05/makalah-kewarganegaraan-filsafat-
hukum.html)
3. a. pancasila sebagai kepribadian dan identitas nasional
 Pancasila sebagai identitas nasional, yaitu sebagai kepribadian bangsa yang dapat mendorong
bangsa Indonesia agar tetap berjalan sesuai relnya tetapi tidak melawan arus globalisasi,
melainkan bangsa menjadi lebih cermat dan bijak dalam menjalani dan menghadapi tantangan
dan juga peluang yang ada.
(https://www.kompasiana.com/kimaerynanarghiyayuan/5e651d96d541df6bff3211e2/
pancasila-sebagai-salah-satu-identitas-nasional-bangsa-indonesia)

b. pancasila sebagai akar identitas nasional


Pancasila sebagai aplikasi kehidupan dapat kita lihat mengenai Pancasila dijadikan
sebagai sumber segala hukum. hal tersebut juga berkaitan dengan Segala Kebijakan
Pemerintahan pusat dan pemerintah daerah yang dilarang keras menetapkan kebijakan
yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. dan dapat dikatakan Pancasila sebagai
dasar Negara untuk melaksanakan hak Dan kewajiban masyarakat Dalam kehidupan
bernegara.
(Dasar negara dan Ideologi Negara)
Yang dimaksud Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum adalah undang-
undang yang telah disahkan oleh parlemen ataupun pemerintah merupakan implementasi
dari Pancasila. dan semua peraturan perundang-undangan yang ada baik tingkat pusat
ataupun daerah harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
Oleh sebab itu Pancasila dikatakan mutlak sebagai falsafah Negara, pandangan hidup,
dasar negara, Sistem dasar ketatanegaraan, dan arah politik.
Hal tersebut juga mencabang dalam hal perundang-undangan nasional. dikarenakan UU
adalah hal dari implementasi Pancasila sebagai filsafat ideologi negara secara sah.
( sumber : https://brainly.co.id/tugas/19017892)

4. a. implementasi pancasila dalam bidang politik


- Sila pertama : implementasi sila pertama ini lebih cenderung pada sikap para calon
perwakilan rakyat yang harus memberikan contoh yang tidak keluar dari agama
masing – masing.
- Sila kedua : implementasi pada sila kedua ini adalah mengarah pada kemanusiaan
yang berarti semua masyarakat Indonesia harus saling menghargai satu sama lain
karena kita hidup di masyarakat umum dan membutuhkan orang lain.
- Sila ketiga : implementasi sila ketiga adalah seperti tidak percaya dengan berita –
berita yang belum tentu kebenarannya yang saling menjatuhkan calon pemimpin dan
menumbuhkan rasa nasionalisme dengan mengenalkan politik yang sehat kepada
remaja.
- Sila keempat : implementasi sila keempat pada bidang politik dengan dewan
perwakilan rakyat harus mendengarkan suara rakyat karena yang merasakan semua
kebijakan yang biduat pemerintah adalah rakyat itu sendiri.
- Sila kelima : implementasi sila kelima ini adalah dengan mendapatkan hak dan
masyarakat harus melaksanakan kewajibannya dengan baik. tidak membedakan
rakyat dengan status ekonominya. dan selalu berusaha memperbaiki kehidupan
rakyatnya.
(sumber : https://latifatulmujtahidah.home.blog/2019/01/07/implementasi-pancasila-
dibidang-politik-menjelang-pemilu-2019/)

b. implementasi pancasila dalam bidang ekonomi

- sila pertama : Pengelolaan sistem keuangan yang baik akan menghindarkan adanya
kemungkinan kerugian dan potensi terjadinya penyalahgunaan keuangan perusahaan
yang bertentangan dengan nilai agama atau ketuhanan yang maha esa.

- sila kedua : Memberikan gaji dan fasilitas karyawan sesuai dengan tingkat kinerja,
tanggung jawab dan risiko yang diberikan pada perusahaan adalah implementasi dari
nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.

- sila ketiga : Menghasilkan produk usaha terbaik, tidak bertentangan dengan nilai dan
norma masyarakat serta bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia adalah wujud dari sila
ke-3. Dengan produk yang baik dan bermanfaat bagi banyak orang maka kita bisa
berharap bahwa produk itu bisa digunakan dan tidak menimbulkan masalah dalam
pemanfaatannya.
- sila keempat : Dengan adanya kebersamaan dan musyawarah dalam perusahaan untuk
memutuskan segala masalah menyangkut usaha adalah wujud dari sila ke-4 yang
mengutamakan adanya permusyawaratan.

- sila kelima : Adanya proses distribusi yang baik dan produk yang bisa dimanfaatkan
banyak pihak, sehingga timbul pemerataan pemasaran terhadap produk hasil usaha adalah
implementasi dari sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

(sumber : https://www.jurnal.id/id/blog/implementasi-sistem-ekonomi-pancasila-dalam-
bisnis/)

c. implementasi pancasila dalam bidang sosial dan budaya

1.senantasa toleransi terhadap penduduk lain.


2.ikut serta dalam bermasyarakat di mana saja (aktif dalam bermasyarakat)
3.bila ada masalah yang muncul, diselesaikan dengan bermusyawarah
4.selalu percaya dan mendukung satu dengan yang lain agar timbul persatuan.

(sumber : https://brainly.co.id/tugas/12391246)

d. implementasi pancasila dalam bidang pertahanan dan keamanan

HANKAM harus berdasar pada tujuan terciptanya kesejahteraan hiduop manusia sebagai
makhluk Tuhan YME, berdasar pada tujuan untuk mewujudkan kepentingan seluruh
warga Negara, harus mampu menjjamin hak-hak dasar, persamaan derajat serta
kebebasan manusia, dan ditujukan untuk mewujudkan keadilan sosial dalam hidup
bermasyarakat.

(sumber : https://dailydaybreak.blogspot.com/2019/07/implementasi-nilai-nilai-
pancasila.html)
5. Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat dibagi dalam empat periode:

a. Periode 1945-1959, masa demokrasi parlementer yang menonjolkan demokrasi


parlemen serta partai-partai. Pada masa ini kelemahan demokrasi parlementer
member peluang untuk dominasi partai-partai politik dan DPR. Akibatnya perstuan
yang digalang selama perjuangan melawan musuh bersama menjadi kendor dan tidak
dapat dibina menjadi kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan.   
b. Periode 1966-1965, masa Dmokrasi Terpimpin yang dalam banyak aspek telah
menyimpang dari demokrasi konstitusional dan lebih menampilkan beberapa aspek
dari demokrasi rakyat. Masa ini di tandai dengan dominasi presiden, terbatasnya
peran partai politik, perkembangan pengaruh komunis, dan peran ABRI sebagai
unsure sosial-politik semakin meluas.
c. Periode 1966-1998, masa demokrasi Pancasila era Orde Baru yang merupakan
demokrasi konstitusional yang menonjolkan system presidensial. Landasan formal
periode ini adalah Pancasila, UUD 1945 dan ketetapan MPRS/MPR dalam rangka
meluruskan kembali penyelewangan terhadap UUD 1945 yaitu terjadi di masa
DEmokrasi terpimpin. Namun dalam perkembangannya peran presiden semakin
dominan terhadap lembaga-lembaga Negara yang lain. Melihat praktek demokrasi
pada masa ini , nama Pancasila hanya digunakan sebagai legitimilasi politis
penguasaan saat itu, sebab kenyataanya yang dilaksanakan tidak sesuai dengan nilai-
nilai pancasila.
d. Periode 1999- sekarang, masa demokrasi Pancasila era Reformasi dengan berakat
pada kekuatan multi partai yang berusaha mengembalikan perimbangan kekuatan
multi partai yang berusaha mengembalikan perimbangan kekuatan antara lembaga
Negara, aksekutif, legeslatif dan yudikatif. Pada masa ini peran partai politik kembali
menonjol, sehingga iklim demokrasi memperoleh nafas baru. Jikalau esensi
demokrasi adalah kekuasaan di tangan rakyat, maka praktek demokrasi tatkala Pemilu
memang demikian, namun dalam pelaksanaanya setelah pemilu banyak kebijakan
tidak mendasarkan pada kepentingan rakyat, melainkan lebih kea rah pembagian
kekuasaan antara preside dan partai politik dalam DPR. Dengan lain perkataan model
demokrasi era reformasi dewasa ini kurang mendasarkan pada keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia (walfare state).

(sumber :
https://www.kompasiana.com/rianoktaviansyah/563f1de8917e6170071111e9/
perkembangan-demokrasi-di-indonesia)

Anda mungkin juga menyukai